PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan lembaga perbankan Islam, karena bank Islam memiliki
keistimewaan-keistimewaan, salah satu keistimewaannya adalah yang melekat pada konsep
dengan berorientasi pada kebersamaan. Orientasi kebersamaan ini yang menjadi Bank Islam
(Syari'ah) sebagai alternatif pengganti sistem bunga yang mengandung unsur riba.
Salah satu bentuk dari Bank Islam yang beroperasi di Indonesia adalah Bank Muamalat ,
Indonesia murni syari'ah, yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 / 27 Syawal 1412
Hijriah, sebagai upaya meningkatkan, kemakmuran bersama melalui pengamalan perbankan
yang sesuai kaidah syari'ah. BMI didirikan dengan dukungan Majelis Ulama Indonesia, para
cendikiawan muslim, IDB, OKI, dan lain-lain.Bank Muamalat Indonesia mampu memberikan
pelayanan perbankan, nasional dan internasional melalui produk dan jasa layanan yang aman,
nyaman, inovatif dan menguntungkan, serta terus tumbuh secara sehat, dengan kinerja dan
reputasi positif.
Adanya Perbankan syariah di Indonesia bertujuan untuk mewadahi penduduk di Negara
Indonesia yang hampir seluruh penduduknya beragama Islam. Dengan adanya bank tersebut
diharapkan tidak adanya kerancuan dalam proses muamalah bagi para pemeluk agama
islam,sehingga mereka terjaga dari keharaman akibat tidak adanya suatu wadah yang melayani
mereka dalam bidang muamalah yang bersifat islami. Namun realitas yang ada,dari 80%
penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak lebih dari 10% di antara mereka yang
bertransaksi secara Syar’i lebih-lebih dalam hal perbankan. Sampai saat ini perbankan syariah di
Indonesia belum mampu menunjukan eksistensinya, banyak masyarakat yang tidak menaruh
kepercayaan terhadap perbankkan syariah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Bank Muamalat Indonesia?
2. Apa Pengertian Bank Muamalat?
3. Apa saja Fungsi Bank Muamalat?
4. Apa saja Produk Bank Muamalat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah Bank Muamalat Indonesia
2. Untuk mengetahui Pengertian Bank Muamalat
3. Untuk mengetahui Fungsi Bank Muamalat
4. Untuk mengetahui Produk Bank Muamalat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Pengertian Bank Muamalat
3
Selain fungsi diatas, BMI memiliki misi yaitu :
1. Turut berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi bangsa Indonesia terutama
memalui upaya peningkatan peranan pengusaha muslim dalam perekonomian nasional dan
bertindak sebagai katalisator pengembangan lembaga-lembaga keuangan syariah Indonesia.
2. Memberikan laba (profit) yang wajar bagi pemegang saham.
3. Mengusahakan pertumbuhan perusahaan (corporate growth) yang optimal.
4. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat islam (social contribution).
5. Memelihara dan meningkatkan mutu kehidupan bekerja (quality of work life).
Untuk mencapai misi tersebut, telah dilakukan beberapa upaya sebagai berikut :
1. Bank Muamalat bekerja sama dengan MUI dan ICMI mendirikan Yayasan Inkubasi Usaha
Kecil yang pada tahap pertama melalui pengembangan Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
berdasarkan data per 1 juli 1996 BMT tersebut telah berkembang mencapai jumlah 823 buah
yang tersebar hamper di seluruh provinsi dan di harapkan akan mencapai 10.000 buah.
2. Bank Muamalat juga telah mendirikan asuransi syariah (Takaful) pada tahun 1994, yang di
landasi konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (taawanu alal birii wa
taqwa) dengan memberikan perlindungan (al-ta’min) dan menjadikan semua peserta Takaful
saling menanggung resiko satu sama lain.
3. BPRS saat ini berjumlah 64 buah dari 9180 BPR yang ada.
Dilihat dari sisi volume usaha, maka kontribusi Bank Muamalat dank e-64 BPRS trhadap
total volume usaha perbankan secara nasional masih sangat kecil. Posisi pembiayaan yang
disalurkan per Maret 1996 baru sebesar Rp. 342 Miliyar, atau 014% dibanding total volume
kredit perbankan nasional sebesar Rp. 242,4 triliun.
4
2. Pembiayaan dengan Bagi Hasil
Dalam bank syariah untuk penyaluran dananya kita kenal dengan istilah pembiayaan tanpa
bunga, prinsip bagi hasil dalam Bank Syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat
dilakukan dengan 4 akad utama:
a. Musyarakah
Musyarakah adalah kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan resiko akan ditanggung sesuai kesepakatan.
Dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam hal pembiayaan proyek. Dalam hal ini nasabah
yang dibiayai dengan bank sama-sama menyediakan dana untuk melaksanakan proyek tersebut.
Keuntungan proyek dibagi sesuai dengan kesepakatan untuk bank setelah terlebih dulu
mengembalikan dana yang dipakai nasabah. Dan dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi.
b. Mudharabah
Mudharabah adalah kerjasama antara bank dengan nasabah yang mempunyai keahlian atau
keterampilan untuk mengelola usaha. Dalam hal ini, shahibul maal menyerah kan modalnya
kepada pekerja atau pengelola untuk dikelola dengan sebaik-baiknya. Keuntungan dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalan kontrak. Apabila rugi, maka akan ditanggung
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian
diakibatkan kelalaian pengelola,maka si pengelolalah yang bertanggung jawab.
c. Muzara’ah
Muzara’ah adalah kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap.
Pemilik lahan menyediakan lahan untuk ditanami produk pertanian dengan imbalan bagian
tertentu dengan hasil panen. Dalam dunia perbankan kasus ini diaplikasikan untuk pembiayaan
bidang plantation atas dasar bagi hasel panen.
Dapat disimpulkan bahwa pemilik lahan dalam hal ini menyediakan lahan, benih dan pupuk.
Sedangkan penggarap menyediakan keahlian, tenaga dan waktu. Keuntungan diperoleh dari hasil
panen dengan imbalan yang telah disepakati.
d. Musaqah
Musaqah adalah bagian dari muzara’ah yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas
penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan sendiri. Imbalan tetap
diperoleh dari persentase hasil panen pertanian.
3. Murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian. kegiatan murabahah ini baru
di lakukan setelah ada kesepakatan dengan pembeli, baru kemudian di lakukan pemesanan.
Dalam dunia perbankan kegiatan murabahah pada pembiayaan produk barang-barang investasi
baik dalam, negeri maupun luar negri seperti Letter Of Credit atau lebih di kenal dengan nama
L/C.
5
4. Salam
Salam adalah Pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana pembayaran
dilakukan dimuka, tunai. Prinsip yang harus di anut adalah harus di ketahui terlebih dulu jenis,
kualitas, dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk Uang.
5. Istishna’
Adalah jual beli barang dimana produsen ditugaskan untuk membuat suatu barang (pesanan)
dari pemesan. Istishna’ sama dengan salam yaitu dari segi objek pesanannya yang harus dibuat
atau dipesan terlebih dahulu dengan cirri-ciri khusus. Perbedaanya hanya pada system
pembayarannya yakni pada istishna’ pembayaran dapat dilakukan diawal, ditengah dan diakhir
pesanan. Keduabelah pihak dalam Istishna’ harus saling menyetujui atau sepakat lebih dulu
tentang harga dan system pembayaran. Kesepakatan harga dapat di lakukan tawar menawar dan
system pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran atau di belakang.
6. Ijarah
Adalah akad sewa menyewa dengan mengambil manfaat sesuatu dari orang lain dengan jalan
membayar sesuatu dengan perjanjian yang telah ditentukan. Dalam praktiknya kegiatan ini di
lakukan oleh perusahaan Leasing baik untuk kegoiatan Operating Lease maupun Financial
Lease.
7. Wakalah (penyerahan)
Adalah akad pemberian wewenang atau kuasa dari lembaga atau seseorang kepada pihak lain
untuk melaksanakan urusan dengan bataskewenangan dan dengan waktu tertentu. Mandat ini
harus di lakukan sesuai dengan yang telah di sepakati oleh si pemberi Mandat.
8. Kafalah
Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung.dalam pengertian lain bahwa kafalah berarti
mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab
orang lain sebagai penjamin. Dalam dunia perbankan dapat di lakukan dalam hal pembiayaan
dengan jaminan seseorang.
9. Hiwalah
Merupakan pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib
menanggungnya. dalam pengertian lain, merupakan pemindahan beban hutang dari muhil (orang
yang berhutang) menjadi tanggungan muhal alaihi atau orang yang berkewajiban membayar
hutang. Dalam dunia keuangan atau perbankan di kenal dengan kegiatan anjak piutang atau
factoring.
6
Factoring atau anjak piutang, para nasabah yang memiliki piutang kepada pihak ketiga
memindahkan piutang kepada bank. Selanjutnya bank membayar piutang tersebut dan
menagihnya dari pihak ketiga.
10. Rahn
Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman
yang diterimanya. dalam pengertian lain, adalah jaminan hutang atau gadai.
Barang yang ditahan memiliki nilai ekonomis. Dengan adanya jaminan, pihak yang
member kecucuran dana bisa mengambil seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana,
rahn adalah semacam jaminan hutang atau gadai.
11. Qardh
Qardh diterpakan untuk pinjaman tanpa imbalan, seperti pinjaman antar bank syariah
tanpa bunga. Qardh juga diterpakan untuk pinjaman kepada nasabah yang mengelola usaha
sangat kecil dan pembiayaannya diambil dari dana sosial seperti zakat, infaq, shadakah. Jika
nasabah mengalami musibah sehingga tidak bisa me3ngembalikannya, maka bank dapat
membebaskannya. Hal ini yang sering disebut al-qardh al-hasan . Produk Qardh digali dari
nilai-nilai normative tentang al-qardh. Qardh dalam pandangan BMI, adalah pemberian harta
kepada org lain yang dapat diambil kembali. Dalam litertaur fiqhn, qardh dikategorikan dalam
aqad tathawuu’ atau akad saling membantu, bukan transaksi komersial.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank Muamalat Indonesia didirikan atas ide awal yangt tercetus pada lokakarya Majelis
Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian didukung dan diperakarsai oleh beberapa pejabat
penting pemerintah, para pengusaha yang berpengalaman dibidang Perbankan bahkan
kemudian Presiden Soeharto dan wakil Presiden Soedarmono bersedia mendukung.
Secara resmi pada tanggal 24 Rabiul Tsani 1412 Hijriah atau tanggal 1 November 1991
berdiri dan mengawali kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei
1992.
Salah satu misi BMI adalah ikut berperan dalam pembangunan Ekonomi nasional,
terutama melalui peningkatan peranan pengusaha Muslim dan bertekat untuk bertindak
sebagai katalisator dalam mengembangkan lembaga-lembaga keuangan syari’ah.
Dalam rangka melayani masyarakat ,terutama masyarakat muslim, bank syariah
menyediakan berbagai macam produk perbankan,diantaranya:
1. Al-Wadi’ah (simpanan)
2. Pembiayaan dengan Bagi Hasil
3. Murabahah
4. Salam
5. Istishna’
6. Ijarah
7. Wakalah
8. Kafalah
9. Hawalah
10. Rahn
B. Saran
Berdasarkan hasil makalah diatas, maka saran yang dapat kami berikam adalah untuk tetap
menjaga loyalitas nasabahnya sehingga mampu meningkatkan kompetinsi usaha baik dengan
bank syariah maupun dengan bank konvensional.
8
DAFTAR PUSTAKA
A.Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010
Arifin Zainul, Memahami Bank Syariah, Jakarta: Alvabet, 2000
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan Edisi Revisi 2014, , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014
Nur Yasin, M., Hukum Ekonomi Islam, Malang, UIN Malang Press, 2009
Soemitra Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta, K encana Prenada Media
Group, 2010
Sutedi Andrian, Perbankan Syariah, Jakarta:Ghalia Indonesia,2009
Website :
http://frenkymay.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-dan-fungsi-bank-muamalat.html
http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat