Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH NUTRISI BAGI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
makalah yang bejudul “NUTRISI UNTUK IBU HAMIL dan MENYUSUI” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan Kami sangat berterimakasih kepada Dosen
Pengampuh mata kuliah gizi dan diet, yaitu Ibu Prima Daniyati K, S.Kep.,Ns, yang telah
mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini, kami berterimakasih pula kepada teman-
teman dalam kelompok yang telah memberikan waktu, dan ide-ide sehingga makalah ini selesai
tepat pada waktunya. Dan tidak lupa, kami berterimakasih kepada orangtua, yang selalu
memberikan dukungan dan doa, di dalam setiap aktivitas sehari-hari termasuk dalam menjalankan
pendidikan.

Kami sangat ingin, makalah ini tersusun dengan baik bahkan sempurna, tetapi kami sangat tau
bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari Dosen Pengampuh mata kuliah gizi dan diet, yaitu Ibu Prima Daniyati K,
S.Kep.,Ns, agar makalah ini dapat jauh lebih baik nantinya.

Yogyakarta, 30 september 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG 4

TUJUAN 4
BAB II PEMBAHASAN

DEFINISI NUTRISI DAN ZAT GIZI 6


DEFINISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI 6
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI 7
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BAGI IBU HAMIL DAN
MENYUSUI 7
PENGARUH KEKURANGAN NUTRISI PADA KESEHATAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI
10
MACAM-MACAM NUTRISI YANG BAIK BAGI IBU HAMIL DAN MENYUSUI 11
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN 12
SARAN 12
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan
anak (Sarwono, 2006). Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang secara
langsung dari payudara ibu sendiri. Menyusui adalah merupakan makanan utama bayi yang
bersifat alamiah (Utami Roesli, 2000).

Di Negara berkembang, khususnya didaerah yang penduduknya berpendidikan rendah dan tingkat
ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai pentingnya nutrisi bagi janin, bayi, dan sang ibu
sendiri masih rendah. Umumnya pengetahuan tentang pemberian asupan makanan bagi janin dan
bayi diperoleh dari keluarga ataupun teman.Kebutuhan nutrisi pada ibu yang mengandung dan
menyusui harus di pertimbangkan dalam hubungannya dengan nutrisi anak sebelum lahir dan
sewaktu bayi.Untuk mendapatkan angka nutrisi yang cukup untuk janin, bayi, dan ibu itu sendiri
kerjasama antara ibu (keluarga) dengan petugas kesehatan mutlak diperlukan. Kerjasama ini harus
dimulai pada kehamilan trimester pertama (Brinch J, Gaya Favorit Press).

Masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia masih kurang menguntungkan. Ahli gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK, memaparkan,
berdasarkan riset kesehatan dasar 2007, terdapat 13,6 persen wanita usia subur dengan kurang
energi kronis. Selain itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia. Bahkan,
berdasarkan survei kesehatan rumah tangga 2001, prevalensi (angka kejadian) anemia pada ibu
hamil mencapai 40,1 persen. Calon ibu dinyatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya
kurang dari 11 gram persen (artinya 11 gram dalam setiap 100 mililiter darah). sebaiknya calon
ibu menjaga agar tak sampai mengalami malnutrisi. Kasus malnutrisi terkait dengan kurangnya
asupan energi dari makanan dalam waktu lama (kalori terutama dari karbohidrat dan protein).
Malnutrisi yang dialami calon ibu akan menyebabkan kondisi kurang berat (underweight) dan
akan meningkatkan terjadinya masalah kesehatan.

TUJUAN
Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Gizi dan Diet, selain itu
agar mahasiswa dan mahasiswi dapat lebih memahami pokok bahasan dalam hal ini mengenai gizi
pada ibu hamil dan menyusui.

Tujuan khusus
Untuk mengetahui pengertian hal dan menyusui
Mahasiswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil dan menyusui
Mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil menyusui
Agar mahasiswa dapat mengetahui macam-macam nutrisi yang baik bagi ibu hamil dan menyusui
BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI NUTRISI DAN ZAT GIZI


Definisi nutrisi yaitu merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supriasa, dkk, 2001).

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang di konsumsi secara normal oleh organisme
melalui proses digesti,absorbsi, transportasi, penyimpanan, metebolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak di keluarkan untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ,serta menghasilkan energi.

Zat gizi yaitu merupakan zat yang umumnya berasal dari makanan yang di perlukan tubuh dan
terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin (lisdiana, 1997)

Definisi nutrisi menurut beberapa ahli:

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan
nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

DEFINISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Hamil adalah masa dimana seorang wanita telah terhenti dari haid untuk beberapa waktu hingga
proses persalinan usai.

Menyusui adalah merupakan sebuah keputusan yang disadari secara naluriah keibuan untuk
kepentingan tumbuh kembang anak di masa mendatang.

TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI


Untuk membuat ibu dan janin atau anaknya sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Agar membuat pertumbuhan dan perkembangan otak bayi semakin baik dan Sempurna
Agar ASI semakin banyak atau berlimpah

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BAGI IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui:

Pada ibu hamil


umur
Umur seorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-alat reproduksinya. Usia reproduksi yang
sehat dan aman adalah 20-35 tahun. Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologi belum
optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhuan kebutuhan zat-zat
gizi selama kehamilan. Sedangkan kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun terkait dengan
kemunduran fungsi organ yang menyebabkan harus bekerja maksimal sehingga memerlukan
tambahan energy yang cukup selain itu juga terkait penurunan daya tahan tubuh serta berbagai
penyakit (Wibowo dan Basuki, 2006).

Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko KEK (Kurang Energi Kronis)
menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20 tahun. Di negara berkembang 26%
remaja putri yakni yang berada pada rentang usia 12-21 tahun mengalami anemia.

Berat badan
Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu, merupakan faktor
menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.

Suhu lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk
mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan
lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya
yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin
besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang akan
dilepaskan. (Kristiyanasari, 2010)

Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan
sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan. (Paath,dkk., 20045)

Aktivitas
Beban kerja atau aktivitas akan mempengaruhi metabolism energi di dalam tubuh. Jika ibu hamil
memiliki banyak aktivitas, maka akan lebih banyak energi yang dia gunakan untuk dapat
melakukan aktifitasnya

Status kesehatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang. Status
kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu
dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam
keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk dua
kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. (Kristiyanasari, 2010)
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi
tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang nebgandung zat besi seperti bayan, hati dan
sebagainya. (Paath, 2005)

Menurut Reverlly, Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan dengan individu.
(Effendy, Nasrul, 1998).

Menurut white tahun 1977, sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa
tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan.
Sedangkan menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan BAB I Pasal I menyebutkan,
kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pengetahuan zat gizi


Tingkat pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola
kebiasaan makanan. Tentunya semakin baik pengetahuan ibu hamil dapat membentuk perilaku
gizi yang baik terutama dalam makanan dengan gizi yang seimbang dan beranekaragam.

Status ekonomi dan social


Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih
makanannya. ( Paath, 2005 )

Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis kemiskinan (keluarga
prasejahtera), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli dan memilih bahan makanan yang
bernilai gizi tinggi. (Arisman, 2009)

Status gizi ibu hamil


Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu, menjamin
pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal.

Pada ibu menyusui


pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi/hari
Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
Aktivitas

PENGARUH KEKURANGAN NUTRISI PADA KESEHATAN IBU HAMIL dan MENYUSUI


Pada ibu hamil :
Akan terkena anemia karena zat besi sangat diperlukan ibu hamil untuk pembentukan sel-sel
darah.
Pendarahan post partum.
Berat badan ibu dan janin tidak bertambah secara normal.
Infeksi post partum.
Kematian neonatal.
Mengalami cacat bawaan (kebutaan)
BBLR (berat badan lahir rendah)
BBLRSR (berat badan lahir sangat rendah)
Pada ibu menyusui
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses
tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.Kekurangan zat-zat esensial
menimbulkan gangguan pada mata dan tulang. Salah satu penyakit yang juga di alami oleh ibu
menyusui adalah anemia gizi.

MACAM-MACAM NUTRISI YANG BAIK BAGI IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Bagi ibu hamil dan menyusui, mengutamakan makanan tinggi protein, baik hewani maupun
nabati, karena protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.

Protein = 300 kalori/hari


Asam folat = 400 mmg/hari
Kalsium dan fosfor = 1000 mg/hari
Zat Besi = 30 mg/hari
Vitamin C = 85 mg/hari
VitaminB12(kobalamin) = 2,8 mg/hari
Vitamin B3(niasin) = 18 mg/hari
VitaminB2(ribotlavin) = 1,6 mg/hari
Vitamin B1(thiamin) = 1,4 mg/hari
Zat gizi
Karbohidrat = 1.500 kalori/hari
Protein = 60 g/hari
Lemak = >25% /hari

MANFAAT MENYUSUI
Pada bayi
Membantu mencegah konstipasi
ASI sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi dan membantu mencegah pup yang keras akibat
kekurangan cairan pada tubuh bayi.

Mengurangi resiko kegemukan dan diabetes


ASI dapat mengurangi resiko anak mengalami kegemukan atau obesitas serta diabetes tipe 2 di
kemudian hari.

Mengurangi resiko berbagai infeksi


Manfaat menyusui lainnya adalah mengurangi resiko bayi terkena berbagai infeksi, misalnya
infeksi pada kuping, pernafasan, dan pencernaan.

Membantu mencegah alergi dan asma


Daya tahan tubuh bayi yang diciptakan oleh ASI membantu mencegah alergi dan asma.

Membantu mencegah SIDS


Kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) kadang terjadi pada
bayi berusia di bawah 1 tahun. Pemberian ASI secara eksklusif dapat membantu mencegah
terjadinya SIDS.

Membantu mencegah kerusakan gigi


ASI lebih baik dari susu formula yang pada umumnya mengandung gula, sehingga membantu
mencegah kerusakan gigi.

Bayi lebih cerdas


Menurut penelitian, bayi yang meminum ASI secara rutin selama minimal 6 bulan pada umumnya
lebih cerdas karena memiliki perkembangan otak yang baik.

Manfaat bagi ibu dan keluarga


Menciptakan kedekatan dan ikatan antara ibu dan bayi
Menyusui bayi akan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi, terutama bila dilakukan dengan skin to
skin contact. Metode ini umumnya diterapkan pada bayi yang baru lahir, di mana kulit bayi dan
ibu disengaja bersentuhan secara langsung supaya ikatan emosional tersebut tercipta.

Membantu rahim kembali ke ukuran normal


Secara alami pemberian ASI membantu mengembalikan kondisi hormon ibu ke kondisi awal,
sehingga mempercepat rahim kembali ke ukuran normal setelah melahirkan.

Membantu tubuh mengontrol pendarahan


Masih berkaitan dengan hormon, manfaat menyusui lainnya adalah membantu tubuh ibu dalam
mengontrol pendarahan setelah melahirkan.

Mengurangi resiko kanker payudara dan rahim


Pemberian ASI dapat mencegah resiko ibu terkena kanker payudara dan kanker rahim di
kemudian hari.
Membantu diet setelah melahirkan
Selain mengembalikan kondisi hormon ibu, menyusui akan menghabiskan kalori yang cukup
banyak, sehingga membantu diet ibu setelah melahirkan.

Mengurangi biaya pembelian susu formula


Dari sisi ekonomis, ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat membantu penghematan keuangan
keluarga dengan manfaat yang besar.

Hemat waktu
Menyusui dengan ASI tidak membutuhkan persiapan dan selalu tersedia dalam kondisi segar serta
terbaik untuk bayi.

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI OLEH IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Makanan pantangan yang harus dihindari oleh ibu menyusui

Alkohol
Alkohol adalah salah satu makanan yang paling berbahaya selama masa kehamilan dan menyusui.
Kelebihan alkohol dapat menyebabkan efek samping yang parah pada bayi. Gejalanya antara lain,
bayi tampak loyo, mengantuk, tidur lama diluar batas normal dan pening.
Kafein
Sangat dianjurkan untuk mengurangi teh, kopi dan soda pada saat menyusui. Kafein dapat
menyebabkan bayi mudah marah, rewel dan susah tidur. Kafein tidak diekskresikan keluar dari
sistem pencernaan bayi, sehingga bayi tidak akan merasa mengantuk dan akibatnya menjadi rewel.
Minuman berkafein dapat menyebabkan iritasi lambung pada bayi sebab sistem pencernaan bayi
belum sempurna. Tunggulah bayi Anda sampai ia tertidur kalau Anda ingin meminum secangkir
kopi atau teh.
Makanan yang merangsang gas
Seorang bayi bisa mengalami gejala seperti gangguan perut kembung kalau ibunya mengkonsumsi
makanan yang ber-gas. Jenis makanan ini diantaranya adalah kubis, brokoli dan paprika. Beberapa
kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang hitam juga dapat menyebabkan kembung pada
bayi. Konsumsilah makanan tersebut dalam jumlah normal, jangan berlebihan dan jangan rutin.

Buah-buahan sitrus
Asam dalam buah jeruk dapat menyebabkan ruam popok pada bayi.
Ada beberapa senyawa asam dalam buah jeruk yang bisa menyebabkan iritasi pada perut bayi,
rewel, diare hingga ruam popok. Lebih baik Anda menghindari buah-buahan sitrus sama sekali
selama menyusui.
Dengan demikian berarti lemon, jeruk, limau dan jeruk bali harus dihindari selama menyusui.
Anda dapat mengkonsumsi sumber vitamin C lainnya seperti mangga dan pepaya.
Makanan pedas
Makanan pedas mungkin bukan pilihan yang baik saat menyusui, walaupun tidak ada bukti luas
bahwa makanan pedas berpengaruh besar terhadap ASI dan bayi. Tapi jika Anda melihat bayi
Anda menjadi rewel sehabis minum ASI setelah Anda makan makanan pedas, hindarilah untuk
sementara waktu.

Bawang putih
Penggunaan bawang putih dalam makanan ibu menyusui dapat mengubah rasa dan mempengaruhi
kualitas ASI.

Jika Anda melihat bayi Anda menghindari ASI setelah Anda mengkonsumsi bawang putih,
hindarilah bawang putih sementara waktu. Bawang putih dapat mengubah rasa dan aroma ASI
hingga dua jam setelah dikonsumsi.

Produk berbasis susu


Anda harus memperhatikan sensitivitas bayi terhadap produk susu, terutama setelah Anda makan
yogurt, keju, es krim dan produk berbasis susu lainnya. Ketika bayi menjadi kolik dan muntah, hal
itu bisa saja karena reaksinya terhadap produk susu yang Anda konsumsi.
Gejala lainnya antara lain sakit perut, eksim dan sulit tidur. Hentikan sementara produk berbasis
susu jika bayi Anda menunjukkan gejala seperti itu.

Ikan besar dan kerang-kerangan


Ikan besar banyak mengandung merkuri dan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat bayi Anda.
Kandungan tinggi merkuri bisa sangat berbahaya bagi otak bayi dan dapat mempengaruhi memori,
perhatian, kemampuan kognitif, keterampilan motorik serta keterampilan visual dan bahasa. Oleh
karena itu, ikan besar seperti ikan hiu, king mackerel, ikan todak dll harus dihindari.

Kerang juga harus dihindari jika bayi Anda mengalami gejala alergi, atau apabila ada riwayat
alergi dalam keluarga Anda. Waspadai gejala alergi yang mungkin timbul pada bayi jika Anda
menyususinya setelah mengkonsumsi udang, lobster atau kerang. Secara umum, jika ada riwayat
alergi seafood pada keluarga, seorang ibu yang sedang menyusui harus menghindari
mengkonsumsi makanan tersebut.

Teh peppermint
Teh ini harus dihindari karena dapat mengurangi produksi ASI.

Selama menyusui, lebih baik untuk menghindari peppermint dalam bentuk cairan atau permen.
Sebaliknya, Anda dapat mencoba teh chamomile yang menimbulkan efek menenangkan.

Daun sup & Mint


Peterseli (daun sup) masih termasuk keluarga mint yang juga dapat mengurangi produksi ASI.
Obat herbal ada juga yang menggunakan peterseli sebagai salah satu bahannya, sehingga Anda
harus memperhatikan kandungan obat-obatan herbal yang Anda konsumsi selama menyusui.
Mengkonsumsinya dalam jumlah kecil tidak akan menimbulkan banyak efek pada sekresi ASI,
tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi produksi ASI.

Obat-obatan dan suplemen


Payudara akan mengambil cadangan kalsium dan lemak dari tulang dan tubuh seorang ibu untuk
memproduksi susu bagi bayinya. Ini adalah bagian dari proses evolusi dan tidak dapat dihindari.
suplemen multivitamin untuk menjamin produksi ASI yang sehat untuk bayinya serta menjaga
dirinya sendiri dari kekurangan nutrisi.

Namun, beberapa jenis obat bisa membawa pengaruh buruk pada beberapa ibu, jadi selalu
konsultasikan dengan dokter Anda mengenai jenis obat yang tepat untuk kondisi Anda.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAKTASI


Kurangnya pengetahuan
Rasa percaya diri
Serta kurangnya dukungan dari kluarga dan lingkungan
Makanan
Suplementasi
Aktivitas
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Ibu yang sedang hamil dan menyusui, hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya
kebutuhan nutrisi saat hamil dan menyusui yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja
dibebankan kepada sang ibu tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya
mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil dan menyusui
guna membantu kelancaran ketika hamil dan ketika menyusui.Beberapa nutrisi penting yang
diperlukan ibu hamil dan menyusui diantaranya adalah Sumber kalori (Karbohidrat&Lemak),
protein, asamfolat, vitamin, zat besi, Dll.

SARAN
ibu hamil dan menyusui wajib memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama hamil dan
menyusui. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai masalah gizi pada ibu
hamil dan menyusi tersebut. Hendaknya ibu hamil dan menyusui memperhatikan benar asupan
gizi bagi tubuhnya dan terutama yang sangat dibutuhkan bagi janin dan bayi yang sedang berada
dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan, seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, ion,
asam folat, kalsium dan sederetan vitamin yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
janin dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA

Sapoetra, Karta. 2015. Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lisdiana. 1997. Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi. Ungaran: Trubusagri Widya.

Istiani, Aridanruslianti. 2014. Gizi Terapan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Abdee, Pamungkas. 2015. Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli dan jenis-jenis Nutrisi.
Dilihat 10 september 2015 18.21, <http://www.diwarta.com/2012/07/21/pengertian-nutrisi-
menurut-beberapa-ahli-dan-jenis-jenis-nutrisi.html>

Tekuk, Aan. 2013. Nutrisi Ibu Hamil. Dilihat 10 september 2015 18.47.
<Aantekuk28.blogspot.com./2013/05/nutrisi-ibu-hamil-html?m=1>

Aprilia. 2011. Askeb IV (Patologi Kebidanan). Dilihat pada 6 oktober 2015 10.53. <
http://apriliaf.blogspot.co.id/2011/06/askeb-iv-patologi-kebidanan.html&gt;
Ilmu, Dunia. 2012. Pengertian Menyusui. Dilihat pada 09 oktober 2015 08.37.
<http://ilmugreen.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-menyusui.html>
Ardinasari, Eiyta. 2015. Makanan Pantangan Ibu Menyusui Yang Harus Dihindari. Dilihat 15
Oktober 2015 09.13. <http://www.program-hamil.com/2015/04/makanan-pantangan-ibu-
menyusui-yang-harus-dihindari.html>
Maya, A. 2014. 14 Manfaat Menyusui. Dilihat 16 Oktober 2015 11. 57.
<http://id.theasianparent.com/14-manfaat-menyusui/3/>

Proverawati, Atikah, dkk. 2011. Ilmu Gizi Keperawatan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medika

Mb, Arisman. 2003. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : GEC

Anda mungkin juga menyukai