AKUNTANSI SYARIAH
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Rahmat dan karunianya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang Lingkup Akuntansi Syariah” dengan baik
dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi syariah .
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bisnis perbankan bagi para
pembaca dan juga kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Meko Nanda Tejakusuma, S.E.,
M.Ak selaku dosen mata kuliah akuntansi syariah. Ucapan terima kasih juga kepada pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum lah sempurna
oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dan pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka Rumusan Masalah yang dirumuskan oleh
penulis di antaranya sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tauhid
Tauhid merupakan landasan utama bagi umat islam dan merupakan tiang yang
menopang seluruh bangunan islam, termasuk rancang bangun ekonomi islam.
3
2. Adil
Konsep keadilan dalam islam dijelaskan dalam surat al baqarah ayat 279,yaitu
adil dalam islam adalah tidak menzalimi dan tidak dizalimi.
3. Nubuwwah
Setiap aktivitas orang muslim harus mecontoh oleh nabi muhammad saw,
sebagai nabi yang diutus oleh allah untuk menyempurnakan akhlaq manusia, nabi
muhammad adalah teladan terbaik.
4. Ukhuwaah
Ukhuwah merupakan nilai universal dengan semangat saling tolong menolong
dan menjaga interaksi sosial dan menjaga harmonisasi tujuan semua pihak yang
memiliki kepentingan.
5. Ma’ad
Ma’ad adalah kebutuhan terhadap sebuah sistem akuntansi yang mampu
memisahkan antara transaksi yang halal dan haram.
4
pengguna lembaga keuangan syariah memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dengan
pengguna dari lembaga keuangan konvensional.
2. Perbedaan Tujuan
Tujuan akuntansi syariah juga berbeda dengan akuntansi konvensional. Akuntansi
syariah bertujuan menjaga harta yang merupakan hujjah atau bukti ketika terjadi
perselisihan, membantu mengarahkan kebijaksanaan, merinci hasil usaha untuk keperluan
zakat, penentuan hak-hak mitra bisnis, menetapkan imbalan dan hukuman, serta penilaian
evaluasi kerja dan motivasi
Sedangkan, akuntansi konvensional biasanya bertujuan menjelaskan utang piutang,
untung rugi, sentral moneter dan membantu mengambil ketetapan-ketetapan manajemen.
3. Perbedaan Karakteristik
Karakteristik akuntansi syariah dan konvensional juga berbeda. Akuntansi syariah
berjalan sesuai dengan nilai-nilai akidah dan akhlak. Karena itu, seorang akuntan bertugas
memberikan data-data dalam membantu orang yang bersangkutan seputar hubungan
kesatuan ekonomi dengan kaidah dan hukun syariat Islam dalam bidang muamalah.
Dalam hal ini, seorang akuntan juga sudah sadar harus mempertanggungjawabkan
pekerjaannya di hadapan Allah. Mereka tidak bisa mengabulkan keinginan pemilik modal,
jika terdapat langkah yang menyeleweng dari hukum Allah dan memutar balikan fakta.
Sedangkan, akuntansi konvensional berjalan sesuai peraturan-peraturan dan teori dari
manusia yang memiliki sifat khilaf, lupa, keterbatasan ilmu dan wawasan. Karena itu,
konsep akuntansi konsensional lebih labil dan tidak permanen.
4. Perbedaan Modal
Modal yang digunakan untuk menjalankan akuntansi syariah dan konvensional pun
berbeda. Modal akuntansi konsensional terbagi menjadi dua macam, yakni modal tetap atau
aktiva tetap dan modal yang beredar atau aktiva lancar.
Sedangkan, modal yang digunakan akuntansi syariah berupa barang-barang pokok yang
dibagi menjadi harta berupa uang dan harta berupa barang. Kemudian barang-barang pokok
ini dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
5. Perbedaan Konsep
Konsep akuntansi syariah dan konvensional pun berbeda. Akuntansi konvensional
mempraktekkan teori pencadangan dan ketelitian, dari menanggung semua kerugian dalam
perhitungan dan menyampaikan kemungkinan laba yang diperoleh. Sedangkan, akuntansi
5
syariah memperhatikan hal itu dengan menentukan nilai atau harga berdasarkan nilai tukar
yang berlaku dan membentuk cadangan bila terjadi bahaya atau risiko tertentu.
6. Perbedaan Prinsip
Akuntansi syariah dan konvensional memiliki perbedaan prinsip dasar, seperti yang
dijelaskan pada awal. Tapi secara khusus, akuntansi konvensional menerapkan prinsip
bahwa laba habya ada ketika terjadi jual beli. Sedangkan akuntansi syariah memandang
laba sesuai dengan prinsip akidah. Laba akan ada ketika adanya perkembangan dan
pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun belum terjual. Meskipun,
jual beli adalah suatu keharusan untuk mendapatkan laba dan laba tidak boleh dibagi
sebelum laba diperoleh secara nyata. Semoga ulasan singkat perbedaan akuntansi syariah
dan konvensional di atas memberikan pemahaman. Bahwa ada batas yang cukup bertolak
belakang dengan syariat Islam. Maka lahirlah istilah ekonomi syariah dan kini sedang
banyak dilirik masyarakat.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi syariah biasanya hanya bisa mengolah data-data keuangan berupa transaksi
yang sesuai syariah yang sesuai dengan syariah islam, seperti mudharabah, murabahah, dan
lain sebagainya. Sedangkan, akuntansi konvensional berjalan menggunakan dasar hukum
yang berasal dari undang-undang yang berlaku di suatu negara. Pesatnya pertumbuhan
industri keuangan Islam telah menjadi salah satu faktor penting di balik munculnya
akuntansi syariah. Akuntansi konvensional, yang dikembangkan berdasarkan pandangan
dunia Barat, dianggap tidak cukup untuk mengakomodasi karakteristik unik dari lembaga
keuangan syariah. Sebelum pembentukan AAOIFI, hampir setiap lembaga keuangan
syariah menetapkan kebijakan internal akuntansinya. Adapun dengan konsep yang berbeda
antara akuntansi syariah dan akuntansi konvensional dari segi pengertiannya, perbedaan
dari segi tujuan, karakteristik, perbedaan modal, perbedaan konsep, dan juga perbedaan
prinsip.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anggadini, Sri Dewi. Perlunya Akuntansi Syariah di Lembaga Bisnis (Keuangan) Syariah.
Diakses dari https://repository.unikom.ac.id/30512/1/volume-82-artikel-1.pdf