PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional
karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia
pada ibu hamil disebut “potensial danger to mother and child” (potensial
membahayakan ibu dan anak). Oleh karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
(Manuaba, 2007). Data World Health Organization (WHO) 2010, 40%
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh
defisiensi besi dan pendarahan akut, bahkan jarak keduanya saling
berinteraksi. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang
utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu
hamil. Rata-rata kehamilan yang disebabkan karena anemia di Asia
diperkirakan sebesar 72,6%.Tingginya pravalensinya anemia pada ibu hamil
merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia
(Adawiyani, 2013).
Data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun
2010 menyebutkan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar
220 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2014 sebesar
118 per 100.000 kelahiran hidup dan target Milenium Develpomen Goals
(MDG’s) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 (Kemenkes
RI, 2011).
Pravalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 70% atau 7 dari 10
wanita hamil menderita anemia. Anemia defisiensi besi dijumpai pada ibu
hamil 40%. Angka kejadian anemia kehamilan di Surakarta pada tahun 2009
adalah 9,39%. Tercatat bahwa dari 11.441 ibu hamil terdapat 1.074 ibu hamil
yang mengalami anemia kehamilan (Dinkes Surakarta, 2010). Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita anemia kehamilan
terbanyak. Program pemberian tablet Fe pada setiap ibu hamil yang
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan Kehamilan dengan
Anemia Ringan.
3
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian Asuhan Kehamilan pada ibu R
G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
b. Mampu mengidentifikasi Perumusan diagnosa dan atau masalah
Asuhan Kehamilan pada ibu R G2P1A0 dengan Anemia Ringan di
BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen.
c. Mampu membuat perencanaan Asuhan Kehamilan pada ibu R
G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
d. Mampu melakukan implementasi Asuhan Kehamilan pada ibu R
G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
e. Mampu membuat evaluasi Asuhan Kehamilan pada ibu R G2P1A0
dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan Jeunieb
Kabupaten Bireuen.
f. Mampu melakukan pendokumentasian Asuhan Kehamilan pada ibu
R G2P1A0 dengan Anemia Ringan di BPM Nursiah Kecamatan
Jeunieb Kabupaten Bireuen.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi Mahasiswi
Dengan adanya tugas laporan praktik klinik kebidaan ini, mampu
meningkatkan proses belajar atau menyelesaikan tugas, dan juga
menambah wawasan mahasiswi dalam pengetahuan tentang tindakan
Pratik klinis.
2. Manfaat bagi Lahan Praktik
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian anemia ringan dan
dapat digunakan sebagia masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan dan penanganan pada ibu bersalindengan anemi ringan guna
mencegah kematian ibu dan bayi.
3. Manfaat bagi Institusi
Sebagai salah satu acuan untuk peningkatan kualitas pendidikan
di Diploma III Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Standar V : Evaluasi
a. Bidan melakukan sevaluasi secara sistematis dan berkesinambungan
untuk melibatkan keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai
dengan perubahan perkembangan kondisi pasien.
b. Kriteria evaluasi.
1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien.
2) Hasil evaluasi segera di catat dan dikomunikasikan kepada klien/
keluarga.
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.
Standar VI :Pencatatan Asuhan Kebidanan.
a. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan.
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formuilir yang tersedia (rekam medis/KMS/status pasien/buku KIA).
2) Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4) O adalah data Obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
5) A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan.
6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
pelaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komperehensif, penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi, follow up dan rujukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ruang Ruang
Persalinan bersalin
Ruang Periksa
Ruang PI kehamilan
(ANC)
Ruang
Registrasi
Ruang
Tunggu
10
11
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Kesadaran Emosional : Stabil
4. Tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Denyut Nadi : 85x/m
o
Suhu Tubuh : 36,5 C Pernafasan : 20x/m
5. Tinggi badan : 160 cm Berat badan : 62 kg
Kenaikan berat badan selama hamil : 10 kg
6. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
a. Kepala : Bersih tidak ada benjolan disekitar kepala, muka tidak
adaclosma, kelopak mata tidak ada oedema, Sklera tidak
ikterik, konjungtiva pucat, mulut bersih, tidak ada caries
pada gigi, telinga bersih tidak ada serumen.
b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening.
c. Dada : payudara simetris kiri dan kanan dan belum ada
pengeluaran kolustrum.
d. Abdomen : terdapat linea nigra.
14
C. Pemeriksaan Penunjang
Darah : Hb : 9 gr% USG : Ada
Urin : Protein : (-) Negatif Rontgen :Tidak dilakukan
V. PENILAIAN/EVALUASI
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukan
hal-hal yang dianjurkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Ibu R G2P1A0 dengan diagnosa Anemia pada saat hamil
kebutuhan tubuh ibu terhadap besi meningkat untuk memenuhi kebutuhan
fetal, plasenta dan pertambahan massa eritrosit. Bila cadangan besi ibu tidak
mencukupi pada waktu belum dan sesudah kehamilan serta asupan gizi yang
tidak adikuat selama kehamilan maka mengakibatkan ibu mengalami anemia
defesiensi besi. Oleh karena itu perlu segera dilakukan terapi anemia dengan
tujuan untuk mengoreksi kurangnya massa hemoglobin dan mengembalikan
simpanan besi.dan sebaiknya kita anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan
yang mengandung zat besi,dan minum tablet Fe sesuai yang dianjurkan oleh
tenaga kesehatan.
B. Saran
1. Penulis
Dapat menambah pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan,
khususnya dalam kasus anemia ringan, dan umumnya dalam memberikan
asuhan kehamilan, nifas, bayi baru lahir dan KB, serta dapat memenuhi
salah satu syarat ujian akhir.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi yang berguna bagi
asuhan kebidanan selanjutnya dan untuk bahan pengembangan asuhan,
serta menjadi bahan akademisi selanjutnya.
3. Institusi lahan praktik
Dengan dilakukan pendokumentasian ini, diharapkan agar dapat
mencegah kematian ibu dan bayi, dan tetap dilanjutkan sebagai asuhan
yang bermanfaat bagi ibu, khususnya dengan anemia ringan dan umumnya
dalam asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan Keluarga
Berencana (KB).
17