Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RUANG LINGKUNG AKUNTANSI SYARIAH

Mata Kuliah : AKUNTANSI SYARIAH

Dosen Pengampu: Ibu Aya Sofia Ardelia, S.E.I, M.E.

OLEH KELOMPOK 1 :

KHOIRUL IMAM (B1061201048)


HENDRAWAN (B1061201047)
RIZKIA MILLATUL FACHRIYAH (B1061201029)
UTARI PRADINI (B1061201035)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
2
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah Analisis Manfaat Biaya ini disusun guna memenuhi tugas dosen Ekonomi Publik kami
Ibu Aya Sofia Ardelia, S.E.I, M.E. di Universitas Tanjungpura. Ada pula maksud serta tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk membagikan pengetahuan tentang Ruang Lingkup
Akuntansi Syariah.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Aya Sofia Ardelia, S.E.I, M.E.
sebagai dosen mata kuliah Akuntansi Syariah yang sudah memberikan arahan kepada saya sampai
bisa menuntaskan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang
sudah membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya sebagai penulis berharap makalah ini bisa berguna bagi semua golongan. Harapan kepada
pembaca yang hendak membaca makalah ini supaya lebih mengetahui tentang analisis manfaat
biaya. Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun serta membantu akan terima demi kebaikan pembuatan makalah
berikutnya.

Pontianak, 29 Agustus
2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................................1

1.3 TUJUAN...................................................................................................................2

1.4 MANFAAT..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI SYARIAH.............................................................3

2.2 Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10

3.2. Saran......................................................................................................................10

REFERENSI....................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem keuangan Islami merupakan bagian dari konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam,
yang tujuannya adalah memperkenalkan sistem nilai dan etika Islam ke dalam lingkungan ekonomi.
Karena dasar etika ini, maka keuangan dan perbankan Islam bagi kebanyakan muslim adalah bukan
sekedar sistem transaksi komersial. Persepsi Islam dalam transaksi finansial itu dipandang oleh banyak
kalangan muslim sebagai kewajiban agamis. Kemampuan lembaga keuangan Islam menarik investor
dengan sukses bukan hanya tergantung pada tingkat kemampuan lembaga itu menghasilkan keuntungan,
tetapi juga pada persepsi bahwa lembaga tersebut secara sungguh-sungguh memperhatikan restriksi-
restriksi agamis yang digariskan oleh Islam. Seiring dengan terjadinya krisis global dalam sistem
keuangan kapitalis, kini para ekonom barat mulai mengadopsi sistem keuangan Islami. Banyak dari
mereka yang melakukan kajian mendalam terhadap perekonomian yang berlandaskan prinsipprinsip
Syariat Islam.
Sistem yang bersumber dari ajaran Allah SWT, ini terbukti tetap tangguh menghadapi
permasalahan tersebut baik yang terjadi tahun 1998 maupun 2008 dan hingga kini. Sistem keuangan
syariah merupakan bagian dari upaya memelihara harta agar harta yang dimiliki seseorang diperoleh dan
digunakan sesuai dengan ketentuan syariah. Dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 29, Allah SWT
berfirman yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama
suka diantara kamu dan janganlah membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”. Harta yang dimiliki oleh setiap orang merupakan titipan dari Allah SWT yang akan dimintai
setiap pertanggungjawabannya. Adanya aturan ketentuan syariah bertujuan agar tercapai kemaslahatan
bagi setiap orang. Akan tetapi. Allah SWT memberikan kebebasan kepada setiap hamba-Nya untuk
menentukan pilihannya dan harus menerima konsekuensi dari setiap pilihannya tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a) Apa yang dimaksud dengan akuntansi syariah?
b) Apa arti penting akuntansi syariah?
c) Apa konsep dasar akuntansi syariah?
d) Apa prinsip-prinsip akuntansi syariah?
e) Apa perbedaan akuntansi syariah dan konvensional?
1.3 TUJUAN
a) Untuk mengetahui arti akuntansi syariah.
b) Untuk mengetahui arti penting akuntansi syariah.
c) Untuk mengetahui konsep dasar akuntansi syariah.
d) Untuk mengetahui prinsip-prinsip akuntansi syariah.
e) Untuk mengetahui perbedaan akuntasi syariah dan konvensional.

1.4 MANFAAT
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai
informasi dan referensi kepustakaan bagi mahasiswa lainnya. Selain itu, diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak yang membutuhkan, menambah
wawasan bagi pembaca dalam hal tentang akuntasi syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI SYARIAH


Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran,
sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan.
Syariah adalah Aturan yang telah ditetapkan Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia
dalam menjalani segala aktivitasnya di dunia. Akuntansi Syariah adalah Akuntansi yang sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT..
1. Akutansi Syariah Menurut Para Ahli
Selain dari pengertian secara umumnya kami juga akan memberikan beberapa pendapat
ahli tentang Akuntansi Syariah, sebagai berikut.
a. Menurut Prof. Dr. Omar Abdullah Zaid
Menurut Prof. Dr. Omar Abdullah Zaid dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Syariah,
pada halaman 57 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut : “Muhasabah yakni suatu aktifitas
yang teratur yang berkaitan dengan pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-
keputusan yang sesuai dengan syari’at dan jumlah-jumlahnya, di muat dalam catatan-catatan
yang representatif, dan berkaitan dengan pengukuran dengan hasil-hasil keuangan yang
berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, dan keputusan-keputusan tersebut
untuk membentuk pengambilan keputusan yang tepat.
Dengan definisi ini kita bisa membatasi karakteristik muhasabah dalam poin-poin berikut
ini.
 Aktifitas yang teratur.
 Pencatatan yang mencakup transaksi, tindakan, dan keputusan yang sesuai
hukum, jumlah- jumlahnya, dan di dalam catatan-catatan yang representatif
 Pengukuran hasil-hasil keuangan.
 Membantu pengambilan keputusan yang tepat.

3
b. Menurut Sofyan S. Harahap
Menurut Sofyan S. Harahap dalam buku Akuntansi Social ekonomi dan Akuntansi Islam
hal 56, mendefinisikan: “Akuntansi Islam atau Akuntansi syariah pada hakekatnya adalah
penggunaan akuntansi dalam menjalankan syariah Islam. Akuntansi syariah terbagi dalam dua
versi: Akuntansi syariah yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana masyarakat
menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi Muhammad SAW, Khulaurrasyidiin,
dan pemerintah Islam lainnya. Akuntansi syariah yang saat ini muncul dalam era dimana
kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai atau dihegemony oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda
dari sistem nilai Islam.
Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon situasi dalam masyarakat yang
ada pada masanya. Tentu akuntansi merupkan produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan
masyarakat akan informasi yang disuplainya.”
c. Menurut Toshikabu Hayashi
Menurut Toshikabu Hayashi dalam tesisnya yang berjudul “On Islamic Accounting”
menerangkan bahwa Akuntansi Barat atau Konvensional memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh
kaum kapital dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme.
Sedangkan dalam Akuntansi Islam terdapat “meta rule” yang berasal diluar konsep
akuntansi yang harus dipatuhi, yakni hukum Syariah yang berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan
manusia. Akuntansi Islam sesuai dengan kecenderungan manusia yakni “hanief” yang menuntut
agar perusahaan juga memiliki etika serta tanggung jawab sosial.
Bahkan ada pertanggung jawaban di akhirat, dimana setiap orang akan
mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Tuhan yang memiliki Akuntan sendiri yakni
malaikat Rakib dan Atid yang mencatat semua tindakan manusia bukan saja hanya pada bidang
ekonomi, tetapi juga dalam masalah sosial dan pelaksanaan hukum Syariah lainnya.”
2. Arti Penting Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah dibutuhkan karena:
 Kewajiban atas pelaksanaan Syariah
 Kebutuhan akibat pesatnya perkembangan transaksi keuangan syariah
 Kebutuhan akuntabilitas/ pertanggungjawaban, entitas/ kelembagaan yang
menerapkan prinsip Syariah
3. Konsep Dasar Akuntansi Syariah

4
Dalam hal ini ada beberapa konsep dasar dalam akutansi syariah, meliputi:
a. Entitas Bisnis
Entitas atau kesatuan bisnis adalah perusahaan atau lembaga yang dianggap sebagai
entitas ekonomi dan hukum yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan atau para
pemiliknya secara pribadi.
b. Kesinambungan
Suatu aktivitas dianggap akan berjalan terus
c. Stabilitas Daya Beli Unit Moneter
Uang atau alat tukar yang digunakan harus bersifat stabil atau tetap. Satu-satunya uang
yang memungkinkan hal ini adalah uang yang memiliki bahan dasar emas sehingga nilainya
relatif setara dengan benda.
d. Periode Akuntansi
Salah satu tujuan dari akuntansi syariah adalah perhitungan zakat. Zakat diwajibkan
ketika harta telah mencapai nishob dan haul. Nishob adalah jumlahnya sementara haul adalah
periodenya yang merupakan setahun. Periode akuntansi syariah mengikuti haul zakat yaitu
setahun. Perhitungan dilakukan setiap akhir tahun.
4. Prinsip Akuntansi Syariah
Terdapat beberapa prinsip dalam akutansi syariah, yaitu antara lain:
a) Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip ini mengharuskan laporan keuangan akuntansi untuk mengungkapkan hal-hal
yang penting agar laporan tersebut jelas dan tidak menyesatkan. Tidak ada manipulasi. Tidak ada
yang ditutup-tutupi. Landasannya adalah Surat Al-Baqarah ayat 282;
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah dia menulis, dan hendaklah orang
yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah dia bertakwa
kepada Allah Rabbnya, dan jangan-lah dia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah
dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki,

5
maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya
jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan
(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,
baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.
Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah Ayat 282-283)
b) Prinsip Konsistensi
Prosedur yang digunakan sebagaimana yang disepakati di awal harus dianut dan
dilaksanakan secara konsisten serta teratur dari waktu ke waktu.
c) Prinsip Dasar Akrual
Kas diakui pada saat terjadinya transaksi. Sebagai gambaran yaitu ada seorang bapak
yang ingin membeli barang tertentu tetapi lupa membawa uang. Sang penjual mempersilahkan
untuk membawa terlebih dahulu barang tersebut. Sang bapak mengatakan akan langsung kembali
tetapi lupa, sehingga baru mengembalikan keesokan harinya. Apabila seperti hal itu, uang bapak
tetap masuk ke dalam hitungan kas pada hari dimana barang dibawa.
d) Prinsip Nilai Tukar yang Sedang Berlaku
Harta, hutang, modal, laba, dan elemen-elemen lain dari laporan keuangan menggunakan
nilai tukar yang sedang berlaku. Sebagai gambaran yaitu sebuah laporan berisi sebuah transaksi

6
beberapa bulan yang lalu. Katakanlah salah satu item yang dibeli ialah bensin yang pada waktu
itu berharga 7500 perliternya.
Ketika dimasukkan ke dalam laporan sekarang harga bensin sudah 8500 perliter. Maka
yang dimasukkan ke dalam laporan tetap harga bensin ketika dibeli lima bulan lalu yaitu 7500
perliter. Tidak berubah.
e) Prinsip Penandingan
Pada prisnsip penandingan, beban harus diakui pada periode yang sama dengan
pendapatan.

2.2 Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional


Berikut ini, beberapa perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional dari
beberapa sisi dan penjelasannya.
1. Perbedaan dari Segi Pengertiannya
Akuntansi syariah dan akuntansi konvensional memiliki perbedaan dari sisi
pengertiannya yang paling dasar. Akuntansi syariah lebih mengarah pada pembukuan,
pendataan, kerja dan usaha, serta perhitungan dan perdebatan sesuai dengan syarat yang telah
disepakati. Hal ini juga sekaligus menjadi penentuan imbalan yang meliputi, semua pekerjaan
yang berkaitan dengab keduniaan maupun keakhiratan.
Sedangkan, akuntansi konvensional adalah seputar pengumpulan dan pembukuan
sekaligus penelitian tentang keterangan-keterangan dari berbagai macam aktivitas. Karena,
pengguna lembaga keuangan syariah memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dengan
pengguna dari lembaga keuangan konvensional.
2. Perbedaan tujuan
Tujuan akuntansi syariah juga berbeda dengan akuntansi konvensional. Akuntansi
syariah bertujuan menjaga harta yang merupakan hujjah atau bukti ketika terjadi perselisihan,
membantu mengarahkan kebijaksanaan, merinci hasil usaha untuk keperluan zakat, penentuan
hak-hak mitra bisnis, menetapkan imbalan dan hukuman, serta penilaian evaluasi kerja dan
motivasi
Sedangkan, akuntansi konvensional biasanya bertujuan menjelaskan utang piutang,
untung rugi, sentral moneter dan membantu mengambil ketetapan-ketetapan manajemen.
3. Perbedaan karakteristik

7
Karakteristik akuntansi syariah dan konvensional juga berbeda. Akuntansi syariah
berjalan sesuai dengan nilai-nilai akidah dan akhlak. Karena itu, seorang akuntan bertugas
memberikan data-data dalam membantu orang yang bersangkutan seputar hubungan kesatuan
ekonomi dengan kaidah dan hukun syariat islam dalam bidang muamalah.
Dalam hal ini, seorang akuntan juga sudah sadar harus mempertanggungjawabkan
pekerjaannya di hadapan Allah. Mereka tidak bisa mengabulkan keinginan pemilik modal, jika
terdapat langkah yang menyeleweng dari hukum Allah dan memutarbalikan fakta.
Sedangkan, akuntansi konvensional berjalan sesuai peraturan-peraturan dan teori dari
manusia yang memiliki sifat khilaf, lupa, keterbatasan ilmu dan wawasan. Karena itu, konsep
akuntansi koncensioanl lebih labil dan tidak permanen. 
Konsep, sistem, dan teknik akuntansi yang membantu suatu lembaga diperlukan untuk
menjaga tujuan, fungsi dan operasionalnya berjalan sesuai dengan ketentuan syariah. Selain
itu, konsep ini juga bisa menjaga hak-hak stakeholders yang ada di dalamnya dan mendorong
lembaga keuangan mencapai kesejahteraan hakiki di dunia dan akhirat. Oleh sebab itu,
perusahaan syariah seperti perbankan menerapkan kerangka kerja syariah dan sifat transaksi
yang berbeda dengan perusahaan atau perbankan konvensional.
4. Perbedaan modal
Modal yang digunakan untuk menjalankan akuntansi syariah dan konvensional pun
berbeda. Modal akuntansi kovensional terbagi menjadi dua macam, yakni modal tetap atau
aktiva tetap dan modal yang beredar atau aktiva lancar.
Sedangkan, modal yang digunakan akuntansi syariah berupa barang-barang pokok yang
dibagi menjadi harta berupa uang dan harta berupa barang. Kemudian barang-barang pokok ini
dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
5. Perbedaan konsep
Konsep akuntansi syariah dan konvensional pun berbeda. Akuntansi konvensional
mempraktekkan teori pencadangan dan ketelitian, dari menanggung semua kerugian dalam
perhitungan dan menyampaikan kemungkinan laba yang diperoleh.
Sedangkan, akuntansi syariah memperhatian hal itu dengan menentukan nilai atau harga
berdasarkan nilai tukar yang berlaku dan membentuk cadangan bila terjadi bahaya atau resiko
tertentu.

8
6. Perbedaan Prinsip
Akuntansi syariah dan akuntansi konvensional memiliki perbedaan prinsip dasar,
seperti yang dipaparkan pada awal. Tetapi secara khusus, akuntansi konvensional menerapkan
prinsip bahwa laba han ya ada ketika terjadi jual beli.
Sedangkan akuntansi syariah memandang laba sesuai dengan prinsip akidah. Laba akan
ada pada saat adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual
maupun belum terjual. Meskipun, jual beli adalah suatu keharusan untuk mendapatkan laba
dan laba tidak boleh dibagi sebelum laba diperoleh secara nyata.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran,
sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan. Syariah adalah Aturan yang telah ditetapkan Allah SWT untuk
dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitasnya di dunia. Akuntansi Syariah adalah
Akuntansi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
ada beberapa konsep dasar dalam akutansi syariah, meliputi: Entitas Bisnis,
Kesinambungan, Stabilitas Daya Beli Unit Moneter, Periode Akuntansi. Terdapat beberapa
prinsip dalam akutansi syariah, yaitu antara lain: Prinsip Pengungkapan Penuh, Prinsip
Konsistensi, Prinsip Dasar Akrual, Prinsip Nilai Tukar yang Sedang Berlaku, Prinsip
Penandingan.
perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional dari beberapa sisi dan
penjelasannya : Perbedaan dari Segi Pengertiannya, Perbedaan tujuan, Perbedaan karakteristik,
Perbedaan modal, Perbedaan konsep.

3.2. Saran
Demikianlah pokok pembahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan, besar
harapan saya makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

10
REFERENSI
1. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/66026293/
Makalah_Sistem_Keuangan_Islam_Oleh_Al_dina_Putri.C1f018034.Ekonomi_Islam_Perte
muan_5_-with-cover-page-v2.pdf?
Expires=1661786769&Signature=aC0NV~WMzOqJ8ydHj55egZr8r72TF14MVYV5hQlT
GwfLHheehpyi4siEfJrUd1uZ52OqkplVRu6PUlzFWSXqEcUA8fAoGllJCRKPeVEboQ1O
ChAezzW0thpBwYo3un7YZsKaFYGMTtAXha-6FnzsmpGYOhwu1R76tIPPt-
cqXgaDyKTtNpUlJ4FtvzmT4G4eSmWbFE0squHlmsyABOgQLPTyJYxRlnKuwkxZ8I8o
S~kom40at3nory~XqeZoblLJpqU1TrRZcKK1I6v7fqZcVwXh2L7CwQ4~CXaqWc7e3RK
zjHDlSuS05A3-~pTs8sgkMnrg6UExcvuSD1JVZx2fMQ__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
2. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/
65757507/7_FAUZIAH_CAHIRIYATI_C1F018013_AKUNTANSI_2-with-cover-page-
v2.pdf?Expires=1661786827&Signature=gQiQJtMGlLprS7-g0bJG-
qZNqD8JlOyzoJQ2RWlKri-
Gbvsk1C8ETtrEM5VwInj~HQjU8eLGyi0L7z2B1AlmsaCae66JzZd8WGhekFQnw61mknt
DQScat700tR-V1LNvYExGDMlFvOweuwa1xE4RxxNT9bjBUk4J2-
FsJSVDCwS4tfjO7sLIkRDtBrA1tCNkpFWfq5FA~lPXHYgSu6H8iIYeSeGZs0RL~7vDyI
Hf5tzDgOq67F2NFhIhg8BfoRVx0xVdWRyrMWrfGuNTEP2-
~ny5kdpBK5UfZKQswvdkgVBhUUUcJEU~bSFO6Y-bXkwCKYf5ng5X2M3xZaBruJ-
nzw__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
3. https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/267

11

Anda mungkin juga menyukai