Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LABIO

PALATOSKISIS

Dosen pengampu :
Ns. Mercy Nafratilova, M.Kep., Sp. Kep.An

Disusun oleh

Dwi murti warantika (P05120221068)


Yence kontesa (P05120221101)
Zikri djazuli m noer (P05120221104)

bs
Definisi

Labio palatoshcizis atau sumbing bibir langitan adalah cacat bawaan


berupa celah pada bibir atas, gusi, rahang dan langit-langit. Labio
palatoshcizis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah mulut
palato shcizis (sumbing palatum) labio shcizis (sumbing pada bibir) yang
terjadi akibat gagalnya perkembangan embrio (Hidayat, 2012).
KLASIFIKASI

“”
1.Celah bibir (labioskizis)
2.Celah di gusi (gnatoskizis)
3.Celah dilangit (Palatoskizis)
4.Celah dapat terjadi lebih dari satu organ misalnya terjadi di bibir dan
langit – langit (labiopalatoskizi)
ETIOLOGI

1.Faktor Genetik (Hereditary)


Merupakan penyebab beberapa palatoschizis, tetapi tidak dapat ditentukan
dengan pasti karena berkaitan dengan gen kedua orang tua.
a.mutasi gen
b.kelainan kromosom
2.faktor lingkungan
a.nutrisi
b.infeksi
c.radiasi
d.trauma pada trisemester pertama
e.stress
f.terpapar zat kimia
Manifestasi klinis

Manifestasi Klinis yang terjadi pada anak dengan Labiopalatoskisis adalah:


1.Pada Labioskisis
Adanya distorsi pada hidung (tampak sebagian atau keduanya) dan adanya celah pada bibir
2.Pada Palatoskisis
a.Tampak ada celah pada tekak(uvula) , palato lunak, dan keras atau foramen incisive.
b.Adanya distorsi hidung
c.Teraba ada celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksa dengan jari
d.Kesulitan dalam menghisap atau makan
e.Distersi nasal sehingga bisa menyebabkan gangguan pernafasan
f.Gangguan komunikasi verbal
komplikasi

Komplikasi yang terjadi pada pasien dengan labio palatoschizis yaitu:


1.Kesulitan berbicara –hipernasalitas,artikulasi,kompensatori
2.Maloklusi
3.Masalah pendengaran
4.Aspirasi
5.Distress pernapasan
6.Resiko infeksi saluran nafas
7.Pertumbuhan dan perkembangan terlambat
8.Asmietri wajah
9.Penyakit peri odontal
10.Crosbite
11.Perubahan harga diri dan citra tubuh
penatalaksanaan

1.Manajemen perawatan celah bibir


a.Perawatan pra bedah
b. Pemberian antibiotik
c. Persiapan Prabedah
2. Manajemen perawatan celah palatum
3. Pemberian makan dan minum
Konsep asuhan keperawatan pada anak Labio palatoshcizis

Pengkajian (pre op)


1.Anamnesa
a. Identitas Klien :nama, usia, alamat
b. Keluhan Utama :Pada klien dengan CLP terdapat abnomali bentuk bibir adanya celah pada
bibir,kesulitan dalam menghisap atau makan dan berat badan yang tetap.
c. Riwayat Penyakit Sekarang : Bayi mengalami kesulitan saat menghisap ASI, untuk anak yang
sudah aktif berbicara dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara, seringkali memiliki suara
hidung saat berbicara, kadang juga memiliki gangguan dalam pendengaran.
d. Riwayat Kesehatan Lalu :Konsumsi minuman beralkohol atau merokok saat masa
kehamilandapatmempengaruhinya terjadinya bibir sumbing.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga :Adakah anggota keluarga yang menderita kelainan seperti
yangdiderita anak tersebut, biasanya terdapat salah satu anggotakeluarga yang juga menderita CLP.
f. Riwayat Nutrisi :Nutrisi tidak adekuat karena susu yang diminum keluar lewat hidung atau masuk
kedalam saluran pernapasan g. Riwayat ImunisasiImunisasi apa saja yang sudah didapatkan
misalnya BCG, POLIOI,II, III; DPT I, II,III; dan campak.
h. Riwayat Psikososial :Kaji psikososial yang dirasakan keluarga dalam merawat anaknyayang
mengalamiCLP.
 
lanjutan

2.Pemeriksaan Fisik Khusus Pada Klien dengan CLP


 Hidung :
 1. Inspeksi kecacatan pada saat lahir untuk mengidentifikasi karakteristiksumbing,
kesukaran dalam menghisap ataumakan.
2. Inspeksi pada labia skisis: tampak sebagian atau keduanya, adanya celah pada bibir.
3. Inspeksi pada palato skisis: tampak ada celah pada kedua tekak(uvula), palate lunak dankeras,
adanya rongga pada hidung,distorsia hidung
4. Palpasi dengan menggunakan jari teraba celah atau terbukanya langit-langit saatdiperiksa dengan
jari.
Mulut :
1. Terdapat celah pada bibir, palatum, atau keduanya.
2. Periksa gigi dan gusi apakah ada pergerakan atau pembengkakan
3. Gags reflex potis if
4. Perhatikan ovula apakah simetris kiri dan kanan
5. Rooting reflex potisif
6. Sucking reflex lemah
 
lanjutan

3. Pemeriksaan Fisik Per-Sistem


BI (Breath):Kaji kesimetrisan dada, apakah ada penggunaan otot bantu nafas.
B2 (Blood):Ukur tekanan darah, adakah perubahan frekuensi jantung
B3 (Brain):Biasanya anak agak rewel, gelisah, menangis
B4 (Bladder):Tidak ada masalah
B5 (Bowel):Anak terjadi kesulitan dalam menyusu, biasanya anak tidakmenyusu. Sering terjadi
refluk dan berat badan menurun.
B6 (Bone):Tidak ada masalah.
 
Diagnosa keperawatan

Pre Operasi :
1.Ketidakefektifan pemberian ASI b.d rekfleks hisap bayi buruk
2.Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganintake tidak
adekuat
3.Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan menelan
4.Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kesulitan berbicara
5.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan benda asing dalam jalan napas
 
Post Operasi :
1.Nyeri berhubungan dengan inisiasi pembedahan
2.Resiko infeksi berhubungan dengan insisi pasca pembedahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai