Anda di halaman 1dari 17

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

MAKALAH
Kebutuhan Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi

Disusun Oleh :

ANNISA RAYANI
NH0421005
PRODI DIII Kebidanan
STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kami
panjatkan segala puji dan rasa syukur kehadirat – Nya yang senantiasa memberikan kita
kehidupan, jasmani dan rohani yang sehat dan tak lupa pula kepada Nabi kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. untuk itu pada
kesempatan ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari sepenuhnya bahwasannya makalah ini belum
dapat dikatakana dan dikategorikan sempurna, seperti yang kita ketahui tidak ada yang
sempurna di dunia ini melainkan hanya milik Allah SWT, baik dari segi susunan, kalimat,
materi, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaannya di masa
yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga dengan adanya makalah ini sedikit
banyaknya dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada kita semua

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I        PENDAHULUAN
                   1.1 . LATAR BELAKANG MASALAH
                   1.2 . RUMUSAN MASALAH
                   1.3. TUJUAN PEMBAHASAN
                  
BAB II       PEMBAHASAN
1. Kebutuhan gizi dalam kesehatan reproduksi
2. Fertilitas dan infertilitas.
3. Kesehatan reproduksi pada usia lanjut.
BAB III     PENUTUP
                   A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2 ngan mudah mengetahui tentang gizi dan mampu menerap-
3 kan gizi seimbang dalam kehidupannya untuk mewujudkan
4 hidup sehat dan sejahtera dengan asupan gizi yang baik.
Gizi adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun
sel-sel untuk bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan medis, gizi
dapat merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan makanan, Tak hanya
tentang metabolisme, gizi pun berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah
atau diminimalkan dengan makanan yang sehat, Zat gizi adalah senyawa dari makanan yang
dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsinya. Pada dasarnya, terdapat dua jenis zat gizi yang
sangat penting bagi tubuh manusia, yaitu makronutrien dan mikronutrien. 
Gizi sangat mempengaruhi Kesehatan reproduksi hal ini dibuktikan dengan kondisi
kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang.Kondisi kesehatan itu juga mempengaruhi fungsi
dan proses reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang
mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut.Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang
cukup. Asupan zat gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi seimbang
akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Kesadaran pentingnya pola makan yang sehat
dan seimbang yang sampai saat ini masih belum dimiliki kebanyakan orang utamanya pada
wanita usia subur (WUS).
Masa remaja yaitu Identity vs Role Confusion (identitas vs kekacuan identitas)
Homburger & Erikson, (2018). Masa ini merupakan masa peralihan dari dunia anak-anak
menuju dewasa. Pada masa peralihan ini remaja akan mengalami pubertas, yaitu masa
terjadinya perubahan fisik dan fungsi fisiologis. Pada tahap ini pula, biasanya remaja akan
melaluinya dengan teman-teman sebaya mereka yang memiliki kesamaan komitmen dalam
sebuah kelompok. Dalam kelompok tersebut mereka memiliki hubungan yang sangat erat
sehingga tingkat solidaritas yang mereka miliki tinggi antar anggota kelompok. Hal tersebut
akan membuat remaja akan 2 cenderung memiliki kepercayaan yang tinggi kepada teman
sebaya yang ada dilingkungannya.
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2019), bahwa remaja yang
memiliki pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dikatakan masih kurang dengan
presentase 35,3% remaja putri dan 31,2% remaja laki-laki dengan usia 15-19 tahun mereka
hanya mengetahui bahwa perempuan hanya dengan satu kali berhubungan seksual bisa
mengakibatkan terjadinya kehamilan. Sebanyak 9,9% remaja putri dan sebanyak 10,6%
remaja laki-laki yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana menyeimbangkan kebutuhan gizi dalam kesehatan reproduksi ?
2. Bagaimana mengetahui penyebab dan terjadinya fertilitas dan infertilitas ?
3. Bagaimana kesehatan reproduksi di usia lanjut ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami dan mengetahui kebutuhan gizi dalam kesehatan reproduksi !
2. Untuk memahami fertilisasi dan infertilisasi !
3. Untuk memahami kesehatan reproduksi di usia lanjut !
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi

Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan
tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur
dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan
kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih
(obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit
jantung koroner dan diabetes melitus.

Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein,
mineral dan vitamin. Secara umum fungsi dari  zat-zat makanan adalah:

 Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang
geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
 Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada.
 Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, seperti
mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup
luka.
 Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa, dan mineral)
 Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai
antioksidan dan antibodi lainnya.

