Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET MENGENAI AKAD DALAM PENGGADAIAN

Pegadaian Syariah adalah unit usaha dari PT Pegadaian (Persero) yang menawarkan
solusi finansial melalui berbagai produk berbasis pembiayaan dan gadai (Rahn) dengan
menerapkan prinsip syariah. Pegadaian Syariah menawarkan 9 produk pembiayaan dan gadai
sebagai solusi bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman usaha, pinjaman dana tunai, dan
gadai untuk ibadah haji. Belum lagi, tenor yang ditawarkan pun bersahabat. Maka dari itu 9
produk tersebut, yaitu:1

1. Amanah
Pegadaian Syariah Amanah adalah layanan pinjaman tunai khusus untuk
pembelian kendaraan bermotor. Sasaran dari produk ini adalah pengusaha
mikro/kecil, karyawan, dan tenaga kerja profesional. Pegadaian Amanah dapat
digunakan untuk membeli kendaraan baru maupun bekas dengan beragam keuntungan
yang bisa didapatkan pelanggan. Tentunya, dengan adanya Amanah dari Penggadaian
akan menguntungkan pelanggan yang ingin membeli kendaraan.
Ada banyak keunggulan Pegadaian Amanah, diantaranya adalah jaminan
BPKB kendaraan, bisa digunakan untuk pembelian kendaraan baru maupun bekas,
pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, uang pinjaman variatif berbasis syariah.
Keunggulan-keunggulan tersebut tentunya meningkatkan kemudahan dalam
bertransaksi di tengah beratnya perekonomian saat ini. Dengan melakukan pembelian
menggunakan prinsip ekonomi syariah maka akan memberikan kepastian dalam
bertransaksi. Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh Pegadaian melalui
produk Amanah, maka diharapkan masyarakat bisa mendapatkan kendaraan dengan
lebih mudah.
Keunggulan Produk Amanah
1. Pilihan tenor cicilan mulai dari 1 tahun (12 bulan) sampai dengan 5 tahun (60
bulan).
2. Plafon pinjaman tunai mulai dari Rp. 5.000.000 hingga Rp. 450.000.000.000

Keunggulan Produk Amanah


1. Biaya administrasi murah dan angsuran tetap
2. Jangka waktu pembiayaan mulai dari 12 bulan sampai dengan 60 bulan
3. Transaksi sesuai prinsip syariah yang adil dan menenteramkan

1
Raditya Wardana, “Penggadaian Syariah Tawarkan solusi Pinjaman Cepat dan Halal”,
https://lifepal.co.id/media/8-produk-pegadaian-syariah/, diakses 1 januari 2021
4. Prosedur pengajuan cepat dan mudah
5. Layanan amanah tersedia di seluruh outlet di indonesia

Persyaratan Produk Amanah


1. Pegawai tetap suatu instansi pemerintah/swasta minimal telah bekerja
selama 2 tahun.
2. Melampirkan kelengkapan: Fotokopi KTP (suami/isteri), Fotokopi Kartu
Keluarga, Fotokopi SK pengangkatan sebagai pegawai / karyawan tetap,
Rekomendasi atasan langsung, Slip gaji 2 bulan terakhir.
3. Mengisi dan menandatangani form aplikasi amanah.
4. Membayar uang muka yang disepakati Minimal 10% untuk Motor dan
Minimal 20% untuk mobil.
5. Uang muka terjangkau.
6. Menandatangani akad amanah.
2. Arrum BPKP
Pembiayaan ARRUM yang merupakan singkatan dari Ar-Rahn. Untuk Usaha
Mikro Kecil. Produk pembiayaan ARRUM BPKB pada pegadain syariah membantu
para pengusaha kecil untuk memperoleh modal usaha dengan jaminan BPKB
kendaraan. Tetapi kendaraan dapat digunakan pemiliknya untuk membantu oprasional
kegiatan usaha yang dijalankan. Dengan menggunakan konstruksi pinjaman secara
gadai maupun fudusia.
Produk pembiayaan ARRUM BPKB Pegadaian Syariah merupakan produk
sejak tahun 2012. Hadirnya produk pembiayaan ARRUM BPKB bertujuan membantu
masyarakat yang membutuhkan modal usaha dan menghindari masyarakat dari kredit
leasing yang menggunakan sistem bunga bersifat riba. Salah satu produk yang dimanti
oleh masyarakat selain produk RAHN dan ARRUM EMAS. Yaitu produk ARRUM
BPKB. Sekma yang digunakan pada produk ARRUM BPKB sama halnya dengan
produk gadai lainnya.
Keunggulan Arrum BPKB
1. Biaya jasa penyimpanan barang jaminan sebesar 1%
2. Jangka waktu pembiayaan ARRUM BPKB yaitu 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan
dan 36 bulan.
3. Pembayaran pembiayaan dengan sistem angsuran
4. Proses pembiayaan 3-5 hari kerja.
5. Takisran harga 75% dari harga bekas kendaraan
6. Jaminan berupa BPKB Kendaraan motor atau mobil (kendaraan dapat
digunakan nasabah untuk membantu oprasional usaha nasabah).
7. Minimal pembiayaan Rp. 3.000.000 – Rp. 200.000.000. dan pembiayaan
ARRUM BPKB lebih dari Rp. 200.000.000 dapat dilakukan atas persetujuan
pegadaian syariah pusat.
8. Akad yang digunakan pada produk ARRUM BPKB Pegadaian Syariah
menggunakan akad rahn dan akad ijarah. Akad rahn yaitu akad yang
digunakan Pegadaian Syariah untuk menahan Bukti Kepemilikan Kendaraan
atau BPKB nasabah sebagai jaminan. Dan akad ijarah yaitu akad yang
digunakan untuk menarik biaya sewa dan pemeliharaan atas barang yang
digadai.

Persyaratan Arrum BPKB


Produk pembiayaan ARRUM BPKB pada Pegadaian Syariah memiliki
persyaratan bagi calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan. Adapun
persyaratannya sebagai berikut:

1. Nasabah harus memiliki usaha produktif yang sudah berjalan minimal 1


tahun dari pengajuan pembiayaan. Keriteria penilaian usaha berdasarkan
ketetapan Pegadaian Syariah.
2. UsiaUsia kendaraan minimal 5 tahun terakhir. Dan kendaraan milik sendiri
yang dibuktikan di BPKB dan STNK sesuai tertera di kartu tanda
penduduk atau KTP. Bila kendaraan dibeli secara second, harus memiliki
tanda bukti pembelian dan foto kopi KTP pemilik terdahulu. Jika
kendaraan bukan milik pribadi harus menyertakan surat persetujuan
menjaminkan kendaraan dari pemilik.
3. NasabahNasabah tidak sedang menjadi nasabah kredit kreasi dicabang
pegadaian konvensionl, hal ini tidak diperbolehkan karena mencegah
adanya pembiyaan bermasalah. Dan bukan dari petugas pengolahan
pembiayaan ARRUM pegadaian syariah.
4. NasabahNasabah wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Foto Kopi KTP STNK
b. Foto Kopi PBB
c. Foto Kopi rekening listrik
d. Foto Kopi Kartu Keluarga (KK)
e. Foto Kopi surat nikah/buku nikah
f. Surat keterangan usaha dan telah berjalan minimal 1 tahun,
g. BPKB Kendaraan bermotor
h. Fotokopi STNK, dan
i. Pas foto suami/Istri.
j. Mengisi formulir pembiayaan arrum BPKB

Mekanisme Perhitungan Pembiayaan Arrum BPKB


Mekanisme perhitungan pembiayaan ARRUM BPKB Pegadaian Syaraiah
dengan ujrah (biaya sewa) 1% adalah sebagai beriku:

a. Nominal Maksimal Pinjaman.


 70% x Nilai taksiran
Nilai taksiran jaminan Rp 8.000.000,- = 70% x Rp 8.000.000,- = Rp.
5.600.000,- (pembulatan berdasarkan kebutuhan nasabah yaitu Rp.
5.000.000)
b. Pokok Angsuran
 Total Pinjaman / Jangka Waktu
= Rp. 5.000.000,- /12
= Rp. 416.667,-
c. Perhitungan Ujrah (Biaya Sewa)
 Jumlah Pinjaman x 1%
= Rp. 5.000.000 x 1%
= Rp. 50.000,- (Perbulan)
d. Total Angsuran Perbulan
 Pokok angsuran + Ujrah ( Per Bulan)
= Rp. 416.667,- + Rp. 50.000,-
= Rp. 445/6.667,-
e. Biaya Administrasi Rp. 70.000,-
f. Jadi biaya yang diperoleh nasabah pembiayaan Arrum BPKB dari total
pinjaman yaitu Rp. 4.830.000.
3. Arrum Emas
Arrum Emas merupakan jaminan pinjaman dengan sistem syariah bagi para
pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha dengan sistem
pengembalian secara angsuran, menggunakan jaminan berupa Emas/Berlian (lantakan
dana atau perhiasan beserta aksesorisnya) sesuai Fatwa DSN MUI No.26/DSN-
MUI/III/2008.
Pegadaian Syariah terus berkomitmen mengembangkan produk jasa keuangan
yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya adalah pembiayaan Arrum untuk Usaha
Mikro, atau biasa disebut Arrum. Pembiayaan Arrum Emas merupakan skim
pembiayaan berbasis syariah bagi para pengusaha mikro kecil untuk keperluan usaha
yang didasarkan adas kelayakan bisnis.
Pembiayaan diberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengembalian
pinjaman dilakukan dengan cara angsuran dengan menggunakan secara gadai maupun
fidusia, skim pinjaman ini diberikan kepada individual pengusaha mikro. Pembiayaan
Arrum pada pegadaian syariah memudahkan para pengusaha kecil untuk
mendapatkan modal usaha dengan jaminan.
Persyaratan Arrum Emas
Persyaratan Karakter Usaha Mikro dan Kecil. Untuk Pembiayaan Arrum Emas di
penggadaian syariah:
1. Menyerahkan foto copy KTP/SIM Passport.
2. MemilikiMemiliki usaha produktif minimal telah berjalan 1 tahun.
3. Survey dan analisa kelayakan usaha Mengisi formulir permintaan pinjaman.
4. MenyerahkanMenyerahkanMenyerahkanMenyerahkan jaminan berupa
Emas/Berlian.
5. MenandatanganiMenandatangani Akad Arrum Emas. Dalam Pegadaian
Syariah akad atau perjanjian sangatlah diperhatikan, akad adalah alat transaksi
yang digunakan sebagai pertemuan ijab dan kabul dalam proses Rahn atau
gadai. Dalam pembiayaan Arrum Emas akad yang digunakan adalah akad
rahn.
Persyaratan Karakter Usaha Mikro dan Kecil. Untuk Pembiayaan Arrum Emas
bagi nasabah:
1) Calon rahin atau nasabah merupakan pengusaha mikro yang memiliki usaha
yang produktif dan mempunyai barang berupa emas atau berlian sebagai objek
jaminan pinjaman.
2) CalonCalon rahin tidak menjadi nasabah kredit Kreasi dicabang pengadian
konvensional dan tidak menjadi rahin Ar-Rum dicabang pegadaian Syariah
lainnya.
3) CalonCalon rahin bukan dari petugas pengelolah Ar-Rum itu sendiri.
4) Identitas calon rahin yang jelas.
a. Warga Negara Indonesia.
b. Memiliki tempat tinggal yang tetap.
c. StatusStatus usaha rahin adalah usaha perorangan atau badan hukum yang
menjalankan usahanya sah menurut Undang-Undang Republik Indonesia.
d. Usia usahanya lebih dari 1 tahun.
e. Jenis usahanya tidak termaksud yang dilarang diberikan pinjaman.
f. Tempat usahanya tidak terlarang dan tidak menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan masyarakat.
g. Menyerahkan foto copy AD/ART atau akte pendirian badan usaha dengan
menunjukkan aslinya.
h. Menyerahkan SIUP/SITU/ atau izin usaha lainnya dengan menunjukan
aslinya
4. Arrum Haji
Arrum Haji merupakan sebuah produk yang ditawarkan oleh Pegadaian
Syariah yang bertujuan untuk membantu nasabah agar bisa mendapatkan porsi haji
dengan jaminan emas. Artinya Produk Arrum Haji adalah suatu produk pembiayaan
konsumtif yang ditujukan untuk nasabah yang membutuhkan dana untuk melunasi
biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
Arrum Haji sendiri bukanlah dana talangan melainkan hutang yang diberikan
oleh pegadaian syariah kepada nasabah dengan menggunakan akad gadai, adanya
barang jaminan adalah satu hal yang paling mencolok yang menjadikan Arrum Haji
berbeda dengan dana talang haji.
Adapun keunggulan dari produk ini adalah nasabah dapat memperoleh
tabungan haji yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji.
Nasabah juga tidak perlu khawatir karena emas dan dokumen haji aman tersimpan di
pegadaian, dengan biaya pemeliharaan barang jaminan yang terjangkau, dan jaminan
emas tersebut juga dapat digunakan untuk pelunasan hutang nasabah dipenggadaian.
Pembiayaan dana talangan haji adalah produk pembiayaan yang diberikan oleh
perbankan dalam rangka membantu menutupi kekurangan dana nasabah untuk
memperoleh kursi haji.
Persyaratan Arrum Haji
Adapun persyaratan yang ditetapkan oleh pegadaian syariah harus yang dipenuhi
oleh nasabah agar dapat menggunakan Produk Arrum Haji adalah sebagai berikut :
1) Usia rahin pada saat jatuh tempo adalah 60 (enam puluh) tahun.
2) Menyerahkan photocopy KTP yang masih berlaku dan menunjukkan yang
aslinya.
3) Menyerahkan jaminan berupa emas seberat 15 gram atau senilai dengan
Rp7.000.000.
4) Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama untuk
mendaftar haji, adapun syarat dan ketentuan yang dikeluarkan Kementrian
Agama mengenai persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
 Surat kterangan sehat dari Puskesmas.
 Photocopy KTP.
 Photocopy Kartu Keluarga (KK).
 Surat keterangan domisili dari kepala kampung atau Lurah setempat.
 Rekomendasi dari Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
 Memiliki salah satu dokumen (akta kelahiran, Ijazah terakhir atau Surat
Nikah).
 Sudah memiliki rekening tabungan minimal Rp25.000.000.
 Photocopy buku tabungan.
 Calon jamaah haji yang bersangkutan harus datang ke kantor kementrian
agama (Kemenag) untuk foto dan sidik jari.
 Mengisi formulir Surat Permohonan Pergi Haji (SPPH) dan disahkan oleh
petugas kantor kementrian agama Kabupaten/Kota
Prosedur Pembiayaan Arrum Haji
Proses mekanisme Produk Arrum Haji dimulai dengan nasabah mendatangi
Kantor Pegadaian Syariah dengan membawa syarat dan ketentuan yang telah
disebutkan diatas dan juga membayar biaya administrasi, selanjutnya pihak pegadaian
akan memproses seluruh dokumen yang diperlukan. Setelah itu nasabah akan
ditemani oleh pegawai pegadaian syariah menuju bank terdekat untuk pembuatan
buku tabungan untuk memperoleh SBAPIH (Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji) serta pemberian pinjaman yang langsung dikreditkan ke dalam tabungan
haji si nasabah. Selanjutnya nasabah akan mendatangi kantor kementrian agama untuk
mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji dan mendapatkan porsi haji. Setelah itu
nasabah menyerahkan SBPIH, SPPH, dan buku tabungan kepada pihak Pegadaian
Syariah. Yang terakhir adalah nasabah membayar angsuran kepada pihak pegadaian
syariah sesuai dengan akad yang dilakukan.
Sedangkan untuk proses pengembalian uang ke pegadaian dapat dilakukan
dengan cara dicicil dalam jangka waktu maksimal 3 tahun ditambah dengan biaya
mu’nah. Berikut adalah simulasi angsuran atau cicilan:
Simulasi angsuran (angsuran pokok + mu’nah)
Taksiran Marhum Rp. 32.000.000

Akad Angsuran Pokok Mu'nah* Angsuran Per


Bulan**
12 bulan 2.083.333 252.900 2.336.200
24 bulan 1.041.667 252.900 1.294.500
36 bulan 694.444 252.900 947.300
Marhum bih Rp. 25.000.000

*mu’nah : biaya pemeliharaan barang jaminan.


**jumlah angsuran dibulatkan Rp. 100 keatas.
Untuk perhitungan mu’nah dikalikan dengan jumlah taksiran mahun yaitu:
jaminan emas 15 gram, SBPIH, SPPH, dan buku tabungan milik nasabah. Berikut
adalah perhitungan mu’nah per bulan adalah: 0.95% x Nilai taksiran jaminan
(marhun).
Biaya setoran yang dibayar pada saat akad (brosur Arrum Haji):

Akad Biaya Setoran Jumlah


administrasi Pembukuan
12 bulan 340.000 500.000 840.000
24 bulan 382.500 500.000 882.500
36 bulan 445.000 500.000 945.000
Adanya perbedaan biaya administrasi yang harus dibayarkan oleh nasabah
disebabkan adanya biaya kafalah yang turut dibebankan kepada nasabah. Praktiknya,
biaya administrasi tetap yaitu sebesar Rp270.000, sedangkan sisanya adalah biaya
kafalah. Dengan kata lain, untuk akad dengan jangka waktu 12 bulan maka dikenakan
kafalah sebesar Rp70.000, untuk akad dengan jangka waktu 24 bulan maka dikenakan
kafalah sebesar Rp. 125.500, dan untuk akad dengan jangka waktu 36 bulan maka
dikenakan kafalah sebesar Rp175.000. Adapun keuntungan yang didapatkan oleh
Pegadaian Syariah dalam melakukan pembiayaan arrum haji adalah dari biaya
pemeliharaan barang jaminan.

Layaknya produk pembiayaan pada umumnya. Produk Pembiayaan Arrum


Haji juga tidak terlepas dari risiko. Adapun risiko yang paling sering dihadapi oleh
Pegadaian Syariah dalam menyalurkan Produk Arrum Haji adalah risiko kredit.
Apabila nasabah terlambat membayar cicilan setiap bulan, maka Pegadaian Syariah
memberikan ta’wid (denda) kepada nasabah. Dana ta’wid tersebut dipisahkan dengan
dana lainnya yang kemudian digunakan untuk Dana Kebajikan Umat (DKU). Adapun
perhitungan ta’wid per hari adalah: 4% x jumlah angsuran perbulan : 30.
Apabila dalam proses pengembalian dana kepada Pegadaian Syariah nasabah
tidak mampu membayar utangnya, maka pihak Pegadaian Syariah akan memberikan
surat peringatan untuk segera melunasi utangnya sesuai dengan tempo yang telah
disepakati dalam akad, dan apabila memang nasabah tidak mampu membayar maka
Pihak Pegadaian Syariah akan memberikan tambahan waktu untuk nasabah, dan
apabila nasabah tetap tidak mampu membayar utangnya, maka pihak Pegadaian
Syariah akan membatalkan keberangkatan hajinya dengan membatalkan porsi haji di
kantor kementrian agama. Banyak faktor yang menyebabkan pengunduran diri/
pembatalan keberangkatan haji, maka Pegadaian Syariah akan mengambil tindakan
apabila yang bersangkutan tidak sanggup lagi melaksanakannya atau alasan lainnya,
seperti meninggal dunia atau terjadi gagal bayar dari pihak nasabah. Adapun tindakan
yang diambil adalah sebagai berikut:
1) Apabila nasabah mengalami gagal bayar atau telah jatuh tempo tetapi nasabah
belum mampu melunasi angsuran, maka pihak Pegadaian Syariah akan
melayangkan surat peringatan agar nasabah segera melunasi utangnya. Apabila
tidak ada itikad baik dari si nasabah yang mana nasabah tidak melunasi
angsuran yang telah ditetapkan, maka pihak pegadaian syariah akan
membatalkan keberangkatan haji, kemudian pihak pegadaian akan mencairkan
kembali uang yang telah disetorkan ke bank syariah.
2) Tindakan ini juga berlaku bagi nasabah yang meninggal dunia atau alasan
tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat haji ketika masih
dalam masa pelunasan utang. Jika nasabah meninggal dunia, ahli waris bisa
malaporkannya ke pegadaian syariah untuk menindaklanjuti dana yang telah
disetorkan.
3) Bila yang terjadi pada kasus poin 1. Setelah dilakukan pencairan uang kembali
dan penjualan marhun untuk melunasi seluruh angsuran yang belum dibayar,
apabila ada kelebihan dana akan dikembalikan kepada nasabah.
4) Bila yang terjadi kasus poin 2. Maka ahli waris mempunyai pilahan untuk
melanjutkan pembayaran atas nama ahli waris atau memilih untuk mengikuti
prosedur poin 3.
5. Rahn
Rahn adalah produk pinjaman tunai yang mensyaratkan penyertaan jaminan objek
jaminan dapat bervariasi, misalnya:
 Laptop
 Ponsel
 Berlian
 Emas batangan
 Perhiasan Logam Mulia
Tidak terbatas pada objek di atas, kamu bisa menyertakan jaminan berupa barang
berharga lainnya. Namun tentu, petugas Pegadaian Syariah akan terlebih dahulu
menaksir barang jaminan tersebut sebagai bagian dari prosedur untuk menentukan
harga barang sekaligus menetapkan berapa pinjaman tunai yang layak diberikan.
Persyaratan Rahn
1. Fotocopy KTP Identitas resmi lainnya
2. Memiliki marhun (barang jaminan)
3. Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli
4. Nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR)
Besaran Pinjaman dan Tenor Rahn
 Kisaran besaran pinjaman (Marhun Bih) dimulai dari Rp. 50.000 hingga lebih
dari Rp. 1.000.000.000.000
 Tenor maksimal empat bulan. Kamu bisa melakukan pembayaran secara
bertahap atau sekaligus selama empat bulan tersebut. Kamu juga bisa
mengajukan perpanjangan tenor cicilan hingga berkali-kali sesuai kebutuhan
dengan terlebih dulu dilakukan pembayaran
Keunggulan Rahn
1. Pelayanan Rahn tersedia di lebih dari 600 outlet Penggadaian Syariah
diseluruh Indonesia.
2.
Prosedur pengajuannya sangat murah
3.
Prosedur pinjaman sangat cepat,hanya butuh 15 menit
4.
pinjaman berjangka 4 bulan dan dapat di perpanjang berkali-kali
5.
pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan Mu’nah
selama masa pinjam
6. proses pinjaman tanpa harus membuka rekening2
6. Rahn Hasan
Rahn hasan merupakan suatu bentuk pembiayaan yang diperoleh nasabah
dengan menggadaikan barang berharganya. Rahn hasan diberlakukan sebagai suatu
produk gadai syariah yang tidak dipungut biaya titipan (mu’nah). Produk tersebut
mulai dikenal oleh masyarakat umum sejak diluncurkan pada 1 April 2018. Prosedur
pengajuan rahn hasan dijalankan sesuai dengan skema berbagai produk rahn lainyya,
yaitu rahn syariah, rahn emas, dan rahn tasjiy. Kesyariahan rahn hasan belum diatur
dalam suatu fatwa tersendiri, melainkan masih dilandasi fatwa DSN MUI No. 26
tentang Rahn Emas, fatwa DSN MUI No. 68 tentang Rahn Tasjiy, dan fatwa DSN
MUI No. 92 tentang Pembiayaan yang disertai Rahn.3
Melalui produk Rahn Hasan para pelaku usaha mikro dapat dengan mudah
menambah jumlah modal sesuai keinginan mereka tanpa ada beban biaya titipan dari
barang yang mereka gadaikan. Sehingga diharapkan jumlah kulakan mereka dapat
bertambah yang diungkinkan akan selaras pula dengan peningkatan pendapatan
mereka. Menurut Direktur Utama Pegadaian, Sunarso, adanya inovasi
diberlakukannya rahn hasan merupakan bentuk syariah dari produk gadai prima yang
merupakan produk milik pegadaian konvensional.4
Produk tersebut sama-sama memberikan pinjaman dengan nominal terbanyak
Rp 500.000,-. Tenor pemberian pinjaman tersebut hanya berjangka 2 bulan.
Ketentuan untuk melakukan perpanjang, tidak terikat dengan jumlah hari karena tidak
ketentuan membayar mu’nah. Maka ketika melakukan perpanjang di setian 2 bulan
hanya akan membayar biaya adminisy=trasi sebesar pengeluaran yang dibutuhkan
untuk pencatatan. Hal tersebut juga menjadikan pembeda dengan rahn lainnya, yang
pada umumnya memiliki tenor 4 bulan dan ketika melakukan perpanjang disesuaikan
dengan jumlah hari untuk membayar besarnya mu’nah. Alasan dibebaskannya dari
biaya titipan karena sasaran utama diluncurkannya inovasi rahn hasan adalah dari
2
https://pegadaiansyariah.co.id/web/produk/rahn
3
Tim Advika, “Seperti Apa Penerapan Akad Rahn Hasan dalam Pegadaian Syariah?”,
https://pegadaiansyariah.co.id/seperti-apa-penerapan-akad-rahn-hasan-dalam-pegadaian-syariahdetail-1696,
4
Friska Yolanda, “Rahn Hasan, Gadai Syariah Tanpa Biaya Titipan”,
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/05/15/p8rpya370-rahn-hasan-gadaisyariah-tanpa-
biaya-titipan,
kalangan mahasiswa atau pelajar, ibu rumah tangga, dan sekelompok masyarakat
menengah ke bawah yang selama ini belum tersentuh layanan pembiayaan dari
perbankan.
Rahn hasan murni hanya menggunakan akad rahn tanpa adanya mu’nah. Dari
sisi rukun, rahn hasan berlaku dengan adanya pihak penggadai, penerima gadai, objek
gadai, dan adanya akad.
Mekanisme akad Rahn Hasan
a. Nasabah membawa barang gadai (marhun) kepada pihak Pegadaian Syariah
guna memperoleh pinjaman. Kemudian, pihak Pegadaian menaksir barang
gadai tersebut untuk mengetahui berapa besar pinjaman yang akan diperoleh
nasabah dari hasil taksiran barang tersebut.
b. Setelah mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai taksiran dan
pinjaman yang akan diperoleh nasabah. Maka nasabah melakukan akad dengan
pihak pegadaian yakni dengan cara menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR)
yang telah disediakan oleh pihak pegadaian.
c. Setelah melakukan akad, pihak nasabah akan memperoleh pinjaman (dalam
bentuk uang) yang diperoleh dari hasil taksiran barang gadai, serta nasabah
akan di bebani biaya jasa simpan. Dimana besar biaya jasa simpan tersebut
tergantung pada golongan barang yang digadaikan. Sedangkan pihak Pegadaian
Syariah akan memperoleh biaya administrasi dibayar diawal, sedangkan jasa
simpan pada saat pelunasan hutang.
d. Nasabah melunasi barang yang digadaikan dengan cara mengangsur jumlah
pinjaman yang diberikan serta biaya jasa simpan yang dikenakan oleh
Pegadaian Syariah sesuai dengan akad yang telah disepakati. Barang yang
dapat digandaikan memiliki ketentuan yang telah dicantumkan dalam
peraturannya. Secara umum barang tersebut adalah barang yang memiliki nilai
ekonomis. Nilai dari barang tersebut nantyinya akan ditaksir untuk menentukan
seberapa besar jumlah dana pembiayaan yang akan diberikan.
Jenis-jenis barang yang dapat digadaikan5
1) Barang yang termasuk dalam kategori perhiasan seperti berlian, emas, intan,
perak, mutiara, dan platina.

5
Fina Safinatul Ummah, “Analisis Produk Pembiayaan ARRUM BPKB dalam Meningkatkan Usaha
Mikro Nasabah Pegadaian Syariah Kantor Cabang Sidoarjo” (Skripsi—UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2018), 34.
2) Barang yang termasuk alat transportasi atau kendaran pribadi seperti mobil dan
sepeda motor.
3) Barang yang termasuk dalam kategori barang elektronik seperti televisi, lemari
es, laptop, tablet, dan handphone. Adapun ketentuan khusus dari barang
tersebut adalah pada merek dan tahun pembuatan yang telah dipersyaratkan.
4) Barang yang berupa mesin seperti mesin jahit dan mesin kapal motor.
7. Rahn Refleksi
Rahn Fleksi adalah fitur layanan kredit cepat dan aman untuk solusi pinjaman
dana kepada konsumen.
Ketentuan rahn fleksi
a. Jangka waktu pinjaman mulai dari 15, 30 dan 60 hari.
b. Barang jaminan Emas perhiasan, Emas batangan, Berlian, Barang elektronik,
Handphone, Smartphone, Kamera dan Kendaraan bermotor.
c. Biaya administrasi 1% dari uang pinjaman & dipungut pada saatpelunasan.
d. Tarif sewa modal(Bunga) dihitung harian ()tarif tetap 0,5% untuk 5(lima) hari
pertama dan selanjutnya arif harian 0,1% per hari.
8. Rahn Bisnis
Rahn  Bisnis adalah produkPegadaian syariah untuk memberikan pinjaman
dana tunai kepada pemilik usaha dengan jaminan emas (batangan atau perhiasan).
Pinjaman mulai dari Rp. 100.000.000 sampai lebih dari Rp. 1.000.0000.000.000
jangka waktu 4 bulan.
Persyaratan Rahn Bisnis
1. Pinjaman mulai dari Rp. 100.000.000 sampai lebih dari Rp. 1 Miliar (BMPK)
2. Mu'nah mulai dari 0,38-0,55% per 10 hari
3. Plafon 87% dari taksiran
4. Jangka waktu 4 bulan
5. Mu’nah akad 100.00
Keunggulan Rahn Bisnis
1. Fotocopy KTP/Paspor
2. Menyerahkan jaminan berupa emas (batangan/perhiasan)
3. Menandatangani akad Rahn Bisnis6
9. Rahn Tasjily Tanah
Rahn Tasjily sendiri didefinisikan sebagai pengalihan hak kepemilikan suatu
benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak

6
https://pegadaiansyariah.co.id/web/produk/rahn-bisnis
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. Jika
perbankan syariah menggunakan akad rahnyang ada, maka berarti yang melakukan
penyimpanan jaminan adalah bank syariah, tetapi dengan rahn tasjily maka pihak
yang menggadaikan dapat memanfaatkan barang yang dijamin serta menanggung
biaya pemeliharaan.
Pembiayaan Rahn TasjilyTanah pihak pegadaian menggunakan akad rahn
tasjily. Akad rahn tasjily digunakan pada saat nasabah menyerahkan sertifikat tanah
kepada pihak pegadaian. Sertifikat tanah disini sebagai barang jaminan atau pengikat
antara nasabah dan pegadaian. Setelah terjadinya akadrahn tasjily, nasabah membayar
angsuran pokok kepada pihak pegadaian setiap bulannya sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak.
Persyaratan Rahn Tasjily Tanah
1. KTP, KK, PBB, IMB untuk UP lebih dari 50 juta, Surat Keterangan usaha
untuk pelaku usaha.
2. Usia minimal rahin 21 tahun saat pengajuan dan maksimal 65 tahun saat kredit
berakhir.
3. Untuk petani, telah bertani minimal 2 (dua) tahun dan memperoleh penghasilan
rutin.
4. Untuk pengusaha mikro, usahanya telah berjalan lebih dari 1 (satu) tahun dan
menjalankan usahanya secara syariat dan sah secara hukum.
5. Untuk karyawan, minimal 0 (nol) tahun untuk internal Pegadaian dan minimal
1 (satu) tahun untuk eksternal, Surat Keterangan sebagai karyawan dan surat
izin atasan langsung untuk TNI/POLRI.
6. Pensiunan, memiliki penghasilan rutin setiap bulan dari instansi tempat bekerja
sebelumnya.
7. Profesional formal, memiliki izin praktek kerja dan telah berjalan minimal 1
(satu) tahun. Contoh: dokter, pengacara.
8. Profesional non formal, tinggal dirumah milik sendiri (SHM/SHGB) dan telah
bekerja selama dua tahun. Contoh driver gojek/ grab.
Persyaratan Jaminan
Jika jaminan berupa tanah produktif (pertanian, perkebunan, atau peternakan)
1. Tanah produktif yang tidak berada pada struktur tanah yang sulit dijangkau.
2. Status tanah tidak terblokir/bermasalah.
3. Status tanah tidak menjadi jaminan pinjaman/tidak diikat hak tanggungan oleh
pihak lain.
4. Lokasi tanah boleh berbeda dari tempat tinggal nasabah selama masih berada
dalam naungan satu kantor wilayah yang sama.
Jika jaminan berupa tanah bangunan tempat tinggal/ tempat usaha
1. Memiliki IMB untuk pinjaman lebih dari 50 juta.
2. Bukti bayar PBB tahun terakhir.
3. Lebar jalan dimuka minimal dapat dimasuki oleh kendaraan roda dua.
4. Jarak minimal 20 (dua puluh) meter dari SUTET.
5. Bukan daerah banjir dalam 2 (dua) tahun terakhir.
6. Bukan jalur hijau.
7. Tidak dalam sengketa hukum.
8. Lokasi tanah boleh berbeda dari tempat tinggal nasabah selama masih berada
dalam naungan satu kantor area yang sama.
Prosedur Penyaluran Pembiayaan Tasjily Tanah
Rahn TasjilyTanah merupakan fitur layanan rahn(gadai syariah) yang
jaminannya berupa bukti kepemilikan tanah atau sertifikat tanah yang ditujukan
kepada petani dan pengusaha mikro untuk mengembangkan
usahanya.Berikutinimerupakan alur pemberian pembiayaan Rahn Tasjily Tanah pada
PT.Penggadaian Syariah.7
1. Nasabah menyiapkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan pihak
pegadaian untuk pengajuan pembiayaan Rahn TasjilyTanah.
2. Nasabah menggadaikan sertifikat tanah pada PT. Pegadaian Syariah
UPSPunge.
3. Setelah itu, nilai tanah ditaksir sehingga diperoleh nominal nilai taksiran.
4. Kemudian nilai taksiran tersebut, PT. Pegadaian Syariah UPSPunge
menentukan biaya jual beli manfaat tempat penyimpanan (sewa) dan jasa
penjagaan agunan sertifikat tanah.
5. Selanjutnya nasabah mendapatkan pinjaman dari PT. Pegadaian Syariah UPS
Punge.
6. Pinjaman tersebut berupa sejumlah uang dengan nominal tertentu yang harus
dikembalikan sesuai dengan jumlah uang yang dipinjam nasabah.
7. Uang pinjaman ini boleh secara tunai ataupun transfer.Untuk lebih
memperjelas prosedur pembiayaan Rahn TasjilyTanah dapatdilihat pada skema
berikut ini:

7
www.penggadaian.co.id,2019
Keterangan :
1) Pemberi pinjaman menyepakati akad rahn tasjilydengan peminjam.
2) Pemberi pinjaman menerima barang/surat berharga atas barang yang
digadaikan.
3) Penerima barang akan mengembalikan barang yang dijaminkam ketika akad
selesai.
Berdasarkan prosedur penyaluran tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah uang
yang harus dibayarkan nasabah adalah senilai pinjaman ditambah dengan senilai
harga jual beli manfaat (sewa)dan jasa pemeliharaan agunan.
Penyaluran ini dikhusukan untuk petani dan pengusaha mikro yang berkasnya
sudah diverifikasi dan dilihat usahanya oleh timPT. Pegadaian Syariah
UPSPunge.Prosedur dan alur bisnis produk ini mudah dilakukan dan prosesnya
cepat.Jika nasabah gagal bayar, tentu saja tidak dengan agunan sertifikat tanah
dieksekusi begitu sajapasti ada kesempatan bagi nasabah untuk menebus sertifikat
tanahnya dengan tetap melakukan pembayaran atas kreditnya.
Jika nasabah benar-benar tidak melakukan, maka agunan berupa sertifikat
tersebut diproses untukdijual.Jika hasil penjualannya melebihi jumlah pinjaman,
maka kelebihannya dikembalikan kepada nasabah. Jika hasil penjualannya kurang
dari jumlah pinjaman, maka nasabah tetap wajib membayar kekurangannya.
Keunggulan Pembiayaan Rahn TasjilyTanah
Keunggulan dari pembiayaan Rahn Tasjily Tanah PT. Pegadaian Syariah UPS
Punge sebagai berikut: (www.pegadaian.co.id, 2019)
a. Tersedia di outletPegadaian Syariahdi seluruh Indonesia.
b. Proses mudah dan cepat.
c. Persyaratan yang harus dipenuhi nasabah tidak sulit.
d. Untuk petani dan pengusaha mikro.
e. Pinjaman (marhun bih) mulai dariRp1.000.000 s.d Rp200.000.000
f. Angsuran dengan skema yang fleksibel dapat memudahkan rahindalam
mengangsur pinjaman secara berkala dengan beberapa pilihan alternatif yang
telah diberikan pihak Pegadaian Syariah.
g. Mu’nah(biaya)pemeliharaan ringan yang diberikan Pegadaian Syariah hanya jasa
simpan 1 % perbulan.
h. Berdasarkan prinsip syariah.
Keunggulan utama dari pembiayaan Rahn TasjilyT anah adalah transaksinya
yang sesuai prinsip syariah. Pegadaian syariah juga memiliki Dewan Pengawas
Syariah yang mengawasi kesesuaian produknya dengan syariah Islam.Resiko dari
Pembiayaan Rahn TasjilyTanah PT. Pegadaian Syariah UPSPunge diantaranya
sebagai berikut:
a. Nasabah tidak membayar angsuran dengan tepat waktu, dengan alasan
banyaknya kebutuhan lain.
b. Nasabah tidak membayar angsuran tepat waktu karena hasil usaha nya tidak
mendapatkan keuntungan yang lebih.
c. Jika sewaktu-waktu hasil usaha gagal panenakan berakibat nasabah tidak bisa
membayar angsuran.
Rukun dan Syarat Akad Rahn Tasjily
Pelaksanaan akad menjadi sah dengan terpenuhinya syarat dan rukun akad.
Rukun dari akad rahn yang harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa, yaitu:
(Ascarya, 2007: 108)
a. Pelaku akad, yaitu rahin(yang menyerahkan barang) dan murtahin(penerima
barang)
b. Objek akad, yaitu marhun(barang jaminan) dan marhun bih (pembiayaan).
Syarat utang adalah wajib dikembalikan oleh nasabah kepada pihak pegadaian,
utang itu dapat dilunasi dengan agunan tersebut, dan utang itu harus jelas (harus
spesifik)
c. Shighahyaitu ijab dan kabul atau serah terima.
Sedangkan syarat-syarat dari akad rahn, yaitu:(Nurhayati, 2013)
a. Pelaku harus cakap hukum dan baligh
b. Objek yang diagadaikan (marhun) yaitu :
1. Dapat dijual dan nilainya seimbang
2. Harus bernilai dan dapat dimanfaatkan
3. Harus jelas dan dapat dimanfaatkan
4. Tidak terkait dengan orang lain (dalam kepemilikan).
c. Ijab kabul, adalah pertanyaan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak
pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensin atau
menggunakan cara-cara komunikasi modern.

Anda mungkin juga menyukai