MAKALAH
Disusun Oleh :
AKUNTANSI SYARIAH
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas izin dan
petunjuknya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Laporan Entitas
Keuangan Syariah” tepat pada waktunya.
Salawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-natikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta
membantu dalam penyusunan makalah ini, baik berupa dorongan maupun
bimbingan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
Akhir kata penulis memanjatkan doa serta puji syukur kepada Allah SWT.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas dengan
kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Simpulan..................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi sebagai salah satu bahasa bisnis (accounting is language of
business) berkembang salah satunya karena tumbuh dan berkembangnya
bisnis. Akuntansi dikenal oleh masyarakat umum adalah pembukuan atau
pencatatan transaksi keuangan. Perintah untuk senantiasa melakukan
pencatatan dan penghitungan (proses akuntansi) dan pentingnya saksi (bukti
transaksi) telah diperintahkan Alloh swt untuk orang yang beriman dalam QS
Al Baqarah: 282. Esensi dari firman Alloh tersebut mengandung nilai-nilai:1
1
Mohammad Nizarul Alim. Akuntansi Syariah : Esensi, Konsepsi, Epistimologi, dan Metodologi. Jurnal
Investasi. Vol 7 No.2. 2011. Hlm. 154-161.
sesuai dengan dan dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan (bisnis).
Akuntansi berkembang meliputi akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen tetapi juga akuntansi sosial, akuntansi sumber daya manusia, dan
akuntansi keperilakuan. Akuntansi social merupakan accounting treatment
atas akuntabilitas perusahaan dalam tanggung jawab sosial mereka, akuntansi
sumber daya manusia merupakan accounting treatment atas sumber daya
manusia tidak hanya sebagai cost tetapi asset. 2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa itu Laporan Keuangan Entitas Syariah ?
2. Apa dasar hukum dari Laporan Keuangan Entitas Syariah ?
3. Siapa saja pemakai atau pengguna akan kebutuhan informasi mengenai
Laporan Keuangan Entitas Syariah ?
4. Bagaimana perbedaaan antara Laporan Keuangan Entitas Syariah dengan
Lembaga Keuangan Entitas Konvensional ?
5. Apa saja komponen yang ada dalam Laporan Keuangan Entitas Syariah ?
6. Bagaimana karakteristik Laporan Keuangan Entitas Syariah ?
7. Bagaimana bentuk Laporan Keuangan Entitas Syariah ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui tentang Laporan Keuangan Entitas Syariah
2. Mengetahui tentang dasar hukum dari Laporan Keuangan Entitas Syariah
2
Ibid.
3. Mengetahui tentang siapa saja pemakai atau pengguna akan kebutuhan
informasi mengenai Laporan Keuangan Entitas Syariah
4. Mengetahui tentang perbedaaan antara Laporan Keuangan Entitas Syariah
dengan Lembaga Keuangan Entitas Konvensional
5. Mengetahui tentang komponen yang ada dalam Laporan Keuangan Entitas
Syariah
6. Mengetahui tentang karakteristik Laporan Keuangan Entitas Syariah
7. Mengetahui tentang bentuk Laporan Keuangan Entitas Syariah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asset
2. Kewajiban
3. Dana syirkah temporer
4. Ekuitas
5. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
6. Arus kas
7. Dana zakat dan
8. Dana kebajikan (paragraph 8, PSAK No.101, 2007).
3
%201/BAYU%20LIAN%20SURBAKTI%20(NIM.%2051143008).pdf (Diakses pada tanggal 5
Oktober 2020)
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagaian besar memakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi nonkeuangan.4
4
%201/BAYU%20LIAN%20SURBAKTI%20(NIM.%2051143008).pdf (Diakses pada tanggal 5
Oktober 2020)
dengan berbagai bentuk badan hokum bisa dipergunakan (misalnya: Perseroan
Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan) yang memerlukan penyesuaian terhadap
penyajian laporan keuangannya. namun demikian, harus secara jelas
mencantumkan dalam anggaran dasarnya bahwa usahanya didasarkan pada
prinsip-prinsip syariah.
5
%201/BAYU%20LIAN%20SURBAKTI%20(NIM.%2051143008).pdf (Diakses pada tanggal 5
Oktober 2020)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 101: Penyajian Laporan
Keuangan Syariah (selanjutnya disebut PSAK 101) menetapkan dasar penyajian
laporan keuangan bertujuan umum untuk entitas syariah. Pernyataan ini mengatur
persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan
persyaratan minimal isi laporan keuangan atas transaksi syariah.
PSAK 101 juga memberikan penjabaran struktur dan isi pada laporan
keuangan syariah, mencakup:
6
56-Article%20Text-66-2-10-20200616.pdf (Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020)
C. Pengguna Kebutuhan Informasi Laporan Keuangan Entitas Syariah
Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial;
pemilik dana qardh; pemilik dana investasi syirkah temporer; pemilik dana
titipan; pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf; pengawas
syariah; karyawan; pemasok dan mitra usaha lainnya; pelanggan; pemerintah
serta lembaga-lembaganya; dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan
keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Beberapa kebutuhan ini meliputi:
a. Investor.
Investor dan penasehat berkepentingan dengan risiko yang melekat serta
hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan entitas syariah untuk membayar dividen.
b. Pemberi dana qardh.
Pemberi dana qardh tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana qardh dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
c. Pemilik dana syirkah temporer.
Pemilik dana syirkah temporer yang berkepentingan akan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan
investasi dengan tingkat keuntungan yang bersaing dan aman.
d. Pemilik dana titipan.
Pemilik dana titipan tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana titipan dapat
diambil setiap saat.
e. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf.
Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta mereka
yang berkepentingan akan informasi mengenai sumber dan penyaluran
dana tersebut
f. Pengawas syariah.
Pengawas syariah yang berkepentingan dengan informasi tentang
kepatuhan pengelola entitas syariah akan prinsip syariah.
g. Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas entitas syariah. Mereka
juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan entitas syariah dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
h. Pemasok dan mitra usaha lainnya.
Pemasok dan mitra usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Mitra usaha berkepentingan pada
entitas syariah dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada
pemberi pinjaman qardh kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka
tergantung pada kelangsungan hidup entitas syariah.
i. Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup entitas syariah, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan, atau tergantung pada, entitas syariah.
j. Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas entitas syariah. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas entitas syariah,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya
k. Masyarakat.
Entitas syariah mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.
Misalnya, entitas syariah dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran entitas syariah serta
rangkaian aktivitasnya.7
D. Persamaan dan Perbedaan Laporan Keuangan Entitas Syariah & Laporan
Keuangan Entitas Konvensional
Persamaan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan antara perbankan syariah
(PSAK No. 59) dan perbankan konvensional (PSAK No. 31). Standar akuntansi
antara perbankan syariah dan perbankan konvensional menyajikan suatu
informasi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda pula. Walaupun
demikian, kedua standar akuntansi keuangan ini mempunyai beberapa
persamaan.
1. Persamaan Laporan Keuangan Syariah dan Konvensional
Pada umumnya tujuan sebuah laporan keuangan adalah sebagai berikut,
beberapa persamaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5
(perbankan syariah) dan Pernyataan Standar Akuntansi No. 31 (perbankan
konvensional) adalah sebagai berikut:8
1) Memberikan informasi kas yang dapat dipercaya mengenai posisi
keuangan perusahaan atau lembaga keuangan pada periode tertentu.
2) Memberikan laporan keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil
usaha perusahaan atau lembaga keuangan dalam periode tertentu.
7
%201/KERANGKA_DASAR_PENYUSUNAN_DAN_PENYAJIAN.pdf diakses pada tanggal
5 Oktober 2020)
8
Iwan Wahyudin S dkk, Perbandingan Laporan Keuangan Syariah Dengan Laporan Keuangan
Konevnsional. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018. Hlm. 11-12
3) Memberikan informasi yang dapat membantu pihak-pihak yang
berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan
potensi suatu perusahaan atau lembaga keuangan.
4) Memberikan informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan
pihak-pihak berkepentingan dengan laporan kebutuhan yang
bersangkutan.
Dari keempat tujuan umum sebuah lembaga keuangan diatas dapat
disimpulkan bahwasannya persamaan antara laporan keuangan
dikonvensional dan laporan syariah adalah sama-sama untuk
menginformasikan keadaan keuangan suatu lembaga atau instansi.
2. Perbedaan Laporan Keuangan Syariah dan Konvensional
1) Dari pelaporan
Dalam perkembangan perbankan, standar akuntansi keuangan
perbankan sudah diatur dalam undang-undang. Untuk standarisasi
perbankan konvensional telah diatur dalam standar keuangan akuntansi
nomor 31 tentang akuntansi perbankan sedang untuk perbankan syariah
diatur dalam akuntansi keuangan nomor 59 mengenai akuntansi
perbankan syariah.
Secara umum perbankan konvensional dan perbankan syariah
memiliki perbedaan prinsip yang mendasar. Perbankan konvensional
lebih menekankan pada bunga, sedangkan syariah lebih kepada
pembagian hasil. Dalam laporan keuangan bank konvensional memiliki
5 jenis laporan keuangan, sedangkan laporan keuangan syariah memiliki
8 jenis laporan keuangan. Perbedaannya sebagai berikut:9
Kriteria pengakuan suatu pos adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang
dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus,
biaya atau nilai harus diestimasi, penggunaan estimasi yang layak merupakan
bagian esensial dalam penyusunan laporan keuangan tanpa mengurangi
tingkat keadalan.
Suatu pos yang ada pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria
pengakuan dapat memenuhi syarat untuk diakui pada masa depan sebagai
akibat Dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Suatu pos yang
memiliki karakteristik esensial suatu unsur tetapi tidak dapat memenuhi
kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan
atau skedul tambahan.
11
https://sharianomics.wordpress.com/2010/12/09/keandalan-pengukuran-pada-laporan-keuangan-
entitas-syariah/ (diakses pada tanggal 3 Oktober 2020)
penyajian secara wajar, kebajikan akuntansi, kelangsungan usaha, dasar
akrual, materialitas Dan agregasi, saling hapus/offsetting, dan informasi
komparatif. Berikut ini PSAK No. 101 (2007) yang mengatur hal-hal tersebut
yaitu:
• persyaratan dan pedoman PSAK yang mengatur hal-hal yang mirip dengan
masalah terkait.
12
Dhaka Suryadi, “Laporan Keuangan Entitas Syariah Sebagai Alat Ukur Kinerja Bisnis”. Jurnal Asy –
Syukriyyah. Vol. 12, April 2014. Hal 7-14
13
https://akuntansikeuangan.com/laporan-posisi-keuangan-bank-syariah/
14
https://akuntansikeuangan.com/format-laporan-laba-rugi-bank-syariah/
3. Laporan Arus Kas15
15
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/laporan-keuangan/laporan-keuangan-syariah/
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Lap. Perubahan dana investasi terkait16
16
http://seputarbahan.me/
6. Lap. rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil & Lap. Sumber dana dan
penggunaan dana zakat
7. Laporan dan penggunaan dana kebaikan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jadi dari paparan yang terdapat dalam pembahasan makalah ini dapat
kita simpulkan bahwa laporan Keuangan Entitas Syariah adalah suatu
laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai entitas syariah
meliputi aset, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas, pendapatan dan
beban, arus kas, dana zakat dan dana kebajikan yang dapat membantu
pengguna Laporan Keuangan Entitas Syariah dalam memprediksi arus kas
pada masa depan. Adapun pengguna Laporan Keuangan Entitas Syariah
yaitu investor, masyarakat, pemerintah, dan lain sebagainya. Seperti yang
kita ketahui bahwa Laporan Keuangan Entitas Syariah memiliki perbedaan
dengan Laporan Keuangan Entitas Konvensional. Perbedaan keduanya
terletak pada jenis laporan keuangannya. Berbeda dengan Laporan Keuangan
Entitas Konvensional yang hanya memiliki 5 jenis laporan keuangan,
Laporan Keuangan Entitas Keuangan Syaraih memiliki 8 jenis laporan
keuangan yaitu : 1) Neraca 2)Laporan laba rugi 3) Laporan arus kas
4)Laporan perubahan ekuitas 5)Lap. Perubahan dana investasi terikat 6) Lap.
rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil 7)Lap. sumber dana dan penggunaan
dana zakat 8) Laporan dan penggunaan dana kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/laporan-keuangan/laporan-keuangan-
syariah/ diakses pada 08 Oktober 2020
%201/BAYU%20LIAN%20SURBAKTI%20(NIM.%2051143008).pdf (Diakses
pada tanggal 5 Oktober 2020)
%201/KERANGKA_DASAR_PENYUSUNAN_DAN_PENYAJIAN.pdf diakses
pada 5 Oktober 2020
https://www.finansialmu.com/4-karakteristik-laporan-keuangan-baik-menurut-iai/
diakses pada 5 Oktober 2020