DOSEN PENGAMPU:
Ratnayani, S.P.,M.Biomed
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
AINAL MARDIYAH DENDI 042021009
DEBORA TIKA SARAGIH 042021006
FARHAN SABILLY 042021004
FATIMA RIMA ANDINI 042021018
LIANA SAPUTRI 042021020
LILIS RUBAAH 042021022
Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin. Secara umum fungsi dari zat-zat makanan adalah:
Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi
berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang
sudah ada.
Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, seperti
mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan
penutup luka.
Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa, dan mineral)
Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.
Apabila tubuh tidak cukup mendapat zat-zat gizi, maka fungsi-fungsi itu akan
menderita gangguan dan hambatan, mulai dari fungsi nomor satu, dan menjalar ke
arah bahwa dalam deretan itu. Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang
pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi
yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur. 4
(empat) Pilar Gizi seimbang mencakup :
Pada anak akan mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup untuk pencapaian gizi seimbang.
Oleh karena itu diperlukan panduan bagi pengawas dan penyuluh ataupun dokter agar
dapat memberikan pemahaman dalam rangka penyebaran informasi dan edukasi kepada
masyarakat, agar mereka dapat memilih makanan yang sesuai kebutuhan dan penyakit
agar mendapatkan gizi seimbang.
B. HASIL PENGECEKAN PLAGIARISME KARYA TULIS
1. Pengecekan melalui SER
2. Penegcekan melalui Dupli Checker
C. Pembahasan
D. Kesimpulan
Penawaran berbagai jenis obat maupun suplemen di pasaran kian marak dan hal ini
berpengaruh pula terhadap makin banyaknya konsumsi obat dan suplemen oleh
masyarakat. Obat maupun suplemen dianggap sebagai penyembuh untuk penyakit
yang diderita. Hal yang sering terlupakan dalam terapi penyembuhan, tetapi
yang tidak kalah penting adalah kecukupan zat gizi. Gizi haruslah diperhatikan karena
berbagai gejala yang timbul pada penyakit (misalnya mual, muntah, penurunan nafsu
makan/anoreksia, diare) sangat terkait dengan penurunan status gizi. Padahal, sudah
menjadi rahasia umum bahwa status gizi yang buruk akan memperparah penyakit,
bahkan dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit penyerta lain.
Hal yang harus disadari adalah bahwa ternyata terdapat beberapa obat memiliki efek
merugikan bagi penderita karena dapat memengaruhi proses absorpsi maupun
metabolisme zat gizi tertentu, baik berdampak negatif maupun positif. Obat herbal
yang kian menjamur di pasaran juga diklaim sebagai obat yang aman tanpa efek
samping, tetapi tetap dapat berinteraksi dengan zat gizi lain sehingga penggunaannya
tetap memerlukan pengawasan. Oleh karena itu, mempelajari dan mengetahui
interaksi obat dan makanan menjadi sangat penting bagi nutrisonis untuk menunjang
proses penyembuhan dan menjamin tercukupinya kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi
sehingga dapat mempertahankan status gizi.
C. PEMBAHASAN PENGECEKAN PLAGIARISME KARYA TULIS
Artikel yang digunakan dalam penugasan kali ini berjudul “Gizi seimbang
untuk gaya hidup yang sehat” ditulis oleh dr. Sentot Handoko,Sp,GK. Link artikel
dapat dibuka melalui (https://www.emc.id/id/care-plus/gizi-seimbang-untuk-gaya-
hidup-yang-sehat). Pengecekan plagiarisme menggunakan alat bantu dengan website
(www. duplichecker.com) dan (www.searchenginereports.net).
Pengecekan melalui searchenginereports terdeteksi plagiarism sebesar 81%,
sedangkan menggunakan duplichekcer terdeteksi sebesar 72%. Aplikasi
searchenginereports juga mendeteksi jumlah kalimat yang merupakan bentuk
plagiarism sedangkan untuk duplichecker hanya menampilkan prosentase hasil
plagiarism dan yang tidak, namun kedua website ini sama-sama menampilkan
paragraph mana saja yang terdeteksi plagiarisme. Jika membandingkan akurasi
plagiarisms dari kedua website ini, hasil data penampilkan bahwa searchenginereports
mendeteksi lebih banyak plagiarism dari pada aplikasi duplichekcer.
Cut off point similarity sebuah karya tulis dikatakan baik tergantung masing-
masing kebijakan internal institusi. Untuk skripsi, rata-rata masih dibolehkan sampai
maksimal 30% similaritynya. Untuk jurnal nasional tergantung kebijakan jurnal
tersebut, rata-rata kisaran 15-25% similaritynya. Untuk jurnal internasional bereputasi
biasanya lebih kecil lagi similarity, bisa kurang dari 10%. Sehingga untuk artikel
online yang kami cek ini termasuk tingkat plagiarismesnya tinggi dan dapat dikatakan
kurang baik. Perlu diperhatikan kembali untuk presentasi plagiasi terbesar bersumber
dari link artikel itu sendiri (https://www.emc.id/id/care-plus/gizi-seimbang-untuk-
gaya-hidup-yang-sehat) yaitu sebesar 54% dan 62% sehingga hasil yang didapat
sedikit invalid untuk total keselurahan data karena penulis melakukan convert melalui
artikel yang diubah kedalam bentuk doc. Word. Pada artikel tersebut diketahui ada
beberapa kalimat yang diketahui melakukan tindakan plagiasi
D. KESIMPULAN
Artikel online yang berjudul “Gizi seimbang untuk gaya hidup yang sehat” ditulis
oleh dr. Sentot Handoko,Sp,GK dilakukan pengecekan tingkat plagiarismenya
menggunakan 2 aplikasi yatitu searchenginereports dan duplichekcer didapatkan hasil
sebesar 81% dan 72 %. Aplikasi searchenginereports dapat mendeteksi plagiarism
lebih banyak dari duplicheker. Melalui pengecekan 2 aplikasi tersebut diketahui ada
beberapa kalimat yang merupakan bentuk plagiarisme. Sebaiknya dalam penulisan
artikel tersebut perlu digunakan kalimat paraphrase (konsep penulisan dengan
cara/bahasa lain namun memiliki makna sama) atau penggunaan kutipan baik secara
langsung maupun tidak langsung.