Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI AKUNTANSI DAN SEMINAR AKUNTANSI


TENTANG
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI DAN PENALARAN
(REASONING)

DISUSUN OLEH :
1. KARMILA (19140007)
2. SURYA MIRANTI (19140027)
3. MESI SYARINA PERTIWI (20140013)

DOSEN PEMBIMBING :
NORA SUSANTI, M.Si

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Teori
Akuntansi dan Seminar Akuntansi. “Pengertian teori akuntansi dan penalaran
(Reasoning)” yang merupakan tugas makalah, mata kuliah Teori Akuntansi dan
Seminar Akuntansi semester lima. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai
Teori Akuntansi dan prnalaran (Reasoning). Selain itu makalah ini bertujuan untuk
mengetahui Teori dan perspektif teori akuntansi.
Dalam menyelesaikan Makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Nora Susanti,M.Si selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi dan Seminar
akuntansi yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini, sehingga dapat
melatih ilmu penulis dalam pembuatan karya ilmiah dan bermanfaat bagi penyusunan
skripsi di kemudian hari.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang
tepat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi penulis. Akhir kata
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Padang, 15 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan Pembuatan Makalah........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
A. Arti Penting Akuntansi.................................................................................................. 5
B. Pengembangan Akuntansi ............................................................................................ 6
C. Pengertian Akuntansi dan Teori Akuntansi ................................................................... 7
D. Teori Akuntansi sebagai Teknologi ............................................................................... 8
E. Teori Akuntansi sebagai Sains ..................................................................................... 10
F. Teori Akuntansi sebagai Penalaran Logis ..................................................................... 10
G. Perspektif Teori Akuntansi ......................................................................................... 13
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 17

ii
3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penalaran sangat penting dalam belajar teori akuntansi karenateori


akuntansi menuntut kemampuan penalaran yang memadai. Teori
akuntansibanyak melibatkan persyaratan dan validitas suatu pernyataandan
ar gumen. P enalar an me mber i keyak inan bahwa suat u per nyat aan
at au argumen layak untuk diterima atau ditolak. Penalaran logistik merupakan
salah satusarana untuk memverifikasi validitas suatu teori.
Penalaran merupakan pengetahuan tentang prinsip-prinsip berpikir
logistikyang menjadi dasar dalam diskusi ilmiah. Penalaran juga
merupakan suatu cirisikap(sikap)ilmiah yang sangat menuntut
kesungguhan(komitmen)dalammenemukan kebenaran ilmiah.1Sikap ilmiah
membentengi sikap untuk meme-cahkan masalah secara ser ampangan,
subjekt if, pragmat is, dan e mo sio na l. Karena pent ingnya masalah ini,
bab ini membahas secara khususpengertian penalaran dan berbagai aspeknya
serta aplikasinya dalam akuntansi.D apat dik at akan ba hwa pe na lar a n
ada la h pr o ses ber p ik ir lo g is dan sistematis untuk membentuk dan
mengemukakan keyakinan(kepercayaan)terhadaps u a t u p e r n ya t a a n a t a u
a s e r s i( t u n t u t a n ) . pernyataand a p a t b e r u p a t e o r i (penjelasan) tentang
suatu fenomena atau realitas alam, ekonomi, politik, ataus o s i a l .
Pena- lar an per lu dia jukan dan digunakan unt uk
m e m b e n t u k , mempertahankan, atau mengubah keyakinan bahwa
sesuatu (misalnya teori,pernyataan, atau penjelas- an) adalah benar.
Penalaran melibatkan inferensi(kesimpulan)yait u proses penu- runan
konsekuensi logist ik dan melibatkan pulaproses penarikan
simpulan/konklusi(kesimpulan)dari pernyataanatau asersi. Proses
penurunan simpulan sebagai suatu konsekuensi logis dapatbersifat deduktif
maupun induktif. Penalar memiliki peran penting dalampengembangan,
pencipt aan, pengevaluasian, dan pengujian suat u teori
at auhipotesis.Teori (pernyataan-pernyataan teoretis) merupakan sarana untuk
menyata-kan suatu keyakinan keyakinan penalaran merupakan proses u nt u k
me nd u k u ng k e ya k ina n t e r se but .
O le h k ar e na it u, k e ya k ina n (terhadap suatu teori atau nyataan) berkisar
antara lemah sampai kuat sekaliatau paksa(menarik)berdasarkan pada kualitas
atau keefektifan penalarandalam menimbulkan daya bujuk atau dukung yang
dihasilkan.

B. Rumusan Masalah

Dari lat ar belakang diat as kami dapat mengambil rumusan masalah


sebagai berikut :
1)Apa yang dimaksut dengan akuntansi ?
2)Apa saja teori-teori akuntansi ?
3)Apa saja perspektif teori akuntansi ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Dalam pembuatan makalah ini kami memiliki beberapa tujuan diantaranya


sebagai berikut :
1)Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan akuntansi.
2)Untuk mengetahui apa saja teori-teori akuntansi.
3) Untuk mengetahui perspektif teori akuntansi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Penting Akuntansi


Akuntansi dapat dikatakan cerminan sebagai
perusahaan. Mengapa? Karena akuntansi dapat memperkirakan apa yang
terjadi pada perusahaan, terkhusus pada masalah keuangan. Maka ini menjadi
alasan penting untuk mempelajari akuntansi agar kita bisa membaca situasi
keuangan sebuah perusahaan. Selain itu, akuntansi digunakan di semua
perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, Maka ini menjadi lebih penting
lagi untuk kita mempelajari akuntansi agar memperoleh lapangan pekerjaan
terbuka lebar bagi lulusan pendidikan akuntansi.
Perusahaan sebagai sebuah entitas yang melakukan kegiatan usaha
memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
dengan mengeluarkan biaya seefisien mungkin. Akuntansi merupakan alat
utama untuk mencapai tujuan itu. Di samping itu, akuntansi merupakan
bahasa bisnis utama perusahaan untuk dapat berkiprah di dunia
ekonomi. Perusahaan jasa, maupun manufaktur menggunakan akuntansi untuk
mencatat dan mengolah transaksi keuangannya. Kegiatan mencatat serta
mengolah transaksi tersebut tentu tidak asal-asalan. Karena pencatatan
didasarkan pada bukti transaksi yang ada. Bukti-bukti transaksi tersebut
meliputi nota pembelian, faktur penjualan, kwitansi, retur pembelian, retur
penjualan, dan sebagainya.

5
B. Pengembangan Akuntansi
Derasnya informasi global dan liberalisasi dunia usaha, telah
mendorong terjadinya kompetisi disegala sektor, baik di sektor industri,
dagang, maupun jasa. Sehubungan dengan hal tersebut produk yang
berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau masyarakat yang akan
memenangkan kompetisi ini. Orientasi kompetisi tidak lagi terfokus pada
produsen, tetapi telah beralih ke “customer dan user”.
Sektor tenaga kerja akan terkena dampak yang paling parah jika
liberalisasi tenaga kerja terjadi, karena kita akui bahwa keterampilan tenaga
kerja Indonesia saat ini kualitasnya masih berada di bawah keterampilan
tenaga kerja asing. Proteksi di sektor tenaga kerja yang selama ini dilakukan
oleh Pemerintah, tidak akan mampu lagi dipertahankan. Kebijakan proteksi
ini akan mengundang tekanan dunia Internasional. Oleh karena itu, tiada lain
kita harus mampu memenangkan kompetisi dengan mereka melalui
peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia kita.
Sejalan dengan orientasi pemerintah saat ini, perguruan tinggi harus
mampu mendekatkan diri dengan realitas kehidupan masyarakat, sehingga
mampu menghasilkan produk-produk terapan yang berguna bagi masyarakat
pengguna perguruan tinggi tersebut. Untuk menjembatani kebutuhan
masyarakat tersebut Program Studi Akuntansi FBE UII mendirikan sebuah
lembaga yang bergerak dalam kegiatan penyediaan jasa penelitian, pelatihan
dan konsultasi akuntansi dan bisnis yang diberi nama Pusat Pengembangan
Akuntansi pada tahun 1996.
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) FBE UII merupakan unit
pelaksana pengembangan akademik yang dikemas dalam bentuk penyediaan
jasa penelitian, pelatihan serta konsultasi. Sejak berdirinya yaitu tahun 1996
sampai dengan sekarang, PPA FBE UII telah banyak melakukan kerjasama
dalam bidang penelitian, pelatihan, dan jasa konsultasi dengan beberapa
Pemerintah Daerah di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah,

6
meliputi: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Klaten, Kulon Progo,
Temanggung, Cilacap, Pati, Rembang, dan Boyolali. Namun demikian, PPA
FBE UII tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan organisasi
bisnis. Hal ini telah dilakukan sejak tahun 1996 dengan menyediakan jasa
layanan konsultasi perpajakan bagi usaha kecil dan menengah. Selain itu PPA
FBE UII juga telah bekerja sama dengan LPM UII merintis mendirikan 10 –
15 unit Baitul Maal wal Tanwil (BMT) di wilayah Kabupaten Sleman.
Sampai saat ini PPA FE UII merupakan konsultan dari BMT-BMT tersebut.

C. Pengertian Akuntansi dan Teori Akuntansi


Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggelompokkan,
pengklasifiksian, pengolahan dan penyajian data transaksi dari berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan keuangan. Akuntansi dapat memudahkan
seseorang untuk mengambil suatu keputusan serta mencapai tujuan lainnya.
Teori akuntansi merupakan sekumpulan asumsi, kerangka kerja, dan
metodologi yang digunakan dalam studi dan penerapan prinsip pelaporan
keuangan. Dilansir dari Gramedia.com, teori akuntansi juga membahas
tentang bagaimana bentuk prinsip pelaporan keuangan tersebut diterapkan
dalam industri yang berkaitan dengan akuntansi.
Teori akuntansi pada dasarnya digunakan sebagai kajian untuk memahami
pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan atau lembaga menyampaikan
laporan tersebut menggunakan cara dan strategi tepat. Semua teori akuntansi
terikat oleh kerangka konseptual akuntansi. Kerangka kerja ini disediakan
oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), sebuah entitas
independen yang bekerja untuk menguraikan dan menetapkan tujuan utama
pelaporan keuangan oleh bisnis, baik publik maupun swasta.

7
D. Teori Akuntansi sebagai Teknologi
Teori akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya
tidak terjadi begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan
dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial
tertentu.
Praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan (sosial,
ekonomi,politis). Maka dari itu struktur dan praktik akuntansi akan berbeda
antara negara yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut disesuaikan
dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan, dan juga
bagaimana teori akuntansi tersebut dikembangkan.
Akuntansi dapat didefiniskan sebagai seperangkat pengetahuan yang
mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan yang
bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomik.
Menurut Suwardjono, jika akuntansi ditinjau dari sudut bidang studi,
akuntansi adalah “seperangkat pengetahuan yang mempelajari tentang
penyediaan jasa …. “. Berarti akuntansi itu sendiri adalah suatu proses
perekayasaan mengenai penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif suatu unit usaha/organisasi dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Masih menurut Suwardjono, merekayasa berarti memilih suatu pendekatan
atau konsep beserta sumber daya dan teknologi yang tersedia untuk
menghasilkan sesuatu (barang, alat atau rerangka kerja) dengan
mempertimbangkan faktor tujuan yang ingin dicapai dan lingkungan tempat
barang atau rerangka kerja tersebut akan diterapkan. Akuntansi merupakan
perekayasaan penyediaan jasa, berarti bahwa akuntansi itu sendiri bukan
merupakan tujuan, melainkan suatu sarana/alat yang direkayasa untuk
menghasilkan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif. Sebagai

8
seperangkat pengetahuan, akuntansi mempelajari mengenai bagaimana
informasi suatu unit organisasi dapat dihasilkan sehingga informasi tersebut
memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan terhadap unit organisasi
tersebut. Akuntansi akan membahas pula mengenai proses pemikiran dan
pemilihan (proses perekayasaan) konsep yang relevan untuk mencapai tujuan.
Akhirnya akuntansi juga akan membahas mengenai informasi apa yang perlu
disajikan, mengapa informasi tersebut diperlukan, bagaimana informasi
tersebut diolah dan kapan informasi tersebut harus disajikan.
Kata “perekayasaan” identik dengan kata “teknologi”. Sehingga jika
akuntansi adalah rekayasa, maka akuntansi adalah teknologi. Kata teknologi
pada akuntansi memberi kesan bahwa akuntansi merupakan disiplin yang
serumpun dengan teknologi-teknologi yang biasa dikategorikan sebagai ilmu
eksakta terapan, Menurut Bambang Sudibyo, untuk menghindari kesan seperti
di atas perlu ditambahkan kata “perangkat lunak”.
Sehingga dapat diperoleh kalimat yang lebih tepat, yaitu akuntansi
sebagai teknologi perangkat lunak. Wujud yang lebih kongkret dari akuntansi
sebagai teknologi perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin
rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.
Perkembangan definisi akuntansi menunjukkan bahwa sulit untuk
menemukan definisi yang bisa diterima secara universal, karena akuntansi itu
sendiri selalu berubah mengikuti perkembangan ekonomi. Hal tersebut
mengakibatkan pendefinisian akuntansi hanyalah merupakan konsensus yang
diharapkan dapat diterima oleh semua pihak. Suatu definisi berarti akan
membatasi arti keseluruhan dari kata yang didefinisikan, sehingga definisi
yang tidak tepat berakibat menutupi segi-segi yang penting dari kata yang
didefinisikan. Definisi akuntansi sebagai suatu bidang seni dan suatu bidang
ilmu ternyata telah dibuktikan banyak kelemahan, sehingga. Suwardjono dan
Bambang Sudibyo mengajukan idenya bahwa sebenarnya akuntansi adalah
suatu perekayasaan atau teknologi.

9
Akuntansi Sebagai Teknologi: Penggunaan pengetahuan ilmiah untuk
menyediakan informasi keuangan dalam rangkamencapai tujuan sosial dan
ekonomik. Perekayasaan pelaporan keuangan di suatu negara dalam
rangkamencapai tujuan negara.

E. Teori Akuntansi sebagai Sains


Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip – prinsip
akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang
saling berkaitan. Teori berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis.
Dan tujuan teori sendiri adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi
alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati ) dan memprediksi (
memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang diteorikan besar
kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan
terjadi ).
Jika pengertian tersebut diterapkan untuk akuntansi, maka teori
akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi
sumber atau induk pengetahuan dan praktik akuntansi. Oleh karena itu, teori
akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber
acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala – gejala atau peristiwa
dalam akuntansi.
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, maka apa yang dibahas oleh
teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai, koheren, universal,
dan dapat diuji secara empiris.

F. Teori Akuntansi sebagai Penalaran Logis


Teori akuntansi disebut sebagai penalaran logis karena dapat
memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu ( baik

10
menurut akuntansi atau menurut traadisi ) dan tentang struktur akuntansi yang
berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembedan teori akuntansi menjadi
teori akuntansi positif ( berisi pernyataan tentang suatu kejadian, tindakan,
atau perbuatan seperi apa adanya sesuai dengan fakta atas dasar empiris ) dan
normatif ( berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu
baik atau buruk atau relevan atau tidak relevan dalam hubungannya dengan
kebijakan ekonomik atau sosial tertentu.
Penjelasan positif diarahkan untuk memberi jawaban apakah sesuatu
pernyataan itu benar atau salah atas dasar ilmiah. Penjelasan normatif
diarahkan untuk mendukung atau menghasilkan kebijakan politik sehingga
bersifat pembuatan kebijakan.
Aspek Tataran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang
tanda – tanda dan simbol – simbol dalam bidang lingustika ( bidang kajian
ilmu bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata
atau ungkapan). Tanda atau simbol bhasa dan tata bahasa membentuk
ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi.
Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik ini menekankan pembahasan pada masalah
penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda – tanda bahasa
akuntansi ( elemen statemen keuangan ) sehingga orang dapat membayangkan
kegiatan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pemdefinisian makna
elemen, pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan
pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah elemen sebagai salah satu atribut.
Teori Akuntansi Sintatik
Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas
masalah – masalah tentang bagaimana kegiatan – kegiatan perusahaan yang

11
telah disimbolkan secara semantik dalam elemen – elemen keuangan dapat
diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol – simbol tersebut (
misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).
Teori sintatik meliputi hubungan antara unsur – unsur yang membentuk
struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu
manajemen, entitas pelaporan, pemakai informasi, sistem akuntansi, dan
pedoman penyusunan pelaporan.
Teori Akuntansi Pragmatik
Teori ini memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap
perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas
reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan
dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks pelaporan
keuangan eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik banyak berisi
pengujian – pengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi
dengan variabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai.
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal dari suatu
pernyataan umum yang disepakati ( diebut premis ) ke pernyataan khusus
sebagai kesimpulan. Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk
memberi penjelasan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan
akuntansi.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan proses yang berawal dari suatu pernyataan atau
keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan
generalisasi dari keadaan khusus tersebut. Penalaran induktif dalam akuntansi
pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang
menjadi penjelasan terhadap gejala akuntansi tersebut.
Pada praktiknya penalaran induktif dalam akuntansi tdak dapat dilaksanakan

12
terpisah dengan penalaran deduktif, karena kedua penalaran tersebut saling
berkaitan.

G. Perspektif Teori Akuntansi


Suwardjono (2014) menyebut bahwa praktik akuntansi di dalam suatu
wilayah negara bukanlah hal yang terjadi secara alamiah. Ia dirancang dan
dikembangkan secara sengaja demi pencapaian suatu tujuan sosial tertentu.
Praktik akutansi dipengaruhi oeh faktor lingkungan antara lain kondisi sosial,
ekonomi, dan politik di konteks lingkungan praktik akuntansi tersebut. Ada
hal ang perlu dipahami bahwa di balik praktik akuntansi sesungguhnya
terdapat seperangkat gagasan yang menjadi landasan bagi praktik tersebut.
Berupa asumsi-asumsi dasar, konsep-konsep, penjelasan, deskripsi dan
penalaran yang keseluruhannya membentuk bidang pengetahuan teori
akuntansi.
Suwardjono (2014) menyebut bahwa teori akuntansi menjadi landasan untuk
memecahkan masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara
ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa
taktik cerdik memang memadai untuk menangani masalah yang sederhana.
Namun begitu, atas masalah-masalah yang kompleks serta memiliki implikasi
yang luas, pemecahan masalah akan kian bergantung
pada wisdoms dan insights yang terkandung dalam teori yang sehat. Adanya
pengetahuan tentang teori akan mengimbangi keterbatasan pengalaman dan
kepentingan praktis yang sifatnya jangka pendek. Wright (dalam Suwardjono,
2014) mengumpamakan teori sebagai melihat dari atas dalam suatu teater.
Melihat dari atas bertujuan untuk menemukan pola, hubungan konsep, atau
prinsip yang melandasi sebuah sistem atau keadaan yang kompleks dengan
tanpa terbawa ataupun terkecoh oleh kompleksitas itu sendiri.
Sebagai seperaangkat pengetahuan (body of knowledge), akuntansi dapat
dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi

13
(keahlian) yang mengejawantah dalam praktik di dunia nyata sekaligus
sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Dari
segi profesi, akuntansi kerap dipandang sebagai semata-mata serangkaian
prosedur, metode dan teknik dengan mengabaikan teori yang
melatarbelakangi praktik tersebut. Maka dari sudut pandang profesi, akuntansi
berkepentingan dengan aspek bagaimana (how to account), yang berkutat
dengan pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun seperangkat
laporan keuangan.
Di sisi lain, sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi
memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian. Yang pertama bidang
praktik, berkepentingan dengan masalah bagaimana akuntansi dijalankan
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU). Dan yang kedua
adalah bidang teori yang berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan
argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi (teori akuntansi). Teori
akuntansi, lebih memusatkan perhatian pada aspek mengapa (why to account
the way it is or the way it should be). Adanya kebutuhan untuk menjelaskan
(to explain) dan memberikan pembenaran (to justify) atas beragam praktik
dan fenomena akuntansi yang berjalan, telah menumbuhkan berbagai gagasan
akademik, teori, dan riset ilmiah di bidang akuntansi yang dimaksudkan
sebagai pengembangan dan perbaikan bagi praktik akuntansi.
Sebelum beranjak lebih jauh, agaknya pembahasan yang lebih mendasar perlu
dilakukan terkait sebenarnya apa definisi akuntansi? Paul Grady (dalam
Suwardjono, 2014) memberikan definisi yang menarik dengan menyebut
akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan (the body of knowledge) dan
fungsi yang berfokus terhadap langkah-langkah sistematis berkenaan dengan
informasi atas transaksi dan kejadian finansial. Langkah-langkah sistematis
yang dimaksud meliputi pembuatan (originating), otentikasi, pencatatan,
klasifikasi, pemrosesan, pembuatan ikhtisar, analisis, interpretasi, hingga
bermuara kepada penyediaan (supplying) informasi itu sendiri. Informasi ini

