Anda di halaman 1dari 3

A Definisi

Labio palatoshcizis atau sumbing bibir langitan adalah cacat bawaan


ASUHAN KEPERAWATANberupa celah
ANAK DENGAN pada bibir atas, gusi, rahang dan langit-langit. Labio
LABIOPALATOSKISIS

palatoshcizis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah mulut palato shcizis (sumbing palatum) labio shcizis (sumbing pada
bibir) yang terjadi akibat gagalnya perkembangan embrio
B Epidemiologi
Di seluruh dunia, insidensi sumbing daerah orofacial (bibir sumbing, bibir dan lelangit sumbing, atau lelangit sumbing) terjadi pada sekitar 1
per 700 kelahiran hidup (WHO, 2001 dalam Arindra, P. K. 2018). Insidensi dunia yang terbatas pada sumbing bibir atau tanpa celah lelangit
berkisar antara 7,94-9,92 per 10.000 kelahiran hidup.
C Etiologi
Penyebab sumbing bibir dan palatum tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar kasus sumbing bibir atau sumbing palatum atau keduanya
daat dijelaskan dengan hipotesis multi. faktorBeberapa faktor yang dicurigai dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing, antara lain:
1 Faktor Genetik (Hereditary)
2 Faktor lingkungan
D Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis yang terjadi pada anak dengan Labiopalatoskisis adalah:
1 Pada Labioskisis
2 Pada Palatoskisis
E Patofisiologi
Biasanya sumbing bibir dan palatum disertai kelainan bawaan lain, misal hidrosefalus (peningkatan tekanan intrakranial), sindaktilia
(jari-jari saling melekat), atau polidaktilia (jari-jari berlebih).
F Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada pasien dengan Labio palatoschizis adalah:
Kesulitan berbicara – hipernasalitas, artikulasi, kompensatori. Dengan adanya celah pada bibir dan palatum, pada faring terjadi pelebaran sehingga suara yang keluar menjadi
sengau
G Pemeriksaan Diagnostik
1 Rontgen
Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan melakukan foto rontgen pada tengkorak. Pada penderita dapat ditemukan celah processus maxilla dan processus nasalis media.
2 Radiologi
Beberapa celah orofasial dapat terdiagnosa dengan USG prenatal, namun tidak terdapat skrining sistemik untuk celah orofasial. Diagnosa prenatal untuk celah bibir baik
unilateral maupun bilateral, memungkinkan dengan USG pada usia janin 13-18 minggu. Celah palatum tersendiri tidak dapat didiagnosa pada pemeriksaan USG prenatal.
Ketika diagnosa prenatal dipastikan, rujukan kepada ahli bedah plastik tepat untuk konseling dalam usaha mencegah.
H Penatalaksanaan
• Tujuan dan intervensi bedah dan pembedahan adalah memulihkan struktur anatomi, mengoreksi cacat dan memungkinkan anak mempunyai fungsi yang normal dalam
menelan, bernapas dan berbicara. Pembedahan biasanya dilakukan ketika anak berumur ± 3 bulan, tetapi pada beberapa rumah sakit dilakukan segera setelah lahir.
1 Manajemen perawatan celah bibir
a Perawatan pra bedah
1 Pemberian makan
Pemberian makan pertama kali sukar, tetapi tergantung pada derajat deformitas yang dialami pada kasus ringan, ada kemungkinan memberi ASI langsung kepada bayi.
2 Pemberian antibiotic
Pemberian antibiotik sebagai profilaksis bertujuan menjamin bahwa pada masa pascabedah, anak tidak mengalami bahaya yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang telah ada ataupun yang masuk selama masa bedah dan pascabedah .
3 Persiapan Prabedah
Prinsip manajemen prabedah bertujuan mencapai atau mempertahankan status fisik yang menjamin bahwa anak mampu mengatasi trauma akibat intervensi bedah.
B Perawatan pasca bedah
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat merawat anak yang sudah selesai mengalami operasi perbaikan celah bibir meliputi
• Imobilisasi lengan merupakan aspek penting perawatan, untuk mencegah bayi menyentuh garis jahitan
• Sedasi, anak yang menangis dapat mengingkatkan tegangan pada garis jahitan. Pemberian sedasi sering kali dianjurkan untuk mengurangi tegangan, walaupun
tegangan sudah dikurangi dengan mengenakan peralatan seperti busur logam
• Pembalutan garis sedasi, biasanya jahitan sudah dibuka antar hari ke-5 dan ke-8. Garis jahitan biasanya ditinggal tanpa penutup dan kebersihan dipertahankan
dengan mengelap area tersebut dengan air steril atau salin normal setelah selesai makan.
• Pemberian makan dapat segera dimulai setelah bayi sadar dan refleks menelan positif.

Anda mungkin juga menyukai