Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional
karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia
pada ibu hamil disebut “potensial danger to mother and child” (potensial
membahayakan ibu dan anak). Oleh karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
(Manuaba, 2007). Data World Health Organization (WHO) 2010, 40%
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh
defisiensi besi dan pendarahan akut, bahkan jarak keduanya saling
berinteraksi. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang
utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu
hamil. Rata-rata kehamilan yang disebabkan karena anemia di Asia
diperkirakan sebesar 72,6%.Tingginya pravalensinya anemia pada ibu hamil
merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia
(Adawiyani, 2013).
Data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun
2010 menyebutkan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar
220 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2014 sebesar
118 per 100.000 kelahiran hidup dan target Milenium Develpomen Goals
(MDG’s) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 (Kemenkes
RI, 2011).
Pravalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 70% atau 7 dari 10
wanita hamil menderita anemia. Anemia defisiensi besi dijumpai pada ibu
hamil 40%. Angka kejadian anemia kehamilan di Surakarta pada tahun 2009
adalah 9,39%. Tercatat bahwa dari 11.441 ibu hamil terdapat 1.074 ibu hamil
yang mengalami anemia kehamilan (Dinkes Surakarta, 2010). Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita anemia kehamilan
terbanyak. Program pemberian tablet Fe pada setiap ibu hamil yang

1
2

berkunjung ke pelayanan kesehatan nyatanya masih belum mampu


menurunkan jumlah penderita anemia kehamilan secara signifikan.
Ketidakberhasilan program ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
cara mengkonsumsi tablet Fe yang sesuai, baik dari segi waktu maupun
cara mengkonsumsinya (Admin, 2012).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Pemberian
tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %. Presentase ini
mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar 83,3
%. Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan
anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu
hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia
ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementerian Kesehatan RI,
2013).
Anemia sering kali disebabkan oleh kurangnya kandungan zat besi
dalam makanan, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah,
adanya zat-zat yang menghambat penyerapan zat besi, dan adanya parasit
di dalam tubuh seperti cacing tambang atau cacing pita, atau kehilangan
banyak darah akibat kecelakaan atau operasi (Arumsari dkk, 2008). Menurut
Harsono (2013), juga menjelaskan bahwa anemia bisa sebabkan oleh
penyakit-penyakit kronis seperti Tubercolis Paru, Infeksi Cacing Usus dan
Penyakit Malaria.
Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 1 pada masa awal
kehamilannya adalah sebesar 98% yaitu 9883 orang ibu hamil, sedangkan
yang mendapatkan tablet Fe3 sejumlah 90 tablet selama periode
kehamilannya sebesar 89% yaitu 9010 orang ibu hamil, jika dibandingkan
dengan Tahun 2014 persentase yang di capai masih sama yaitu 89% (Profil
Kesehatan Kabupaten bireuen Tahun 2015).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan Kehamilan dengan
Anemia Ringan.
3

2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian Asuhan Kehamilan pada ibu R
G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
b. Mampu mengidentifikasi Perumusan diagnosa dan atau masalah
Asuhan Kehamilan pada ibu R G2P1A0 dengan Anemia Ringan di
BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen.
c. Mampu membuat perencanaan Asuhan Kehamilan pada ibu R
G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
d. Mampu melakukan implementasi Asuhan Kehamilan pada ibu R
G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
e. Mampu membuat evaluasi Asuhan Kehamilan pada ibu R G2P1A0
dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
f. Mampu melakukan pendokumentasian Asuhan Kehamilan pada ibu
R G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan
Jeunieb Kabupaten Bireuen.

C. Manfaat
1. Manfaat bagi Mahasiswi
Dengan adanya tugas laporan praktik klinik kebidaan ini, mampu
meningkatkan proses belajar atau menyelesaikan tugas, dan juga
menambah wawasan mahasiswi dalam pengetahuan tentang tindakan
Pratik klinis.
2. Manfaat bagi Lahan Praktik
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian anemia ringan dan
dapat digunakan sebagia masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan dan penanganan pada ibu bersalindengan anemi ringan guna
mencegah kematian ibu dan bayi.
3. Manfaat bagi Institusi
Sebagai salah satu acuan untuk peningkatan kualitas pendidikan
di Diploma III Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori


1. Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lainnya janin
lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Saifuddin, 2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan merupakan proses
yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan
bayi dalam Rahim,dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika,2009).
Kehamilan adalah pertemuan persenyawaan antara sel telur (ovum)
dan sel mani (sperma). Kehamilan lamanya 280 hari atau 40 minggu ata 10
bulan (lunar month).
a. Kehamilan yang berlangsung antara 23-36 minggu disebut kehamilan
premature.
b. Kehamilan yang berlangsung antara 37-42 minggu disebut kehamilan
matur.
c. Sedangkan bila kehamilan terjadi lebih dari 34 minggu disebut post
matur
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari
a. Ovulasi atau pelepasan ovum
b. Terjadi imigrasi sperma dan ovum
c. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
d. Terjadi nidasi (implantasi pada uterus)
e. Terjadi pembentukan plasenta
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
Menurut tuanya kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester) yaitu :
a. Kehamilan trimester pertama : 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester kedua : 12-28 minggu
c. Kehamilan trimester ketiga : 28-40 minggu (Muchtar, Rustam, Sinopsis
Obstetri)

4
5

2. Antenatal Care (ANC)


Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan kehamilan untuk
mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan
menetapkan resiko kehamilan (Manuaba, 2009).
10 T Antenatal Care (ANC) antara lain
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) bila di perlukan
7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling)
3. Pengertian Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia
adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari
10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ). Anemia adalah suatu
kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.
4. Etiologi
Tubuh mendaur ulang zat besi, yaitu ketika sel darah merah mati zat
besi yang ada didalamnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk
digunakan kembali oleh sel darah merah yang baru. Menurut Tarwoto
(2007). Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai
selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat
makanan bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah :
6

penambahan volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan


massa hemoglobin dan volume sel darah merah. Darah bertambah banyak
dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Namun
bertambahnya sel-sel darah adalah kurang jika dibandingkan dengan
bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala Menurut (Solihah, 2006)
Cepat lelah, lesu, mata berkunang, pusing, gampang pingsan, sesak
nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat, permukaan kulit dan wajah
pucat, mual muntah lebih hebat dari hamil muda, jantung berdebar – debar.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dengan sahli dapat digolongkan
sebagai berikut:
a. Hb 11 gr% : Tidak Anemia
b. 9-10 gr% : Anemia Ringan
c. 7-8 gr% : Anemia Sedang
d. <7 gr% : Anemia Berat
6. Penatalaksanaan Anemia Pada Kehamilan
Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan
cara pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari.
Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam
folat. Dosis pemberian asam folat sebanyak 500g dan zat besi sebanyak
120mg. Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan
kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut
upaya pencegahan dan penanggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi Perhatikan komposisi
hidangan setiap kali makan makanan yang banyak mengandung besi
dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
Perlu juga makanan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin c (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu,
tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari nabati
meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap
dengan baik oleh usus.
7

b. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet


tambah darah (tablet besi /tablet tambah darah). Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu: Minum tablet
besi dengan air putih,jangan minum dengan teh,susu dan kopi karena
dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang. Untuk mengurangi gejala sampingan,
minum tablet setelah makan malam menjelang tidur.

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan (Kepmenkes 2007)


Standar asuhan kebidanan adalah acuan proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, perumusan diagnosa
dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan
pencatatan asuhan kebidanan (Kepmenkes RI, 2007).
Standar I : Pengkajian
a. Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Kriteria pengkajian.
1.) Data tepat, akurat dan lengkap
2.) Terdiri dari data subyektif (hasil anamnesa; biodata, keluhan utama,
riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang social budaya).
3.) Data obyektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologi dan pemeriksaan
penunjang).
Standar II : Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan
a. Pernyataan standar.
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginter
pretasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa dan
masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan.
1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.
3) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
8

Standar III : Perencanaan


a. Pernyataan standar.
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan
masalah yang ditegakkan.
b. Kriteria perencanaan
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara
komperehensif.
2) Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
3) Mempertimbangan kondisi psikologi sosial budaya klien/keluarga
4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat untuk klien.
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber
daya serta fasilitas yang ada.
Standar IV : Implementasi
a. Pernyataan standar.
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komperehensif,
efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada
klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif kuratif dan
rehabilitataif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Kriteria
1) Memperhatikan kenaikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-kultural
2) Setiap tindakan asuhan mendapatkan persetujuan dari klien dan atau
keluarganya (inform consent).
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
4) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.
5) Menjaga privacy klien/pasien.
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7) Mengikuti perkembangan kondisi pasien secara berkesenambungan.
8) Mengunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9) Melakukan tindakan sesuai standar.
10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.
9

Standar V : Evaluasi
a. Bidan melakukan sevaluasi secara sistematis dan berkesinambungan
untuk melibatkan keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai
dengan perubahan perkembangan kondisi pasien.
b. Kriteria evaluasi.
1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien.
2) Hasil evaluasi segera di catat dan dikomunikasikan kepada klien/
keluarga.
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.
Standar VI :Pencatatan Asuhan Kebidanan.
a. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan.
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formuilir yang tersedia (rekam medis/KMS/status pasien/buku KIA).
2) Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4) O adalah data Obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
5) A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan.
6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
pelaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komperehensif, penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi, follow up dan rujukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Gambaran Umum Lokasi Studi Kasus


BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen adalah BPM
yang sudah diakui oleh Dinkes, dan mempunyai Surat izin praktek mandiri,
dengan Izin Praktik No. SIPB:503/22/SIPB/KP2TSP/2014 Beliau juga
merupakan bidan delima, BPM ini bersifat transisi dengan praktik mandiri
memberikan pelayanan kebidanan yaitu Pemeriksaan Kehamilan (ANC),
Persalinan, Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, dan Pelayanan Umum, di
BPM Nursiah juga tersedia USG. BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen terdiri dari 1 ruang registrasi, 1 ruang ANC, 1 ruang
persalinan (LAB),1 ruang NIFAS, dan terdiri dari ruang PI.

Ruang Ruang
Persalinan bersalin

Ruang Periksa
Ruang PI kehamilan
(ANC)

Ruang
Registrasi

Ruang
Tunggu

Gambar : Denah BPM Nursiah

10
11

B. Manajemen Asuhan Kebidanan


I. PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA
Tanggal pengkajian : 02 Januari 2018 pukul : 17.00 Wib
A. ANAMNESA
Identitas
Nama Klien : Ibu R Nama Suami : Bpk. S
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Suku : Aceh Suku : Aceh
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat Kantor :- Alamat Kantor : -
Alamat Rumah : Ule Kareung Alamat Rumah : Ule Kareung
1. Keluhan utama : Ibu mengatakan ingin Memeriksa Kehamilannya
2. Keluhan tambahan : ibu mengatakan lemas dan pusing
3. Riwayat Menstruasi :
Riwayat Menarche 12 tahun, Siklus 28 hari. Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) ibu mengatakan lupa, lamanya 7 hari, Banyaknya 3x ganti duk,
Tafsiran Tanggal Persalinan (TTP) tidak bisa di cari?, Haid sebelumnya.
Tidak dikaji Lamanya 7 hari, banyaknya 3x ganti duk, siklus 28 hari
teratur, Konsistensi merah segar.
4. Riwayat kehamilan ini : G2P1A0
a. Trimester I : Ibu mengatakan nafsu makan berkurang dan
mual muntah
b. Trimester II : Ibu mengatakan pusing, dan cemas
c. Trimester III : Ibu mengatakan lemas dan pusing
5. Riwayat Imunisasi TT : Tidak ada
6. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi : Ibu mengatakan tidak menggunakan
alat kontrasepsi
7. Pola Kebiasaan (sebelum dan selama kehamilan)
a. Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu makan seperti biasa 3x/hari, jenis
makanannya nasi,lauk,sayur dll.
12

Selama hamil : Ibu hanya makan sesekali dengan porsi sedikit


dan minum airputih.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu BAK 5-8x/hari, BAB 1x/hari
Selama hamil : Ibu BAB 1x/hari dan BAK lebih sering
c. Istirahat
Sebelum hamil : Tidur siang 1 jam, malam 6-8 jam
Selama hamil : Ibu terkadang terbangun tengah malam karena
ibu ingin BAK
d. Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti biasa, mencuci piring, baju, dan
menyapu
Selama hamil : Ibu hanya melakukan pekerjaan sesuai yang
mampu dikerjakannya.
e. Seksualitas
Sebelum hamil : tidak di kaji
Selama hamil : tidak di kaji
f. Kebersihan
Diri
Sebelum hamil : Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,ganti
pakaian 2x/hari
Selama hamil : Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,ganti
pakaian 2x/hari

8. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu :


Penyulit Anak
Tempat Jenis
N Tgl/thn Kehamilan
Persalin UK Persali Penolong
o Persalinan Dan JK BB PB Keadaan
an nan
Komplikasi
1 04 Juni Rumah Preterm Normal Bidan - P ? - Baik
2016 pasien
9. Riwayat Nifas yang lalu : Ibu mengatakan dalam keadaan sehat
tidak ada komplikasi apapun
10. Riwayat kesehatan:
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di derita : Tidak ada
13

b. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada


11. Riwayat psikososial
a. Apakah kehamilan ini direncanakan /diinginkan ? (ya/tidak)
b. Jenis kelamin yang diharapkan : laki-laki
c. Status perkawinan : Sah
Jumlah : satu kali
Lama perkawinan : 3 tahun
g. Susunan keluarga yang tinggal serumah
Nama Umur/ Hubungan
No JK Pendidikan Pekerjaan Keterangan
(inisial) Tahun Keluarga
1 Bpk S 26 Th L Suami SD Pedagang Hidup
2 Ibu R 25 Th P Istri SMA IRT Hidup
3 An 1 Th 7 bulan P Anak - - Hidup
12. Riwayat Spiritual :
Sebelum hamil : Ibu melakukan shalat 5 waktu dan berzikir
Selama hamil : Ibu melakukan shalat 5 waktu dan berzikir

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Kesadaran Emosional : Stabil
4. Tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Denyut Nadi : 85x/m
o
Suhu Tubuh : 36,5 C Pernafasan : 20x/m
5. Tinggi badan : 160 cm Berat badan : 62 kg
Kenaikan berat badan selama hamil : 10 kg
6. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
a. Kepala : Bersih tidak ada benjolan disekitar kepala, muka tidak
adaclosma, kelopak mata tidak ada oedema, Sklera tidak
ikterik, konjungtiva pucat, mulut bersih, tidak ada caries
pada gigi, telinga bersih tidak ada serumen.
b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening.
c. Dada : payudara simetris kiri dan kanan dan belum ada
pengeluaran kolustrum.
d. Abdomen : terdapat linea nigra.
14

1) Leopold 1 : TFU 3 jari diatas pusat, 26 cm (Mc Donal)


2) Leopold 2 : Pada perabaan sebelah kiri ibu teraba satu bagian
panjang, keras panjang seperti papan (punggung)
dan bagian kanan teraba bagian –bagian kecil
darijanin seperti jari – jari dan siku(ekstremitas).
3) Leopold 3 : Pada perabaan teraba satu bagian agak bulat, keras
dan melenting (kepala).
4) Leopold 4 : Pada perabaan teraba bagian terbawah janin belum
masuk PAP (konvergen), bagian terendah 5/5.
Pemeriksaan auskultasi didapatkan punctum
maksimum kuadran kiri bawah pusat, DJJ
150x/menit.
e. Punggung : Normal dan posisi tulang belakang lordosis
gravidarum.
f. Ekstemitas : Tidak ada oedoma pada ekstremitas atas dan
bawah dan tidak ada varises dan reflek patella +/+.
g. Anogenital : Tidak dikaji

C. Pemeriksaan Penunjang
Darah : Hb : 9 gr% USG : Ada
Urin : Protein : (-) Negatif Rontgen :Tidak dilakukan

II. PERUMUSAN DIAGNOSA/MASALAH KEBIDANAN


Diagnosa : Ibu R G2P1A0 kehamilan 33 minggu 5 hari dengan Anemia
Ringan janin hidup, tunggal, intra uteri, presentasi kepala.
Masalah : Lemas dan pusing

III. RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI


1. Bina hubungan baik dengan ibu dan keluarga
2. Jaga privasi ibu
3. Lakukan pemeriksaan fisik
4. Tes Laboratorium
5. Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
6. Konseling
15

7. Persiapkan Tablet Fe dan Vitamin C


8. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

IV. PELAKSANAAN TINDAKAN/IMPLEMENTASI


1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga.
2. Menjaga privasi ibu dalam pemeriksaan kehamilan yaitu menggunakan
penutup atau sampiran.
3. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu dari kepala sampai kaki, seperti di
dapatkan konjungtiva ibu berwarna pucat, dan pada perut ibu didapatkan
linea ningra.
4. Melakukan Tes laboratorium untuk menegakkan diagnosa
5. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan seperti: Tekanan darah 110/70mmhg, pernafasan
20x/m, nadi 85x/m, suhu tubuh 36,5 ͦ c, posisi janin baik
6. Melakuan Konseling tentang pemberian Vitamin C dan tablet Fe, supaya
HB ibu tidak rendah lagi,dan tidak terjadinya anemia
7. Memberikan tablet Fe dan Vitamin C untuk penambah darah ibu
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

V. PENILAIAN/EVALUASI
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukan
hal-hal yang dianjurkan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis membahas tentang kesenjangan antara teori


dengan praktik asuhan kebidanan kehamilan pada ibu R dengan umur kehamilan
33 Minggu 5 hari G2P1A0 yang dilakukan tanggal 02 Januari 2018 sampai
tanggal 20 Januari 2018 yang beralamat di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb.
1. Pada Pengkajian/pengumpulan dimulai dari mengumpulkan semua informasi
yang akurat , relevan, dan lengkap dari semua sumber yang bekaitan
dengan kondisi pasien, baik itu dari pasien sendiri maupun keluarga.
2. Merumuskan diagnosa/masalah kebidanan disini diagnosa yang ditegakkan
sesuai dengan teori yang dipelajari. Identifikasi perumusan diagnosa atau
masalah asuhan kehamilan pada ibu R G2P1A0 sesuai dengan diagnosa
yaitu Anemia ringan.
3. Pada Perancanaan tindakan/ intervensi dilakukan sesuai dengan standar 10
T Perencanaan yang dilakukan sesuai dengan permasalahan atau pun
komplikasi yang di alami oleh ibu R G2P1A0.
4. Pelaksanaan tindakan/implementasi disini tindakan yang dilakukan sesuai
dengan tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan kasus ibu R
G2P1A0 dengan anemia ringan.
5. Pelaksanaan semua tindakan berjalan sesuai dengan standar asuhan
kehamian, dan Ibu R G2P1A0 mampu melakukan apa yang dianjurkan oleh
bidan.
6. Setelah semua tindakan dilakukan maka hasil pemeriksaan akan di catat
sebagai bukti pendokumentasian baik itu dari pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, sampai evaluasi akan di catat. pada langkah ini juga tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan dilahan praktek, semua tindakan
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan. dengan
permasalahan atau kasus yang dialami oleh ibu R G2P1A0, dan masalah
dapat teratasi.
Dari riwayat Kehamilan diperoleh data bahwa ibu R G2P1A0 mengalami
Anemia ringan pada tanggal 02 Januari 2018 pada pukul 17:00 WIB. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus pada ibu
R G2P1A0.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada Ibu R G2P1A0 dengan diagnosa Anemia pada saat hamil
kebutuhan tubuh ibu terhadap besi meningkat untuk memenuhi kebutuhan
fetal, plasenta dan pertambahan massa eritrosit. Bila cadangan besi ibu tidak
mencukupi pada waktu belum dan sesudah kehamilan serta asupan gizi yang
tidak adikuat selama kehamilan maka mengakibatkan ibu mengalami anemia
defesiensi besi. Oleh karena itu perlu segera dilakukan terapi anemia dengan
tujuan untuk mengoreksi kurangnya massa hemoglobin dan mengembalikan
simpanan besi.dan sebaiknya kita anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan
yang mengandung zat besi,dan minum tablet Fe sesuai yang dianjurkan oleh
tenaga kesehatan.

B. Saran
1. Penulis
Dapat menambah pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan,
khususnya dalam kasus anemia ringan, dan umumnya dalam memberikan
asuhan kehamilan, nifas, bayi baru lahir dan KB, serta dapat memenuhi
salah satu syarat ujian akhir.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi yang berguna bagi
asuhan kebidanan selanjutnya dan untuk bahan pengembangan asuhan,
serta menjadi bahan akademisi selanjutnya.
3. Institusi lahan praktik
Dengan dilakukan pendokumentasian ini, diharapkan agar dapat
mencegah kematian ibu dan bayi, dan tetap dilanjutkan sebagai asuhan
yang bermanfaat bagi ibu, khususnya dengan anemia ringan dan umumnya
dalam asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan Keluarga
Berencana (KB).

17

Anda mungkin juga menyukai