KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun Oleh :
TESI NOVIANA (2114901074)
1. Pengertian Nutrisi
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat
vital. Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh.
Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh itu sendiri, seperti glikogen yang
terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain
yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia (Sutanto
dan Fitriana, 2017).
usia lanjut (≥ 60 tahun) adalah pada laki- laki 2200 kalori dan wanita
1850 kalori.
4) Kekurangan energi mengakibatkan berat badan rendah, sedangkan berat
badan yang rendah dapat mengakibatkan fungsi umum menurun
seperti menurunnya daya tahan dan kesanggupan kerja.
5) Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh lansia adalah 50% dari
hidrat arang yang merupakan hidrat arang komplek (sayuran, kacang-
kacangan, dan biji-bijian) (Nasrullah, 2016).
b. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam penyusunan
senyawa-senyawa penting seperti enzim, hormon, dan antibodi (Tarwoto dan
Wartonah, 2010).
Kebutuhan protein untuk lansia yaitu :
1) Untuk usia lanjut protein berfungsi untuk mengganti sel –sel jaringan yang
rusak serta mengatur fungsi fisiologis tubuh.
2) Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein terutama dari protein hewani
dan nabati dengan perbandingan 1 : 3.
3) Jumlah protein yang di perlukan untuk laki – laki usia lanjut (≥60
tahun) adalah 55 g per hari dan wanita usia lanjut 48 g per hari.
2) Konsumsi lemak yang berlebihan tidak dianjurkan pada usia lanjut karena
dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol
darah.
3) Kebutuhan lemak usia lanjut lebih sedikit.
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil
dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses
metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
Untuk usia lanjut dianjurkan untuk mengingatkan konsumsi makanan kaya vitamin
A,B,E untuk mencegah penyakit degeneratif (sebagai antioksidan). Selain itu,
mengonsumsi makanan yang makanan yang banyak mengandung vitamin B12,
asam folat, dan B1 juga dianjurkan, untuk menanggulangi risiko penyakit jantung
(Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Kebutuhan vitamin untuk usia lanjut perorang per hari adalah :
1) Vitamin A wanita 500 RE dan laki- laki 600 RE
2) Vitamin B1 1,0 µg.
6) Vitamin C60 µg
7) Vitamin D5 µg
f. Air
Merupakan media transport nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel
tubuh. Setiap hari, sekitar 2 liter air masuk ke tubuh kita melalui minum, sedangkan
cairan digestif yang diproduksi oleh berbagai organ saluran pencernaan sekitar 8-9
liter, sehingga sekitar 10-
11 liter cairan beredar dalam tubuh. Namun demikian, dari 10-11 liter cairan yang
masuk, hanya 50-200 ml yang dikeluarkan melalui feses, selebihnya direabsorpsi.
Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus besar (kolon) dan terjadi melalui
proses difusi (Tarwoto dan Wartonah,
2010).
3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
a. Kalori dapat dimodifikasi tergantung keadaan pasien, misalnya gemuk/kurus atau
disertai penyakit demam.
b. Karbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan.
Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk aktivitas dan fungsi fisiologi organ tubuh agar
fungsi-fungsi tubuh berjalan normal, maka energi yang digunakan harus seimbang
dengan energi yang masuk. Dinamika keseimbangan energi yaitu
Energi yang masuk adalah total pengeluaran energi (kebutuhan energi) sehingga
keseimbangan energi sama dengan energi yang masuk dikurangi pengeluaran energi
(Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung korener, kanker dan anoreksia
nervosa (Hidayat, 2009).
a. Kekurangan nutrisi
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter dikurangi 100
dan dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah tersebut.
Rumus IBW diperhitungkan :
(TB –100) + 10%
Tinjauan Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Status nutrisi seseorang, dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi, dapat
dikaji dengan menggunakan pedoman A-B-C-D (Mubarak,
2008).
A: Pengukuran antropometrik
B: data biomedis
D: Diet
a. Pemeriksaan biokimia
Nilai yang umum digunakan pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit albumin
serum, zat besi, transferrin serum, kreatinin, hemoglobin, hematocrit,
keseimbangan nitrogen, dan tes antigen kulit (Barkaukas,1995 dalam Mubarak, 2008).
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang
berhubungan dengan masalah nutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe yaitu
dari kepala sampai kekaki. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap tanda – tanda
atau gejala klinis defisiensi nutrisi.
Tabel. 2.1 Temuan Fisik Pada Pengkajian Head to Toe
Wajah dan leher Merah muda, warna merata, Berminyak, diskolorasi, bersisik, bengkak,
halus, tidak ada bengkak kulit gelap di pipi dan di bawah mata,
kulit sekitar hidung dan mulut kasar
Bibir Halus, warna baik, lembab Kering, bersisik, kemerahan atau bengkak
(tidak pecah atau bengkak) (keilosis), lesi sudut mulut, fisura atau
skar (stomatitis).
Organ/sistem tubuh Tanda nutrisi baik Tanda nutrisi buruk
Mulut, membrane Membran mukosa rongga mulut Membran mukosa mulut lembut dan
Mukosa warna merah muda sampai bengkak
kemerahan
Gusi Warna merah muda, tidak Gusi bengkak dan mudah berdarah,
bengkak atau berdarah margin kemerahan, inflamasi, gusi
tertarik ke belakang
Lidah Warna merah muda atau Bengkak, skarlet dan kasar, warna
kemerahan gelap, tidak magenta, seperti daging (glositis), papila
bengkak, halus, terdapat papila di hiperemia dan hipertrofi, papila atrofi
permukaan, tidak ada lesi
Gigi Tidak berlubang dan nyeri, Karies tidak terisi, gigi tidak ada,
terang dan lurus, bersih dan permukaan terpakai, burik (flourosis),
tidak ada diskolorasi salah posisi
Kaki, tungkai Tidak nyeri, lemah, atau Edema, nyeri betis, kesemutan, lemah
bengkak, warna baik
c. Pengukuran antropometri
Metode pengukuran ini meliputi pengkajian ukuran dan proporsi tubuh manusia.
Pengukuran antropometrik terdiri atas:
1) Tinggi badan
Tinggi lutut (TL) untuk menentukan tinggi badan (TB) lanjut usia
2) Berat badan
.
6) Riwayat diet
2. Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
1. Cepat kenyang setelah makan 1. Bising usus hiperaktif
2. Kram/nyeri abdomen 2. Otot pengunyah lemah
3. Nafsu makan menurun 3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare
2) Obesitas
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis
kelamin, serta melampaui kondisi berat badan lebih (overweight)
a. Penyebab
Objektif : IMT >27kg/m (pada dewasa) atau lebih dari presentil ke 95 untuk usia
dan jenis kelamin (pada anak)
1. Gangguan genetik
2. Faktor keturunan
3. Hipotiroid
4. Diabetes melitus maternal
Daftar pustaka
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
praktik. Edisi 4. Alih Bahasa Renata Komalasari, S.Kp, dkk. Penerbit Buku Kedokteran.
Jakarta: EGC
Edukasi
Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi
kesehatan
Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan
yang diinginkan
Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk
memaksimalkan penyerapan oksigenselama latihan fisik
Kolaborasi