Anda di halaman 1dari 9

HASIL NOTULENSI KELOMPOK 3

PROTEIN DAN METABOLISME PROTEIN

1. Ulfah Nur Kholilah (126208201027) Protein memiliki manfaat seperti yang dijelaskan dalam
makalah. Apakah ada batasan jumlah protein dalam tubuh manusia, jika ada berapa maksimal
jumlah protein dalam tubuh manusia dan apa dampak yang ditimbulkan jika jumlah protein
berlebih dalam tubuh?

JAWABAN :

1) Rosa Anggi Novika (126208202071) Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah sekitar
56-59 gram per hari untuk perempuan dan 62-66 gram per hari untuk laki-laki. Selain itu
Studi menunjukkan orang dewasa dengan tingkat aktivitas rendah atau tidak berolahraga
membutuhkan protein 1,1gr/kg berat badan per hari. Jika memiliki aktivitas sedang
hingga berat, maka membutuhkan protein lebih banyak yakni 1,6-2,2gr/kg berat badan
per hari. Asupan tinggi protein bisa menyebabkan tubuh lebih banyak membuang
kalsium. Berkurangnya jumlah kalsium dalam tubuh terbukti dapat membuat tulang
keropos dan meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
2) Ratri Mukti (126208203105) Manusia disarankan mengkonsumsi 0,75gr protein untuk
setiap 1kg berat badannya, maksimal jumlah protein yang diperlukan manusia ialah 10%
dari kebutuhan makanan harian, dan jika seseorang memiliki kelebihan protein akan
menyebabakan pengeroposan pada tulang dan osteoporosis.
3) Indah Prihatini (04) Untuk mempertahankan kesehatan, manusia memerlukan 30- 60 g
protein setiap hari atau ekivalen dalam bentuk asam amino bebas. Asam-asam amino
yang berlebih tidak akan disimpan, tetapi diuraikan dengan cepat. Di dalam sel, protein
akan diuraikan menjadi asam-asam amino oleh protease dan peptidase. Protease intrasel
akan memutus ikatan peptida internal protein sehingga terbentuk senyawa peptide jika
tubuh kekurangan protein maka dapat menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan
baik. Salah satu dampak kekurangan protein adalah malnutrisi berupa kwashiorkor.
Gejala yang timbul berupa perubahan kulit dan rambut (warna dan tekstur), penurunan
massa otot, diare, gangguan tumbuh kembang, serta gangguan kekebalan tubuh.Protein
dalam jumlah berlebih juga tidak baik untuk tubuh. Tingginya kadar protein dalam tubuh
akan menyebabkan peningkatan proses metabolisme. Jika terjadi secara berlarut-larut,
kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti peningkatan kadar
kolesterol, perusakan jaringan tubuh, serta berbagai penyakit kardiovaskular.
4) Risma Dwi Sura Retnoningtyas (126208201036) Sekitar 20% dari tubuh manusia
terbentuk dari protein. anak-anak usia 4-9 tahun hanya membutuhkan sekitar 19 gram
protein setiap hari. Sementara untuk mereka yang berusia 9-13 tahun hanya
membutuhkan sekitar 34 gram per hari. Untuk orang dewasa asupan protein yang
dianjurkan adalah 0,8 gram protein sederhana per kilogram berat badan. Untuk lansia
membutuhkan 1,2 hingga 1,5 g / kg protein per harinya. apabila melebihi kadar tersebut
dalam waktu yg cukup lama maka akan mengakibatkan kenaikan berat badan,bau
mulut,sembelit,kerusakan ginjal, penyakit jantung,dan hilangnya kalsium.
5) Vanessa putri shalsa bila (24) Ada batasan protein dalam tubuh manusia jumlah protein
30-60 g setiap hari, jumlah protein berlebih akan menyebabkan malasah pada ginjal,
asam urat, dehidrasi dan kelebihan berat badan

2. Rizca Laili Nur Octavia (12) kebutuhan akan protein sangat penting tetapi jika dalam kadar
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah apakah ada efeknya? dan adakah penyakit yang
disebabkan karena protein?

JAWABAN :

1) Roudlotul Jannah (15) Seseorang yang kekurangan protein akan rawan terkena
gangguan pada fungsi otak, kerusakan pada rambut karena kurangnya keratin,
pertumbuhan yang melambat khususnya pada seorang anak, dan lain-lain.Bilamana
seseorang kelebihan protein, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah kalsium
yang menurun sehingga rawan terjadi kerusakan pada tulang dan mengalami
osteoporosis.
2) Saya Shelina Okta (16) Kelebihan protein juga mengakibatkan kerusakan ginjal.
Tingginya konsumsi protein dalam memicu gangguan ginjal pada orang yang sebelumnya
sudah memiliki masalah pada organ ini. Hal ini terjadi, ginjal akan bekerja lebih keras
untuk mengeluarkan produk metabolisme protein.
3) Siti Anisah shofiatin (18) Jila terlalu tinggi kadar protein dalam tubuh akan
menyebabkan penumpukan keton dan bau mulut, kemudian peningkatan berat badan,
kerusakan ginjal, Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan kehilangan kalsium.
Dan jika Kekurangan protein tidak hanya menyebabkan munculnya rasa lapar, lelah, dan
lemas, tetapi juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh Anda menurun. protein
merupakan makronutrien yang dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, dan
mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot. Penyakit yang
disebabkan karena protein seperti esteoporosis, marasmus, dan stunting.
4) Rosa Puspita Putri Pradani (14)Jawabannya, tentu saja. Mengonsumsi protein dalam
jumlah yang berlebih akan berdampak buruk bagi kesehatan yaitu membuang banyak
kalsium. Begitupun sebaliknya, jika kita kekurangan protein maka akan muncul rasa
lapar, lelah, dan kekebalan tubuh menurun.•Contoh penyakit yang disebabkan oleh
protein :Marasmus, Kwashiorkor, Stunting, Marasmur Kwashiorkor, Hipoproteinemia
dan lain sebagainya
5) Zulfaratush Umayroh (22) Penyakit yang diakibatkan kelebihan protein diantaranya
contohnya ialah kerusakan ginjal. Asupan protein yang tinggi membuat ginjal bekerja
ekstra. Oleh karena itu, biasanya orang yang memiliki penyakit ginjal disarankan untuk
mengurangi asupan protein untuk mencegah jerusakan ginjal yang lebih parah lagi.
6) Lailatul Maghfiroh (07) Akibat dari kelebihan protein terhadap tubuh:
 Penumpukan keton dan bau mulut, dengan kebanyakan mengkonsumsi protein
dapat menyebabkan tubuh mengalami kondisi ketosis (kondisi yang membuat zat
keton menumpuk di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan bau mulut serta
penumpukan keton dapat membahayakan ginjal
 Peningkatan berat badan, mengkonsumsi tinggi protein memang dapat membantu
mengurangi berat badan dalam waktu singkat, namun efek jangka panjangnya
dapat meningkatkan berat badan karena protein berlebihan itu akan disimpan
sebagai jaringan lemak
 Kerusakan ginjal, protein akan diolah menjadi asam amino, sisa metabolisme
protein menjadi asam amino akan menjadi urea yang perlu disaring dan dibuang
oleh ginjal melalui urine
 Kehilangan kalsium, Asupan tinggi protein bisa menyebabkan tubuh lebih banyak
membuang kalsium. Berkurangnya jumlah kalsium dalam tubuh terbukti dapat
membuat tulang keropos dan meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
 Penyakit yang terjadi karena kelebihan protein yaitu resiko kanker meningkat,
penyakit jantung, kerusakan ginjal, mengganggu fungsi organ.
7) Indah Prihatini Terkait tentang Kelebihan atau kekurangan protein, bahwa protein tidak
seperti sel-sel lemak yang bisa disimpan dalam jaringan lemak jika kelebihan, tubuh tidak
punya tempat untuk menyimpan kelebihan protein. Oleh karena itu, kebanyakan protein
akan diuban tubuh menjadi lemak terlebih dahulu untuk bisa disimpan. Disinilah kunci
dari bahaya kelebihan protein. Semakin banyak protein yang diubah menjadi lemak
artinya cadangan lemak dalam tubuh semakin bertambah, dan itu berarti risiko penyakit
akibat lemak akan berdatangan, mulai dari kolesterol tinggi hingga penyakit
jantung.Kemudian penyakit yang sering ditemui ketika kekurangan protein yaitu
Malnutrisi energi protein atau kurang energi protein adalah kondisi di mana tubuh
kekurangan makronutrien yang merupakan sumber energi, termasuk protein.Malnutrisi
energi protein biasa disebut kurang energi protein (KEP). Malnutrisi energi protein perlu
segera mendapatkan penanganan agar tidak terjadi komplikasi. Gejala yang timbul
berupa perubahan kulit dan rambut (warna dan tekstur), penurunan massa otot, diare,
gangguan tumbuh kembang, serta gangguan kekebalan tubuh.

3.Tri Wulansari (05) Dalam makalah disebutkan bahwa protein berperan dalam pembentukan
struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki peran fisiologis, apa saja jenis protein yang
memili peran fisiologis? Dan bagaimana peranannya dalam fisiologis?

JAWABAN :

1) Ni'matur Rohmah _126208201033 Hormon adalah protein yang berperan dalam


regulasi berbagai proses biokomia dan fisiologi dalam tubuhmakhluk hidup. Contohnya
adalah hormon insulin, hormon pertumbuhan, lipotropin dan prolaktin.
2) Indah Prihatini (04) Peran Fisiologi protein dalam tubuh secara garis besar fungsi
protein dalam sistem biologis yaitu:
 Sebagai biokatalis: enzim ialah katalis biologi utama dalam semua sistem
kehidupan bahkan hingga yang terkecil seperti virus. Tidak ada satu langkah pun
reaksi-reaksi biokimia yang dikatalisis oleh enzim, hal ini disebabkan semua
reaksi-reaksi tersebut terjadi pada suhu yang relatif rendah (30°C), enzim
berperan juga menurunkan energi aktivasi suatu reaksi.
 Sebagai pengangkut: hemoglobin merupakan contoh protein yang berfungsi
sebagai pengangkut. Oksigen dan CO2 dalam darah diangkut dalambentuk
oksihemoglobin (berwarna merah cerah) dan karboksihemoglobin (warna merah
gelap), begitu pula lipoprotein plasma yang beratanggung jawab mengangkut
lipida dalam darah.
 Sebagai pembangun/struktural: ini merupakan protein dengan peran khusus
sebagai pembangun jaringan. Kolagen dan elastin merupakan contoh yang
membentuk jaringan ikat bahkan tulangpun dibangun oleh protein yang
berinteraksi dengan mineral. Dll
3) Lailatun Nafisah (03) protein yang membentuk sebagian besar hormon pada tubuh.
Hormon bertugas untuk mengirimkan sinyal dan mengatur proses biologis antara sel,
jaringan, dan organ. Contohnya adalah hormon insulin yang mengirim sinyal dan
mengatur proses masuknya gula ke dalam sel tubuh.

4.Rahma Fatika (26 Mengapa protein fibriler tidak dapat larut dalam pelarut encer, seperti
larutan garam, asam basa atau alkohol?

JAWABAN :

1) Ifa Yuni Rahmawati (11) Karena tidak dapat ditentukanya dengan pasti berat molekul
yg besar pada protein fibriler sehingga sulit untuk dilarutkan/dimurnikan
2) Khofifa Qoma Laili (25) Protein fibriler atau skleroprotein adalah protein yang
berbentuk serabut dan protein tersebut bersifat inert atau tidak larut dalam air.
3) Lailatun Nafisah (03) karena berat molekulnya yang besar dan belum dapat ditentukan
dengan pasti dan sukar dimurnikan tersebut. Susunan molekulnya juga terdiri dari rantai
molekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan bila
rantai ditarik memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. makanya, protein fibriler
berguna untuk membentuk struktur bahan jaringan (kulit, otot, dan pembuluh darah).
Contohnya kolagen, keratin, fibrin, dan miosin.

5.Silfi Khoirun Nisa' (28) Pada PPT dijelaskan bahwa protein fibriler tidak bisa larut dalam
pelarut encer. Mengapa hal itu terjadi ? Lalu, bagaimana cara melarutkan protein fibriler ?

JAWABAN :

1) NIKEN PUTRI LARASATI 126208201028 Protein fibriler tidak bisa dilarutkan dalam
pelarut encer, garam, asam basa, dan alkohol karena berat molekulnya yang besar belum
bisa ditentukan dengan pasti dan sukar untuk di murnikan. Susunan molekulnya itu juga
terdiri dari rantai molekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk
kristal dan bila rantai ditarik memanjang, dapat kembali pada keadaan semula.Inilah yang
menyebabkan dia tidak bisa di encerkan.

6.Karisson Alifian Agiel Alhakim 33 Bagaimana tubuh jika kekurangan protein terimakasih ?

JAWABAN :

1) Roudlotul Jannah (15) Kekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein tidak
cukup, atau bila tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik. Sejumlah
dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein, misalnya pertumbuhan
yang melambat, kerusakan atau terjadi kerontokan pada rambut secara signifikan,
gangguan fungsi otak dan kesehatan mental pada seseorang, imunitas pada seseorang
yang menurun, dan lain sebagainya. Terima kasih.
2) Indah Prihatini (04),Jika tubuh kekurangan protein maka dapat menyebabkan tubuh
tidak dapat berfungsi dengan baik. Salah satu dampak kekurangan protein adalah
malnutrisi berupa kwashiorkor. Gejala yang timbul berupa perubahan kulit dan rambut
(warna dan tekstur), penurunan massa otot, diare, gangguan tumbuh kembang, serta
gangguan kekebalan tubuh.Protein dalam jumlah berlebih juga tidak baik untuk tubuh.
Tingginya kadar protein dalam tubuh akan menyebabkan peningkatan proses
metabolisme. Jika terjadi secara berlarut-larut, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan seperti peningkatan kadar kolesterol, perusakan jaringan tubuh, serta
berbagai penyakit kardiovaskular.
3) Siti Saniyah Habibah (126208202078).Kekurangan protein tidak hanya menyebabkan
munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas, tetapi dapat pula membuat sistem kekebalan
tubuh menurun.Yg mana protein dalam tubuh merupakan makronutrien yang dibutuhkan
untuk membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ
tubuh, termasuk otot.
4) Ulfah Nur Kholilah (01) Kekurangan protein pada anak dapat menyebabkan penyakit :
 Marasmus: yang memiliki gejala utama adalah hilangnya lemak di jaringan tubuh
dan wajah sehingga tulang menjadi lebih terlihat di permukaan kulit.
 Kwashiorkor: yang terjadi akibat sel tubuh tertentu tidak mendapatkan protein.
Akibatnya, fungsi normal sel mati dan tidak dapat berkembang dengan normal.
 Stunting: Anak dengan kondisi ini biasanya memiliki tubuh pendek. Ini terjadi
karena kolagen (jenis protein fibrosa) yang bertugas membantu menjaga massa
otot dan pertumbuhan tulang tidak cukup untuk menjalankan tugasnya.
5) Mery Putri Sugiharti absen 10 Dampak Kekurangan Protein Kekurangan protein dapat
terjadi bila asupan protein tidak cukup, atau bila tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap
protein dengan baik. Sejumlah dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan
protein adalah, kerontokan rambut, gangguan fungsi otak dan kesehatan mental, imunitas
tubuh menurun, pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat, dan proses
penyembuhan luka menjadi lambat.
6) Lailatul Maghfiroh (07) Akibat dari kekurangan protein bagi tubuh, yaitu mulai dari
kondisi hormon dalam tubuh yang tidak seimbang, terkena gangguan anemia,
mengganggu kondisi tulang, gigi, rambut, dan kulit, masa otot berkurang, gangguan
insomnia, retensi cairan hingga dapat meningkatkan risiko obesitas
7) TRI WULANSARI (05) Dampak yang disebabkan karena kekurangan protein seperti;
 Sebabkan edema Efek kekurangan protein yang pertama adalan edema yang
merupakan pembengkakan akibat berlebihnya cairan yang menumpuk pada
jaringan tubuh. Hal ini terjadi karena asupan albumin yaitu protein utama dalam
darah yang sangat sedikit.Almubin sendiri sangat berperan untuk menjaga cairan
dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh lainnya. Tidak hanya kulit
saja yang membengkak, tetapi biasanya orang yang kekurangan albumin akan
mengalami perut buncit meski badannya kurus.
 Menyebabkan penumpukan lemak di hati Jika kekurangan protein, maka tubuh
tidak mampu lagi untuk memproduksi lipoprotein yang bertanggung jawab dalam
pengangkatan lemak. Efek kekurangan protein dalam jangka panjang, dapat
menyebabkan penumpukan lemak pada hati sehingga berisiko mengalami
kegagalan fungsi hati.
 Menghambat pertumbuhan anak Efek kekurangan protein lainnya juga dapat
membuat anak-anak gagal tumbuh. Hal ini merupakan hal yang paling umum
terjadi pada anak-anak yang kekurangan nutrisi. Anak yang kekurangan protein
umumnya bisa dilihat dari memiliki tinggi yang tidak sesuai dengan usianya atau
stunting. Hal ini sangat umum terjadi pada anak-anak yang kekurangan protein.
 Mudah terkena infeksi Kekurangan protein juga dapat menyebabkan kekebalan
tubuh seseorang menjadi tidak maksimal. Sehingga, tubuh menjadi rentan terkena
penyakit, khususnya penyakit yang diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme.
Selain itu, sel darah putih bertanggung jawab sebagai pasukan pelindung imun
tubuh. Ketika tubuh kekurangan protein, produksi sel darah putih juga akan
mengalami penurunan.
 Gangguan kulit, kuku, dan rambut Efek kekurangan protein lainnya dapat dilihat
pada bagian tubuh yang terbentuk dari protein seperti kuku, rambut, dan juga
kulit. Hal ini dikarenakan protein merupakan zat gizi yang dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan kulit, kuku, dan rambut. Jika kekurangan protein, biasanya
kulit akan terlihat kemerahan dan pecah-pecah. Pada rambut akan menyebabkan
laju pertumbuhan rambut menjadi lambat. Akibatnya, rambut menjadi rapuh dan
mudah rontok. Selain rambut, kuku, dan kulit juga menanggung dampak dari
kekurangan protein. Tandanya bisa dilihat dari kulit yang mengalami pecah-pecah
dan berwarna kemerahan. Sementara kuku akan terlihat rapuh dan mudah patah.
 Rentan patah tulang Pada dasarnya tulang juga terbentuk dari protein. Akibatnya
jika seseorang mengalami kekurangan protein, maka tulangnya juga menjadi
taruhan. Risiko mengalami patah tulang pun juga menjadi semakin tinggi. Di
mana semakin tinggi asupan protein seseorang, semakin rendah kemungkinan
mengalami patah tulang. Protein yang terbaik untuk mencegahnya adalah protein
hewani.
 Kehilangan massa otot Bagian otot tubuh merupakan bagian yang paling banyak
menyimpan dan menggunakan protein. Jika tubuh kekurangan protein, maka
protein dalam otot akan diambil secara perlahan untuk memenuhi kebutuhan
protein tersebut. Maka kekurangan protein dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan penurunan massa otot yang serius.
8) Zulfaratush Umayroh (22) Kekurangan protein dapat membuat sistem kekebalan atau
imunitas tubuh menurun, karena kebutuhan akan proteinnya tidak terpenuhi maka rentan
terkena penyakit khususnya infeksi. Selain itu, kekurangan asupan protein juga dapat
memperlambat proses penyembuhan luka. Karena protein ini fungsinya untuk
memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan yang baru.

7.Yulin nida salma 29 Protein merupakan senyawa yang paling dibutuhkan dalam tubuh mahluk
hidup terutama dalam regenerasi sel. Jelaskan bagaimana Pembentukkan struktur primer,
sekunder, tersier dan kuartener senyawa protein

JAWABAN :

1) Rosa Puspita Putri Pradani (14) Untuk proses pembentukan keempat struktur tersebut
secara singkat kurang lebih seperti di bawah ini :
 Struktur primer protein merupakan urutan asam-asam amino dalam
rantai polipeptida.
 Struktur sekunder protein merupakan substruktur lokal teratur dalam rantai utama,
contohnya adalah struktur heliks alfa atau lembaran beta.
 Struktur tersier protein adalah struktur tiga dimensi yang dibentuk dari struktur-
struktur sekunder yang melipat bersama. 
 Struktur kuartener protein merupakan gabungan dari satu atau lebih rantai
polipeptida yang beroperasi sebagai satu satuan.

Anda mungkin juga menyukai