Anda di halaman 1dari 22

Obat gangguan

makanan dan
malnutrisi
Kelompok 5 2B
Farmakologi Lansia
Nama :
1. Elvia Lisnaini PO7139121050
2. Fitri Nurul Istiqomah PO7139121080
3. Marelda Rahmadini M PO7139121057
4. Siti Rahma Dinta PO7139121068
5. Zahra Putri Ramadhani PO7139121076
MALNUTRISI LANSIA
Lansia adalah tahap yang paling akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Lansia
adalah mereka yang meliputi usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59
tahun, usia lanjut (elderly) yaitu kelompok usia 60-74 tahun, usia tua (old) yaitu kelompok
usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) kelompok usia > 90 tahun.

Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik. Perubahan fisik dan penurunan fungsi organ
tubuh akan mempengaruhi konsumsi dan penyerapan zat makanan oleh tubuh dimana hal ini
akan berakibat pada terjadinya masalah masalah gizi kurang maupun kegemukan. Maka dari itu
peran gizi sangatlah penting dalam mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kualitas
hidup lansia.
Baik buruknya status gizi manusia dipengaruhi oleh 2 hal pokok yaitu konsumsi
makanan dan keadaan kesehatan tubuh atau infeksi. Adapun kategori dari status gizi
dibedakan menjadi tiga yaitu gizi lebih, gizi baik, dan gizi kurang.

Dalam ilmu gizi, status gizi lebih dan status gizi kurang disebut sebagai malnutrisi, yakni
keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif ataupun absolut satu
atau lebih zat gizi (Mardalena,2017).

Terdapat empat bentuk malnutrisi:


● Under nutrition yaitu kekurangan konsumsi pangan relative atau absolut untuk period
tertentu
● Specific deficiency yaitu kekurangan zat gizi tertentu
● Over nutrition yaitu kelebihan konsumsi pangan dalam periode tertentu, dan
● Imbalance, yaitu disporposi zat gizi misalnya masalah kolesterol terjadi karena
ketidakseimbangan fraksi lemak tubuh
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
1. Asupan Makanan
Status g i zi baik atau status g i z i optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup z a t -
za t g iz i yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, ke ma mp ua n kerja dan kesehatan.
2. Pengetahuan Gizi
Pada akhirnya pengetahuan gizi akan mendorong untuk menyediakan makanan sehari-hari dan
jumlah dan kualitas gizi yang sesuai dengan kebutuhan (Soediaoetama, 2000)
3. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi dapat menyebabkan merosotnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan
dan pencernaan makanan, keadaan ini membuat terjadinya kurang gizi (Soediaoetama, 2000).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI PADA LANSIA
1. Usia
Seiring pertambahan usia, Kebutuhan zat gizi karbohidrat dan lemak menurun, sedangkan kebutuhan
protein, vitamin dan mineral meningkat. Hal ini dikarenakan ketiganya berfungsi sebagai antioksidan
untuk melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas.

2. Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki memerlukan zat gizi lebih banyak (terutama energi,protein dan lemak)
dibandingkan pada wanita, karena postur, otot dan luas permukaan tubuh laki-laki lebih luas dari
wanita.

3. Aktivitas fisik dan pekerjaan


Makin berat pekerjaaan seseorang makin besa zat gizi yang dibutuhkan. Lanjut usia dengan pekerjaaan
fisik yang berat memerlukan zat gizi yang lebih banyak (Kemenkes RI, 2012).

4. Postur tubuh
Postur tubuh yang lebih bear memerlukan energi lebih banyak dibandingkan postur tubuh yang lebih
kecil (Kemenkes RI, 2012).
5. Kurangnya perawatan mulut
Ketidakbersihan mulut menyebabkan gigi dan gusi kerap terinfeksi, yang akan
mempengaruhi lansia dalam merasakan cita rasa makanan.

6. Gangguan fungsional dan proses penyakit


Gangguan fungsional kuat hubungannya dengan kekurangan nutrisi dankesulitan
memperoleh makanan, khususnya pada komunitas lansia.

7. Efek pengobatan
obat yang dikonsumsi dapat mengubah nafsu makan, rasa atau bau yangmempengaruhi
kebutuhan nutrisi ataupun memiliki efek samping sepertimual, muntah, atau diare.

8. Gaya hidup
Lansia mengkonsumsi obat-obatan danalkohol efek yang terjadi yaitu menurunkan selera
makan lansia, terganggunya kemampuan indra perasa dan pembau, terganggunya proses
pencernaan, absorbs, metabolisme, dan eksresi.
PATOFISIOLOGI
1Lansia adalah tahap yang paling akhir 2• Malnutrisi adalah suatu keadaan
perkembangan pada daur kehidupan dimana tubuh seseorang tidak mendapat
manusia. Lansia adalah mereka yang asupan gizi yang cukup. •Lansia
meliputi usia mengalami proses penuaan secara terus
•pertengahan (middle age) yaitu kelompok menerus, yang ditandai dengan
usia 45-59 tahun menurunnya daya tahan fisik.
•usia lanjut (elderly) yaitu kelompok usia • Perubahan fisik dan penurunan fungsi
60-74 tahun, organ tubuh akan mempengaruhi
•usia tua (old) yaitu kelompok usia 75-90 konsumsi dan penyerapan zat makanan
tahun oleh tubuh berakibat pada terjadinya
•usia sangat tua (very old) kelompok usia masalah masalah gizi kurang maupun
> 90 tahun. kegemukan.
Masalah Gizi Pada Lansia
1 2

Gizi lebih Gizi Kurang


Pada umumnya berat badan laki-laki mencapai Penurunan asupan kalori biasanya sejalan
puncak pada usia 50-55 tahun. Pada wanita dengan penurunan tingkat metabolisme
antara usia 55-60 tingkat metabolisme basal susutnya masa tubuh serta menurunnya
dan pengeluaran untuk aktivitas fisik menurun penggunaan energi untuk aktivitas fisik.
saat memasuki usia dewasa. Akan tetapi Hampir 20% lansia mengkonsumsi 1000
asupan kalori tidak diimbangi sehingga berat kalori sehari kekurangan protein kalori
badan meningkat. umum ditemukan pada lansia.
PESAN GIZI PADA LANSIA
1.Makanlah aneka ragam makanan 5. Biasakan Makan Pagi

2. Makanlah makanan untuk memenuhi 6. Minumlah air bersih dan aman yang
kecukupan energi cukup jumlahnya

3. Batasi konsumsi lemak dan minyak 7. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga
secara teratur

4. Makanlah makanan sumber zat besi 8. Tidak minum alkohol dan membaca
label makanan
Kebutuhan gizi
lansia
1. Kalori

Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa


kecepatan metabolisme basal pada orang-
orang berusia lanjut menurun sekitar 15-
20%, disebabkan berkurangnya massa otot
dan aktivitas. Kebutuhan kalori untuk lansia
laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan
untuk lansia wanita 1700 kal.
2. Karbohidrat dan Serat makanan

Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-


buahan segar dan biji-bijian utuh. Lansia dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal
dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai
sumber energi. Tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen
serat karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak,
yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap
oleh serat
3. Protein

Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia


sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar
12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber
protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani
dan kacang-kacangan. Karena, pada lansia efisiensi
penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh
telah berkurang yang disebabkan pencernaan dan
penyerapannya kurang efisian.
4. Lemak

Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau


kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi
lemak total yang terlalu tinggi dapat menimbulkan
penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh
darah ke jantung). dianjurkan 20% dari konsumsi
lemak tersebut adalah lemak tak jenuh
5. Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia penting untuk


membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan
buah hendakya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat. pada lansia terjadi penurunan
sekresi lambung sehingga mengganggu penyerapan
vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi
zat-zat gizi mikro, hal ini menyebabkan wasir, kerapuhan
tulang dll
REKOMENDASI GIZI SEIMBANG UNTUK LANSIA:

1. Jaga keseimbangan energi untuk mencapai dan menjaga


Berat Badan Normal.
2. Batasi konsumsi gula (Karbohidrat sederhana termasuk
tepung tepungan), garam dan lemak jenuh.
3. Biasakan mengkonsumsi sumber kalsium dan vitamin
D, seperti ikan, susu untuk menjaga kesehatan dan
kekuatan tulang dan gigi.
4. Kebutuhan gizi sebaiknya terpenuhi dari Asupan makan
sehari-hari.
SUPLEMEN

Vinerton adalah produk vitamin sekaligus suplemen makanan yang mampu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi setiap hari orang tua. Kandungannya terdiri dari
Vitamin A, B Complex, Vit C, Vit D3, Vit E, Zinc, Magnesium dan lain
sebagainya.

Dosis : 1x sehari 1 kaplet Aturan pakai : diminum setelah makan


Enervon Gold merupakan vitamin dan supplement yang dapat membantu
memelihara kesehatan tubuh khususnya bagi orang dengan usia lanjut
usia (diatas 50 tahun). Enervon gold mengandung bermacam vitamin dan
nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat dan aktif seperti, vitamin
c, vitamin b1,b2,b5, dan b12, Asam folat, Omega 3, DHA, EPA, dan
lutein.

Dosisi : 1 kapsul lunak, diminum 1 kali per hari Aturan pakai : Sebelum
atau sesudah makan
Kaplet multivitamin ini mengandung kombinasi vitamin dan mineral yang sangat
baik untuk regenerasi sel rusak. Renovit Gold memiliki kandungan yang sangat
lengkap. Seperti Vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, Asam Folat, Biotin,
Kalsium, Zinc, Fosfor, dan lain sebagainya.
Dosis : 1x sehari 1 kaplet
Aturan pakai : diminum setelah makan
Suplemen ini mampu menunjang gaya hidup aktif pada lansia. Selain dapat
mendukung agar lebih aktif, suplemen ini juga memiliki manfaat seperti menjaga
fungsi kognitif, menyeimbangkan gula darah, memperbaiki kulit, dan melindungi
dari radikal bebas.

Dosis : 1 kapsul sehari atau sesuai resep dokter


Aturan pakai : Diminum setelah makan
Daftar Pustaka
1. Diana F. Gambaran Pengetahuan, Asupan Gizi dan Status Gizi Lansia
di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Published
online 2020:6-25. http://repository.pkr.ac.id/877/

2. Dieny FF, Rahadiyanti A, Widyastuti N. Modul Gizi Dan Kesehatan


Lansia.; 2019.
http://dx.doi.org/10.1016/j.encep.2012.03.00
THANK
YOUUU
Kasus
seorang nenek berusia 83 tahun bersama anaknya datang dengan keluhan
berat badan nenek menurun dan mudah sakit akibat giginya sudah rontok
sehingga nenek kesulitan mengunyah makanan dengan sempurna,
kemungkinan nenek juga mengalami penurunan kemampuan mencerna
dan menyerap gizi pada makanan, apa yang harus dilakukan?
..

Pada kasus ini, langkah yang tepat adalah mengubah jenismakanan yang
keras menjadi makanan yang lebih lembut seperti tahu, telur, bubur, ikan
dan buah-buahan.bisa juga dengan mengkonsumsi nutrisi tambahan dari
susu dan suplemen

Anda mungkin juga menyukai