PENDAHULUAN
sebelum masa kehamilan oleh wanita usia subur (WUS). Proses kehamilan
yang direncanakan dengan baik akan berdampak positif pada kondisi janin
dan adaptasi fisik serta psikologis ibu pada kehamilan menjadi lebih baik.
usia subur saat kehamilan ini akan berdampak pada saat menjadi ibu dan
menjalani proses pengasuhan dari masa emas bayi dan balita. Riskesdas
(2013) juga menemukan bahwa dampak dari situasi ini adalah kurang
segera ditangani akan berakibat kesakitan yang berat bahkan kematian ibu
dan janinnya. Secara umum terdapat 4 penyebab utama kematian ibu, janin
dan bayi baru lahir,yaitu (1) perdarahan (2) infeksi, sepsis (3) hipertensi,
kasus kedaruratan obstetri secara dini sangat penting agar pertolongan yang
anak yang akan dilahirkan sekaligus dapat membantu pada upaya penurunan
yang merugikan ibu dan bayi yang mungkin bisa terjadi sebelum kehamilan
kekurangan asam folat dan perilaku yang dapat mengganggu kesehatan ibu
pra konsepsi untuk menskrining pasangan yang telah siap menjadi orang tua
(potensial parents) dengan pasangan yang belum siap menjadi orang tua.
Kesadaran akan tanggung jawab moral ini akan membuat para pasangan
dan kematian janin mendadak, dan mencegah efek dari kondisi kesehatan
Kebutuhan gizi ibu hamil ialah pengetahuan ibu terhadap nutrisi yang baik
dikonsumsi ibu pada saat kehamilan agar terpenuhinya asupan gizi bagi ibu
akibat dari kekurangan zat gizi pada saat kehamilan akan berdampak pada
janinnya seperti bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) beberapa
stunting dimana stunting adalah kekurangan gizi kronis berlangsung pada saat
kehamilan dan awal bayi lahir hingga berdampak sampai anak berusia 2
tahun.
pendidikan ibu menjadi rendahnya asupan gizi dan pola makan yang benar
(Siwi, 2010). Penyebab anemia adalah kekurangan zat besi (Fe) sedangkan
zat besi sangat dibutuhkan untuk ibu hamil dalam perkembangan otak bayi
pada awal kelahirannya (Yuliandani et al., 2017). Pada trimester I kehamilan
ini yang paling sering ibu hamil mengalami anemia, dikarenakan pola makan
yang tidak baik disebabkan ibu pada trimester I mengalami mual dan tidak
nafsu makan (Kusumah, 2009). Strategi dan penanggulangan anemia pada ibu
hamil yang harus diketahui antara lain makananan yang mengandung asupan
gizi, mengkonsumsi tablet penabah darah (Fe), dan mengkonsumsi vitain dan
mineral (Herawati and Astuti, 2010). Kekurangan energi kronik (KEK) pada
ibu hamil disebabkan karena kurangnya asupan energi pada ibu yang
Susanti and Sari, 2018). Asupan gizi ibu hamil berpengaruh sangat penting
badan lahir rendah) pada saat persalinan maupun tumbuh kembang bayi
(Rukmana and Kartasurya, 2014). Ibu hamil membutuhkan asupan zat gizi
yang baik untuk tumbuh kembang janinya, untuk itu dibutuhkan asupan gizi
yang beragam untuk mencukupi zat gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut (Hasanah and Febrianti, 2012). Penentuan status gizi (PSG) sangat
penting pada tumbuh kembang bayi balita, tujuan dari penentuan status gizi
itu sebagai awal perbaikan gizi di suatu masyarakat kususnya ibu hamil agar
pada ibu hamil trimester I dan III< 11 gram %, sedangkan pada trimester II
kadar Hb< 10,5 gram % (Saifudin, 2014). Secara global prevalensi anemia
pada pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi angka
kematian ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan sangat tinggi menurut
terdapat di Negara Afrika subsahara dan Asia Selatan tercatat sekitar 86%
196.000 jiwa sedangkan di Negara Asia Selatan hampir seperlima atau 58.000
jiwa. Selain itu terdapat empat negara lain yaitu Asia Tengah (52%), Asia
Timur (50%), Eropa (53%), dan Afrika Utara (54%) secara keseluruhan di
hanya 46%. Sedangkan di Indonesia angka kematian ibu mencapai 190 dari
pravelensi anemia terdapat 37,1% dan mengalami kenaikan yang sangat pesat
ditahun 2018 sebanyak 48,9%. Di temukan bahwa proporsi anemia ibu hamil
terbanyak pada kelompok usia 15-24 tahun berkisar 84,6% kelompok usia 24-
kelompok usia 45-54 tahun berkisar 24% sedangkan proporsi Kurang Energi
Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) terbanyak di Nusa Tenggara
Timur berkisar 36,8% Kepulauan Riau berkisar 17,3% DKI Jakarta 15%
57,1%, Amerika 24,1%, dan Eropa 25,1% (WHO, 2011). Prevalensi anemia
menurunkan anemia gizi besi pada ibu hamil menjadi 20 % dan mewujudkan
keluarga sadar gizi sebesar 70 % (Dep. Kes, 2001). Konsumsi tablet besi
Propinsi Riau kejadian Anemia pada ibu hamil masi tinggi yaitu 37,1%. Di
kejadian anemia ibu hamil pada tahun 2016 sebesar 16,03%, sedangkan tahun
2017 sebesar 32,59%. Dari data tersebut terjadi kenaikan yang signifikan
ibu hamil adalah sebesar 14,60 % dan 67,68%, sedangkan pada tahun 2017
adalah sebesar 63, 63 % dan 85,83 %. Dari data tersebut dapat dilihat terjadi
Siak Hulu III merupakan Puskesmas dengan angka kasus tertinggi dari
Salah satu upaya peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan
zat besi dan protein, dimana kandungan tersebut bisa di dapatkan pada
zat besi dan lain-lain kurma yang kaya akan kandungannya, mengandung
perawat pada pencegahan anemia pada ibu hamil adalah perawat dapat
bahan makanan yang tinggi Fe seperti daging sapi. Zat besi juga dapat
tambah darah. Edukasi tidak hanya diberikan kepada ibu hamil saja tetapi ibu
yang belum hamil juga perlu adanya edukasi. Penanggulangannya ini dimulai
jauh sebelum peristiwa melahirkan, selain itu perawat juga dapat berperan
sebagai konselor atau sebagai sumber berkonsultasi bagi ibu hamil mengenai
2023”.
desa.......Tahun 2023?”.
1. Manfaat Teoritis
referensi serta masukan bagi ilmu kebidanan dan menambah kajian ilmu
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia
darah merah dan fungsi lain dalam tubuh menjadi terganggu (Adriani &
Wijatmadi, 2012).
berkurangnya sel darah merah atau eritrosit di dalam sirkulasi darah atau
massa hemoglobin ibu hamil <11g/dl pada trimester I dan III dan kadar
hemoglobin <10,5 g/dl pada trimester II. Sehingga sel darah merah tidak
yang sangat penting. Kesehatan bayi yang lahir tergantung pada ibu yang
peningkatan kebutuhan zat gizi pada ibu. Salah satu perubahan yang
kehamilan sebesar 50% dan massa sel darah merah bertambah (Fikawati,
2015).
darah retro-plasenter.
(Bakta, 2016).
diklasifikasikan menjadi:
yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam
2016).
2) Anemia megaloblastik
(Bakta, 2016).
4) Anemia hemolitik
Anemia yang disebabkan oleh kondisi ketika sel darah merah hancur
jelas apabila kadar hemoglobin (Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat berupa
besi yang keluar dari badan seperti pada perdarahan (Irianto, 2014).
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita anemia
dan ibu hamil yang berumur 20-35 tahun yaitu 50,5% menderita
anemia. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
anemia.
2. Jarak Kelahiran
merupakan salah satu pemicu terjadinya resiko kurang gizi pada ibu
3. Tingkat Pendidikan
dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
berisiko pada janin dan ibu hamil. Janin akan mengalami gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu,
2012).
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh yang kurang baik bagi ibu,
adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok dan infeksi saat masa
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada
Kekurangan zat besi akan berisiko pada janin dan ibu hamil sendiri. Janin
akan mengalami gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh
maupun sel otak. Selain itu, mengakibatkan kematian pada janin dalam
(Waryana, 2013). Pada ibu hamil, anemia defisiensi besi yang berat dapat
kekurangan gizi pada janin, persalinan preterm dan berat badan bayi lahir
bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup memenuhi kebutuhan
tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengkonsumsi daging dan
kacang polong dan buah-buahan seperti stoberi, kismis, kurma dan bit
bayi tapi juga untuk ibu hamil. Tubuh bayi tidak dapat membuat cadangan
besi sendiri, sehingga harus menyerap cadangan besi ibu. Sehingga ibu
hamil harus terus menjaga jumlah cadangan zat besi agar tidak terjadi
anemia.
Tablet Fe berfungsi untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam
tubuh apabila asupan zat besi didalam tubuh berkurang maka sel darah
Selama masa kehamilan kebutuhan dasar wanita akan zat besi meningkat
menggantikan darah yang hilang selama masa persalinan. Zat besi yang
2.2.1 Kurma
tanaman tertua yang masih terpelihara didunia, hasil panen dari pohon
Bentuknya pun berbeda-beda, mulai dari, bulat kecil, hingga buah yang
berukuran panjang. Kurma kaya akan gizi, fitokimia, air dan gula
Kandungan besi yang terkandung dalam kurma per 100 gram buah
manuasia per hari dalam semua situasi. Kurma merupakan suplemen zat
besi yang sangat praktis untuk kasus anemia pada masa anak-anak, pada
saat hamil dan pada kasus haemorrhages yang timbul akibat mentruasi,
nafsu makan. Disamping itu zat besi dalam kurma jauh lebih mudah
Agriculture, 2015)
Buah kurma atau yang bernama latin Phoenix dactylifera sebagain besar
kurma mudah untuk dicerna dan secara cepat dapat mengganti energi yang
hilang. Selain sebagai sumber dari karbohidrat sederhana buah kurma juga
1) Tujuan
merah.
2) Persiapan
a) Persiapan alat : blender, gelas ukur, timbangan, kurma basah 100gr, air
a) Cuci tangan
sebanyak 200 cc
j) Sajikan jus kurma yang sudah di tuangkan di gelas minum dan berikan
pada pasien
Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang masih dalam usia
haid), yaitu antara usia 15-49 tahun, dengan status belum menikah,
pada tahapan usia yaitu (usia 30/35 tahun mempunyai alasan agar
mengakhiri kesuburan (sari,indriyani,& vidriyani, 2019). Pada seseorang
wanita yang sudah pernah melahirkan lebih dari seklai ( multipura) akan
Ibu Hamil
Faktor yang
mempengaruhi
anemia:
1. Usia Ibu Hamil
2. Jarak kehamilan Anemia
3. Tingkat pendidikan
Edukasi
Manfaat Kurma
WUS
s Mencegah Anemia
METODE PENELITIAN
konsep yang terdapat pada asumsi teoritis, yang kemudian digunakan untuk
mengistilahkan unsur yang terdapat dalam objek yang akan diteliti serta
Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependent
Sedangkan variabel dependent atau variabel terikat (tak bebas) adalah variabel
yang secara struktur berfikir keilmuan menjadi variabel yang disebabkan oleh
1. Usia ibu
2. Pekerjaan
Edukasi Anemia dan
3. Status ekonomi
4. Lingkungan Konsumsi Kurma
5. Sumber informasi
Gambar 3.2 Bagan Kerangka Konsep
3.1.2 Keterangan Bagan Kerangka Konsep
bentuk kalimat pertanyaan (Hardani, et al, 2020). Terdapat dua macam hipotesis
penelitian yaitu :
positif (Hardani, et al, 2020). Hipotesis kerja adalah suatu rumusan dengan
tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu
2018).
desa.......
suatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara
(Lutfiana, 2018).
desa.......
(Notoatmodjo, 2018).
No. Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Usia Ibu Lamanya orang hidup, Kuesioner 1. <20 tahun Nominal
dihitung sejak lahir 2. 20-35 tahun
sampai tahun terakhir 3. >35 tahun
masa kehidupan.
2. Pekerjaan Kegiatan yang dilakukan Kuesioner 1. Petani Nominal
ibu sehari-hari. 2. Wiraswasta
3. IRT
4. PNS
3. Status Penghasilan yang Kuesioner 1. Bawah Ordinal
Ekonomi diperoleh keluarga (<1.000.000)
responden setiap 2. Menengah
bulannya untuk (1.000.000 –
menafkahi keluarga. 2.000.000)
3. Atas
(>2.000.000)
4. Lingkungan Sekitar tempat ibu kuesioner 1. di Rumah
tinggal maupun bekerja 2. di Tempat
Kerja
5. Sumber Dari mana ibu mendapat Kuesioner 1. Media Cetak Ordinal
Informasi informasi tentang Baby 2. Sosial
Massage. Media
3. Tenaga
Kesehatan
anemia dan konsumsi kurma terhadap pengetahuan wanita usia subur (WUS) dalam
yang terdiri dari subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
sebanyak ......... orang ibu. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan
N
n=
Ne ²+ 1
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Populasi dalam penelitian ini berjumlah........... orang ibu dengan presisi yang
ditetapkan atau tingkat signifikasi 0,1 maka besarnya sampel pada penelitian
ini adalah :
n= ❑
( 0 ,1 )2 +1
❑
n = ( 0 , 01 )+ 1
❑
n = +1
❑
n=❑
n=
alasan ..................................................................................................................
..............................................................
d. Penyusunan kuesioner
e. Pembuatan kuesioner
f. Persetujuan responden
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji
mengamati valid atau tidaknya penelitian. Uji validitas ini akan dilakukan dua
kali pengambilan data dan mendapatkan hasil kuesioner yang valid. Kuesioner
penelitian. Menilai hasil instrumen hasil penelitian harus memiliki nilai yang
1. Pengeditan (Editing)
responden.
2. Pengkodean (Coding)
Pemberian kode atau tanda pada setiap data yang terkumpul dari
4. Persentase
rumus :
f
P= ×100 %
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
n = Jumlah sampel
1. Analisa Univariet
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang di duga berhubungan
chi square yakni untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang
berbentuk kategorik yaitu Chi square (X2 dengan α = 0,05. Jika hasil uji
(signifikan). Syarat uji Chi square adalah sel yang mempunyai nilai
Ayu, et al. 2022. Efektifitas Kesehatan Wanita Usia Subur Dalam Mempersiapkan
Kehamilan Di Desa Tegorojo Kendal dan Kelurahan Cigugur Cimahi.
Jurnal SEMAR. Diakses 20 Maret 2023, Jam 08.16.
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/download/59742/37929
Besti, Yanto, & Wulandari. 2021. Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Anemia Di Kota Pekanbaru. Jurnal Doppler ,
Vol. 5 No 1 Maret 2021. Diakses 18 Maret 2023, Jam 08. 16 wib.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/doppler/article/view/
1559/pdf
Buchari, Elvanita, & Oktavia. 2019. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadia Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Siak
Hulu I dan III Tahun 2018. Jurnal Photon, Vol 9 No. 2, juni 2019. Diakses
18 Maret 2023, Jam 08.20 wib.
https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/photon/article/dounload/1306/822/
Chanda, Sri, & Sefita. 2022. Literatur Review:Efektivitas Konsumsi Kurma Untuk
Meningkatkan Hemoglobin Pada Anemia Ibu Hamil. Vol. 13 No. 1. Diakses
18 Maret 2023, Jam 08.21 wib.
https://jurnal.stikesbup.ac.id/index.php/jks/article/dowload/97/85/
Rosdiana, & Irmawati. 2020. Pengaruh Pemberian Sari Kurma Terhadap Peningkatan
Kadar Hb pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Vol. 9
Nomor 2. Diakses 18 Maret 2022, Jam 08.23 wib. https://akper-
sandikarsa.e-journal.id/JIKSH
KeMenKes, R.I. 2016. Profil kesehatan Indonesia tahun 2015. Jakarta:
KementerianKesehatan Republik Indonesia.
Lisfi, I., Serudji, J., & Kadri, H. 2017. Hubungan Asupan Fe dan Vitamin A dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil trimester III di Puskesmas air dingin kota
padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), 191-195.
Luthfiyastuti, Aryati, & Gz, M. 2021. Hubungan Antara Status Gizi dengan Kadar
Hemoglobin pada Ibu Hamil di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Mirawati, P.2020. Studi Literatur Review Gambaran Tingkat Pengetahuan Gizi Dan
Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaja Putri
(Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
Noverstiti, E. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang
Tahun 2012. STIKES Peringsewu Lampung.
Purwaningtyas, M. L., & Prameswari, G. N. 2017. Faktor kejadian anemia pada ibu
hamil. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(3),
43-54.
Sugita, S., & Kuswati, K. 2020. Pengaruh Konsumsi Buah Kurma Terhadap
Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal
Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 5(1), 58-66.
Susilowati, D. A. 2017. Pengaruh Pemberian Buah Kurma Pada Ibu Hamil Tm III
Dengan Anemia Terhadap Kadar Hemoglobin Di Bpm Tri Rahayu
Setyaningsih Cangkringan Sleman Yogyakarta. Tarwoto, W. (2017). Buku
Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Medika.
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
penelitian ini tidak berakibat buruk pada saya serta identitas dan informasi yang saya
penelitian.
, Maret 2023
Responden Peneliti
( )
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal pemeriksaan :
Nama pasien :
Usia :
Pekerjaan :
Status Ekonomi :
Paritas :
Hb : mg/dL
Tinggi Badan :
Ukuran LILA : cm
1. Persiapan
No. Kegiatan Media
1. Persiapan alat Blender, gelas ukur, timbangan, kurma basah 100gr, air
200 cc, gelas minum, lembar observasi
2. Persiapan Klien kontrak waktu,topik,dan tempat,tujuan
dilakukannya pemberian jus kurma.
3. Persiapan Lingkungan ciptakan lingkungan yang nyaman.
2. Pelaksanaan
No. Kegiatan
1. Memberikan salam kepada ibu dan keluarga hubungan saling percaya sebagai
dasar interaksi yang terapeutik antara bidan dan klien
2. Menjelaskan maksut dan tujuan pemberian intervensi memaksimalkan fungsi
terapi sesuai dengan kebutuhan
Memberikan inform consent atau lembar persetujuan menyampaikan informasi
3. mengenai rencana tindakan yang akan dilakukan berupa keuntungan dan
kerugian yang akan di dapatkan tanpa paksaan
Mencuci tangan menghilangkan kotoran dan menghambat atau membunuh
4. mikroorganisme pada kulit tangan serta mencegah penyebaran mikroorganisme
penyebab infeksi yang ditularkan melalui tangan
Menjelaskan cara melakukan intervensi pemberian jus kurma untuk
5. mengarahkan bagaimana dilakukan, kapan dan siapa saja yang akan melakukan
tindakan berupa terapi pemberian jus kurma.
Mencatat hasil dan respon pasien ke lembar observasi melalui lembar observasi
6. diharapkan akan diperoleh informasi mengenai peningkatan atau penurunan
kadar hemoglobin setelah diberikan intervensi
7. Menimbang buah kurma untuk menghitung kebutuhan gizi yang akan di
konsumsi sebanyak 100 gr yang di butuhkan
8. Cuci dengan air mengalir Untuk membuang kotoran yang menempel pada buah
kurma
9. Masukan kurma dan air mineral 200 cc kedalam blender sampai tercampur agar
mempermudah proses pengeluaran sari kurma
10. Matikan blender dan saring jus kurma agar mendapatkan hasil yang tanpa
banyak sisa buah yang terbuang
11. Sajikan di gelas Penyajian minuman digelas untuk menarik selera keluarga/para
tamu yang akan menyantap hidangan yang di sajikan
KUESIONER PENELITIAN
1. Petunjuk Pengisian
a. Untuk mendapatkan data yang akurat kami mohon kesediaan saudari untuk
b. Beri tanda ceklis () ataupun lingkari pilihan anda pada setiap pernyataan
2. Identitas Ibu
No. Responden :
Nama :
20 -35 Tahun
> 35 Tahun
Pekerjaan : Petani
Wiraswasta
IRT
PNS
Status Ekonomi : Bawah (< 1.000.000)
Lingkungan : Di Rumah
Di Tempat Kerja
Sosial Media
Tenaga Kesehatan
No. Pernyataan Mengenai Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Benar Sala
Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah
dari nilai normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel
1.
darah merah dalam produksinya untuk mempertahankan kadar hemoglobin
pada tingkat normal.
Kepala pusing, palpitasi, mata berkunang-kunang, pucat, perubahan jaringan
2. epitel kuku, lesu, lemah, lelah, kurang nafsu makan, menurunya kebugaran
tubuh, gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa.
3. Tanda-tanda anemia apabila kadar hemoglobin (Hb) <7gr/dl.
4. Anemia tidak akan didapati pada ibu hamil.
Edukasi yang perlu berikan pada ibu sebelum hamil yaitu edukasi mengenai
5.
anemia dan cara pencegahan.
Salah satu cara pengolahan buah kurma untuk ibu hamil dalam mencegah
6.
anemia yaitu dengan jus kurma.
7. Anemia dalam kehamilan dapat terjadi pada seseorang yang bukan WUS.
Zat besi dapat diperoleh dari daging dan sayur-sayuran seperti bayam,
8. kangkung, buncis, kacang polong dan buah-buahan seperti stoberi, kismis,
kurma dan bit.
Anemia akan mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan, abortus,
9.
cacat bawaan, dan Berat Badan Lahir Rendah.
Mengonsumsi kurma tidak berguna dalam mencegah terjadinya anemia pada
10.
ibu hamil.
Faktor penyebab anemia, dikarenakan usia ibu, jarak kehamilan, dan riwayat
11.
anemia sebelumnya.
Edukasi anemia dan konsumsi kurma tidak efektif dalam penambahan
12.
pengetahuan ibu dalam persiapan kehamilannya.
Pada pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin minimal dilakukan 2 kali
13.
selama kehamilan trimester I dan III.
14. Masih banyak ibu yang tidak tahu manfaat kurma terhadap anemia.
Selama kehamilan ibu hamil wajib mengonsumsi tablet Fe sebanyak 90
15.
tablet.
Kurma kaya akan gizi, fitokimia, air dan gula alamiah yang dapat digunakan
16.
untuk mempertahankan kesehatan.
Ruthab (kurma basah) bermanfaat mencegah terjadinya perdarahan bagi
17. wanita melahirkan, mempercepat proses persalinan dan mempercepat proses
pengembalian posisi rahim seperti sedia kala sebelum waktu kehamilan yang
berikutnya.
18. Ibu hamil mengetahui manfaat kurma dari lingkungan sekitarnya.
19. Ibu tidak akan anemia jika tidak mengonsumsi kurma.
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan
20.
membudayakan hidup sehat.
KUNCI JAWABAN KUESIONER PENELITIAN