Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejaran Bank Syariah Mandiri

Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM)64 berawal sejak tahun

1999. Sebagai salah satu bank yang dimiliki oleh Bank Mandiri yang memiliki

asset ratusan triliun dan networking yang sangat luas, BSM memiliki beberapa

keunggulan komparatif dibanding pendahulunya. Demikian juga perkembangan

politik berakhir di Aceh menjadi blessing in disguise bagi BSM. Hal ini karena

BSM akan menyerahkan seluruh cabang Bank Mandiri di Aceh kepada BSM

untuk dikelola secara syariah. Langkah besar ini jelas akan menggelembungkan

asset BSM dari posisi pada akhir tahun 1999 sejumlah Rp 400.000.000.000,00

(empat ratus miliar rupiah) menjadi di atas 2 hingga 3 trilliun. Perkembangan ini

diikuti pula dengan peningkatan jumlah cabang BSM, yaitu dari 8 menjadi lebih

dari 20.65

Telah kita ketahui bersama bahwa kurang lebih dua tahun sebelum

kehadiran bank ini, Indonesia mengalami krisis ekenomi dan moneter yang begitu

hebat sejak bulan Juli 199766 yang berlanjutan dengan dampak krisis di seluruh
64
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah pertama yang
melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Lihat Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah
Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 26.
65
Antonio, Bank Syariah, hal. 27.
66
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang di dominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah
Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-

45
46

sendi kehidupan bangsa terutama yang terjadi di dunia usaha. Dampak yang

ditimbulkannya bagi bank-bank konvensional di masa itu mengahruskan

pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan restrukturisasi dan

merekapitalisasi sejumlah bank di Indonesia. Dominasi perbankan nasional oleh

bank-bank konvensional di tanah air saat itu mengakibatkan begitu meluasnya

dampak krisis ekonomi dan moneter yang terjadi.

Lahirnya Undang-Undang No. 21 tahun 2008, tentang perubahan atas

Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, telah memberi peluang

yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-

Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau

dengan membuka cabang khususnya syariah.67

PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai

(YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari

krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju

merger68 sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank dengan suntikan

modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara,

Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999, rencana perusahaan PT Bank Susila Bakti menjadi bank

bank di Indonesia. Lihat Nur fadilah, Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal, dan Efesiensi
Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri (Skripsi, Prodi Ilmu Syariah
Fakultas Syariah Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2009), hal. 1.
67
Nur fadilah, Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal, dan Efesiensi Operasional
Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri (Skripsi, Prodi Ilmu Syariah Fakultas Syariah
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2009), hal. 2.
68
Menurut KBBI Merger adalah penyatuan usaha sehingga tercapai pemilikan dan atau
pengawasan bersama, diakses pada tanggal 20 Juli 2018 dari http://www/kbbi.web.id/merger.html.
47

syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri

(Persero).69

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya

dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah,

sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit

syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang PT Bank Susila

Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah, berdasarkan Akta Notaris Ny. Machrani

M,S. SH, No. 29 pada tanggal 9 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 taggal

8 September 1999 Notaris Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri

diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.70

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keptusan

Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah memberikan izin

perubahan kegiatan usaha konvensional kepada PT Bank Susila Bakti.Selanjutnya

dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.

1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui

perubahan nama PT Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri.71

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau ttanggal 1 November 1999

merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank

Syariah Mandiri Merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah

69
Fadilah, Analisis Pengaruh, hal. 2.
70
Ibid., hal 2-3.
71
Ibid., hal. 3.
48

di PT Bank Susila BAkti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang

pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri (Persero).72

PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni

antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu

keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di

Indonesia.

Dengan mempertimbangkan banyaknya kebutuhan dari masyarakat dan

para usahawan yang menginginkan hartanya untuk bisa dijalankan sesuai dengan

syariah, maka Bank Syariah Mandiri pun membuka kantor-kantor cabang

diberbagai kota, termasuk di kabupaten Bireuen. Keberadaan Bank Syariah

Mandiri di kabupaten Bireuen tersebut tentunya akan sangat membantu

masyarakat disekitar untuk melakukan transaksi yang sesuai syariah.

Jaringan Bank Syariah Mandiri terus bertambah, dari hanya terdiri atas 8

buah kantor cabang pada akhir tahun 1999 menjadi 316 outlets pada akhir tahun

2008, yang berdiri dari 57 kantor cabang, 78 kantor cabang pembantu, 77 kantor

kas, 47 kantor layanan syariah di outlets Bank Mandiri, 43 payment point dan 14

layanan kas keliling.

Sedangkan untuk jaringan ATM, Bank Syariah Mandiri terus memperluas

layanan berbasis mesin ATM bagi pengguna Bank Syariah Mandiri Card di luar

mesin ATM Bank Syariah Mandiri. Per akhir tahun 2008 Bank Syariah Mandiri
72
Ibid.
49

Card telah dapat dipergunakan bertransaksi pada 29,749 mesin ATM, yang

meliputi 13,768 ATM Bersama termasuk ATM Mandiri, 6,104 MEPS dan 9,877

ATM Prima serta 74,346 EDC BCA (untuk keperluan debit).73

Bank Syariah Mandiri senantiasa berinovasi dengan meluncurkan beragam

produk berbasis teknologi mutakhir, seperti BSM Mobile Banking GPRS, BSM

Net Banking, BSM Pooling Fund, BSM Griya Prima, Tabungan Berencana BSM,

BSM Network Financing, Pembiayaan Resi Gudang, serta kerja sama dengan

jaringan ATM Bank Mandiri, ATM BCA, ATM Bersama dan ATM Prima.74

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen sendiri mulai beroperasi

pada tanggal 04 Januari 2010, yang bertempat di Jln. Banda Aceh – Medan No. 8,

Bireuen, Aceh. Sejak pertama beroperasi sampai dengan sekarang, Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Bireuen sudah banyak memberikan pelayanan kepada

nasabah salah satunya adalah produk e-Banking.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

Bank Syariah terdepan dan modern.

Misi:

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan.

73
Maulida Ilhami, Customer Service Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen
wawancara di BSM KC Bireuen, 12 Juli 2018.
74
Ibid.
50

b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang

melampaui harapan nasabah.

c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada

segmen ritel.

d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.75

3. Badan Hukum

a. Al-Qur’an Ali Imran: 130

‫ِذ‬
‫َي ا َأُّيَه ا ا َّل ي َن آ َم ُن وا اَل َت ْأ ُك ُلوا ال ِّر َب ا َأْض َع ا ًفا ُم َض ا َع َفًة ۖ َو ا َّتُق وا ال َّل َه َلَع َّلُك ْم‬
)130 ‫( سورة آل عمران‬. ‫ُتْف ِلُح و َن‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya

kamu mendapat keberuntungan. QS. Ali Imran: 130.76

b. UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah.77

c. Peraturan Bank Indonesia mengenai Perbankan Syariah

1) PBI No. 11/13/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah.

2) PBI No. 11/23/PBI/2009 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan

prinsip syariah serta Surat Ederan Bank Indonesia (SEBI) yang terkait,
75
Visi Misi, website diakses pada tanggal 21 Juli 2018 dari
http://syariahmandiri.co.id./tentang-kami/visi-misi.
76
Antonio, Bank Syariah, hal. 49.
77
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank, hal. 19.
51

yaitu masing-masing No.11/9/DPbS tanggal 7 April 2009 perihal Bank

Umum Syariah dan No. 11/34/DPbS tanggal 23 Desember 2009 perihal

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.78

Kepemilikan saham:79

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Mandiri Sekuritas

497.804.387 lembar saham 0,0000002%

(99,9999998%)

78
Ibid., hal. 1.
79
Profil Perusahaan, website diakses pada tanggal 21 Juli 2018
darihttp://syariahmandiri.co.id./tentang-kami/profil-perusahaan.
52

4. Ruang Lingkup

Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu

atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar

peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya.

Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian maka kita melihat batasan

lokasi dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya. Dengan ini

penelitian dilakukan pada nasabah pengguna e-Banking Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Bireuen. Adapun waktu penelitian berlangsung selama kurang

lebih 2 bulan sejak bulan Juni sampai bulan Juli 2018.

B. Gambaran Umum Responden

Sebelum melakukan analisis dan penelitian, peneliti terlebih dahulu

mengemukakan gambaran karakteristik responden yang di jadikan sampel pada

penelitian. Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia,

frekuensi transaksi pada aplikasi per minggu, dan perangkat yang digunakan untuk

transaksi.

Berdasarkan tanggapan responden dari data kuesioner yang terkumpul, maka

hasil dari identifikasi karakteristik responden adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Gambaran Umum Responden
Jumlah Responden
Variabel Klasifikasi
Nominal (%)
Disebar 30 100%
Jumlah kuesioner
Tidak kembali 0 0
53

Tidak dapat
diolah 0 0
Dapat diolah 30 100%
Pria 18 60%
Jenis kelamin Wanita 12 40%
Total 30 100%
17-30 16 53,3 %
31-50 14 46,7 %
Usia
> 50 0 0%
Total 30 100%
1-3 kali 11 36,7 %
Frekuensi transaksi pada aplikasi e- 4-5 kali 10 33,3 %
Banking > 5 kali 9 30 %
Total 30 100%
Andorid 25 83,3 %
Perangkat yang digunakan untuk IPhone 1 3, 4 %
transaksi Lainnya 4 13,3 %
Total 30 100%
Sumber: Data diolah, 2018.

Berdasarkan table 4.1 data penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang telah

disebarkan kepada seluh responden yang berjumlah 30 orang. Hasil kuesioner dapat

dilihat pada table 4.1. berdasarkan table 4.1 dapat diketahui bahwa responden laki-

laki lebih dominan yakni sebesar 60% dibandingkan dengan responden perempuan

yang berjumlah 40%. Ditinjau dari usia responden, Nampak bahwa responden dengan

rentang usia dari 17 sampai 30 tahun adalah responden terbanyak dengan persentase

sebesar 53,3 %, dan selanjutnya diikuti oleh responden dengan kisaran usia 31 sampai

50 tahun dengan persentase 46,7 %. Dilihat dari frekuensi transaksi responden pada

aplikasi, maka terlihat bahwa responden dengan 1 sampai 3 kali per minggunya

merupakan responden terbanyak yakni sebesar 36,7 % yang kemudian disusul oleh
54

responden dengan 4 sampai 5 kali per minggunya sebesar 33,3 % dan responden yang

lebih dari 5 kali per minggunya sebesar 30%. Terakhir, apabila ditinjau dari

perangkat yang digunakan responden untuk transaksi, terlihat bahwa perangkat

android sebesar 83,3% lebih mendominasi dari perangkat lainnya.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Analisis Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.Tujuan uji validitas secara umum adalah untuk mengetahui apakah

angket yang digunakan benar-benar valid untuk mengukur variabel yang

diteliti. Untuk pengujian validitas peneliti menggunakan rumus Pearson. Pada

uji try out 30 responden, peneliti menggunakan rumus df = n – 2, jadi 30 – 2 =

28 dan didapati 0,361 sebagai rtabel. Berikut merupakan hasil uji validitas.

Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Kepercayaan Nasabah (X)
P1 0,390 0,361 Valid
P2 0,513 0,361 Valid
P3 0,428 0,361 Valid
P4 0,446 0,361 Valid
P5 0,204 0,361 Tidak Valid
Penggunaan e-Banking (Y)
P1 0,487 0,361 Valid
P2 0,520 0,361 Valid
P3 0,516 0,361 Valid
55

P4 0,742 0,361 Valid


P5 0,663 0,361 Valid
Sumber: Data diolah, 2018.

Pada tabel 4.2 dapat dilihat dari 10 butir pernyataan yang diberikan

kepada 30 responden memiliki nilai r hitung > rtabelsebesar 0,361 yang berarti

semua item pernyataan dinyatakan valid, tetapi terdapat satu pernyataan yang

tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten

jika pengukur tersebut diulang.dari nilai Cronbach’s Alpha kita bandingkan

dengan nilai rtabel di cari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi dengan

jumlah data (n) = 30 maka didapat r tabel sebesar 0,361. Jika nilai rhitung > rtabel

maka disimpulkan bahwa item-item tersebut reabel. Begitu pula sebaliknya.

Tabel 4.3
Hasil Uji Reabilitas
Cronbach’s N of
Variabel Alpha Item Keterangan
Kepercayaan Nasabah
(X) 0,809 5 Reliabel
Penggunaan e-Banking
(Y) 0,751 5 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2018.
56

Berdasarkan tabel 4.3 dari hasil pengujian, didapat seluruh

Cronbach’s Alpha penelitian lebih besar 0,60 sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua instrumen penelitian reliabel.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau risudual mempunyai distribusi normal atau tidak

dimana model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Salah satu cara untuk melihat distribusi normal adalah

dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan analisis

grafik yang dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik. Berikut merupakan uji normalitas dengan analisis

grafik histogram:

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Histogram
57

Sumber: Data SPSS, 2018.

Berdasarkan gambar 4.1, diketahui bahwa grafik histogram tersebut

memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan dan berbentuk lonceng

yang artinya adalah data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

Selanjutnya analisis dengan P-Plot, berikut merupakan uji normalitas dengan

analisis P-Plot:

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Analisis P-Plot
58

Sumber: Data SPSS, 2018.

Pada gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal.Dengan melihat tampilan pada gambar 4.2

dapat disimpulkan bahwa gambar normal plot memberikan pola distribusi

normal.Berdasarkan uji tersebut, dapat dijelaskan bahwa semua data yang

digunakan dalam penelitian ini memenuhi semua asumsi klasik, sehingga

model regresi linear sederhana dalam penelitian ini layak digunakan.

d. Uji Regresi Linear Sederhana


59

Pengujian regresi sederhana untuk mengetahui apakah kepercayaan

nasabah berpengaruh terhadap penggunaan e-Banking Pada Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Bireuen. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel. 4.4
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.600 3.775 2.543 .017
X .587 .164 .561 3.586 .001
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data SPSS, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.4, maka persamaan regresi pada uji regresi

sederhana ini adalah :

Y= α + βX

Y= 9,600 + 0,587X

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui nilai koefisien korelasi variable

kepercayaan nasabah 0,587 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena

tanda +) suatu nilai pada variabel kepercayaan nasabah akan memberi kenaikan

skor sebesar 0,587. Koefisien variabel kepercayaan nasabah mempengaruhi

secara signifikan terhadap variabel penggunaan e-Banking, hal ini terlihat dari

tingkat signifikansi variabel kepercayaan nasabah sebesar 0,001 yang lebih


60

kecil dari pada 0.05 (0,001< 0.05). Artinya ketika kepercayaan nasabah

terhadap produk e-Banking meningkat, maka akan meningkatkan penggunaan

e-Banking pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan kepercayaan nasabah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-Banking pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen (β = 0,587; p = 0,001). Dengan

demikian semakin tinggi kepercayaan nasabah semakin besar kemungkinan

penggunaan e-banking pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen.

Bedasarkan hasil diperoleh bahwa Ho ditolak, Ha diterima. Hal ini menyatakan

bahwa “Kepercayaan nasabah berpengaruh terhadap penggunaan e-banking

pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen”.

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. 80 Nilai R2

ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R 2 mendekati 0, berarti sedikit sekali

variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen. Jika

nilai R2 bergerak mendekati 1 berarti semakin besar variasi variabel

dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen jika ternyata

dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka ini menunjukkan bahwa

variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel independen.


80
Evani Khoirunnisa, Pengaruh Kepercayaan E-Banking, Kepercayaan (Trust), dan
Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank BNI Syariah Kantor Cabang Sukarta, (Skripsi, Prodi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2017),
hal. 75
61

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh hasil

koefisien determinasi (R2) seperti pada tabel berikut ini:

Tabel. 4.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .561a .315 .290 1.570
a. Predictors: (Constant), x
Sumber: Data SPSS, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.5, menunjukkan bahwa nilai R Square (R2)

adalah 0,315 atau 31%. Hal ini berarti bahwa variabel independen

(Kepercayaan) mampu menjelaskan variabel dependen (penggunaan e-

Banking) sebesar 31% dan selebihnya 69% (100% - 31%) ditentukan atau

dijelaskan variabel lain yang tidak termasuk dalam analisa atau penelitian

regresi.

Dapat diketahui bahwa 31% penggunaan e-banking pada bank

syariah mandiri kantor cabang bireuen dapat dijelaskan oleh kepercayaan

nasabah, dan 69% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dalam cakupan

penelitian penulis.

2) Uji t

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

independen (kepercayaan nasabah) mempengaruhi variabel dependen


62

(penggunaan e-Banking) secara parsial atau individu. Hasil uji t dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel. 4.5
Hasil Uji t

Coefficientsa

Standardized
Coefficients
Model Beta T Sig.
1 (Constant) 2.543 .017
X .561 3.586 .001
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data SPSS, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai t hitung3,586> ttabel

1,697, dengan nilai signifikansi 0,001< 0,05 berarti variabel kepercayaan

nasabah (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel penggunaan e-

banking (Y).

Hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.Hasil ini

menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (signifikan), hal ini menyatakan

“Kepercayaan nasabah berpengaruh terhadap penggunaan e-Banking pada

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bireuen”.

Tabel 4.6
Keterangan Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
63

Hipotesis Keterangan

H1 Kepercayaan nasabah berpengaruh terhadap Terdukung

penggunaan e-banking pada Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Bireuen

Sumber: Data Primer (diolah), 2018

2. Interpretasi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil

penyebaran kuesioner kepada 30 nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Bireuen. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa secara parsial

variabel kepercayaan nasabah (X) memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap penggunaan e-Banking (Y) yang berarti jika kepercayaan nasabah (X)

semakin baik/tinggi maka akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penggunaa e-Banking. Hal ini didukung dengan hasil yang diperoleh berupa

koefisien regresi sebesar 0,561 serta uji signifikansi parsial (uji t) yang

menghasilkan nilai thitung sebesar 3,586.

Anda mungkin juga menyukai