PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi memegang peranan sangat penting dalam kesehatan orang dewasa dan usia
lanjut. Masalah kekurangan gizi sering dialami oleh orang dewasa dan usia lanjut sebagai
akibat dari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang dideritanya, kesulitan menelan
karena berkurangnya air liur, cara makan yang lambat karena penyakit pada gigi, gigi yang
berkurang, dan mual karena masalah depresi. Selain masalah kekurangan gizi, masalah
obesitas (kegemukan) juga sering dialami oleh orang dewasa dan usia lanjut, yang dapat
timbul karena aktivitas pada kelompok ini sudah berkurang sementara asupan makanan
tidak dikurangi atau bahkan berlebihan. Obesitas pada orang dewasa dan usia lanjut
berdampak pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, hipertensi,
dan penurunan fungsi tubuh.
Pada orang dewasa dan usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang
menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi,
kesulitan berbahasa, kesulitan mengenal benda-benda, kegagalan melakukan aktivitas
yang mempunyai tujuan (apraksia) dan gangguan dalam menyususn rencana, mengatur
sesuatu, mengurutkan, daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari yang disebut dimensia atau pikun.Proses menua dapat
terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta
penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian usiadewasa ?
2. Bagaimana kebutuhan dan status gizi usia dewasa ?
3. Bagaimana pengukuran kegemukan usiadewasa ?
4. Bagaimana pola menu harian dan faktor yang mempengaruhi gizi usia dewasa ?
5. Apa pengertian usia lanjut ?
6. Bagaimana kebutuhan dan status gizi usia lanjut ?
7. Bagaimana pola menu harian dan faktor yang mempengaruhi gizi usia lanjut ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian usia dewasa.
2. Untuk mengetahui kebutuhan dan status gizi usiadewasa.
3. Untuk mengetahui pengukuran kegemukan usia dewasa.
4. Untuk mengetahui pola menu harian dan faktor yang mempengaruhi gizi usia dewasa.
5. Untuk mengetahui pengertian usia lanjut.
6. Untuk mengetahui kebutuhan dan status gizi usia lanjut.
7. Untuk mengetahui pola menu harian dan faktor yang mempengaruhi gizi usia lanjut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Mengacu pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 41
Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang, usia dewasa dalam penentuan status gizi
menggunakan indeks masa tubuh (IMT) di gunakan bagi usia di atas 18 tahun. Berdasarkan
permenkes tersebut, usia dewasa dikelompokkan berdasarkan kebutuhan gizinya, yaitu kelompok
usia 19-29 tahun, kelompok 30-49 tahun, dan kelompok usia 50-64 tahun. Usia lebih dari 64 tahun
termasuk kategori lanjut usia ( lansia).
Dalam keadaan normal tubuh mengatur keseimbangan antara energi yang diperoleh dari
makanan dengan energi yang diperlukan tubuh, guna mempertahankan kelangsungan fungsi
tubuh pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi lebih
tergantung pada aktivitas fisiknya.
Umumnya pria lebih memerlukan energi ini disebabkan karena secara fisij pria lebih
banyak bergerak tetapi pada aktivitasnya juga memelurkan energi banyan. Semakin tinggi dan
semakin berat badan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
Kebutuhan gizi orang dewasa ralatif besar, selian itu orang dewasa umumnya melakukan
aktivitas fisik lebih tinggi dibanding usia lain sehingga diperlukan zak gizi yang lebih banyak.
2
Pengelompokkan zat gizi
1. Karbohidrat
Faktor yang diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan gizi
enrgi dewasa 200-2200 kkal (untuk wanita) dan untuk pria antara 2400-2800 kkal setiap harinya.
Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat
adalah: beras, gula, terigu, jagung, dan umbi-umbian.
2. Protein
Pada akhir remaja kebutuhan protein pria lebih tinggi dibanding wanita karena perbedaan
komposisi tubuh. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62g per hari untuk wanita dan pada pria
55-66 g per hari.
Dalam proses pencernaan, protein akan dipecah menjadi satuan-satuan dasar kimia, kemudian
diserap dan dibawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh, dimana sel-sel jaringan mempunyai
kemauan untuj mengambil asam amino yang di perlukan untuk kebutuhan membangun dan
memelihara kesehatan jantung.
Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yang hampir sama dengan karbohidrat dan lemak
yaitu terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen akan tetapi ditambah dengan yang lain
yaitu nitrogen. Berbagai sumber protein. Daging merah, susu, tempe, kacang-kacang,dan lain-
lain.
3. Kalsium
Kira-kira dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa
dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg. Bagi pria dewasa
kebutuhan mineral akan kalsium cukuo 0,45 g sehari. Bahwa kebutuhan kalsium 7,7,5 mg per
kilogram berat badan adalah kurang lebih sama dengan 0.5-0,7 g sehari bagi orang dewasa
normal. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu, ikan, kacamh, dan sayuran.
4. Zat besi
Setelah dewasa, kebutuhan gizi menurun, status besi dalam tubuh juga mempengaruhi hal
ini mengakibatkan wanita lebih rawan akan anemia besi dibandingkan pria. Jumlah seluruh besi
didalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g. Dimana 70 persennya terdapat dalam
hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan.
3
Rata-rata besi simpanan 1000 mg pada orang dewasa pria sudah cukup untuk mencegah adanya
gangguan pada produksi ikatan-ikatan besi esensial. Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi
efesiensi penyerapan besi yang dapat mengakibatkan penyerapan besi antara lain: hati, danging
merah, daging putih (ayam, ikan), kacang-kacangan dan sayuran hijau.
5. Lemak
Lemak dapat ditemukan pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk organik yang disebut
lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energi yang tinggi. Meningkatkan kalori karbohidrat dan
menyediakan bantalan serta penyetakan . Lemak mengandung asam lemak bebas, baik yang
jenuh maupun yang tidak jenuh, tergantung pada struktur kimianya. Lemak jenuh lebih padat
dari pada lemak tidak jenuh. Adapun contoh lemak jenuh adalah kolesterol. Kolesterol dibuat
dihati dan berperan dalam produksi garam empedu serta hormon-hormon. Namun kolesterol ini
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil. Makanan yang menganduk lemak tidak jenuh
antara lain: daging merah, hasil peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur dan
banyak juga ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi
dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan
menyingkirkannya dari darah.
4
b. Vitamin C
Berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan sel. Vutamin
C juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, gusi serta pembuluh darah, membantu
penyerapan zat besi dan kalsium , dan membantu dalam proses penyembuhan luka . Vitamin C
dalam junlah banyak di temukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan anggur.
c. Vitamin D
Berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan kalsium
didalam tubuh. Sumber vitamin D dapat di produksi oleh tubuh saat terkena sinar matahari.
Sumber lain mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu
d. Vitamin E
Berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga
penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai
macam makanan seperti minyak nabatj, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan
gandung.
e. Vitamin B1 (tiamin)
Berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, diperlukan juga oleh jantung, otot,
dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Sumber vitamin B1 banyak terdapat pada
daging, ikan, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai, gandum, dan beras.
f. Vitamin B2 ( riboflavin)
Berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan kesehatan mata. Sumber vitamun B2
terdapat pada kacang polong, telur, daging, dan produk olahan susu.
g. Vitamin B3
Berfungsi membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga kesehatan kulit, dan
fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada daging, unggas, ikan dan kacang.
h. Vitamin B6
Berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf, serta bermanfaat untuk
memecah protein. Sumber vitamin B6 banyak terdapat pada pisang, kentang, buncing, bayam,
dan kacang-kacangan.
5
i. Vitamin B9
Biasa disebut juga folat, berfungsi membantu pembentukan sel darah merah dan DNA.
Sumber vitamin ini terdapat pada telur, daging merah, sayuran berdaun hijau, asparagus, roti,
mie, dan sereal.
j. Vitamin B12
Berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber viramin ini terdapat pada ikan, telur, daging,
susu, dan makanan yang telah dofortifikasi.
Masalahnya, sering terjadi sebagian orang tidak mempunyai cukup motivasi untuk
melakukan kegiatan pencegahan dalam memelihara status kesehatannya. Ada hal lain yang bisa
menjadi kendala, seumpama kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit, dan
paradigma kesehatan yang lebih menekankan pada penyembuhan (kuratif), lebih dominan dari
pada promosi (promotif) dan pencegagan (preventif). Hal ini mendorong praktik pencegahan
penyakit yang berorientasi pada perbaikan gizi yang baik dan seimbang yang kaya akan buah,
sayuran, karbohidrat dan protein menutut kecukupan gizi yang dianjurkan. Yang perlu
diperhatikan itu adalah untuk tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan tanpa kontrol.
Tetapi jangan pula kita malas makan, terlebih lagi bila kita memiliki fisik yang kurus. Yang diberi
makan itu bukanlah mulut tetapi seluruh organ tubuh kita agar berfungsi dengan baik.
Untuk menentukan status gizi orang dewasa dapat digunakan indeks massa tubuh sebagai
indikatornya. IMT nya berlaku untuk orang dewasa berusia 20-65 tahun dan tidak berlaku untuk
wanita hamil dan menyusui. Cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) yakni dengan rumus
6
IMT = berat badan/tinggi badan
Status gizi seorang dewasa dinyatakan kurang apabila dia memiliki indeks masa tubuh <
18,5 dan dinyatakan normal apabila IMT nya sama dengan 18,5 < 25. Dan dikatakan kelebihan
berat badan apabila IMTnya 25 < 27. Kemudian dikatakan obesitas apabila IMTnya lebih > 27.
Kegemukan atau kekurusan akan menemui banyak masalah kesehatan yang akan
menyerang status gizi orang dewasa adalah:
KEP ditandai dengan menurunnya berat badan, terutama disebabkan oleh kurangnya
asupan makanan. KEPakan menjadikan berat badan menurun, hingga mudah terkena penyakit
infeksi. KEP dapat disebabkan oleh kemiskinan, aktifitas yang berlebihan, penilihan makanan
yang salah, dan absorbsi zat gizi yang tidak baik.
Anemia
Yakni kekurangan zat besi dalam tubuh yang menimbulkan gejala 4L (lesu, letih, lelah,
lemah). Anemia lebih banyak dialami oleh wanit, karena secara biologis setiap bulan wanita
mengalami menstruasi sehingga pengeluaran zat besi perlu diimbangi dengan asupan dari
makanan.
Penyebab umum kegemukan adalah ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan
energi yang keluar dan merupakan akunulasi simpanan energi yang berubah menjadi lemak. Faktor
lain yang juga berperan dalam kegemukan adalah genetik/keturunan, usia, kehamilan, perilaku,
dan lingkungan.
Diabetes mellitus
7
DM didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin.
Konsumsi gula dan produk lain berbahan dasar gula sebaiknya dihindari.
C. Pengukuran kegemukan
IMT. Kelebihan berat badan (overweight)=25-27 jika lebih dari 27 maka disebut obesitas.
Rasio lingkar pinggang dan pinggul (waist hip ratio). Pria > 0,9 dan wanita > 0,8. Standart brocca.
Berat badan ideal (BBI)= (tinggi badan-100)-10% (tinggi badan-100). Bila berat badan melebihi
20% dari berat badan normal (tinggi badan-100) disebut obesitas.
8
Pola menu 4 Sehat 5 Sempurna
1. Makanan pokok untuk memberi rsa kenyang : nasi, jagung, ubi jalar, singkong dan
lain – lain.
2. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok pada umunya
mempunyai rasa netral lebih terasa enak seperti : lauk hewani berupa daging ayam, ikan, serta lauk
nabati seperti kacang – kacangan, hasil olahan tahu, tempe, oncom, dan lain – lain.
3. Sayur, untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan,
karenabiasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah : sayur dan umbian, kacang – kacangan.
4. Buah, untuk pencuci mulut : pepaya, nanas, pisang, jeruk dan lainnya.
9
Table 9.6 Menu Seimbang untuk Dewasa
Tabel 9.7 Menu dengan Energi 2500 Kilo Kalori, 2000 Kilo Kalori dan 1700 Kilo Kalori
10
Usia anjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Usia manusia sebagai
makhluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam, maksimal 6x masa bayi sampai dewasa atau 6
x 20 tahun atau 120 tahun. Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri dari 3
fase yakni progresif, fase stabil, dan fase regresif.
Orang menjadi tua ditandai dengan kemunduran – kemunduran biologis yang pada lahirnya
terlihat sebagai gejala kemunduran fisik. Gejala tersebut diantaranya kulit mulai mengendur dan
pada wajah mulai muncul garis – garis menetap dan keriput, rambut mulai beruban, gigi mulai
ompong, penglihatan dan pendengaran mulai buruk, cepat dan mudah lelah, gerakan – gerakan
melamban, kehilangan kelincahan, kerampingan tubuh menghilang, dan dimana – mana terjadi
timbunan lemak.
Kemundura kemampuan – kemampuan kognitif juga terjadi misalnya suka lupa, ingatan
tidak lagi berfungsi dengan baik, orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang/tempat
juga mundur, skor yang dicapai dalam tes intelegensi lebih rendah, dan cenderung tak mudah
menerima hal – hal atau ide – ide baru.
Manusia pada hakikatnya perlu makanan seimbang sepanjang hidupnya untuk
kelangsungan serta pemeliharaan kesehataannya. Tubuh manusia terdiri dari sebagian besar air
(62,4 %), protein (16,9 %) , lemak (13,8 %), karbohidrat dan garam (6,9%). Untuk mencapai
komposisi tubuh yang demikian, manusia memenuhinya melalui makanan yang berasal dari hewan
dan tumbuhan. Makanan terdiri dari bagian – bagian yang berbentuk ikatan kimia atau unsur
organik yang disebut zat gizi (nutrient). Manusia memerlukan 45 macam zat gizi untukhidupnya.
Zat – zat gizi ini dikelompokkan dalam kelopok besar yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin
dan mineral.
11
1. Kalori
Kalori (energi) dapat diperoleh baik dari lemak, karbohidrat maupun protein, yang masing
– masing memberikan 9,4 dan kilo kalori (kkal) per gramnya. Umumnya orang dewasa
membutuhkan sekitar 2.100 kkal sampai 2.700 kkal per harinya. Beberapa penelitian menemukan
bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang berusia lanjut menurun sekitar 15 % sampai 20%.
Hal ini terutama disebabkan berkurangnya jaringan tubuh tanpa lema ( berkurangnya massa otot).
Demikian pula umumnya aktivitas (kerja, olahraga) yang dilakuakan para orang tua usia lanjut
menurun. Oleh karena itu kebutuhan kalori pada tubuhnya pun akan menurun.
Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan
berupa lemak, sehingga akan timbul kegemukan(obesitas). Sebaliknya, bila terlalusedikit, maka
cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
2. Protein
Protein diperlukan oleh tubuh sebagai sumber utama senyawa nitrogen, untuk digunakan
dalan sintesis protein tubuh (pertumbuhan), mengganti senyawa–senyawa nitrogen yang hilang,
dan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit (antibodi). Untuk orang dewasa rata – rata
ditetapkan sebesar 0,8 gram per kilogram berat badan per hari dengan syarat nilai gizi protein
tersebut sesuai dengan telur. Pada orang yang berusia lanjut, massa ototnya berkurang, dengan
kata lain total protein tubuhnya juga berkurang, oleh karena itu kebutuhan tubuhnya akan protein
juga berkurang. Ternyata ini tidak benar. Beberapa penelitian menunjukan bahwa untuk
mempertahankan keseimbangan tubuhnya para orang tua berusia lanjut memerlukan konsumsi
protein yang lebih banyak daripada orang dewasa usia muda. Hal ini karena efisiensi penggunaan
senyawa nitrogen oleh tubuh telah berkurang. Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk
lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.
Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat
menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga
12
dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly
unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik,
sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.
4. Karbohidrat
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah
BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-
buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang
dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat
menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber serat.
6. Cairan
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan
membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-
8 gelas per hari.
13
7. Seng
Diperlukan untuk menyembuhkan luka dan perbaikan jaringan tubu. RDA adalah 15 Mg.
Seng banyak terdapat dalam bahan makanan tetapi penurunan kemampuan penyerapan seng pada
manula menyebabkan manula dapat kekurangan seng.
Status Gizi Usia Lanjut
1. Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya cenderung
kegemukan/obesitas
2. Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat
menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi
3. Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya cenderung
kegemukan/obesitas
4. Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu
makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang energi protein yang
kronis)
5. Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan makanan
sendiri dan menjadi kurang gizi
6. Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan
menurun dan menjadi kurang gizi
7. Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung
mengalami kegemukan/obesitas
8. Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia
menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemia
9. Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya
menjadi kurang gizi
10. Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini
mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-
zat gizi mikro
14
11. Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat
(sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini
menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitas
12. Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu
makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati.
Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-hari hendaknya :
Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan
kebutuhan lansia.
Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan,
terutama pangan hewani)
Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak mengandung gula
Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman
beralkohol
Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan sereal)
untuk menghindari sembelit atau konstipasi
Minuman yang cukup
Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang
dari kebiasaan makanan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan
dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan dengan ketersediaan
dan kebiasaan makan tiap daerah.
Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep ‘4 sehat 5
sempurna” atau “Konsep gizi seimbang”, sebagai contoh
15
Kelompok makanan pokok (utama) : nasi (1 porsi= 200 gram)
Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong = 100 gr) dan susu (1 gelas = 100 gr)
10 Langkah agar dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti untuk lansia
Makanlah makanan yang mengandung zat gizi yang mengandung zat gizi yang penting
untuk kekebalan, seperti : biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, makanan laut.
Santaplah makanan yang mengandung vitamin D. Pada usia diatas 60 tahun kemampuan
penyerapan kalsium menurun, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, contoh
makanan sumber vitamin D adalah susu
Karena itu harus makan sedikitnya 20 gram makanan yang mengandung serat, seperti biji-
bijian, jeruk dan sayuran yang berdaun hijau tua
16
6. Mengurangi resiko penyakit jantung
Yaitu dengan membatasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan
natrium dan harus banyak makan makanan yang kaya vitamin B6, B12, asam folat, serat yang
larut, kalsium dan aklium, seperti biji-bijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging tidak
berlemak, buah, termasuk nanas dan sayuran.
7. Agar ingatan tetap baik dan sistem syaraf tetap bagus, harus banyak makan vitamin B6,
B 12 dan asam folat
8. Mempertahankan berat badan ideal dengan jalan tetap aktif secara fisik, makan rendah
lemak dan kaya akan karbohidrat kompleks
9. Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lentur
Dengan jalan melakukan olah raga aerobik (berjalan atau berenang). Olah raga dilakukan
menurut porsi masing-masing usia serta tingkat kebugaran setiap orang.
BAB III
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usia dewasa dalam penentuan status gizi menggunakan indeks masa tubuh (IMT) di
gunakan bagi usia di atas 18 tahun. Kebutuhan gizi orang dewasa ralatif besar, selian itu orang
dewasa umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibanding usia lain sehingga diperlukan
zak gizi yang lebih banyak.
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Di usia lanjut ini
asupan gizi harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan, melindungi dari penyakit dan
membantu mempercepat dalam pemulihan penyakit
B. Saran
Selalu perhatikan asupan gizi yang dikonsumsi sehari-hari dengan mengatur pola makan
dan menu harian sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi yang diperlukan agar bisa selalu sehat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Djaeni Sediaoetama, Achmad. 2004. Ilmu Gizi I. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Irianto, Koes. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: CV. Alfabeta.
Pakar Gizi Indonesia. Editor Hardinsyah, I Dewa Nyoman Supariasa. 2017. Ilmu Gizi: Teori &
Aplikasi. Jakarta: ECG
19