14
akan dibutuhkan oleh manajemen dan operasional sebuah entitas, atau
keperluan pelaporan yang spesifik lainnya, dan harus diserahkan berkenaan
dengan pemenuhan tanggung jawab entitas.
Definisi dari Grady di atas menjadi menarik sebab menyebut akuntansi
sebagai seperangkat pengetahuan. Suwardjono (2014) menyebut akuntansi
dipandang sebagai seperangkat pengetahuan karena cakupannya yang cukup
luas dan komprehensif, serta secara sistematis telah membentuk kesatuan
pengetahuan yang terdokumentasi melalui beragam literatur akuntansi.
Sehingga dapat dipelajari untuk memperoleh prasyarat keterampilan mendasar
bagi sebuah profesi. Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah dapatkah
akuntansi, atau lebih spesifik teori akuntansi (general theory of accounting),
kemudian dipandang sebagai sebuah ilmu atau sains? Mengkaji beberapa
literatur terkait filsafat ilmu, Suwardjono (2014) menyebutkan beberapa
kriteria yang harus dipenuhi agar seperangkat pengetahuan dapat disebut
sebagai sains. Yakni bebas nilai, koheren, universal, dan dapat diverifikasi
secara empiris.
Dari sekian karakteristik ilmu pengetahuan, karakteristik bebas nilai
menarik untuk dibahas. Karakteristik bebas nilai artinya sains tidak dibangun
untuk mencapai tujuan ekonomik atau sosial tertentu. Sehingga sains tidak
diarahkan untuk menghasilkan kebijakan (policy). Meski hal ini tidak
menihilkan peranan sains sebagai dasar bagi pengendalian kejadian empiris
melalui formulasi kebijakan di bidang politik atau ekonomi.

15
16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggelompokkan,
pengklasifiksian, pengolahan dan penyajian data transaksi dari berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan keuangan. Akuntansi dapat memudahkan
seseorang untuk mengambil suatu keputusan serta mencapai tujuan lainnya.
Teori akuntansi merupakan sekumpulan asumsi, kerangka kerja, dan
metodologi yang digunakan dalam studi dan penerapan prinsip pelaporan
keuangan.
Teori akuntansi pada dasarnya digunakan sebagai kajian untuk memahami
pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan atau lembaga menyampaikan
laporan tersebut menggunakan cara dan strategi tepat. Semua teori akuntansi
terikat oleh kerangka konseptual akuntansi.
B. Saran
Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika
penulisan sehingga karya ilmiah tersebut dapat diterima oleh berbagai
kalangan. Karya ilmiah hendaknya juga mengkaji berbagai permasalahan
yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya tulis menjadi menarik
dan bermanfaat bagi pembaca. Kami mengharapkan para pembaca dapat
meningkatkan kekreatifannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat
karya ilmiah.
17

DAFTAR PUSTAKA

https://aditya140.wordpress.com/2019/07/02/teori-akuntansi-sebagai-
penalaran-
logis/#:~:text=Teori%20akuntansi%20disebut%20sebagai%20penalar
an,berlaku%20dalam%20suatu%20wilayah%20tertentu.
https://accounting.binus.ac.id/2015/09/17/akuntansi-sebagai-teknologi/
http://akuntansimawon.blogspot.com/2017/02/arti-penting-
akuntansi.html
https://katadata.co.id/redaksi/ekonopedia/6294dba13c1f1/teori-
akuntansi-pengertian-sejarah-jenis-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai