Anda di halaman 1dari 8

28GIZIDO Volume 5 No.

1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PENGETAHUAN


DAN PRAKTEK GIZI IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS
LIKUPANG KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN
MINAHASA UTARA
Jufri Sineke, Yohanis Tomastola, Kristina Nanangkong

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Manado

ABSTRACT
Mothers who consumed dietary restrictions due to cultural taboo food intake leads to
low nutrient substances . This situation is often exacerbated by the lack of good
maternal nutrition knowledge so that mothers are willing to follow the restrictions that
exist . This study aimed to determine the effect of nutrition education on nutrition
knowledge and practices of puerperal women in the East Regional Health Center
Likupang .This research is quasi-experimental study ( quasi Experimental ) to design
one group pre and post test design . The research was conducted in June- July 2012
. Number of samples 96 . Collecting data using questionnaires and 24 hours food
recall and food frequency form . Data processing with SPSS version 16 . Data
analysis using t - test . The results showed that the significant effect of nutrition
counseling on nutrition knowledge and practices of puerperal women ( P<0.05 ) .
Energy intake postpartum women who received counseling did not significantly ( p>
0:05 ) . Postpartum maternal protein intake is very significant influence ( p< 0.05), .
No conclusions on the influence of nutrition counseling nutrition knowledge and
practice of postpartum mothers . Intake of nutrients and energy it does not influence
the effect of nutritional counseling on nutrient intake of protein .

Keywords : Nutritional Counseling, Nutritional Knowledge and Practice of


Postpartum Mothers

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi produktif. Akan tetapi sampai sekarang


(UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU RI No masalah gizi masih tetap merupakan
36 tahun 2009) dan sekaligus investasi, masalah nasional. Lebih dari separuh
sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan kematian bayi dan anak balita disebabkan
dan ditingkatkan oleh seluruh komponen oleh buruknya stastus gizi anak balita
bangsa,agar masyarakat dapat menikmati (Depkes RI, 2006).
hidup sehat dan pada akhirnya dapat Tujuan utama pembangunan
mewujudkan derajat kesehatan yang nasional adalah peningkatan kualitas
optimal (Depkes RI, 2006).Tantangan sumber daya manusia yang dilakukan
utama dalam pembangunan suatu bangsa secara berkelanjutan.Berdasarkan visi
adalah pembangunan sumber daya pembangunan nasional melalui
manusia yang berkualitas, sehat dan pembangunan kesehatan yang ingin
29GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

dicapai untuk mewujudkan Indonesia Survei data demografi dan


sehat 2015.Visi pembangunan gizi adalah kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi 2002/2003, menunjukkan, bahwa angka
untuk mencapai status gizi keluarga yang kematian ibu di Indonesia adalah 307
optimal.Keadaan gizi dapat di pengaruhi untuk setiap 100.000 kelahiran hidup,dan
oleh keadaan fisiologis, dan juga oleh angka kematian bayi adalah 35/1000
keadaan ekonomi, sosial, politik, dan kelahiran hidup. Ini merupakan angka
budaya.Pada saat ini, selain dampak dari tertinggi di ASEAN.Untuk itu Kesehatan
krisis ekonomi yang masih terasa, juga Ibu dan Anak (KIA) adalah yang paling
keadaan dampak dari bencanan nasional diprioritaskan dalam penurunan AKI dan
mempengaruhi stastus kesehatan pada AKB.
umumnya dan status gizi khususnya (Ali Depertemen Kesehatan (2007)
Komsan, 2000). menyebutkan dalam setahun tejadi sekitar
Kekurangan gizi biasanya terjadi 20.000 kematian ibu.Lebih dari 90%
secara tersembunyi dan sering luput dari kematian ibu disebabkan oleh penyebab
pengamatan biasa. Kekurangan gizi langsung yaitu pendarahaan, infeksi dan
secara perlahan akan berdampak eklamsia. Sedangkan yang 10 disebabkan
terhadap tingginya kematian anak, oleh penyebab tidak langsung; seperti
kematian ibu dan menurunya produktifitas penyakit yang sudah diderita ibu sejak
kerja. Kondisi ini secara langsung sebelum hamil atau penyakit lain yang
menurunkan tingkat kesejahteraan diderita pada masa kehamilan, keadaan
masyarakat di suatu Negara, oleh karena gizi ibu, kehamilan yang terlalu sering, dan
itu upaya perbaikan gizi masyarakat sebagainya. Kematian ibu juga diwarnai
merupakan bagiaan dan investasi sumber oleh “penyebab” mendasar, yaitu
daya manusia untuk pembangunan suatu rendahnya status wanita dimana wanita
bangsa (Azrul Azwar, 2004). masih dinomor duakan dalam masalah
Perawatan nifas merupakan perawatan distribusi/pembagian makanan dan tetap
lebih lanjut bagi wanita sesudah dipekerjakan walaupun dalam kondisi
melahirkan anak. Waktu tertentu setelah hamil (terutama di pedesaan), dan
melahirkan ini mendapatkan istilah rendahnya tingkat pendidikan yang
khusus, karena dalam waktu ini seorang mengakibatkan pemahaman ibu tentang
ibu memerluhkan perawatan, bantuan dan kesehatan sangat kurang.
pengawasan demi pulihnya kesehatan Kebutuhan-kebutuhan fisik seperti
seperti sebelum melahir (Ibrahim, istirahat yang cukup, makanan bergizi,
2003) udara segar dan lingkungan yang bersih
Nutrisi adalah zat yang diperluhkan oleh sangat dibutuhkan untuk memulihkan
tubuh untuk keperluan metabolismenya. kesehatan ibu nifas. Sehubungan dengan
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama hal tersebut, petugas kesehatan harus
bila menyusui akan meningkat, karena berusaha agar dapat mengarahkan
berguna untuk proses penyembuhan bagaimana ibu dapat memperoleh
sehabis melahirkan dan untuk kebutuhan tersebut. Kebutuhan akan
memproduksi ASI yang cukup untuk pendidikan kesehatan lebih-lebih
menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari, dirasakan oleh ibu-ibu yang belum
2009). berpengalaman mempunyai anak.
30GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

Pendidikan kesehatan ini sebenarnya Suhardjo (2005) mengemukakan


harus sudah diberikan pada masa hamil, bahwa pandangan dan kepercayaan
sehingga pada masa nifas tinggal betul- penduduk, termasuk juga pengetahuan
betul merealisasikannya (Ibrahim, 2003). mereka tentang ilmu gizi harus
Salah satu tujuan dari perawatan dipertimbangkan sebagai bagian dari
nifas adalah untuk memulihkan kesehatan berbagai faktor penyebab yang
umum penderita dengan penyediaan berpengaruh terhadap konsumsi makanan
makanan yang memadai sesuai dengan mereka. Dalam satu wawasan mungkin
kebutuhan.Makanan mengandung sumber pandangan dan kepercayaan menjadi
tenaga dan zat-zat yang dibutuhkan untuk salah satu faktor yang sangat kuat, tetapi
pengembalian kesehatan umum. Jika sebaliknya dalam wawasan lain mungkin
penyediaan makanan memadai, maka tidak berperan sama sekali. Oleh karena
kesehatan umum akan mudah pulih itu diet pada masa nifas perlu mendapat
kembali (Ibrahim,2003). perhatian yang serius, karena diet yang
Depkes (2000) mengemukakan diharapkankan harus bermutu, bergizi
bahwa di negara-negara sedang tinggi, cukup kalori,tinggi protein, dan
berkembang, makanan yang banyak mengandung cairan, tapi bukan
diperbolehkan sangat dipengaruhi oleh diet yang mengurangi konsumsi zat-zat
kepercayaan, kebiasaan dan pantangan- gizi menu makanan yang harus
pantangan.Penolakan terhadap beberapa dikonsumsi adalah porsi cukup dan
jenis bahan makanan, umum terdapat teratur,tidak tidak terlalu asin, pedas dan
dalam banyak kelompok berlemak, tidak mengandung alkohol,
masyarakat.Penolong persalinan nikotin, serta bahan pengawet atau
tradisional, ibu-ibu mertua, ibu dari wanita pewarna (Suherni, Hesty Widyasih, Anita
hamil sendiri dan wanita yang lebih tua Rahmawati, 2009).
lainnya mempunyai nasehat yang penting Dinas Kesehatan Propinsi
mengenai diet. Pembatasan makanan ini Sulawesi Utara (2009) mendistribusikan
sangat buruk akibatnya bagi ibu-ibu yang kematian ibu menurut Kabupaten / Kota
memang sudah menderita gizi kurang selama tahun 2008 adalah Bolaang
kronis dan tidak dapat menambah jenis Mongondow 16%, Minahasa Selatan 5%,
makanan lain untuk menu makanan Talaud 5%, Minahasa Utara 4%, Sangihe
mereka yang sedikit, yang kadang-kadang 4%, Minahasa 3%, Mitra 3%, Bolaang
hanya terdiri dari satu atau dua jenis Mongondow Utara 3%, Sitaro
makanan saja. 2%,Kotamobagu 1%,sedangkan Manado
Hal ini tentu saja tidak dan Tomohon 0%. Dan penyebab angka
menguntungkan karena penganeka kematian ibu adalah disebabkan oleh
ragaman bahan makanan sangat penyebab langsung yaitu 54%
diperlukan mengingat kebutuhan zat gizi pendarahaan, 6% hipertensi, infeksi 6%,
yang lebih besar pada ibu nifas abortus 4% partus lama 6%,masa
dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil kehamilan keadaan gizi ibu kurang di
dan tidak menyusui.Dengan lebih banyak perhatikan dan lain – lain 24%.
bahan makanan yang dikonsumsi makin Dinas kesehatan Kabupaten
dapat ditingkatkan keadaan gizi keluarga Minahasa Utara (2011) mendistribusikan
(Husaini dan Yayah, 2002). kematian ibu nifas menurut kecamatan
31GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

selama tahun 2011 adalah Tatelu 1 orang langsung kepada responden oleh
penyebabnya pendarahan.Talawaan 3 enumerator terlatih menggunakan alat
orang penyebabnya adalah 1 orang bantu Frequency Questionnaire (FFQ-2)
hipertensi dalam kehamilan,1 orang Food recall 24 jam dan Food model sebagai
karena pendarahan dan yang lainya tidak alat bantu estimasi bahan makanan pada
di ketahui penyebabnya, Mubune 1 orang, saat wawancara.
penyebabnyaadalah hipertensi,Likupang 1
orang penyebabnya adalah hipertensi. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penyuluhan Dari 96 responden, dapat diketahui
terhadap pengetahuan, dan praktek gizi bahwa usia minimum responden adalah 14
ibu nifas. tahun, dan usia maksimum adalah 45 tahun
paling banyak responden berusia antara 20
– 35 tahun tahun yaitu 68 0rang atau 71%,
BAHAN DAN CARA dimana usia tersebut adalah usia yang baik
Pengumpulan data dilakukan dengan bagi wanita untuk hamil dan melahirkan.
cara wawancara kepada responden yang Sementara usia < 20 tahun dan > 45 tahun
dilakukan oleh pengumpul data dengan terdapat 24 orang ibu, dan pada usia
menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersebut merupakan usia resiko tinggi bagi
disediakan, Data praktek konsumsi dan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan
pemilihan bahan makanan ibu nifas (Tabel 1). tingkat pendidikan yang lebih
(sebelumpenyuluhan) tinggi akan memudahkan seseorang atau
diperoleh/dikumpulkan dengan cara sekelompok masyarakat untuk menyerap
wawancara langsung kepada responden informasi dan mengimplementasikannya
oleh enumerator terlatih menggunakan alat dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
bantu Food Frequency Questionnair (FFQ-
1) Food recall 24 jam dan Food model Umunya dengan pendidikan orang
sebagai alat bantu etimasi bahan makanan dapat menguasai banyak pengetahuan yang
pada saat wawancara. Data praktek diinginkan, mulai dari pengetahuan yang
konsumsi dan pemilihan bahan makanan sederhana hingga pengetahuan lebih
ibu nifas(sesudah penyuluhan) kompleks.
diperoleh/dikumpulkan dengan wawancara

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kelompok Usia Responden

Usia (tahun) n %
14 -20 18 19
21-30 68 71
31-40 5 5
> 40 5 5

Total 96 100
32GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

Tabel 2. Distribusi Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan n %
SD 16 16.7
SLTP 53 55.
SLTA 21 21.9
Perguruan Tinggi 6 6.2
Total 96 100

Tabel 3. Distribusi status pekerjaan responden

Status Pekerjaan n %
PNS 6 6.3
Pedagang/wiraswasta 6 6.3
IRT 84 87.4
Total 96 100

Tabel diatas menunjukan bahwa rumah tangga. Hasil penelitian tentang


subjek dalam penelitian ini lebih banyak pengetahuan gizi ibu nifas dilakukan selama
berpendidikan SLTP, yaitu 53 orang atau 1 (satu) bulan yang lalu sebelum penyuluhan
55% dan paling rendah berpendidikan SD dan 1 bulan sesudah penyuluhan, ini dapat
yaitu 16 orang atau 16.7%.dapat diketahui dilihat pada tabel 5.
bahwa sebagian besar responden adalah ibu

Tabel 4. Perbedaan Nilai Pengetahuan Gizi Ibu Nifas

Pengetahuan ibu mean Std.Dev p


Sebelum penyuluhan 13.8 3.05259 0.000
Sesudah penyuluhan 21.1 0. 95829
Paired samples test

Dari tabel di atas menunjukkan dan sesudah penyuluhan, berarti


bahwa rata-rata pengetahuan gizi ibu nifas penyuluhan gizi tentang pengetahuan gizi
sebelum mendapat penyuluhan adalah ibu nifas yang di berikan member
13,8 dan rata-rata pengetahuan gizi ibu pengaruh yang positif dalam
nifas sesudah mendapat penyuluhan meningkatkan pengetahuan ibu gizi ibu
adalah 21.1.Berdasarkan uji statistik nifas di Wilayah Puskesmas Likupang
mengunakan uji t terdapat perbedaan Timur.Menurut Atmarita dans Fallah
yang signifikan p=0,000 < p (2004), umumnya dengan pendidikan
(0.05),sehingga hipotesis di terima, hasil orang dapat menguasai banyak
penelitian menunjuhkan terjadi pengetahuan.
peningkatan nilai pengetahuan sebelum
33GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

Tabel 6.Perbedaan Praktek gizi ibu nifas

Praktek Gizi mean Std Deviation p


Sebelum Penyuluhan 6.6 1.31 0.000

Sesudah Penyuluhan 10 00000


Paired samples test

Dari tabel di atas menunjukkan sebelum dan sesudah penyuluhan berarti


bahwaa rata-rata praktek gizi ibu nifas penyuluhan praktek gizi ibu nifas yang di
sebelum mendapat penyuluhan adalah 6.6 berikan memberi pengaruh yang positi
dan rata-rata praktek gizi ibu nifas dalam meningkatkan praktek gizi ibu nifas
sesudah penyuluhan mendapat di Wilayah Puskesmas Likupang Timur.
penyuluhan adalah 10 berdasarkan uji Dalam hal ini juga sesuai dengan hasil
statistik mengunakan uji t terdapat penelitian dari Sylvia (2009) dalam
perbedaan yang signifikan p=0.00 < penelitiannya dengan jumlah sampel
p(0,05),dalam arti bahwa hipotesis di sebanyak 61 orang terdapat hubungan
terima, hasil penelitian menunjuhkan antara penyuluhan dan praktek gizi ibu
terjadi peningkatan nilai praktek gizi nifas.

Tabel 7. Asupan Zat Gizi Ibu Nifas (Energi)

Asupan Zat Gizi mean std deviation p


Sebelum Penyuluhan 1.2950 kkal 287.1 0.465

Sesudah Penyuluhan 1.2736kkal 75.6

Dari tabel di atas menunjuhkan artinya hasil penelitian menunjuhkan


bahwa rata-rata asupan zat gizi ibu bahwa tidak terjadi peningkatan nilai
nifas(Energi) sebelum mendapat asupan energy sebelum dan sesudah
penyuluhan asupan energy 1.2950kkal penyuluhan yang di berikan hal ini berarti
setelah di lakukan penyuluhan jumlah penyuluhan yang di berikan tidak
konsumsi menurun 1.273kkal berdasarkan berpengaruh positif dalam peningkatkan
uji statistik mengunakan uji t tidak ada asupan energi ibu nifas di Wilayah
perbedaan yang signifikan p=0,465> Puskesmas Likupang Timur.
p(0.05)sehingga hipotesis tidak di terima
34GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

Tabel 8 Asupan Zat Gizi Ibu Nifas (protein)

Asupan Zat Gizi mean std deviation p


Sebelum Penyuluhan 44.84 7.6 0.000

Sebelum Penyuluhan 47.45 3.6

Paired Sample test

Dari tabel di atas menunjukkan SIMPULAN


bahwa rata-rata praktek asupan zat gizi
ibu nifas (protein) sebelum mendapat 1. Adanya pengaruh penyuluhan gizi
penyuluhan adalah 44.84 dan rata-rata terhadap pengetahuan tentang gizi ibu
praktek asupan gizi ibu nifas sesudah nifas di Wilayah puskesmas Likupang
penyuluhan adalah 47.45 berdasarkan uji Timur
statistik mengunakan uji t terdapat 2. Adanya pengaruh penyuluhan gizi
perbedaan yang signifikan terhadap praktek gizi ibu nifas di
p=0.000<p0,05), sehingga Hipotesis di Wilayah Puskemas Likupang Timur.
terima hasil penelitian menunjuhkan terjadi 3. Tidak ada pengaruh asupan gizi
peningkatan nilai asupan protein ibu nifas (energi) di Wilayah Puskesmas
sebelum dan sesudah penyuluhan gizi Likupang Timur.
,hasil ini berati memberi pengaruh yang 4. Adanya pengaruh penyuluhan gizi
positif dalam peningkatan asupan protein terhadap asupan gizi (protein) di
ibu nifas di Wilayah Puskesmas Likupang Wilaya Puskesmas Likupang Timur.
Timur.
7. Departemen Kesehatan, (2005).
DAFTAR PUSTAKA Kematian Ibu : Tragedi Yang Tak Perlu
Terjadi.
1. Azwar, A. 1983, Pengantar Pendidikan 8. Departemen Kesehatan RI, ( 2011).
Kesehatan. Jakarta : PT . Sastra Angka kematian ibu. Propinsi Sulawesi
Hudaya. Utara. Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Ali, Komsan.( 2002). Skprisi Minahasa Utara.
Kesehatan blogspol.com. 9. Dagun Save,(2006).Skripsi Kesehatan.
3. Azru,l Azwar.(2004).Skpripsi Bloqspol.Com/2011/05.
Kesehatan blogspol.com. 10. Darmawan, (2007).Skripsi
4. Cyintia.(2008).Skpripsi Kesehatan Kesehatan.Bloqspol. Com/2011/05
blogspol.com. 11. Departemen Kesehatan. (2007). Kader
5. Depertemen Kesehatan RI, dan Toma. Buku Pegangan Kader.
(2000).Pedoman Pemantauan Jakarta
Konsumsi Gizi.Jakarta: Direktorat Bina 12. Husaini,( 2001), Input untuk
Gizi Masyarakat. Rekstruktrurisasi Program Gizi
6. Depertemen Kesehatan RI, (2006). Nasional Menuju Paradigma Sehat
Artikel skpri mahasiswa Sumatra Tahun 2010. Bogor : Jurnal Gizi I
35GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 2013 Pengaruh Penyuluhan Gizi Jufri Sineke, dkk

ndonesia Persatuan Ahli Gizi 21. Soekidjo Notoatmodjo. (2003).


Indonesia Vol. XXV. 2001 hal 66 – 67. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
13. Husaini, K, Yayah K.(2002). Makanan Jakarta; Rineka Cipta
Bayi Bergizi. Yogyakarta; Gadja Mada 22. Sanjur, D. (2002). Social and Cultural
University Press. Perspectives in Nutrition. Prentice-Hall,
14. http/www.depkes.go.id/downloads/profi Inc., Englewood Cliffs, N.J,07632
l/prov.sulut 2008.pdt.Profil Dinkes 23. Sediaoetama, A.D. (1998).Ilmu Gizi
Sulut untuk Profesi dan Mahasiswa Jilid 1.
15. Ibrahim, C.S. (2003). Perawatan PT. Dian Rakyat; Jakarta
Kebidanan (Jilid 3). Jakarta; Bharatara 24. Suhardjo. (2007).Sosio Budaya Gizi.
Niaga Media Jakarta; Dep. Dik Bud
16. Pranandji (1991), Bahan Pengajaran 25. Suhardjo.dkk, (2005). Pendidikan Gizi.
Penyuluhan Gizi. Bogor : IPB. Pusat Jakarta; Dep. Dik. Bud
Antara Universitas. 26. Sarwono Prawiroharjo.(2003).
17. Prayitno, Amti, E, (2004), Dasar-dasar Makanan yang Seimbang Ibu Nifas(
Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Internet) tersedia htt://www
Rineke Cipta Scribd.Com.
18. Ibrahim, C.S. (2003). Perawatan 27. Soerjono,(2007).Skripsi Kesehatan.
Kebidanan (Jilid 3). Jakarta; Bharatara Bloqspol. Com/2011/05.
Niaga 28. Suherni, Hesty Widyasih,Anita
19. Lucia. (2005).Arti Penyuluhan Gizi, pdf Rahmawati. (2009). Perawatan Masa
internet 2010 Nifas.
20. Nursalam.(2009).Skripsi Kesehatan 29. Uha Suliha.(2002). Skripsi Kesehatan
bloqspot.com Bloqsopt. Com/. 2011/05.
30. Waqid Iqbal M.(2007). Skripsi
Kesehatan. Bloqsopt. Com/.2011/05.

Anda mungkin juga menyukai