DISUSUN OLEH :
Alifya Melda Ikhwanina (20210062)
Atirina Halawa (20210061)
Cemaria Talia Sonata Sinaga (20210049)
JURUSAN : AKUNTANSI
Dosen : Laily Ramadhani, S.Pd., M.Ak.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang review teori akuntasi
untuk pembaca. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
teman sekelompok sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang review teori akuntasni ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. RumusanMasalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A. Pandangan Terhadap Teori Akuntansi.................................................... 3
B. Teori Pragmatik....................................................................................... 4
C. Teori Sintaktik dan Semantik................................................................... 6
D. Teori Normatif.......................................................................................... 8
E. Teori Positif .............................................................................................10
F. Perspektif dan Isu-isu Lainnya .................................................................14
BAB III PENUTUP .............................................................................................15
A.Kesimpulan................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
B. TEORI PRAGMATIK
Teori pragmatis menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap
perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan
orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau
kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak
eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan
auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis,
dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannyaHal ini sekarang
sesuai untuk mempertimbangkan beberapa teori akuntansi dan mengklasifikasikannya sesuai
dengan diskusi umum kami dari formulasi teori pada bab 2. Tinjauan ini jauh dari lengkap
dan, dengan kebutuhan singkat.Banyak diskusi yang dikembangkan dan dibahas secara lebih
rinci pada bab-bab berikut. Tujuan utama dari bab ini adalah untuk memberikan beberapa
wawasan: bagaimana teori akuntansi secara historis telah dirumuskan.
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan
pengaruhkata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan
mempengaruhi perilaku manusia.Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu
teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam
menetukan kebenaran atassuatu teori, yaitu:
a. Dogmatic Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang
memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi.
Keyakinan pada kebenaran inihanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman
seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain
sebagainya.
b. Self evidence Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan
umum, pengamatan,atau pengalaman.
c. Scientific Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah.
Teori dirumuskan,diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
1. Pendekatan Pragamatis Deskriptif
Pendekatan pragmatis deskriptif untuk konstruksi teori akuntansi merupakan sebuah
pendekatan induktif dimana terori tersebut didasarkan pada pengamatan terus-menerus
terhadap perilaku akuntan untuk menyalin prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku.
Pendekatan deskriptif mungkin adalah metode tertua dan paling universal digunakan
dalam konstruksi teori akuntansi. Sampai saat ini, pendekatan ini adalah cara yang populer
untuk mempelajari akuntansi keterampilan akuntansi dimana akuntan dilatih dengan cara
magang atau diberi artikel untuk berlatih akuntan.
Namun, ada beberapa kritik dari pendekatan ini untuk konstruksi teori akuntansi:
pendekatan pragmatis deskriptif tidak mencakup penilaian analisis dari kualitas tindakan
akuntan, tidak ada penilaian apakah akuntan melaporkan dengan cara mereka seharusnya.
Pendekatan ini tidak menyediakan teknik akuntansi yang ditantang. Misalnya, metode dan
teknik akuntan dan mengajarkan mereka metode dan teknik tersebut kepada para siswa.
Pendekatan pragmatis deskriptif memfokuskan perhatian pada perilaku akuntan, bukan pada
pengukuran atribut perusahaan, seperti aset, kewajiban dan keuntungan.
2. Pendekatan Pragmatis Psikologis
Berbeda dengan pendekatan pragmatis deskriptif, di mana teori tersebut mengamati
perilaku akuntan, pendekatan pragmatis psikologis mengamati tanggapan pengguna output
keuangan. Akuntan akan menghitung transaksi keuangan untuk menunjukkan perbedaan
sintaksis yang berguna untuk membuat laporan keuangan yang kemudian akan dipakai oleh
penggunanya. Reaksi oleh pengguna digunakan sebagai bukti bahwa laporan keuangan
bermanfaat dan berisi informasi yang relevan.
E. TEORI POSITIF
Metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku atau
diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untuk mengamati
perilakuatau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Kemudian dikembangkan teori
untukmenjelaskan fenomena tadi dan dilakukan penelitian secara terstruktur dan peraturan
yangstandar dengan melakukan perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan
datadan pengujian statistik ilmiah. Sehingga diketahui apakah hipotesis yang dirumuskan
diterima atau tidak.
Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi
yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori akuntansi
positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk
menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi.
Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori
normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatifterlalu sederhana dan tidak
memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran
pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):
Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena
didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya
secara empiris. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor
secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas. Pendekatan normatif tidak
mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di
pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system perekonomian yang mendasarkan pada
mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam
mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.
Selanjutnya Watt & Zimmerman menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa
teori akuntansi dalam pendekatan normatif terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar
teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt &
Zimmerman mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian
empiric dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan
atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi dikemudian hari.
Tiga Hipotesis Teori Akuntansi Positif. Prediksi yang dibuat oleh PAT diorganisasikan
secara luas pada tiga hipotesis yang diformulasikan oleh Watts dan Zimmerman (1986). Kita
akan memberi ketiga hipotesis ini bentuk oportunistik mereka, karena menurut Watts dan
Zimmerman (1990), ini adalah cara yang paling sering digunakan ketika mereka
diinterpretasikan :
Dari uraian diatas maka dapat kami simpulkan bahwa banyak para pakar
mengemukakan mengenai teori akuntansi, baik itu Vernon Kam, Kuhnian, dan masih
banyak lagi pakar-pakar yang mengemukakannya. Teori dapat didefinisikan sebagai hasil
pemikiran yang berdasarkan metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian yaitu:
Tujuan teori akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktek akuntansi. Teori
akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran
fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya
dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin muncul.
Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode yang dapat dipergunakan
yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode normatif dan metode
positive. Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya untuk merumuskan teori maupun
standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi
Amerika atau terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai
dasar pengembangan akuntansi di Tanah Air.
3.2 SARAN
Dalam hal ini, penyusun dapat memberikan saran seharusnya teori akuntansi dapat di
implementasikan sesuai dengan kondisi, lingkungan, dan situasi ekonomi agar dapat
dijadikan dasar atau pedoman dalam penuyusunan teori akuntansi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA