Anda di halaman 1dari 13

 

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah ini tepat dengan
waktunya.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu Ns.. Mercy Nafratilova
M.Kep, Sp.Kep.An   yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
Gizi dan diet ini. Serta kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak ada kekurangan baik
dari isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal
yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan terimakasih kepada pembaca dan teman-teman
sekalia yang telah membaca dan mempelajari makalah ini.

Bengkulu, agustus 2022

penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk melakukan kegiatan metabolismenya.
Dalam keadaan normal tubuh mengatur keseimbangan antara energi yang diperoleh
dari makanan dengan energi yang diperlukan tubuh, guna mempertahankan
kelangsungan fungsi tubuh.
Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi
lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi
ini disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada
aktivitasnya juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan
seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
Makanan fast food umumnya mengandung kalori tinggi, kadar lemak, gula dan
sodium (Na) juga tinggi, tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan
folat. Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila terlanjur menjadi pola makan, akan
berdampak negatif pada keadaan gizi pada dewasa. Inventasi medis yang paling
2
canggih, telah mengeluarkan dimensi lain dari intraksi antara gizi dan mortalitas.
Sedangkan Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik
dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang
dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk
jantung, usus, pernafasan dan ginjal.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
kebutuhan nutrisi bagi dewasa dan lansia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Nutrisi Untuk Dewasa


1. Keadaan Fisiologis Masa Dewasa
Masa dewasa dibagi menjadi dua tahap, masa dewasa awal yaitu antara umur
20-40 tahun dan masa dewasa lanjut yaitu antara umur 40-60 tahun.
Pada masa dewasa tubuh tidak hanya dalam keadaan puncak dari kemampuan
fisik tetapi juga mulai mengalami penurunan fungsi. Keadaan puncak dari keadaan
fisik membuat beberapa orang terlena dan mulai melakukan kebiasaan-kebiasaan
buruk yang dapat berepengaruh terhadap kesehatan di kemudian hari. Penyakit
degenerative juga muncul pada masa ini.
Pada awal masa dewasa merupakan masa transisi dari masa remaja ke masa
dewasa. Pada masa ini kondisi fisik tidak hanya mencapai puncaknya, tetapi juga
mulai menurun pada masa ini. Bagi sebagian orang puncak dari kemampuan fisik
dicapai pada usia usia di bawah 30 tahun. Kekuatan dan ketahanan otot mulai
menunjukkan tanda penurunan sekitar umur 30-an.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi Untuk Dewasa


a. Membantu mempertahankan kesehatan yang baik (mempertahankan keadaan
gizi).
b. Membuat keadaan gizi tubuh menjadi lebih baik.
c. Memperlambat timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.
d. Untuk mengatur semua proses yang terjadi dalam tubuh
e. Memberikan unsur-unsur yang diperlukan untuk sel jaringan tubuh yang aus.
(contoh : rambut yang rontok, kuku, bekas luka, menstruasi, dll).

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi usia dewasa


a. Tinggi Badan, Berat Badan Dan Jenis Kelamin
Berpengaruh terhadap nutrisi seseorang. Seorang pria dan wanita
membutuhkan kalori yang berbeda untuk seharinya demikian juga dengan tinggi
badan dengan berat badan yang merupakan suatu faktor penting, terutama bila
memperhitungkan kebutuhan kalori.

4
b. Faktor Aktivitas
Jumlah dan jenis aktivitas seseorang harus diperhitungkan karena sangat
mempengaruhi kebutuhan kalori.
c. Tingkat Kesehatan
Kondisi dengan berbagai penyakit menyebabkan tubuh memerlukan lebih
banyak nutrisi dan kalori. Angka metabolisme basal lebih tinggi pada orang
yang suhunya di atas normal sehingga kebutuhan kalorinya juga lebih besar
dibandingkan orang yang suhunya netral.
d. Iklim
Turut mempengaruhi kebutuhan nutrisi dan kalori orang yang tinggal di
daerah yang beriklim dingin menggunakan lebih banyak kalori dibandingkan
orang yang tinggal di daerah panas.
e. Status Ekonomi
Status ekonomi seseorang akan berpengaruh pada daya beli makanan,
sehingga berpengaruh pada konsumsi pangan seseorang yang akhirnya
berdampak pada keadaan gizi seseorang itu.
f. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan akan berpengaruh pada nutrisi seseorang, orang yang
terbiasa dengan makanan restoran (banyak mengandung karbohidrat, lemak dan
kolesterol) cenderung mengalami kelebihan zat gizi tersebut yang akan
berpengaruh pada kondisi kesehatan nanti.
g. Kesenangan Dan Ketidaksenangan
Sikap seseorang terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh pengalaman,
baik yang dirasakan menyenangkan atau tidak. Hal ini menyebabkan sikap
individu dapat mempunyai sifat suka dan tidak suka terhadap makanan. Yang
tentunya akan berpengaruh pada nutrisi orang tersebut.
h. Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan
Umumnya berpengaruh pada tingkat pemahaman seseorang tentang gizi
makanan. Orang mempunyai pengetahuan yang rendah walaupun ekonominya
cukup tinggi dalam memilih makanan kurang memperhatikan gizi dari makanan
yang dipilih.

