TEORI AKUNTANSI
“PENGERTIAN DAN KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI”
DISUSUN OLEH :
1. AHMAD AJARAD (16110070)
2. NELMAYESI (17410001)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam selalu kita
kirimkan kepada Rasullullah SAW, karena kegigihan beliau dan ridho-Nya kita dapat
merasakan kenikmatan dunia seperti sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen pembimbing pada mata kuliah Teori Akuntansi, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Elvira Luthan, SE, M.Si. Ak. selaku
dosen mata kuliah Teori Akuntansi yang telah memberikan tugas untuk menambah wawasan
sesuai bidang studi. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pengertian dan Konstruksi Teori Akuntansi ............................................................. 3
1. Pengertian Teori Akuntansi ..................................................................................... 3
2. Pandangan beberapa ahli tentang Teori Akuntansi .............................................. 4
B. Pendekatan dan Perumusan Teori Akuntansi ........................................................... 6
1.A Teori Pragmatis ...................................................................................................... 6
1.A.1 Pendekatan Pragamatis Deskriptif ....................................................................... 7
1.A.2 Pendekatan Pragmatis Psikologis ......................................................................... 8
1.B Teori Akuntansi Semantik ........................................................................................ 8
1.C Teori Akuntansi Sintaktik ........................................................................................ 8
1.D Teori Normative ......................................................................................................... 9
1.E Teori Positif .............................................................................................................. 10
C. Teori Akuntansi Sebagai Sains dan Penalaran Logis .............................................. 11
1. Akuntansi Sebagai Teknologi ................................................................................. 11
2. Perekayasaan Pelaporan Keuangan ...................................................................... 12
3. Teori Akuntansi Sebagai Sains .............................................................................. 12
4. Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis............................................................ 13
D. Perspektif Teori Akuntansi ........................................................................................ 14
1. Aspek Sasaran Teori ............................................................................................... 14
2. Aspek Tataran Semiotika ....................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konstruski teori akuntansi ?
2. Bagaimana pandangan terhadap teori akuntansi ?
3. Apa yang dimaksud dengan teori dan perumusannya ?
4. Apa yang dimaksud dengan pengertian teori akuntansi sebagai seni, sains, teknologi
?
5. Bagaimana klasifikasi perumusan teori akuntansi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pandangan para ahli terhadap teori akuntansi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori dan perumusannya.
3. Untuk mengetahui pengertian teori akuntansi sebagai seni, sains, dan teknologi.
4. Untuk mengetahui klasifikasi perumusan teori akuntansi (penalaran, system bahasa,
dan tujuan).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu,
selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah
banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktiknya, semua
diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.
Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang
digambarkan dalam bentuk dalil – dalil dan disajikan dalam bentuk kalimat – kalimat
pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan
teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Teori Akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai
praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi
penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode
ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian. Pertama, Asumsi – asumsi klasik
termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara
variabel tersebut. Kedua, himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan
hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis.
Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.
Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel
dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan
dan meramalkan fenomena yang akan muncul. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak
akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial teknologi dan ilmu
pengetahuan yang demikian cepat.
4
Teori akuntansi merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun
dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
c. Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai
berikut:
1) Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun
standarnya.
2) Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi
dalam hal tidak adanya standar resmi.
3) Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan
laporan keuangan.
4) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap
informasi yang disajikan laporan keuangan
5) Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.
d. Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan
dapat :
a. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
b. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi, sosial, teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
e. America and Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard
For External Reports yang menyebutkan bahwa Tidak ada teori akuntansi
keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua
keadaan dan waktu dengan efektif. Oleh karenanya di dalam literatur akuntansi
keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan teori yang dapat
dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang diinginkan para
pemakai laporan keuangan. Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak
dapat hanya mengandalkan teori akuntansi, harus menggunakan literatur
5
akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi
merupakan instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi
prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk
disajikan pada para pemakainya.
6
kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau
sumber yang memiliki wewenang dalam menetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:
Dogmatic Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang
memenang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu
diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran inihanya berdasar pada kepercayaan,
keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, kharisma
seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
Self evidence Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh
pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.
Scientific Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode
ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
7
1.A.2 Pendekatan Pragmatis Psikologis
Berbeda dengan pendekatan pragmatis deskriptif, di mana teori tersebut
mengamati perilaku akuntan, pendekatan pragmatis psikologis mengamati tanggapan
pengguna output keuangan. Akuntan akan menghitung transaksi keuangan untuk
menunjukkan perbedaan sintaksis yang berguna untuk membuat laporan keuangan
yang kemudian akan dipakai oleh penggunanya. Reaksi oleh pengguna digunakan
sebagai bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi informasi yang relevan.
8
Struktur pelaporan keuangan dalam suatu negara akan bergantung pada jawaban
atas petanyaan-pertanyaan sintaktik anatara lain sebagai berikut :
Apa tujuan menyampaikan informasi keuangan?
Perilaku apa yang sengaja ingin dikendalikan melalui informasi keuangan?
Siapa entitas yang harus menyediakan informasi?
Siapa yang dituju oleh infornasi tersebut (pemakai laporan)?
Apa kepentingan pemakai laporan?
Jawaban atas pertanyaan di atas akan membentuk aspek formal tanda bahasa
akuntansi sebagai bahasa atau alat komunikasi bisnis.
9
2. Pengambilan keputusan (decision usefulness)
Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk
membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi
yang relevan atau bermanfaat.
Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik
tentang laba dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan
rasional. Biasanya konsep tersebut didasarkan juga pada penyesuaian rekening karena
pengaruh inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya merupakan teori
pengukuran akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena didasarkan pada
anggapan:
Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran
a) Laba dan nilai dapat diukur secara tepat.
b) Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi.
c) Ada beberapa pengukur laba yang unik.
10
C. Teori Akuntansi Sebagai Sains dan Penalaran Logis
Akuntansi didefinisi sebagai seperangkat pengetahuan karena wilayah materi
dan kegiatan cukup luas dan dalam serta telah membentuk kesatuan pengetahuan yang
terdokumentasi secara sistematis dalam bentuk literatur akuntansi. Kesatuan
pengetahuan tersebut dapat diajarkan dan dipelajari untuk mendapatkan kompetensi
yang menjadi basis atau persyaratan suatu profesi. Kesatuan pengetahuan akuntansi
juga menantang secara intelektual sehingga pengetahuan tersebut menjadi bidang studi
yang dapat diajarkan secara formal di perguruan tinggi sampai pada tingkat doktor.
Akuntansi sebagai kegiatan penyediaan jasa (service activity) mengisyaratkan
bahwa akuntansi yang akhirnya harus diterapkan untuk rnerancang dan menyediakan
jasa berupa informasi keuangan harua bettnanfaat untuk kepentingan sosial dan
ekonomik negara tempat akuntanSi diterapitan (to be useful in making economie
decisions). Karena karakteristik informasi yang dihasilkan akuntansi akan sangat
bergantung pada lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan, akuntarisi sebagai
seperangkat pengetahuan tentunya akan membahas berbagai konsep dan alternatif serta
implikasiriya dalam berbagai kondisi lingkungan.
11
Kalau akuntansi harus masuk dalarn sains, paling jauh dapat dikatakan bahwa
akuntansi adalah sains terapan (applied science). Teknologi itulah merupakan sains
terapan. Penerapan teknologi tidak dapat lepas dari nilai budaya tempat akuntansi akan
diterapkan. Perera menyatakan bahwa sains bersifat universal dan bebas nilai tetapi
akuntansi tetap dapat menggunakan teknik-teknik (ecientific know-how) untuk
kepentingan pengembangannya.
12
dengan apa yang diharapkan atau apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan
senyatanya dan tidak bersifat praktis. Teori di sini diartikan tidak lebih dari peraturan,
ketentuan, tata-tertib, thta-cara, atau pedoman thntang bagaimana mengerjakan sesuatu
yang ideal bersifat normatif). Dengan pengertian teori akuntansi sering diartikan
sebagai sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalarn
lingkungan tertentu. Karena itu, mempelajari teori akuntansi sering disalah artikan
sebagai mempelajari standar akuntansi (misalnya buku Standar Akuntansi Keuangan)
dan cara penerapannya.
13
D. Perspektif Teori Akuntansi
Apabila akuntansi diperlakukan sebagi sains, teori akuntansi merupakan
penjelasan ilmiah. Apabila akuntansi diperlakukan sebagai teknologi, teori akuntansi
diartikan sebagai penalaran logis. Teori akuntansi sering dikelompokkan atas dasar
perspektif lain menurut tujuan atau penekanan pembahasan :
1. Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi
positif dan normatif. Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu (kejadian,
tindakan, atau perbuatan seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi
atas dasar pengamatan empiris. Penjelasan positif diarahkan untuk memberi jawaban
apakah sesuatu pernyataaan itu benar atau salah atas dasar kriteria ilmiah.
Penjelasan normative berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah
sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau takrelevan dala kaitannya dengan
kebijakan ekonomik atau social tertentu. Penjelasan normatif diarahkan untuk
mendukung atau menghasilkan kebjakan politik sehingga bersifat pembuatan kebijakan
(policy making).
Sasaran teori akuntansi positif adalah menghasilkan penjelasan tentang apa
yang nyatanya terjadi secara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai (value-
judgment). Sedangkan sasaran teori akuntansi normatif adalah menghasilkan
penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik atau lebih
efektif (good or bad) daripada perlakuan akuntansi alternatif karena tujuan akuntansi
tertentu harus dicapai. Jadi, perbedaan teori akuntansi positif dan normatif timbul akibat
perbedaan sasaran teori dan bidang masalah (realm) yang menjadi perhatian masing-
masing teori.
14
BAB III
PENUTUP
Praktik akuntansi dalam suatu Negara harus selalu berkembang untuk memenuhi
tuntutan perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus
dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan social tertentu. Untuk itu, belajar praktik
dan teknik akuntansi saja tidak cukup karena praktik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang
sehat. Teori akuntansi mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi yang sehat.
Perguruan tinggi akuntansi mempunyai peran yang penting dan strategic dalam
pengembangan pengetahuan dan praktik akuntansi. Tidak selayaknya perguruan tinggi tunduk
pada apa yang nyatanya dipraktikkan dalam pengembangan praktik maupun pengetahuan
akuntansi. Pengajaran juga harus diarahkan untuk membahas apa yang seharusnya
dipraktikkan dan tidak dibatasi pada apa yang nyatanya dipraktikkan. Untuk mencapai tingkat
perkembangan yang memuaskan, harus terjadi hubungan yang harmonis antara riset,
pengajaran, dan praktik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne M. dkk. 2010. Teori Akuntansi, Edisi Ketujuh. New York. John
Wiley & Sons
16