Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STANDAR AKUNTANSI

Kelompok :

1. Mario Ananda Saputra


2. M. Ulul Ilmi
3. M. Anugrah Gemilang
4. Sahrul Ramadan
Dosen Pengampu :

Syafrul Antoni, SE, M.si

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

T.A 2023 M/ 1444 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
kemudahan sehinga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-nya tentunya kami tidak sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya diakahirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya., baik sehat fisik maupun akal pikiran. Kami sadar bahwa tulisan ini
jauh dari kata sempurna untuk itu kami selalu membuka diri akan kritikan dan
saran yang membangun bagi pembaca untuk melengkapi makalah ini.

Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak selaku


dosen mata kuliah pendidikan yang telah memberikan kami kesempatan untuk
menyempaikan makalah ini. Suatu kebanggaan bagi yang diberi kepercayaan
oleh dosen untuk menjelaskan hal tersebut.

Maka dari itu, kami selaku pihak yang diberi tugas, mencoba memaparkan
beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah
yang akan kami persentasekan ini. Sekian dari kami mohon maaf jika terdapat
kesalahan dari segi penulisan maupun dalam redaksi.Kritik dan saran sangat
kami harapkan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

A. LATAR BELAKANG..........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................
C. TUJUAN MASALAH..........................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................

A. STANDAR AKUNTANSI...................................................................
B. PRINSIP-PRINSIP DASAR STANDAR AKUNTANSI.....................
C. JENIS STANDAR AKUNTANSI........................................................
D. PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI KONVENSIONAL DAN
STANDAR AKUNTANSI SYARIAH.................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................................

A. KESIMPULAN.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
A. LATAR BELAKANG

Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur’an dan Al-Hadis membantu


manusia untuk menyelenggarakan praktik ekonomi yang berhubungan dengan
pengakuan, pengukuran dan pencatatan transaksi dan pengungkapan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban secara adil (Wiroso, 2011). Hak dan kewajiban itu timbul
karena manusia ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara
amanah. Sehingga akuntansi sesungguhnya adalah alat pertanggung jawaban
kepada Sang Pencipta dan sesama makhluk, yang digunakan oleh manusia untuk
mencapai kodratnya sebagai khalifah. Dengan perkembangan lembaga keuangan
Islam, Pernyataan wacana Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) juga
dikembangkan. benda Hal ini relevan karena keberadaan institusi atau perusahaan
tidak akan terpisah Proses pencatatan akuntansi. Setiap organisasi atau perusahaan
memiliki kewajiban Mencatat aktivitas akuntansi yang terjadi Perusahaan
selanjutnya mengusulkan persiapan dan Perkenalkan laporan keuangan kepada
pengguna.

Fungsi bank syariah antara lain menghimpun dan menyalurkan dana kepada
masyarakat, dimana penyaluran dana ini terdiri dari berbagai bentuk produk bank
syariah di antaranya adalah produk pendanaan, produk pembiayaan, produk jasa
perbankan, dan produk social. Dalam melaksanakan kegiatan penghimpunan
dana, bank syariah menerima simpanan dari masyarakat. Sedangkan dalam
kegiatan penyaluran dana, bank syariah memberikan jasa dalam bentuk

pembiayaan dan investasi. Salah satu praktik ekonomi yang berlandaskan


nilai syariah muamalah adalah murabahah. Murabahah adalah salah satu akad jual
beli bernilai tijarah, mempunyai nilai keuntungan. Sebagai salah salah satu
kegiatan ekonomi inilah, pelaku murabahah wajib mentaati perlakuan akuntansi
murabahah yang ada. Di Indonesia, PSAK 102 memuat peraturan perlakuan
akuntansi murabahah.

Murabahah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli barang dengan


harga tertentu Sumber dengan manfaat tambahan yang disepakati, bank Penjual
dan pelanggan bertindak sebagai pembeli. siap pembayaran Pembayaran angsuran
atau kesepakatan bersama. Pendanaan di bawah kontrak Murabahah Transaksi
perdagangan komoditas berdasarkan kenaikan biaya komoditas Margin yang
disepakati kedua belah pihak, penjual Beri tahu pembeli tentang biayanya terlebih
dahulu.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian standar akuntansi?


2. Apa saja prinsip-prinsip standar akuntasi?
3. Apa saja jenis standar akuntansi
4. Apa perbedan standar akuntansi konvensional dan standar akuntansi
syariah?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari rumusan makalah diatas sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian standar akuntansi?
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip standar akuntansi ?
3. Untuk mengetahui jenis standar akuntansi?
4. Untuk mengetahui perbedaan standar akuntansi konvensional dan standar
akuntansi syariah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. STANDAR AKUNTANSI

Menurut Hans (2012), Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan,


yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi
berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam buku  Akuntansi Basis Pengambilan
Keputusan Bisnis, Henry, Akuntansi (accounting ) adalah proses pengukuran
aktivitas ekonomi entitas dalam satuan uang dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak yang  berkepentingan.
Sedangkan bagi Henry, Akuntansi (accounting) adalah proses  peng-
identifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi
suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada  para pemakai
informasi berkepentingan.
Supriyono menjelaskan bahwa pengertian akuntansi keuangan adalah proses
pencatatan dan penggolongan, peringkasan, dan penyajian, dari transaksi
keuangan suatu badan usaha dengan cara yang sistematis, serta penafsiran
terhadap hasilnya dari laporan-laporan yang disajikan oleh akuntansi. Tujuan
akuntansi keuangan adalah sebagai alat pembantu untuk menjalankan fungsi, alat
komunikasi dan pertanggungjawaban dari manajemen kepada berbagai pihak yang
menggunakan laporan keuangan, sesuai kepentingan masing-masing pemakai.
Disisi lain Farid dan Siswanto dalam Fahmi (2011) menyatakan: “Laporan
keuangan merupakan informasi yang mampu diharapkan mampu memberikan
bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi  bersifat finansial”
B. PRINSIP-PRINSIP STANDAR AKUNTANSI

Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dalam cara melakukan proses akuntansi.
Prinsip ini dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan. Prinsip akuntansi
tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil objektif dari suatu bentuk
permasalahan keuangan. 

Adanya prinsip ini akan berguna untuk membuat laporan keuangan yang baik
dan mudah dibaca. Prinsip akuntansi juga merupakan pedoman yang tidak dibuat
oleh sembarang orang. Di Indonesia, prinsip tersebut mengacu pada aturan dari
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia).

Ada beberapa tujuan dari adanya prinsip-prinsip dasar akuntansi, yaitu sebagai
berikut: 

1. Adanya aturan yang jelas dalam melakukan proses akuntansi yang benar.
Jadi, setiap akuntan sama-sama membuat laporan keuangan sesuai dengan 
pedoman tersebut. 
2. Laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan. 
3. Proses akuntansi yang dilakukan akan bersifat objektif begitu juga dengan
pandangan orang dari laporan yang dibuat. Dengan demikian, hasil dari
akuntansi bisa menghasilkan solusi dari masalah yang ada. 

prinsip-prinsip dasar akuntansi yang diterapkan di Indonesia: 

1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)


2. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
3. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
5. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

C. Jenis-jenis standar akuntasi


1. PSAK – IFRS
PSAK merupakan perubahan nama terbaru dari SAK yang disusun
dan diterbitkan oleh DSAK pada tahun 2012. Penyusunan PSAK ini
mengikuti standar yang digunakan oleh IFRS atau International Financial
Reporting Standards dengan menyesuaikan pada kondisi bisnis di
Indonesia.

Pembuatan dan penyusunan PSAK ini menjadi standar dalam


pencatatan, penyusunan, dan penyajian laporan keuangan.

Adanya standar yang sesuai dengan PSAK ini membuat semua


informasi keuangan yang ada mudah dipahami dan relevan bagi semua
pengguna laporan keuangan tersebut.

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan jenis PSAK ini


digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang tergolong ke dalam
perusahaan publik. Pemilihan IFRS sebagai pedoman bagi PSAK adalah
karena adanya penilaian transaksi dan evaluasi pada laporan keuangan.

Adanya penilaian dan evaluasi ini dapat mencerminkan kondisi


ekonomi secara nyata. Penerapan IFRS sendiri juga memberikan beberapa
manfaat seperti meningkatkan daya banding dari laporan keuangan,
memberikan informasi yang berkualitas pada pasar modal, hingga
meningkatkan kualitas dari laporan keuangan itu sendiri.

2. SAK – ETAP

Sebaliknya, bila perusahaan tersebut belum atau tanpa akuntabilitas


publik, maka proses penyusunan laporan keuangannya menggunakan
SAK-ETAP.

Sehingga pembuatan laporan keuangan dari perusahaan tersebut


harus menggunakan standar khusus, bila ditujukan untuk penggunaan
eksternal perusahaan. Karena perusahaan belum memiliki akuntabilitas
publik, maka laporan keuangannya juga lebih sederhana.

Laporan keuangan yang sederhana ini disusun dengan


menggunakan standar jenis SAK-ETAP. Pada standar jenis ini, tidak ada
penilaian pada aset tetap dan aset tak berwujud. Laporan laba/rugi yang
dibuat juga laporan yang bersifat komprehensif. SAK-ETAP ini
menggunakan standar akuntansi IFRS yang sudah disederhanakan.

Adanya laporan keuangan dengan standar SAK-ETAP ini dapat


membantu perusahaan yang berskala kecil dan menengah dalam
penyusunan laporan keuangannya.

Standar yang digunakan pada SAK-ETAP ini lebih sederhana


karena siklus akuntansinya biasanya tidak berubah selama beberapa tahun.
Sehingga pengaturannya juga lebih sederhana. Namun, SAK-ETAP tetap
membutuhkan professional judgement pada proses auditnya.

3. PSAK – SYARIAH

Dilihat dari namanya saja sudah sangat mudah dipahami bahwa


standar akuntansi keuangan yang satu ini merupakan standar akuntansi
yang berbasis syariah. Penyusunan laporan keuangan yang menggunakan
standar PSAK-Syariah ini umumnya dilakukan oleh badan usaha yang
memiliki konsep syariah dalam penyelenggaraan usahanya.

Penyusunan PSAK-Syariah sendiri dilakukan oleh Dewan


Akuntansi Keuangan Syariah yang mengacu pada fatwa dari Majelis
Ulama Indonesia atau MUI. Dalam penyusunan PSAK-Syariah sendiri
sebetulnya masih menggunakan model SAK yang digunakan secara
umum. Namun, terdapat penyesuaian pada beberapa hal yang berkaitan
dengan transaksi syariah.
Beberapa transaksi syariah seperti Mudharabah, Salam, Istishna,
Murabahah, dan Ijarah adalah jenis-jenis transaksi yang dimasukkan dalam
PSAK-Syariah.

Transaksi ini tidak ada pada transaksi secara umum, sehingga


dalam laporannya harus menggunakan standar khusus yang ditetapkan
dalam PSAK-Syariah. Cabang PSAK-Syariah tergolong ke dalam jenis

SAK yang masih baru dikembangkan seiring berkembangnya badan usaha


syariah di Indonesia.

4. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH

Sesuai dengan namanya juga, SAP ini digunakan oleh instansi-


instansi pemerintah dalam menyusun laporan keuangannya. Tidak
terkecuali instansi pemerintah pusat maupun daerah, semuanya
menggunakan SAP dalam penyusunan laporan keuangannya.

Penerbitan SAP ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan


menjadi jenis SAK terakhir yang berlaku di Indonesia dan regulasinya
diatur oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan atau KSAP.

Penyusunan laporan keuangan instansi pemerintah memang harus


dibedakan dari jenis laporan keuangan perusahaan umum. Sifat laporan
keuangan instansi pemerintah yang tertutup membuat publikasinya tidak
bisa diketahui secara luas. Namun, penyusunan laporan keuangan ini tetap
wajib untuk menjamin pengelolaan keuangan negara yang transparan.

Dalam penyusunan laporan keuangan yang menggunakan Standar


Akuntansi pemerintah, ada beberapa jenis laporan yang disebut sebagai
laporan keuangan pokok. Laporan keuangan pokok yang dimaksud adalah
Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Keuangan negara adalah hal yang sangat sensitif karena
menyangkut pajak dari masyarakat. Dengan penyusunan laporan keuangan
ini, instansi pemerintah dituntut untuk tetap transparan dalam penggunaan
keuangan negara.  Sehingga tercipta instansi pemerintah yang baik dan
bersih untuk mendukung pemerintahan.

D. perbedaan standar akuntansi islam dan akuntansi konvensional:

Akuntansi syariah biasanya hanya bisa mengolah data-data keuangan berupa


transaksi yang sesuai syariah, seperti mudharabah, murabahah, dan lain
sebagainya. Sedangkan, akuntansi konvensional berjalan menggunakan dasar
hukum yang berasal dari undang-undang yang berlaku di suatu negara.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut Hans (2012), Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan,


yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi
berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam buku  Akuntansi Basis Pengambilan
Keputusan Bisnis, Henry, Akuntansi (accounting ) adalah proses pengukuran
aktivitas ekonomi entitas dalam satuan uang dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak yang  berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1, Edisi kelima, Salemba
Empat, Jakarta.
Sofyan Syafri Harahap, (2001), Teori Akuntansi, Cetakan Ke-3, Penerbit Raja
Grafindo Persada, PT., Jakarta.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-4-standar-akuntansi-keuangan-yang-berlaku-
di-indonesia/&ved=2ahUKEwjjrLKgt-
j9AhXTTGwGHWK_BSEQFnoECCYQAQ&usg=AOvVaw15QDSq9xxAGH4lc
nt4RPN2

Anda mungkin juga menyukai