ABSTRACT
Mothers who consumed dietary restrictions due to cultural taboo food intake leads to
low nutrient substances . This situation is often exacerbated by the lack of good
maternal nutrition knowledge so that mothers are willing to follow the restrictions that
exist . This study aimed to determine the effect of nutrition education on nutrition
knowledge and practices of puerperal women in the East Regional Health Center
Likupang .This research is quasi-experimental study ( quasi Experimental ) to design
one group pre and post test design . The research was conducted in June- July 2012
. Number of samples 96 . Collecting data using questionnaires and 24 hours food
recall and food frequency form . Data processing with SPSS version 16 . Data
analysis using t - test . The results showed that the significant effect of nutrition
counseling on nutrition knowledge and practices of puerperal women ( P<0.05 ) .
Energy intake postpartum women who received counseling did not significantly ( p>
0:05 ) . Postpartum maternal protein intake is very significant influence ( p< 0.05), .
No conclusions on the influence of nutrition counseling nutrition knowledge and
practice of postpartum mothers . Intake of nutrients and energy it does not influence
the effect of nutritional counseling on nutrient intake of protein .
PENDAHULUAN
selama tahun 2011 adalah Tatelu 1 orang langsung kepada responden oleh
penyebabnya pendarahan.Talawaan 3 enumerator terlatih menggunakan alat
orang penyebabnya adalah 1 orang bantu Frequency Questionnaire (FFQ-2)
hipertensi dalam kehamilan,1 orang Food recall 24 jam dan Food model sebagai
karena pendarahan dan yang lainya tidak alat bantu estimasi bahan makanan pada
di ketahui penyebabnya, Mubune 1 orang, saat wawancara.
penyebabnyaadalah hipertensi,Likupang 1
orang penyebabnya adalah hipertensi. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penyuluhan Dari 96 responden, dapat diketahui
terhadap pengetahuan, dan praktek gizi bahwa usia minimum responden adalah 14
ibu nifas. tahun, dan usia maksimum adalah 45 tahun
paling banyak responden berusia antara 20
– 35 tahun tahun yaitu 68 0rang atau 71%,
BAHAN DAN CARA dimana usia tersebut adalah usia yang baik
Pengumpulan data dilakukan dengan bagi wanita untuk hamil dan melahirkan.
cara wawancara kepada responden yang Sementara usia < 20 tahun dan > 45 tahun
dilakukan oleh pengumpul data dengan terdapat 24 orang ibu, dan pada usia
menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersebut merupakan usia resiko tinggi bagi
disediakan, Data praktek konsumsi dan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan
pemilihan bahan makanan ibu nifas (Tabel 1). tingkat pendidikan yang lebih
(sebelumpenyuluhan) tinggi akan memudahkan seseorang atau
diperoleh/dikumpulkan dengan cara sekelompok masyarakat untuk menyerap
wawancara langsung kepada responden informasi dan mengimplementasikannya
oleh enumerator terlatih menggunakan alat dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
bantu Food Frequency Questionnair (FFQ-
1) Food recall 24 jam dan Food model Umunya dengan pendidikan orang
sebagai alat bantu etimasi bahan makanan dapat menguasai banyak pengetahuan yang
pada saat wawancara. Data praktek diinginkan, mulai dari pengetahuan yang
konsumsi dan pemilihan bahan makanan sederhana hingga pengetahuan lebih
ibu nifas(sesudah penyuluhan) kompleks.
diperoleh/dikumpulkan dengan wawancara
Usia (tahun) n %
14 -20 18 19
21-30 68 71
31-40 5 5
> 40 5 5
Total 96 100
32GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk
Tingkat Pendidikan n %
SD 16 16.7
SLTP 53 55.
SLTA 21 21.9
Perguruan Tinggi 6 6.2
Total 96 100
Status Pekerjaan n %
PNS 6 6.3
Pedagang/wiraswasta 6 6.3
IRT 84 87.4
Total 96 100