BAB I
PENDAHULUAN
sebuah proses dimana seorang perempuan mengandung embrio dan janin yang
Selama proses kehamilan diharapkan ibu hamil dapat memenuhi asupan gizi
dikarenakan jika faktor gizi kurang maka hal itu dapat menyebabkan anemia.
umum disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya anemia pada ibu hamil
Berdasarkan data WHO tahun 2017, 40% ibu hamil di seluruh dunia
dengan prevalensi ≥40% antara lain kamboja (51,5%), Laos (47%), Myanmar
(47,8%) dan di Indonesia (44,2%). Peresentase kejadian anemia pada ibu hamil
di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga 2019, dari
ibu hamil dikategorikan menurut usia, jumlah ibu hamil anemia usia 15-24 tahun
adalah sebesar 84,6%, usia 25-34 tahun 33,7%, usia 35-44 tahun 33,6% dan usia
45-54 tahun sebesar 24% (Badan Pusat Statistik, 2020). Bedasarkan profil
Kesehatan provinsi Banten, pada tahun 2019 terdata 101,5% ibu hamil
mendapatkan 90 tablet Fe (Dinas Kesehatan Provinsi Banten, 2020). Program
ibu hamil selama masih kehamilan sudah dilakukan pemerintah, tetapi angka
kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi yaitu 44,2% (WHO, 2021).
Dampak jika anemia pada ibu hamil tidak diatasi maka dampak yang akan
terjadi pada ibu hamil ialah, anemia zat besi (Fe) pada masa kehamilan risiko
terjadi pre eklamsia dan risiko melahirkan dengan metode section caesarea (SC)
(hidayanti & Rahfildun, 2020). Pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko
risiko kematian pada ibu (Pritasari et al, 2017). Menurut Al-Mamouri dan Al-
Hakeem (2018), terdapat beberapa perubahan pada plasenta ibu hamil anemia
saat melahirkan diantarannya rata-rata berat plasenta pada saat melahirkan lebih
ringan, ketebalan plasenta lebih tipis, dan memiliki diameter yang lebih kecil di
bandingkan ibu hamil yang tidak anemia. Dampak anemia yang akan terjadi
pada bayi yang akan dilahirkan antara lain peningkatakan risiko kejadian BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah) dan SGA (Small For Gestational Age), peningkatan
kejadian kelahiran premature, kematian bayi baru lahir, dan penurunan skor
terdapat hubungan terbalik antara perubahan kadar Hb dalam darah ibu pada
masa kehamilan dengan berat badan bayi yang dilahirkan, semakin rendah
kadar Hb dalam darah ibu maka akan semakin besar risiko ibu melahirkan bayi
3
Anemia pada ibu hamil paling sering ditemukan karena defisiensi zat besi,
dan asam folat. Akan tetapi akan lebih efektif bila terapi zat besi ini bisa
Sayur bayam merupakan tumbuhan hijau yang kaya akan berbagai nutrisi
khususnya zat besi (Fe) yang cukup tinggi yaitu sebanyak 6,43 mg per 180 gram,
serta tidak ada satu pun zat yang dapat membahayakan tubuh terkandung pada
bayam hijau menurut WHO, (2020) mengandung energi 36 kkal, protein 3,5g,
lemak 0,5g, karbohidrat 6,5g, kalsium 267mg, fosfor 67mg, zat besi 3,9mg,
Vitamin A 6,090 mg. Vitamin B1 0,080 mg, Vitamin C 80 mg, Air 86,9mg.
(Amaranthus Hybridus L) memiliki kandungan zat besi (Fe) yang sangat tinggi.
Fungsi zat besi adalah membentuk sel darah merah, sehingga apabila produksi
sel darah merah dalam tubuh cukup, maka kadar hemoglobin akan normal
(Merida et al., 2021). Salah satu buah yang memiliki vitamin C dan senyawa
adalah 24,66 mg vitamin C, 0,49 mg zat besi, dan 27 mcg asam folat. Asam folat
sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena kebutuhan asam folat pada saat hamil
Daun bayam jika dikonsumsi secara rutin, baik itu dijadikan sayur atau pun
dijadikan jus berkhasiat mampu mengatasi beberapa jenis penyakit salah satunya
mencegah anemia karena bayam memiliki zat besi yang tinggi. Setiap 100gram
bayam mengandung 2,3gram protein, 3,2gram karbohidrat, 3gram zat besi, dan
81gram kalsium. Bayam juga akan berbagai macam vitamin dan mineral, yakni
Masyarakat ditemukan 7 dari 10 ibu yang mengalami anemia pada trimester III,
selain itu hasil wawancara dengan ibu hamil bahwa ibu hanya minum tablet
penambah darah serta belum pernah mengkonsumsi jus bayam dan tomat untuk
jus tomat dan bayam itu sangat efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin
pada ibu hamil yang mengalami anemia. Berdasarkan hal tersebut peneliti
MINGKIK ”
a. ...
b. ...
c. ...
d. ...
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
kehamilan dan bayi baru lahir sampai dengan bayi berusia empat puluh
kelahiran.
pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir.
5) Advocater yaitu perawat yang berhak menjadi pembela hak – hak pada
rasa nyeri, pemberian nutrisi cairan dan kecemasan (Novita & Regina,
2021).
sejak kehamilan. Selama trimester pertama ini Sebagian besar ibu hamil
akan mengalami rasa mual yang terus berulang atau disebut dengan
morning sickness. Ibu hamil juga harus mewaspadai adanya risiko yang
sebelum janin memasuki usia janin 12 minggu. Ibu hamil juga harus
bertumbuh sangat pesat selama masa kehamilan (Amalia & Fadli, 2022).
Pada trimester pertama di kehamilan ini tubuh pada ibu hamil akan
antara lain:
a. Perubahan Emosional
dan mual, terjadi perubahan suasana pada hati seperti depresi atau
umur kehamilan.
b. Cenderung malas
merasa letih.
c. Sensitif
Ibu hamil akan menjadi lebih peka, mudah tersinggung, marah dan
b. Sakit perut yaitu akan mengalami rasa sakit pada perut bagian
dengan ada rasa sakit yang berbeda ada yang merasakan nyeri
morning sickness
f. Asam lambung naik yaitu dikarenakan rasa mual dan muntah, ibu
hamil pada trimester pertama ini akan mengalami juga rasa asam
minggu ke-13 sampai 28 kehamilan. Di trimester II ini organ vital pada bayi
seperti jantung, paru – paru, ginjal dan otak sudah berkembang sehingga
membuat ukurannya menjadi lebih besar bayi juga sudah bisa mendengar suara
dan menelan., rambut – rambut kecil bayi akan mulai tumbuh dan tubuhnya
juga sudah bisa melakukan gerakan – gerakan kecil. Pada awal trimester II berat
pada bayi juga sudah bisa mencapai 1,5 ons. Ibu hamil juga akan memiliki lebih
yang tidak nyaman pun juga sudah mulai berkurang, sehingga ditrimester II ini
11
Perubahan yang akan dialami perubahan fisioogis pada ibu hamil trimester II
yaitu:
a) Perut ibu hamil mulai membesar dan terlihat lebih jelas (Titania,
2021).
2022).
atau garis – garis putih pada kulit perut, pada dan payudara (Jhons,
2022)
d) Ibu hamil juga akan mengalami gatal – gatal pada perut karena kulit
e) Ibu hamil juga akan mengalami rasa sakit punggung, nyeri panggul,
badan pada ibu hamil juga akan terus naik sekitar 1,5 – 2kg setiap
3. Konsep Anemia
a. Pengertian Anemia
Anemia pada kehamilan adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah
atau kadar hemoglobin dalam darah ibu hamil lebih rendah dari normal.
Anemia pada kehamilan umumnya terjadi karena volume darah ibu yang
meningkat lebih banyak dari pada peningkatan produksi sel darah merah.
kekurangan zat besi zat besi merupakan penyebab paling umum dari anemia
pada kehamilan, kekurangan vitamin B12 atau asam folat selain zat besi
kekurangan vitamin B12 atau asam folat juga dapat menyebabkan anemia
pada kehamilan, penyakit kronis seperti penyakit radang usus dapat juga
menganggu penyerapan nutrisi, termasuk zat besi dan vitamin B12, dan
gangguan ginjal jika ibu hamil mengalami gangguan ginjal, kemampuan tubuh
hemoglobin kurang dari 12 gram/dL untuk wanita tidak hamil dan kurang dari
darah akibat kekurangan zat besi dengan kadar hemoglobin pada trimester I
dan trismester III <11 gr/dL dan kadar hemoglobin pada trimester II <10.5
gr/dL. Nilai batas tersebut dan perbedaanya dengan kondisi wanita tidak hamil
(Rahmi, 2019).
trimester I dan III atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dL pada
trimester II. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatan risiko kelahiran
menyebabkan kematian pada ibu dan anak, serta penyakit infeksi. Ibu hamil
13
yang mengalami anemia 55,6% melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
atau rendahnya ketersediaan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 dalam
tubuh ibu hamil. World Health Organization (WHO) melaporkan adanya 33-
75% prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia difesiensi besi dan akan
ini ditandai oleh Serum Iron (SI) menurun, Total Iron Binding Capacity
besi dan pendarahan akut bahkan keduanya saling berinteraksi (Amini et al.,
2018).
Kondisi ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dL
atau suatu masalah kesehatan yang biasa di alami oleh masyarakat umum
secara global terkhusus bagi ibu hamil. Anemia saat kehamilan mempunyai
konsekuensi yang beragam juga dapat meningkatkan resiko kematian ibu dan
perinatal (Gudeta et al., 2019). Hemoglobin ialah suatu zat warna yang
terletak di dalam sel darah merah yang berperan sebagai pengangkut O₂ dan
CO₂ dalam tubuh, pada hemoglobin ialah suatu ikatan protein, garam besi,
seta zat warna yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel darah merah pada
menurut WHO, (2022) yaitu tidak anemia apabila kadar hemoglobin 11 g/dL,
Hemoglobin ibu hamil 10g/dL – 10,9 g/dl, ibu hamil dengan Anemia Sedang:
kadar Hemoglobin 7 gram/dL – 9,9 g/dl, ibu hamil dengan Anemia Berat:
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui secara dini
(ANC) pada ibu hamil dianjurkan minimal 4 kali, terutama untuk pemeriksaan
kadar Hb yang akan dilakukan sejak usia kehamilan Trimester I dan Trimester
darah. Anemia juga dapat di akibatkan oleh berbagai hal, seperti jika ibu
maka akan mempermudah terjadinya anemia pada kehamilan. Jika pada ibu
hamil tidak mengalami anemia maka kondisi tubuhnya siap untuk menerima
kehadiran anak. Tidak hanya pada keadaan Rahim dan alat reproduksi saja,
dalam menyambut kehadiran sang buah hati. Hal ini terjadi akibat kondisi
kehamilan yang sehat yang dialami oleh seorang ibu (Anggraini & Wijayanti,
2021).
b. Etiologi anemia
Etiologi anemia dapat didasari oleh penyebab anemia, ada dua faktor
masalah gizi juga dapat mempengaruhi pada kesehatan, gizi kurang pada ibu
masyarakat dari sumber nabati dengan kemungkinan dengan kadar zat besi
rendah dan kurangya absorpsi zat besi yang terkandung. Selain itu penyakit
Menurut Wagiyo dan Prutono (2016) bahwa pada umumnya ibu hamil
Pola makan yang baik bagi ibu hamil penting untuk memastikan ibu dan
jaringan, serat konstipasi sering terjadi pada ibu hamil, kalsium, asam
RI, 2022).
dengan berat badan rendah dan depresi pasca melahirkan. Dalam kondisi
4. Perdarahan antepartum
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan dapat juga disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain plasenta previa ialah terjadi ketika plasenta
serviks atau leher Rahim terbuka terlalu dini selama masa kehamilan
Banyaknya kehilangan darah pada ibu hamil trimester III dengan anemia
dapat memiliki beberapa dampak dan bahaya pada ibu dan janin bahaya
2. Anemia Megaloblastik
Penyebab anemia ini ialah akibat kurangnya asam folat, kekurangan Vitamin
4. Anemia Hemolitik
pembuatannya.
terjadinya anemia, yaitu: pusing, rasa lelah, kulit pucat dan mudah
pingsan.
gastrointestinal
19
g) Nafas pendek
1) Usia
dapat di akibatkan oleh berbagai hal, seperti jika ibu hamil jarang
adanya kesiapan dalam menyambut kehadiran sang buah hati. Hal ini
terjadi akibat kondisi kehamilan yang sehat yang dialami oleh seorang ibu
f. Etiologi anemia
Etiologi anemia dapat didasari oleh penyebab anemia, ada dua faktor
masalahgizi juga dapat mempengaruhi pada kesehatan, gizi kurang pada ibu
masyarakat dari sumber nabati dengan kemungkinan dengan kadar zat besi
rendah dan kurangya absorpsi zat besi yang terkandung. Selain itu penyakit
Menurut Wagiyo dan Prutono (2016) bahwa pada umumnya ibu hamil
Pola makan yang baik bagi ibu hamil penting untuk memastikan
ibu dan janin mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan
21
jaringan, serat konstipasi sering terjadi pada ibu hamil, kalsium, asam
4) Perdarahan antepartum
serviks ialah terjadi ketika serviks atau leher Rahim terbuka terlalu
dini selama masa kehamilan dapat juga menyebabkan pendarahan.
2023).
anemia dapat memiliki beberapa dampak dan bahaya pada ibu dan
(Wahyunigrum, 2022).
6) Anemia Megaloblastik
Vitamin B12, dan juga disebabkan oleh malnutrisi serta infeksi kronik.
7) Anemia Hipoplastik
radiasi.
8) Anemia Hemolitik
pembuatannya.
anemia, yaitu: pusing, rasa lelah, kulit pucat dan mudah pingsan.
gastrointestinal
g) Nafas pendek
1) Usia
25
Wanita yang hamil pada usia berisiko (<20 tahun) akan mengakibatkan
terjadinya kompetisi makanan antara janin dan ibunya yang masih dalam
2) Paritas
jika wanita sering mengalami kehamilan dan melahirkan karena saat itu ia
akan kehilangan zat besi, hal ini dikarenakan selama kehamilan wanita
kebutuhan zat besi pada janin menjadi penyebab yang paling sering terjadi
pada anemia difisiensi besi. Zat besi yang dibutuhkan ibu dan janin yaitu dari
3) Tingkat Pendidikan
lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
5) Status Ekonomi
sebagai wirawastawan.
c) Hasil dari pemilihan missal tanah yang disewakan dan lain – lain
(Ulfa, 2017).
6) Frekuensi ANC
7) Gizi
Sebagian zat gizi yang di butuhkan ibu hamil tidak dapat hanya
contohnya zat besi, asam folat dan kalsium. Oleh karena itu, zat-zat
al., 2017).
j. Patofisiologi
plasma darah lebih tinggi dari pada eritrosit hal ini menyebabkan
besi 2-3 kali lebih banyak saat hamil. Zat besi ini digunakan untuk
spesifik untuk jaringan, janin, dan plasenta (Putri & Hastina, 2020).
kebutuhan zat besi paling tinggi. Kebutuhan zat besi tercukupi karena
zat besi dari duet oleh mukosa usus pada makanan hanya diserap
kurang dari 10% dan diet biasa tidak dapat mencukupi kebutuhan zat
besi ibu hamil. Kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi pada masa
2020).
yang biasa disebut sayuran hijau. Bayam berasal dari amerika tropic namun
proses fotosintesis C4. Tumbuhan baya mini dikenal sayuran yang sumber zat
besi yang diperlukan untuk mencegah anemia atau kekurangan sel darah
merah. Zat besi bermanfaat untuk memperbanyak sel darah merah yang
2) Gizi
Sebagian zat gizi yang di butuhkan ibu hamil tidak dapat hanya
29
contohnya zat besi, asam folat dan kalsium. Oleh karena itu, zat-zat gizi
2017).
b. Patofisiologi
manusia sebanyak 95%. Ibu hamil berisiko mengalami anemia karena pada
peningkatan eritropoitein. Hal ini menyebabkan volume plasma dan sel darah
merah meningkat, namun peningkatan volume plasma darah lebih tinggi dari
Ibu hamil membutuhkan zat besi 2-3 kali lebih banyak saat hamil. Zat besi ini
menghasilkan enzim spesifik untuk jaringan, janin, dan plasenta (Putri &
Hastina, 2020).
kebutuhan zat besi paling tinggi. Kebutuhan zat besi tercukupi karena ibu
dari duet oleh mukosa usus pada makanan hanya diserap kurang dari 10% dan
diet biasa tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besi ibu hamil. Kebutuhan zat
besi yang tidak terpenuhi pada masa kehamilan dapat menimbulkan resiko
anemia defisiensi besi yang berdampak pada Kesehatan ibu dan janinnya yang
Hastina, 2020).
yang biasa disebut sayuran hijau. Bayam berasal dari amerika tropic namun
proses fotosintesis C4. Tumbuhan baya mini dikenal sayuran yang sumber zat
besi yang diperlukan untuk mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah.
Zat besi bermanfaat untuk memperbanyak sel darah merah yang membawa
2018).
olahan jus bayam yang merupakan minuman kaya zat besi dapat
Kandungan zat besi dalam bayam relative lebih tinggi pada sayuran daun
lain Bayam hijau mempunyai klorofil yang tinggi, sehingga laju fotosintesisnya
juga tinggi. Selain mengandung serat, bayam juga kaya betakaroten. Bayam
mengandung asam folat, zat besi dan sehingga berguna bagi penderita anemia
kkal, protein 3,5g, lemak 0,5g, karbohidrat 6,5g, kalsium 267mg, fosfor 67mg,
zat besi 3,9mg, Vitamin A 6,090 mg. Vitamin B1 0,080 mg, Vitamin C 80
Hijau
c. Manfaat
Menurut World Healthiests Food Rating, sayur bayam merupakan
kandungan zat besi (Fe) yang sangat tinggi. Fungsi zat besi adalah
membentuk sel darah merah, sehingga apabila produksi sel darah merah
al., 2021).
Selain itu bayam juga memiliki kandungan zat besi yang tinggi untuk
dibanding dengan bahan makanan lain dan mudah juga didapat. Kadar
jus bayam terdapat 1,7 mg zat besi. Hal ini juga sesuai teori Sutomo
kalium, serta fosfor. Disetiap 100 g bayam mengandung zat besi 3.9
Tetapi jus bayam yang paling efektif adalah sebanyak 200 ml yaitu 50 gr
daun bayam hijau dan 150 ml air matang. Pemberian jus bayam sebanyak
banyak maka akan lebih banyak zat besi yang didapatkan sehingga akan
Dalam 1 gelas jus bayam terdapat 1.7 mg zat besi. Hal ini juga sesuai
teori Sutomo bayam mengandung zat besi yang tinggi dan berkhasiat
dan K, kalium, serta fosfor. Disetiap 100 g bayam mengandung zat besi
Buah yang berasal dari benua Amerika, terdiri dari berbagai bentuk dan
dimensi, tingginya dapat mencapai 2.5 meter, ditanam sebagai tanaman buah di
ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1-1600 m dpl. Tomat
tergolong buah karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang
mengandung biji atau benih. Buah tomat (Solanum Lycopersicum L.) memiliki
kandungan vitamin dan senyawa yang baik untuk kesehatan terutama Likopen.
Likopen merupakan zat warna merah yang paling banyak terdapat pada buah
dan dapat menambah cita rasa pada masakan. Selain itu, tomat memiliki
hormon insulin yang akhirnya toleransi sel pada gula darah menjadi naik
Rusmono, 2018).
dalam 180gram adalah 24,66 mg, Vitamin C 0,49 mg zat besi, dan 27 mcg asam
folat yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena kebutuhan asam folat pada
saat hamil akan meningkat dari biasanya. Konsumsi buah – buahan yang
mengandung vitamin C sangat berperang dalam absorsi zat besi dengan jalan
meningkatkan absorbs zat besi non hem hingga empat kali lipat. Penyerapan zat
dalam proses penyerapan zat besi yaitu membantu mereduksi besi ferri (Fe3+)
dan menjadi Ferro (Fe2+) dalam usus halus sehingga mudah diabsorbsi proses
reduksi tersebut akan semakin besar bila pH di dalam lambung semakin asam.
penyerapan zat besi hingga 30% (Sulung & Beauty, 2018). Tomat sangat
magnesium, zat besi, fosfor, dan serat makanan dalam jumlah yang
lebih rendah.
Jus tomat adalah minuman yang populer dan kaya akan nutrisi.
(sumber: (Adawiyah & Wijayanti, 2021), (Damayanti & Lestari, 2017), (Sri
Maywati, 2020)
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Hipotesis