Apabila tubuh tidak cukup mendapat zat-zat gizi, maka fungsi-fungsi itu akan
menderita gangguan dan hambatan, mulai dari fungsi nomor satu, dan menjalar ke arah
bahwa dalam deretan itu.

Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang
masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
4 (empat) Pilar Gizi seimbang mencakup :

 Mengonsumsi anekaragam pangan dengan proporsi makanan yang seimbang


(karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin)
 Membiasakan perilaku hidup bersih
 Melakukan aktivitas fisik yang teratur
 Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan
normal

Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku


hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal akan dapat mencegah terjadinya
masalah gizi.Untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi
hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan
makanan.

Dalam memilih asupan makanan (khususnya anak2) bukan hanya dilihat dari faktor
menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang menyehatkan.Dalam
memilih makanan yang sehat, yang perlu dicermati adalah (khususnya orang tua bagi
anak)

 Pilih makanan yang seimbang sesuai kebutuhan, seimbang nutrisi dan nilai gizinya.
Makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan kurang sehatnya tubuh.
 Tubuh harus mendapatkan makanan lengkap yang seimbang mulai dari karbohidrat
yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari lauk seperti daging dan ikan,
sayuran yang banyak mengandung serat, dan buah-buahan yang kaya vitamin.
 Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh
(sehat/sakit).
 Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan menyehatkan. Makanan
yang berada di piramid paling bawah merupakan makanan yang semestinya
dikonsumsi dalam jumlah terbesar, demikian sampai ke atas merupakan makanan
yang dikonsumsi dalam jumlah paling sedikit.
 Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung perasa,
pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh.
 Dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
 Makanan yang mengandung gula, garam dan lemak dianjurkan untuk dikurangi
karena dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit.
 Minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam komponen gizi
seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam
pencegahan dehidrasi.

Konsumsi Gula yang melampaui kebutuhan akan berdampak pada peningkatan berat
badan (obesitas), bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu lama secara langsung akan
meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya diabetes, bahkan secara
tidak langsung berkontribusi pada penyakit seperti osteoporosis, penyakit jantung dan
kanker.

Pada usia lanjut, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan dalam
tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh. Perubahan
tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk fungsi penciuman sehingga dapat
menurunkan nafsu makan, melemahnya sistem organ pencernaan sehingga saluran
pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu dan mengalami sembelit,
gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot
jantung, pada wanita memasuki masa menopause dengan berbagai akibatnya, dan lain-
lain.

Hal tersebut menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap gangguan gizi
dan berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi,
penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu
kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi pangan pada keluarga harus sesuai dan seimbang.

Sebagian besar dari mereka masih sering mengkonsumsi makanan yang tidak
memenuhi gizi seimbang. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka akan berpengaruh
pada kesehatan reproduksi.Beberapa penelitian menyebutkan beberapa zat gizi yang
penting untuk kesehatan reproduksi antara lain : karbohidrat, protein, lemak, vitamin (A,
B6, B12, C, E, asam folat), mineral (zat besi, kalsium, zinc, magnesium, selenium).

Permasalahan kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita salah satunya
dysmenorrhea (nyeri haid). Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang
mengkonsumsi asam lemak omega 3 yang rendah akan cenderung mengalami
dysmenorrhea. Sumber asam lemak omega 3 tertinggi terdapat pada jenis ikan seperti
ikan tuna dan salmon. Selain itu, kalsium juga mempunyai peranan penting dalam
mengurangi dysmenorrhea.

Penelitian yang dilakukan di Metropolitan Hospital New York, Amerika Serikat


mengenai pemberian suplementasi kalsium menunjukkan 75 % penderita PMS
(pramenstrual syndrome) berkurang rasa sakitnya.

Kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot yang terjadi pada waktu otot
berkontraksi. Bila kalsium dalam darah kurang, maka otot tidak bisa mengendur sesudah
kontraksi yang mengakibatkan tubuh kaku dan menimbulkan kejang. Kalsium juga
berhubungan dengan terjadinya pre-eklamsia/ eklamsia, berat badan lahir rendah (BBLR)
serta kelahiran prematur.

Konsumsi kalsium dapat menurunkan resiko terjadinya pre eklamsia/ eklamsia secara
bermakna.Sumber kalsium yang utama terdapat pada susu dan hasil olahannya, ikan,
sereal, kacang-kacangan.

Zat gizi lain yang berperan dalam mengurangi dysmenorrhea adalah zinc. Wanita
yang mengalami dysmenorrhea cenderung kekurangan zinc dan mempunyai
prostaglandin yang tinggi. Zinc memiliki kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang
menghambat metabolisme prostaglandin sehingga asupan zinc yang kuat akan membantu
mengurangi kram menstruasi (George A, 2006). Sumber zinc yang paling baik terdapat
pada protein hewani (daging, hati, ayam, telur, ikan), kacang-kacangan. Magnesium
merupakan mineral yang juga membantu mengurangi nyeri haid.

Wanita dengan kekurangan magnesium akan menghasilkan otot terlalu aktif sehingga
menyebabkan nyeri haid. Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, kacang-
kacangan dan biji-bijian. Kesehatan reproduksi juga tidak terlepas dari fertilitas. Fertilitas
adalah dapat bekerjanya secara optimal organ reproduksi baik pada pria maupun wanita.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas seseorang salah satunya adalah asupan
gizi.

Fertilitas yang juga dikenal dengan kelahiran hidup dalam Bahasa Inggris live
birth ialah terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan memiliki karakteristik
tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, jantung berdenyut, menangis, dan lain
sebagainya. Namun terlepas dari itu ada juga yang Infertilitas yaitu  gangguan kesuburan
yang terbagi kedalam dua kondisi berbeda. Kondisi pertama dikenal
dengan infertilitas primer atau kondisi di mana kehamilan belum terjadi sama sekali.
Kedua, infertilitas sekunder atau kondisi yang dapat terjadi setelah kelahiran anak
pertama atau pernah hamil namun terus mengalami keguguran.

Arginin adalah asam amino yang berfungsi memperkuat daya tahan hidup sperma dan
mencegah kemandulan.Sumber arginin dapat diperoleh dari ikan, daging sapi, ayam,
kacang-kacangan. Zat gizi lain yang berperan dalam fertilitas adalah Vitamin A, C, dan E.

Vitamin ini merupakan antioksidan yang berfungsi menangkal radikal bebas terhadap
dinding sperma dan ovum.Buah-buahan yang kaya vitamin C bermanfaat dalam
meningkatkan jumlah sperma dan mobilitasnya. Bahan makanan seperti wortel, mangga
kaya beta karoten dapat membantu dalam maturasi sperma.

Vitamin E berfungsi untuk mendukung produksi sperma dan hormon-hormon seks


serta mencegah kerusakan DNA sperma yang dapat menyebabkan infertilitas karena
vitamin E merupakan antioksidan.

Zat gizi lain yang berperan dalam pembentukan DNA adalah asam folat. Konsumsi
asam folat sebelum terjadi kehamilan dikaitkan dengan penurunan resiko terjadinya
kelainan kongenital. Vitamin B6 dan B12 juga merupakan zat gizi mikro yang berperan
dalam fertilisasi.

Vitamin B6 dapat meningkatkan kesuburan pada wanita, sedangkan vitamin B12


berfungsi menambah dan meningkatkan kualitas sperma. Sumber vitamin B6 terdapat
pada ikan, ayam, telur, pisang, wortel, brokoli dan sumber vitamin B12 terdapat pada
hati, daging merah, ikan, telur, susu.

Selain itu,zat besi berperan dalam proses ovulasi pada wanita. Sebuah studi
menunjukkan bahwa 40% wanita yang mengalami masalah ovulasi, menjadi subur setelah
menambah konsumsi zat besi. Ikan tuna dan salmon adalah sumber makanan yang
mengandung zat besi yang tinggi.
Zat besi juga dapat membantu produksi sel darah merah yang berperan mengganti
kehilangan darah selama menstruasi dan mencegah infertilisasi. Oleh karena itu,
konsumsi makanan yang sehat, beragam dan seimbang sangat diperlukan terutama untuk
kesehatan reproduksi untuk menghasilkan generasi yang sehat dan berkualitas. 

Kesehatan reproduksi pada usia lanjut meliputi 2 macam yaitu :

1. MENOPAUSE
Menopause adalah keadaan wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur,
sehingga reproduksi hormone esterogen berkurang dan berakibat terhentinya menstruasi
untuk selamanya ( mati mestruasi)
Usia menopause di Indonesia kurang lebih 49 tahun, tetapi biasanya wanita sejak
berumur 40 tahun menstruasi sudah tidak teratur siklus sering kali terjadi tanpa
mengeluarkan sel telur. Hal ini kemungkinan untuk hamil kecil, namun bila terjadi
kehamilan pada usia ini kemungkinan besar memperoleh anak yang cacat dengan kualitas
yang kurang baik. Masa 4-5 tahun sebelum menopause disebut klimakterium dimana
wanita mulai merasakan perubahanyang gejala timbulnya tidak sama, tergantung pada
faktor budaya, tingkat pendidikan, lingkungan dan genetika.

A. Faktor faktor yang mempengaruhi menopause


Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kapan wanita mengalami
menopause.
a. Usia haid pertama kali (meneache)
Semakin muda seseorang mengalami mestruasi pertama kalinya semakin tua
ia memasuki masa menopause.
b. Jumlah anak
Beberapa peneliti menemukan bahwa semakin sering seseorang wanita
melahirkan maka semakin tua atau lama mereka memesuki masa menopause.
c. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang meahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia
menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat
sistem kerja organ reproduksi bahkan akan memperlambat proses ppenuaan tubuh.

B. Faktor psikis
Keadaan seseorang wanita tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi
perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian, mereka akn
mengalami masa menopause lebih muda dibandingjan meerka mereka yang menikah
dan yang tidak bekerja.

C. Wanita dengan histerektomi


Menopause juga dapat terjadi pada wanita yang mengalami pengangkatan
rahim (sebagai adanya tumor diuterus mereka akan mengalami gejala menopause
pada usia yang lebih muda)
D. Pemakaian kontrasepsi
Kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan carra menekan fungsi indung telur
sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi
ini akan lebih lama atau tua memasuki menopause.
E. Merokok
Wanita perokok diduga akan lebih cepat memasuki masa menopause
F. Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami, begitu juga
hubingan antara tinggi badan dan berat badan wanita diuga dapat mempengaruhi
usia menopause.
G. Budaya dan Lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mampengaruhi
wanita untuk dapat dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium
dini

H. Perubahan/ dampak negative yang terjadi pada masa menopause


Perubahan/ dampak negative yang terjadi dapat bersifat jangka ppendek dan jangka
panjang.
a. Jangka Pendek
 Perubahan fisik
Akibat berhentinya menstriuasi, berbagai organ reproduksi akan mengalami
perubahan. Rahim mengalami atropi, panjangnya menyusut dan dindingnya
menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit danlebih banyak
mengandung jaringan fibrotic (sifat berserabut secara berlebihan). Servik menyusut
tidak menonjol kedalam vagina bahkan lama lama akan merata dengan dinding
vagina. Lipatan lipatan saluran telur menjadi pendek, menipir, dan mengerut.
Ketidak nyamanan yang sering ditimbulkan akibat kaeadaan ini adalah
1) Perasaan panas
2) Kelainan kulit , rambut, gigi dan keluhan sendi atau tulang
3) Vagina kering
4) Tidak dapat menahan air seni
5) Penambahan berat badan
6) Gangguan mata
7) Nyeri tulang dan sendi
 Perubahan psikologis
Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup
seorang wanita dalam menjalani masa menopause. Pengaruh perubahan psikis ini
sangat bergantung pada pandangan masing masing wanita terhadap
menopause .pengetahuan yang cukup akan membantu mereka memahami dan
mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik.

b. Jangka Panjang
 Osteoporosis
 Penyakit jantung koroner
 Kepikunan

I. Pencegahan dampak negative menopause di bidang kesehatan masyarakat


Upaya pencegahanterhadap keluhan atau masalah menopause di bidang kesmas
adalah sebagai berikut :
 Pada penderita perasaan panas (Hot Flashes) dapat diringan kan dengan cara
memperbanyak minum air putih, pergi ke tempat sejuk, gunakan pakaian berbahan
dingin serta hindari makanan yang dapat menimbuklan Hot Flash seperti kopi,
alcohol dan makanan yang pedas.
 Mengkonsumsi kedelai saat wanita sudah mengalami menopause merupakan cara
yang cukup efektif karena kedelai mengandung esterogrn alami yang dibutuhkan
oleh tubuh. Produk produk yang berbahan baku kedelai sangan di anjurkan di
konsumsi untuk para wanita menjelng menopause.
 Olahraga yang cukup, olahraga yng bgus untuk mengtsi gejl menopause adalah :
aerobic, jogging dan berenang, di anjurkan melakukan kegiatan olahraga ini
setidaknya tiga kali seminggu dan disaran kan untuk istirahat yang cukup.
 Disaran kan para wanita ketika masih remaja untuk mengkonsumsi banyak kalsium
supaya ketika menjelang atau ketika masa menopause mengurangi resiko
osteoporosis
 Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti
makanan laut sangat di anjurkan karena makanan laut yang banyak mengandung
kolesterol dapat memperbesar resiko penyakit degenerative seperti jantung.

2. ANDROPAUSE
Andropause adalah suatu keadaan pada pria biasanya pada usia 55 tahun di
atas akibat penurunan secara perlahan kadar hormone testosterone, androgen,
(dehidroepiandrosteron, DHEA), hormone pertumbuhan, melatonin, dan lain lain.
Andropause ini terjadi secara perlahan dan pada usia yang lebih lanjut disbanding
pada wanita.
1) Dapak negative (masalah kesehatan) akibat andropause
a. Keluhan seksual
b. Penurunan kekuatan otot
c. Osteoporosis
d. Demensia Alzheimer
2) Cara menilai adanya Andropause
Digunakan sepuluh criteria ADAM yaitu :
a. Penurunan keinginan seksual
b. Kekurangan tenaga / lemah
c. Penurunan kekuatan/ ketahanan otot
d. Penurunan tinggi badan
e. Berkurangnya kenyamanan dan kesenangan hidup
f. Sedih atau sering marah tanpa sebab yang jelas
g. Berkurangnya kemampuan ereksi
h. Kemunduran kemampuan olahraga
i. Tertidur setelah makan malam
j. Penurunan kemampuan bekerja
Jika ada keluhan a dan g atau kombinasi dari 4 atau lebih keluhan, maka pria sudah
dikatakan mengalami andropause.
3) Penaganan (masalah kesehatan) andropause
Ada beberapa tips untuk mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat
andropause yaitu :
 Pada pria yang masih remaja juga sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak
kalsium, karena pada masa tua anti pria juga rentan terserang penyakit osteoporosis
 Agar para pria dewasa tidak mengalami penurunan kekuatan otot maka disaran kan
agar saat usia produktif hingga usia lanjut nanti melakukan berbagai olahraga otot
yang sesuai dengan usia nya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Gangguan dan masalah psikososial dapat dicegah melalui perilaku dari orang
tua, pengasuh dalam keluarga untuk menyediakan makanan dengan gizi seimbang
bagi anggota keluarganya.
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka
ragam dan mengandung zat tenaga zat pembangun,maupun zat pengatur sesuai
dengan kebutuhannya.
Pada ibu hamil dengan ,masalah anemia memiliki perbedaaan konsumsi gizi
tiap harinya yaitu makanan yang banyak mengandung protein serta makanan yang
dapat meningkatkanjumlah sel darah merah.

Soal Kasus

1. Seorang remaja putri, usia 17 tahun, datang kepada Anda ingin konsultasi mengenai
nutrisi. Ia ingin mengetahui kebutuhan gizi nya, dan jenis makanan apa saja yang
sebaiknya ia konsumsi. Hasil anamnesa: ia tidak senang makan nasi. Hasil
pemeriksaan: IMT normal Bidan menganjurkan agar mengonsumsi sumber zat tenaga
setengah dari kebutuhan kalorinya. Apa sumber zat tenaga yang cocok dikonsumsi
remaja tersebut ?
2. Seorang ibu datang ke posyandu membawa balita usia 12 bulan. Ibu tersebut ingin
mengetahui pertumbuhan berat badan anak nya dan ingin bertanya mengenai makanan
yang harus ia berikan kepada anaknya. Penkes yang diberikan bidan pada kasus
tersebut ?
3. Seorang remaja putri sedang mengalami menstruasi pertamanya ia lalu konsultasi ke
bidan apa yang harus di konsumsi pada saat mengalami menstruasi pertama, apa
makanan yang di anjurkan oleh bidan untuk menanggulangi kekurangan gizi pada saat
menstruasi ?
DAFTAR PUSTAKA

dr Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG. dr Ida Bagus gde Fajar Manuaba, Sp.OG, Prof
Manuaba.2018. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita ed 2. Jakarta
Intan Kumala Sari,AAP. Iwan Andyanto, SKM.2018. Kesehatan Reproduksi Untuk
Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan. Jakarta
H. Wahjudi Nugroho.2019. Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai