Oleh Kelompok 1 :
AKUNTANSI NON-REGULER
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga saya mampu
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Teori Akuntansi tentang Pengertian Teori
Akuntansi, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Baginda Muhammad Saw yang telah menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh
alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi
program studi Ekonomi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Akhirnya saya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, untuk itu kmi mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan
makalah yang akan datang.
Cianjur, 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1 ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
BAB 2 ............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
BAB 3 .......................................................................................................................... 17
PENUTUP.................................................................................................................... 17
1.1 Kesimpulan.................................................................................................... 17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi keuangan membahas bagaimana prosedur, meyode, teknik
pencatatan trasaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan
keuangan an ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman perlakuan akuntansi
terhadap suatu kejadian. Pedoman tersebut terefleksi dalam pendefinisian,
pengukuran penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen elemen atau pos pos
laporan keuangan. Bidang akuntansi yang menitik beratkan pada masalah
bagaimana melaksdanakan standar akuntansi (termasuk bagaimana mengaudit
laporan keuangan) sebenarnya msduk dalam bidang pengeahuan praktik.
Akuntansi yang di praktikan di dalam suatu wilayah negara sebenarnya tidak
terjadi begitu saja secara alamiah ttapi dirancang dan dikembangkan secara
sengaja ntuk menccapai tujuan sosial terrentu. Praktik ankuntansi dipengaruhi
oleh faktor lingkungan (sosial ekonomik politik) tempat akuntansi dijalankan.
Praktik akuntansi di suatu negara juga mengalami sejarah dan perkebangan yang
unik sesuai dengan perkembangan ekonomi sosial dan politik negara. Oleh karena
itu , struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan
yang lainnya.
Di balik praktik akuntansi sebenarnya terdapat seperangkat gagasan gagasan
yang melandasi paraktik tersebut berupa asumsi asumsi dasar, konsep konsep,
enjelasan, deskripsi, dan penalaran yang keseluruhannya membentuk bidang
oengetahuan teori akuntansi. Teori akuntansi menjelaskan mangapa praktik
akuntansi berjalan seperti yang diamati sekarang.praktik akuntansi yang nyatanya
berjalan si suatu negara belum tentu mereflekdikan pilihan terbaik ditinjau seecara
konseptual dan iseal serta tujuan yang inginsi capai. Teori akunandi membahas
perlakuan perlakuan dan model model alternatif yang dapat menjadi jaawaaban
atas masalah masalah yang dihadapi dalam praktik.
1
1.4 Manfaat penulisan
1. Sebagai salah satu syarat penilaian dan tugas dari mata kuliah manajemen
sumber daya manusia.
2. Sebagai salah satu bahan referensi bagi pembaca.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
yang terdokumentasi secara sistematis dalam bentuk literatur akuntansi.
Akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan didefinisikan sebagai berikut:
Seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa
berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu
lingkungan Negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Dalam arti sempit, akuntansi didefinisikan sebagai proses, fungsi atau praktik
sebagai berikut:
Proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,
pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan
dasar yang terdiri dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan
operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi
yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.
4
menuntut bahwa seperangkat pernyataan-pernyataan diturunkan secara logis atau
bernalar dari asumsi atau premis yang mendasarinya, korespondensi menentukan
apakah konklusi yang diturunkan dari teori yang melandasinya didukung oleh
fakta empiris di dunia nyata, keterujian menghendaki terdapatnya metoda yang
cukup meyakinkan untuk menguji teori, keuniversalan atau kekomprehensifan
adalah criteria untuk menentukan apakah pernyataan-pernyataan (teori) mampu
untuk mencakupi dan menjelaskan semua fakta yang berkaitan dengan fenomena
yang dibahas.
Tujuan akuntansi adalah menghasilkan atau menemukan prinsip-prinsip umum
untuk menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu (tujuan
pelaporan keuangan) bukan untuk mendapatkan kebenaran penjelasan (teori).
Proses untuk menentukan cara yang terbaik untuk mendapatkan produk (hasil) terbaik
dalam penerapan suatu teknologi disebut perekayasaan. Perekayasaan itu sendiri
meupakan suatu proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran,
dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia,
konsep, metoda, teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk (konkret atau
konseptual). Perekayasaan akuntansi mengikuti proses yan sama baik pada tingkat makro
(nasional) maupun pada tingkat mikro (perusahaan). Yang dimaksud akuntansi dalam
perekayasaan ini adalah akuntansi dalam arti luas yaitu sebagai suatu sistem pelaporan
keuangan umum yang melibatkan kebijakan umum akuntansi ( tentang struktur,
mekanisma, pihak yang terlibat, dan sstandar pelaporan) dalam suatu wilayah Negara
tertentu, Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi
5
keuangan untuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan
dalam suatu Negara untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomik.
Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan pengetahuan dan
sains dari berbagai disiplin ilmu. Pada tingkat makro, produk perekayasaan akuntansi
adalah semacam konstitusi yang disebut rerangka konseptual.
Rekayasa Akuntansi
6
diteorikan dipenuhi beesar kemungkinan suatu fenomena atau fakta (peristiwa)
tertentu akan terjadi. Hipotesis bahwa kuantitas yang diminnta turuun kalau harga
naik adalah prediksi yang diturunkan dari analisis. Keseluruhan analisis
membentuk teori dalam bidang pengetahuan tertentu.
7
untuk mengevaluasi atau membenarkan (menjustifikasi) dan untuk
mempengaruhi atau mengembangkan praktik akuntansi.
8
untuk mendukung atau menghasilkan kebijakan politik sehingga bersifat
pembuatan kebijakan (policy making).
Dengan pemikiran diatas, blaug (1992) menjelaskan bahwa teori positif
berkepentingan dengan masalah fakta (realmof fact) sedangkan teori
normatif berkepentingan dengan masalah nilai (realm of value.
Dilain pihak, sasaran teori akuntansi normatif adalah menghasilkan
penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik
atau lebih efektif (good or bad) daripada perlakuan akuntansi alternatif
karena tujuan akuntansi tertentu harus dicapai. Misalnya, teori akuntansi
normatif berusaha untuk menjawab apakah akuntansi kos historis (historical
cost accounting) lebih baik daripada akuntansi kos sekarang (current cost
accounting) untuk mencapai tujuan akuntansi. Untuk menjawab masalah ini,
teori akuntansi normatif mendasarkan penjelasanatau teorinya atas dasar
tujuan yang telah disepakati untuk dicapai. Tujuan tersebut jelas memuat
nialai-nilai (values) yang harus dipertahankan. Penentuan kesesuaian dengan
tujuan akan merupakan proses subjektif (subjective) yang melibatkan
kemampuan menimbang (art) antara manfaat dan risiko atau keuntungan dan
kerugian. Hasil akhir teori akuntansi normatif adalah suatu pernyataan atau
proposal yang menganjurkan tindakan tertentu (prescriptive). Teori akuntansi
positif sering diklasifikasi sebagai teori formal atau teori normatif sebagai
teori non-formal.
Jadi, perbedaan teori akuntansi positif dan normatif timbul akibat perbedaan
sasaran teori dan bidang masalah (realm) yang menjadi perhatian masing-
masing teori. Bila dikaitkan dengan dikotomi sains-teknologi, teori akuntansi
positif lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai sains sedangkan teori
akuntansi normatif lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai teknologi.
2. Aspek Tataran Semiotika
Akuntannsi berkepentingan dengan penyediaan dan penyampaian
informasi seebagai sarana komunikasi bisnis sehingga akuntansi dapat
disebut sebagai bahasa bisnis (the language of business). Bahasa merupakan
bagian penting dalam komunikasi. Pesan atau makna yang ada dibenak
pengirim disimbolkan dalam bentuk ungkapan bahasa yang tepat agar makna
tersebut ditafsirkan sama persis seperti yang dimaksudkan. Dalam ilmu
bahasa, sistem komunikasi dan efek komunikatif (teori komunikasi)
9
dipelajari dalam tiga bidang kajian yaitu semiotika, linguistika, dan logika.
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang
tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bidang linguistika. Linguistika
itu sendiri merupakan bidang kajian ilmu bahasa yang membahas fonetik,
gramatika, morfologi, dan makna kata atau ungkapan. Logika membahas
masalah yang berkaitan dengan validitas penalaran dan penyimpulan. Ketiga
bidang kajian ini menjadi teori yang melandasi terciptanya komunikasi yang
efektif.
Tataran semiotika dalam teori komunikasi
Sistematiaka aspek formal tanda bahasa (kosa kata, tata bahasa)
10
Teori akuntansi semantika menekankan pembahasan pada masalah
penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam
tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen keuangan) sehingga orang
dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara
langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk
menjawab apakah elemen-elemen statemen keuangan benar-benar
mereprensentasi aps yang memang dimaksudkan dan untuk menyakinkan
bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak disalah
artikan oleh pemakai. Teori ini berusaha untuk menemukan dan
merumuskan makna-makna penting pelaporan keuangan. Oleh karena itu,
teori ini banyak membahas pendefisinian makna elemen (objek),
pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai pendefisinian,
daan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai salah satu
atribut. Pendefisinian merupakan langkah penting dalam teori semantika
karena kesalahan pemaknaan mempunyai implikasi penting dalam
pengoperasian akuntansi. Misalnya, dalam pendefinisian aset, penguasaan
(control) bukannya pemilikan (ownership) yang dijadikan kriteria karena
kalau pemilik menjadi kriteria aset akan banyak objek yang tidak masuk
sebagai aset. Pendefinisian dan pemaknaan laba bersih (net income) jiga
menjadi perhatian penting teori ini karena akuntansi berusaha untuk
melekatkan makna laba akuntansi agar mendekati konsep laba ekonomik.
Demikian juga, teori ini menjelaskan bahwa laba (earnings) atas dasar asas
akrual merupakan indikator kemampuan mendatangkan kas di masa datang.
Laba bukan sekedar kenaikan kas dalam suatu perioda.
11
perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen
kauangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-
simbol tersebut (misalnya aset, utang, pendapatan, dan lainnya) harus
berkaitan secara logis sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam
statemen keuangan.
12
dapat berupa para akuntan, pelaku pasar modal, manajer, dan auditor. Yang
dapat menjadi indikator perubahan perilaku antara lain perubahan harga
saham, volume saham, kinerja manajer, kinerja karyawan, dan kinerja
perusahaan
3. Aspek Pendekatan Penalaran
Telah di sebut sebelumnya bahwa teori akuntansi dapat diartikan
sebagai penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang
perlakuan akuntansi tertentu. Penalaran adalah proses berpikir logis dan
sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan (belief )
terhadap suatu pertanyaan atau penjelasan. Peranan logika sangat penting
dalam penalaran. Pernyataan dapat berupa teori tentang suatu kejadian alam
atau sosial. Teori ( penjelasan ) yang disusun dengan penalaran yang baik
akan mempunyai validitas yang tinggi. Penalaran mempunyai peran penting
dalam rangka menerima atau menolak kebenaran ( validitas ) suatu teori.
Proses bersifat dedukatif maupun induktif.
1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu
pernyatan umum yang disepakati ( disebut premis ) ke pernyatan khusus
sebagaisimpulan ( konklusi ). Pernyataan umum yang disepakati dan menjadi
basis penelaran dapat berasal dari teori , prinsip , konsep, doktrin, atau norma
yang di anggap benar,baik, atau relevan dalam kaitannya dengan tujuan
penyimpulan dan situasi khusus yang dibahas. Pernyataan umum tersebut
dapat saja memuat nilai-nilai etika, moral, ideologi, keyakinan, atau budaya.
Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasandan
dukungan dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi.
Misalnya, akuntansi menyajikan aset sebesar kos historis karena akuntansi
menganut konsep kontinuitas usaha. Dengan konsep ini, fungsi neraca adalah
untuk menunjukan nilai jual sehingga kos historis merupakan pengukur yang
paling tepat.
2. Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran
ini berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir
dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi (perampatan ) dari
keadaan khusus tersebut.
13
Penalaran induktif dalam akuntansi pada umumnya dagunakan
nutukmenghasilkan pernyataan umum yang terjadi penjelasan (teori )
terhadap gejala akuntamsi tertentu. Pernyataan – pernyataan umum tersebut
biasanya berasal dari hipotetis yang diajukan dan diuji dalam suatu penelitian
empiris. Hipotetis merupakan generalisasi yang dituju oleh penelitian
akuntansi.
Contoh berikut menunjukan aplikasi penalaran indukatif: “pengamatan
menunjukan bahwa voluma saham beberapa perusahaan yang dijual-belikan
beberapa hari setelah penerbitan statemen keuangan meningkat dengan
tajam. Dapat disimpulkan dengan tingkat keyakinan tertentu bahwa
informasi akuntansi bermanfaat bagi investor di pasar modal.”
Pada praktriknya, penalaran induktif dalam akuntansi tidak dapat
dilaksanakan terpisah dengan penalaran deduktif atau sebaliknya. Kedua
penalaran tersebut saling berkaitan. Premis dalam penalaran deduktif
misalnya, dapat merupakan hasil dari suatu penalaran induktif.
14
observasi secara objektif. Pada umumnya, observasi objektif dapat dicapai
melalui penelitian ilmiah dengan metoda ilmiah. Validitas teori akuntansi positif
banyak dilakukan dengan penilitian empiris. Penelitian empiris biasanya
didasarkan atas pengamatan terbatas ( sampel )untuk menguji teori secara statists.
Karena teori akuntansi positif bebas nilai, verifikasi dibatasi pada apa yang
nyatanya dipraktikkan tetapi tidak di arahkan untuk menentukan apakah teori
tersebut baik atau tidak bila dijadikan basis untuk menentukan kebijakan.
Berkaitan dengan masalah nilai ( value ), perlu diingat suatu kaidah berikut:
the fact that many people do thing does not make it right ( kenyataan bahwa
banyak orang melakukan sesuatu tidak menjadikannya benar ). Peneliyian
empiris dapat memverifikasi bahwa nyatamya banyak orang melakukan sesuatu
tetepi tidak memverifikasi apakah sesuatu tersebut benar secara nilai ( baik atau
buruk ). Sebagai contoh, kenyataan bahwa banyak orang melakukan korupsi tidak
menjadikan korupsi itu benar. Benar tidaknya (baik buruknya ) korupsi hanya
dapat diverifikasi secara normative atas dasar nilai-nilai etika’ moral, atau akhlaq,
Teori akuntansi sintaktik biasanya tidak berkaitan langsung dengan fakta (
tidak mempunyai kandungan empiris )sehingga verifikasi validitasnya
mengandalkan penelaran logis semata-mata.
Teori akuntansi semantic melibatkan penyimbolan fakta/realitas sehingga
mengandung unsure empiris. Oleh karenanya, validitas dapat diverifikasi secara
empiris dengan pengamatan. Untuk menentukan apakah symbol “cost” dalam
akuntansi dipahami makanya dengan benar oleh pemakaiannya dapat diuji
dengan melakukan penelitian empiris. “perlengkapan” sebagai padan
kata “supplies” dapat diuji validitasnya dengan menenyai pemakai tentang
persepsinya terhadap istilah tersebut.
Teori akuntansi pragmatik mempunyai kandungan empiris yang besar karena
teori ini banyak memanfaatkan fakta atau data empiris perilaku pasar/individual
sebagai reaksi terhadap informasi akuntansi. Apabila data empiris belum tersedia,
perilaku dapat di ukur dengan menggunakan instrument penelitian yang di
rancang untuk keperluan tersebut. Verifikasi teori ini dapat dilakukan dengan
penelitian empiris yang didasarkan atas asumsi bahwa informasi dianggap
bermanfaat bila pemakai berbuat atau bertindak seakan-akan menggunakan
informasi tersebut. Teori akuntansi pragmatic merupakan focus teori akuntansi
positif.
15
Daya prediksi sering digunakan sebagai criteria validitas teori, asumsi atau
permis akuntansi . suatu teori dikatakan mwmpunyai daya prediksi yang tinggi
bila sesuatu yang diharapkan dari kebijakan yang didasarkan atas teori tersebut
besar kwmungkinannya akan terjadi. Karena teori akuntansi semantic, sintatik,
tidak berdiri sendiri tetapi saling mendukung dan melengkapi, semua pendekatan
pengujian biasanya dilakukan untuk memverifikasi suatu teori. Jadi, sedapat-
dapatnya teori harus diverifikasi validitasnya atas dasar penelaran logis, bukti
empiris, daya prediksi, dan prtimbangan nilai ( value judgments ) yang telah
disepakati.
16
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Praktik akuntansi dalam suatu negara harus selalu berkembang untuk
memenuhi tuntutan perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi
juga harus dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu.
Untuk itu belajar praktik dan teknik akuntansi saja tidak cukup karena praktik
yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat. Teori akuntansi membahas
berbagai masalah konseplual dan ideal yang ada di balik praktik akuntansi. Teori
akuntansi mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi yang sehat.
Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada kesepakatan tentang
pengertian akuntansi sebagai suatu disiplin pengetahuan. Akuntansi dapat
dipandang sebagai sains dan sebagai teknologi. Bila akuntansi dipandang sehagai
sains, akuntansi akan bertujuan untuk mendapatkan kebenaran atau validitas
penjelasan tentang suatu fenomena akuntansi dengan menerapkan metoda ilmiah.
Teori akuntansi berkepentingan untuk menghasilkan pernyataan-pernyataan
umum (yang bermula dari hipotesis) sebagai penjelasan praktik akuntansi. Bidang
kajian yang menjadi pusat perhatian adalah masalah fakta sehingga teori
akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai Bila akuntansi dipandang sebagai
teknologi, akuntansi merupakan teknologi perangkat lunak yang harus dipelajari
dan dikembangkan untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dengan demikian,
akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang perekayasaan informasi untuk
pengendalian keuangan negara. Hasil akhir akuntansi adalah prinsip, metoda, atau
teknik yang bermanfaat untuk mencapai tujuan akuntansi. Teori akuntansi akan
merupakan suatu penalaran logis untuk mengevaluasi dan mengembangkan
praktik akuntansi. Hasil penalaran logis adalah suatu rerangka konseptual yang
menjadi semacam konstitusi akuntansi.
Atas dasar sasaran semiotika dalam teori komunikasi, teori akuntansi
dibedakan menjadi teori sintaktik, semantik, dan pragmatik.
Teori akuntansi semantik memusatkan perhatian pada masalah-masalah
penyimbolan, pemikiran, dan penyajian kegiatan operasi dan objek fisis
17
perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Teori ini memberi penalaran
mengapa kegiatan perusahaan disimbolkan dengan cara tertentu.
Teori akuntansi sintaktik berkepentingan dengan struktur pelaporan keuangan.
Teori ini memberi penalaran mengapa data/informasi disajikan dengan cara
tertentu.
Teori akuntansi pragmatik berkepentingan untuk mengukur pengaruh dan
kebermanfaatan informasi akuntansi terhadap perilaku pemakai. Teori ini
memberi penalaran mengapa informasi berpengaruh terhadap perilaku pemakai
(termasuk pasar modal).
Teori akuntansi menurunkan penjelasan-penjelasan atau justifikasi melalui
penalaran deduktif dan induktif. Secara umum, teori akuntansi sebagai penalaran
logis bersifat normatif, sintaktik, semantik, dan deduktif sementara teori
akuntansi sebagai sains bersifat positif, pragmatik, dan induktif
Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi atau diuji validitasnya secara
tepat atas dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan standar nilai
yang telah disepakati. Misalnya, teori akuntansi positif lebibh tepat diuji atas
dasar bukti empiris.
18
DAFTAR PUSTAKA
19