5
i. Agama , Kepercayaan Dan Tahayul
Masalah makanan merupakan salah satu hal yang termasuk dalam ajaran
agama. Agaman hindu melarang umatnya makan makanan dari sapi dan ajaran
agama islam melarang umatnya untuk makan makanan daging babi. Sebagai
umat yang baik alangkah baiknya apabila mencari alternative makanan lain
yang tidak di larang namun baik untuk kesehatan, sedangkan dalam hal
ketahayulan yang berkembang dalam masyarakat adalah ibu hamil di larang
makan ikan karena dikhawatirkan darahnya akan berbau amis, padahal ikan itu
merupakan sumber protein yang tinggi bagi ibu hamil.
j. Kehamilan Dan Menyusui
Kebutuhan nutrisi pada wanita hamil dan menyusui berbeda dengan
kebutuhan nutrisi wanita dewasa yang tidak hamil dan menyusui.
k. Diet
Diet yang dimaksud di sini bukanlah diet yang biasa kita dengar di rumah
sakit, tetapi diet yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk menurunkan
berat badannya. Diet seperti ini akan baik hasilnya jika aturan dan cara-cara
yang ditentukan benar dijalankan. Namun akan berdampak pada kerusakan
nutrisi jika aturan yang ditetapkan tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

4. Kebutuhan energy dan zat nutrisi untuk dewasa


Jenis Kelamin dan Energy Protein Kalsium Besi Vit A Vit E Vit B Vit C Folat
Umur (kcal) (gr) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg) (mg) (mg)
P (20-45 Tahun) 2200 48 600 26 500 8 1,0 60 150
L (20-45 Tahun) 2800 55 500 1,3 700 10 1,2 60 70

Adapun gizi yang harus dipenuhi oleh orang dewasa antara lain :
 Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai manfaat untuk menjaga keshatan tubuh,
mempercepat waktu pemulihan tubuh, menjaga kondisi tubuh agar tetap prima
dalam melakukan aktivitas, sebagai perfoma serta kapasitas ketahanan tubuh
yang baik. Selain untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi nutrisi
yang baik adalah memenuhi total kebutuhan energi (kalori) melalui konsumsi
makro nutrisi dengan proporsi 60-70% melalui konsumsi karbohidrat, dan
karbohidrat yang harus dipenuhi sebesar 5-7 kg per berat badan.

6
Selain mengonsumsi karbohidrat, gizi yang harus dipenuhi adalah protein.
Bahan makanan sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, kacang-
kacangn dan serealia. Susu dan hasil olahan lainnya seperti keju dan yoghurt
juga kaya akan protein.
 Lemak
Lemak dapat ditemukan pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk
organik yang disebut dengan lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energi yang
tinggi, meningkatkan kalori karbohidrat dan menyediakan bantalan serta
penyekatan. Lemak mengandung asam lemak bebas, baik yang jenuh maupun
yang tidak jenuh, tergantung pada struktur kimianya. Lemak jenuh lebih padat
daripada lemak tidak jenuh. Adapun contoh lemak jenuh adalah kolesterol.
Kolesterol dibuat di hati dan berperan dalam produksi garam empedu serta
hormon-hormon. Namun kolesterol ini dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang kecil. Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh antara lain : daging
merah, hasil peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur dan banyak
juga ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus
diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat
kolesterol dan menyingkirkannya dari darah.
 Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral berfungsi untuk memperkuat tubuh agar tubuh dapat
bekerja dengan baik. Vitamin dan mineral terdapat pada makanan sehari-hari,
contohnya pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Akan tetapi karena gaya
hidup, diet, maupun hal lain yang menyebabkan seseorang tidak seimbang
dalam mengonsumsi makanan membuat kebutuhan vitamin dan mineral yang
dibutuhkan tubuh menjadi tidak terpenuhi.
Dalam perkembangannya pada usia dewasa manusia mengalami
maturasi. Sampai umur 20-25 tahun berat tulang kerangka manusia meningkat
dan kemudian menurun yaitu mulai kurang lebih umur 35 tahun. Berat kerangka
menjadi lebih berkurang, tulang lebih berongga dan kurang elastis. Pada wanita,
tulang dan otot kurag bila dibandingkan dengan pria. Perbedaan ini
menyebabkan adanya perbedaan jumlah kebutuhan makanan antara wanita dan
pria seperti di bawah ini.

7
1. Wanita pekerja
Kebutuhan energi rata-rata untuk wanita dewasa adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerja Kebutuhan Energi (Kcal)
Bekerja berat 2.400 kal/hari
Bekerja sedang 2.000 kal/hari
Bekerja ringan 1.700 kal/hari

2. Laki-laki pekerja
Kebutuhan energi rata-rata untuk pria dewasa adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerja Kebutuhan Energi (Kcal)
Bekerja berat 3.000 kal/hari
Bekerja sedang 2.600 kal/hari
Bekerja ringan 2.200 kal/hari

5. Dampak gizi pada usia dewasa


 Penurunan produktivitas kerja dan derajat kesehatan
Disebabkan oleh kekurangan sumber energi secara umum dan kekurangan
sumber protein.
o Anemia
Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi
o Gondok
Kurangnya mengkonsumsi yodium
o Kebutaan
Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A
 Penyebab dari dampak kekurangan gizi
o Kemiskinan
o Kurangnya pengetahuan tentang gizi
o Kebiasaan makan
Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin
meningkatnya penyakit degeneratif seperti :
a. Jantung koroner
b. Diabetes mellitus

8
c. Hipertensi
d. Penyakit hati
 Penyebab dari dampak kelebihan gizi disebabkan oleh kebanyakan energi
dibandingkan dengan pengeluaran energi.

B. Kebutuhan Nutrisi Untuk Lansia


1. Definisi Lansia
Manusia lanjut usia  mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durmin
(1992) membagi lansia menjadi young elderly (65 – 74 tahun) dan older elderly
(75 tahun). Di Indonesia, M. Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan
lansia jika telah berumur di atas 60 tahun

2. Tujuan Pemberian Nutrisi Untuk Lansia


Menurut Mubarok ( 2009 ), tujuan pemberian nutrisi atau gizi pada lanjut
usia antara lain sebagai berikut :
 Mempertahankan gizi yang seimbang dalam kaitannya untuk menunda atau
mencegah kemunduran fungsi organ
 Gizi diharapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh pada lansia
 Membiasakan makanan yang cukup dan teratur
 Menghindari kebiasaan pola makan yang buruk, seperti mengomsumsi makanan
yang berkolesterol, meminum minuman keras, dan lain-lain.
 Mempertahankan kesehatan dan menunda lahirnya penyakit degeneratif seperti
penyakit jantung koroner, ginjal, atherosklerosis, dan lain-lain.
 Melalui penelitian epidemiologi menjelaskan faktor resiko penyakit karena
komsumsi bahan makanan tertentu seperti penyakit sendi dan tulang akibat
asam urat, penyakit jantung, koroner karena kolesterol dan lemak jenuh,
diabetes meli Tus akibat obesitas karena komsumsi hidrat arang.

3. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Pada Lansia


 Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau
ompong.
 Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa
manis, asin, asam, dan pahit.

9
 Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
 Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
 Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
 Penyerapan makanan di usus menurun.

4. Kebutuhan Energi Dan Zat Nutrisi Untuk Lansia


1) Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena
metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang.
2) Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari
kalori total.
3) Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat
badan/hari untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan
protein meningkat sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka
baker, patah tulang dan pembedahan.
4) Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total.
Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol
darah.
5) Serat
Salah satu gangguan yang seringkali dikeluhkan oleh lansia adalah sembelit.
Gangguan ini akan timbul manakala frekuensi pergerakan usus berkurang,
yang akhirnya memperpanjang masa transit tinja,hal ini terjadi karena
kelemahan tonus otot dinding saluran cerna akibat penuaan (kegiatan fisik
berkurang) serta reduksi asupan cairan dan serat.
6) Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap
berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6,
B12, vitamin D dan asam folat.
5. Masalah Gizi Pada Lansia
a. Gizi berlebih

10
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-
kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat
badan berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena
berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun
disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus
berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah
tinggi.
b. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan
juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini
disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang
tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit
menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
c. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah
dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang,
penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak
bersemangat.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk melakukan kegiatan metabolismenya.
Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi
lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi
ini disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada
aktivitasnya juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan
seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
Sedangkan Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik
dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang
dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk
jantung, usus, pernafasan dan ginjal.

B. Saran
Penyusun berharap dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua serta para pembaca. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada para pembaca
atas kesediaan membaca makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Badriah, Dewi Laelatul.2011.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Bandung:refika


ADITAMA.

Moore Courtney Mary, 1997, Buku Pedoman Terapi Diet dan NUtrisi, Edisi II, Hipokrates,
Jakarta

Buku Penuntun gizi Umum I dan II, Direktorat Gizi Dirjen Pembinaan Kesehatan
Masyarakat Dep-Kes RI Jakarta, 1978.

13

Anda mungkin juga menyukai