Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN DIET

DAN
PEMBERIAN OBAT PADA LANSIA

NAMA KELOMPOK:
1. FINA NOVELINDA
2. SETIA RIZKY AWALIA
3. AYU RATNA DEWI
4. DERBI AMELIANTRI
5. BADERIA SUCI
6. EIN DESI SUSANTI
7. SELLY OTAVIA SARI
8. ARIF PRASTIO
9. DEVITRI JAYANTI
Apa itu Lansia?

Pengertian lanjut usia adalah seseorang yangtelah memasuki


usia 60 ke atas.
Proses penuaan adalah siklus kehidupanyang di tandai dengan
tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh yang di
tandai dengan semakin rentanya tubuh terhadap berbagai serangan
penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
misalnya penyakit kardiovaskuler, hal tersebut disebabkan
seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur
dan fungsi sel, jaringan, serta system organ.
Ada 2 Pencegahan yang dilakukan
untuk mengatasi masalah kesehatan lansia

1. Pencegahan Primer

Faktor-faktor sosioekonomi, juga penderita penyakit kronis dan


polifarmasi, turut berperan terhadap masalah malnutrisi yang actual atau
potensial bagi lansia. Instrument pengkajian sebagaimana yang telah di
kembangkan oleh program Nutrition Screening Initiative untuk menentukan
status nutrisi direkomundasikan dapat di gunakan oleh seluruh pemberi
pelayanan kesehatan.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder di mulai dengan pengkajian yang
seksama terhadap klien dan upaya-upaya untuk mengidentifikasi
sumber masalah gisi. Kesalahan pengaturan metabolisme
seharusnya di perbaiki dan pemberian obat-obatan untuk kondisi-
kondisi kronis dapat di sesuaikan untuk mengurangi efek
samping yang mengganggu nutrisi yang normal.
Batasan Usia Lanjut

Batasan : lansia adalah mereka yang telah diatas usia 65 tahun

1. Menurut Durmin : Young ederly (65-75 th), older ederly (75 th)
2. Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia 75-84 th dan 85 th
3. M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th
4. Menurut usia pensiun : usia diatas 56 th
5. WHO : usia pertengahan(45-59), usia lanjut(60-74), usia tua(75-
90), usia sangat tua(>90)
Kebutuhan Nutrisi pada Lansia

1. Kalori
Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi
akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila
terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh
akan menjadi kurus.
2. Protein
Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang
dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan
kacang-kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total
kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari
40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh darah ke jantung).
4. Karbohidrat dan serat makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit
atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus.
Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber
serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian
utuh.
5. Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya
dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
6. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat
diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan
urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu
fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
Cara pemberian makanan pada lansia:

1. Posisikan klien setengah duduk

2. Periksa apakah mulutnya dalam keadaan bersih


3. Letakkan lap makan atau serbet diatas dadanya, guna mencegah bajunya tidak kotor
4. Suapi dengan sendok yang tidak terlalu penuh, lalu masukkan kedalam mulutnya
5. Perawat/penolong dapat duduk atau berdiri disisi tempat pasien tidur
6. Sediakan waktu yang cukup untuk membantu memberi makan
7. Jangan tergesa-gesa agar jalan makan tidak terganggu dan juga tidak mengganggu atau
mengurangi nafsu makan.
Pengertian Obat

Obat menurut WHO adalah zat yang dapat mempengaruhi


aktivitas fisik dan psikis.
sedangkan menurut konas (komisi obat nasional) obat
adalah bahan atau sediaan yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit, dan/atau
penyakit, untuk meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi.
Pemberian Obat

1. Melalui mulut (oral)


2. Melalui jaringan tubuh (parenteral)
3. Melalui anus (rectal)
4. Melalui vagina
5. Melalui kulit
Faktor yang Mempengaruhi Respons
Obat pada Lansia

1. Menurunnya absorbsi obat

a. Menurunnya HCI lambung

b. Perubahan pergerakan gastrointestinal

2. Perubahan distribusi obat

a. Menurunnya albumin serum yang mengikat obat

b. Tersimpannya obat pada jaringan lemak

3. Perubahan metabolisme obat

a. Menurunnya aliran darah ke ginjal

b. Menurunnya keceptan filtrasi glomerulus

c. Menurunnya beberapa fungsi tubulus ginjal


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai