Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Teori Akuntansi

Dosen pengampu :

Devi Astriani, SE.,M.Ak

Septiana Rahayu, SE.,M.Ak

Disusun Oleh

1. Rizky Yudistira (19416262201019)


2. Nito Agustin (19416262201020)
3. Dwie Purnama Ria (19416262201176)
4. Shintarani Intan Sundari (19416262201030)
5. Novita Nursyabani (19416262201003)
6. Yullia Sari (19416262201015)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2022-202

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II ....................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4

2.1 Akuntansi dan laporan Keuangan ................................................................................ 4

2.2 Pengguna Informasi Keuangan .................................................................................... 7

2.3 Organisasi Pembentuk Standar Akuntansi di Amerika (GAAP) .............................. 9

2.4 Standar Akuntansi Internasional ............................................................................... 12

2.5 Standar Akuntansi di Beberapa Negara .................................................................... 13

2.7 Perkembangan Akuntansi di Indonesia ..................................................................... 17

BAB III.................................................................................................................................... 20

PENUTUP ............................................................................................................................... 20

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga tersusunlah makalah ini dengan judul “PELAPORAN
KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI”. Maksud dan tujuan penyusunan makalah
ini adalah sebagai salah satu syarat atau tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah Teori
akuntansi.
Dalam penyusunan makalah ini belumlah dikatakan sempurna, karena
keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki penulis. Namun setidaknya
penulis sudah berusaha memenuhi ketentuan yang berlaku. Dalam penyusunan makalah
ini penulis juga dibantu oleh beberapa pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi peulis dan umumnya bagi pembaca. Kami
mohon maaf atas segala kekurangan serta kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami nantikan untuk pembaharuan
di masa yang akan datang.

Karawang, 24 September 2022

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori akuntansi merupakan suatu bidang pembelajaran yang membahas mengenai definisi-
definisi berdasarkan berbagai sudut pandang, yang sampai saat ini belum ada pengertian secara
akurat yang dapat dijadikan acuan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang
antara pakar satu dengan pakar yang lainnya. Perbedaan sudut pandang ini tidak kemudian
menjadi perdebatan yang mendalam, namun dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk dapat
membandingkan pandangan-pandangan mengenai pengertian teori akuntansi yang berbed-
beda.

Teori akuntansi terdiri dari dua kata yaitu teori dan akuntansi. Dalam merumuskan
pengertian secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulai dari menjabarkan
mengenai pengertian teori, pengertian akuntansi dan selanjutnya teori akuntansi. Kemudian
dijabarkan mengenai sudut pandang teori akuntansi yaitu teori akuntansi sebagai bahasa
(sintaktif, semantik dan pragmatik), teori akuntansi sebagai justifikasi (normatif), teori
akuntansi sebagai penjelasan dan predeksi (positif) dan perspektif lain yaitu teori akuntansi
sebagai penalaran (deduktif dan induktif) serta isu-isu dalam bidang teori akuntansi.

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat.Sejarah perkembangan


pemikiran akuntansi dibagi dalam tiga periode: tahun4000 SM – 1300 M, Tahun 1300-1850
M, dan tahun 1850 M sampaisekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang
berarti bagi ilmuakuntansi.

Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana,
maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu.
Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya
double-entry book keeping . Dan pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran
akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke
dalam kehidupan masyarakat.

Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi
modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai
alat hitung menghitung dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan sampai ke

1
pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan)
ajaran agama.

Teori akuntansi di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil
riset pertama dari akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor
akuntan publik, dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran proses riset
akuntansi. Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi pembuat
kebijakan akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat organisasi.

perkembangan teori akuntansi memberikan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait,
yang menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek akuntansi yang dapat berfungsi sebagai pedoman bagi lembaga
penyusun standar akuntansi, memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi
yang tidak ada standar resminya, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, dan agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan serta dapat memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek
akuntansi. Sehingga teori akuntansi sangat diperlukan dalam melakukan sesuatu tanpa teori
akuntansi maka akan sedikit kesuliatan memperkirakan apa yang mungkin terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang di atas maka dapat ditulis rumusan masalahnya sebagai berikut

1. Bagaimana Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan?


2. Bagaimana Pengertian Pengguna Informasi Keuangan?
3. Bagaimana Pengertian Organisasi Pembentuk Standar Akuntansi di Amerika (GAAP)?
4. Bagaimana Pengertian Standar Akuntansi Internasional?
5. Bagaimana Pengertian Standar Akuntansi di Beberapa Negara?
6. Bagaimana Ilustrasi Perkembangan Akuntansi di Indonesia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Memahami Tentang Akuntansi dan laporan Keuangan


2. Untuk memahami Tentang Pengguna Informasi Keuangan
3. Untuk Memahami Tentang Organisasi Pembentuk Standar Akuntansi di Amerika
(GAAP)
4. Untuk Memahami Tentang Standar Akuntansi Internasional

2
5. Untuk Memahami Tentang Standar Akuntansi di Beberapa Negara
6. Untuk Memahami Tentang Perkembangan Akuntansi di Indonesia

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Akuntansi dan laporan Keuangan
Pengertian Akuntansi

Secara Umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk
mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan. Proses atau siklus akuntansi
meliputi kegiatan:

1. Mengidentifikasi
Yaitu kegiatan meneliti dengan seksama transaksi yang bisa dicatat, karena sebuah
transaksi apabila tidak memiliki bukti transaksi seperti nota, faktur, dll itu tidak bisa
dicatat dan dilaporkan ke dalam laporan keuangan.
2. Mencatat Transaksi ke jurnal
Yaitu setelah transaksi di identifikasi, selanjutnya transaksi dicatat ke dalam jurnal.
Jurnal berisis transaksi-transaksi yang terjadi dalam periode transaksi.
3. Posting buku besar
Yaitu setelah transaksi dicatat di dalam jurnal selanjutnya di posting kedalam buku
besar, secara singkatnya yaitu meringkas transaksi-transaksi yang ada pada jurnal
umum dan jurnal khusus.
4. Penyusunan Neraca Saldo
Yaitu yang berisi uraian akun lengkap dengan data saldo periode akuntansi. Untuk
mengecek apakah debit dan kredit sudah sesuai dengan yang ada di jurnal dan buku
besar.
5. Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Yaitu untuk mengakui pendapatan pada periode tertentu, pada saat pendapatan telah
sah menjadi milik perusahaan dan juga untuk mencatat beban biaya.
6. Penyusunan Neraca Saldo setelah penyesuaian
Yaitu penyusunan neraca saldo kedua dengan memindahkan saldo yang telah
disesuaikan di dalam buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.
7. Penyusunan Laporan Keuangan yang disusun sebagai berikut :
- Laporan posisi keuangan
- Lpaoran Laba rugi
- Laporan Perubahan Modal

4
- Laporan arus Kas

8. Penyusunan Jurnal Penutup


Yaitu rekening yang di tutup yaitu rekening nominal atau rekening laba – rugi saja.

Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat


digunakan dalam mengambil keputusan. Menurut APB Statement No. 4 (tahun 1970) yang
berjudul “Basic Concepts and Accouting Principles Underlying Finansial Statements of
Business Enterprises” , akuntansi adalah :

“sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,


terutama informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi, yang dimaksudkan akan
menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan
diantara berbagai alternatif yang ada)”.

Menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang diterbitkan oleh


American Accounting Association (AAA) pada tahun 1966, akuntansi didefinisikan sebagai :

“proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para


penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat
kesimpulan”.

Ada banyak pihak yang memberikan pandangan secara berbeda mengenai akuntansi, yaitu
akuntansi suatu ideologi, bahasa, catatan historis, realita ekonomi, sistem informasi, komoditi,
pertanggung jawaban, dan teknologi.

1. Akuntansi sebagai suatu ideologi adalah akuntansi dianggap sebagai suatu alat untuk
melegitimasi keadaan dan strukrur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis
2. Akuntansi sebagai bahasa bisnis adalah akuntansi serinh dianggap sebagai bahasa
bisnis, yaitu fungsinya adalah untuk mengkomunikasikan informasi mengenai
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
3. Akuntansi sebagai catatan historis adalah data transaksi keuangan (bisnis) yang telah
lewat.
4. Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini adalah akuntansi dianggap dapat
memberikan gambaran mengenai keadaan atau realita ekonomi perusahaan pada saat
ini.

5
5. Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi adalah Akuntansi merupakan teknik yang
menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima
informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi.
6. Akuntansi sebagai komoditi adalah barang yang dibutuhkan konsumen karena daya
gunanya. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan, yang berisi informasi
mengenai posisi keuangan dan hasi kinerja perusahaan, adalah merupakan hasil dari
sebuah sistem akuntansi.
7. Akuntansi sebagai pertanggung jawaban Laporan keuangan, sebagai produk akhir dari
serangkaian akuntansi, merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban manajemen
kepada pihak principal (investor, pemilik dana) untuk melaporkan hasil atau kinerja
yang telah dilakukan sepanjang periode.
8. Akuntansi sebagai teknologi adalah Teori akuntansi merupakan bagian dari praktek.
Agar teori akuntansi bisa dipakai dalam praktek maka diperlukan sebuah teknologi
untuk menjembatani antara teori tersebut dengan praktek

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi
sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja
perusahaan.

Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan
posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Sedangkan tujuan
umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :

1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban
perusahaan.
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal
dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan
kewajiban, dan
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

6
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menjelaskan bahwa tujuan
laoran keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah :

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis tentang
pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
2. Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah sebuah laporan yang
menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu (laporan perubahan modal). Modal pemilik akan bertambah
dengan adanya investasi (setoran modal) dan laba bersih, sebaliknya modal pemilik
akan berkurang dengan adanya prive (penarikan/pengambilan uang tunai untuk
kepentingan pribadi pemilik) dan rugi bersih.
3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva,
kewajiban dan modal perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk
menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-
masing aktivitas, mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas
pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas
menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama
periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

2.2 Pengguna Informasi Keuangan


Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015 menyatakan bahwa
“pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang, investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok, usaha kreditor lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-
lembaga lainnya dan masyarakat. Menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda”. Beberapa kebutuhan ini meliputi:

1. Investor
Penanaman modal merupakan hal yang beresiko dan investor butuh perkembnagan dari
inestasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.

7
Pemegang saham juga ingin tahu seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen
2. Karyawan
Karyawan tertarik dengan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
mereka juga butuh informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh
tempo oleh kreditur.
4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya butuh informasi untuk menilai apakah jumlah yang
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman
kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup
perusahaan.
5. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka Panjang atau
tergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai Lembaga yang berada di bawah kekuasaannya butuh dengan
alokasi sumber daya alam, karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak, sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara misalnya
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitas.

8
Para pemakai laporan keuangan membutuhkan keterangan kebijakan akuntansi
terpilih sebagai bagian dari informasi dibutuhkan untuk membuat penilaian, keputusan
keuangan, dan keperluan lain. Laporan keuangan harus memperlihatkan hubungan
informasi dengan periode sebelum dan setelahnya.

2.3 Organisasi Pembentuk Standar Akuntansi di Amerika (GAAP)


Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang telah disusun dan
disahkan oleh sebuah lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu. Standar ini
merupakan konsensus pada saat itu tentang cara pencatatan sumber-sumber ekonomi,
kewajiban, modal, pendapatan, biaya, dan pelaporannya dalam bentuk laporan keuangan.
Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat, bagaimana pencatatannya, dan
bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan. Standar
akuntansi ini merupakan masalah penting dalam dunia profesi akuntansi, termasuk bagi para
pemakai laporan keuangan.

Ada empat organisasi yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan standar akuntansi
keuangan di Amerika Serikat, yaitu
1. Securities and Exchange Commission (SEC)
2. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)
3. Financial Accounting Standards Boards (FASB)
4. Governmental Accounting Standards Board (GASB)

1) Securities and Exchange Commission (SEC)


Pelaporan keuangan kepada pihak eksternal senantiasa dikembangkan seiring
dengan pesatnya laju pertumbuhan transaksi pasar modal. SEC dibentuk pertama
kalinya pada tahun 1934, dimana peran utamanya adalah untuk mengatur penerbitan
dan transaksi perdagangan sekuritas oleh emiten kepada khalayak ramai (publik). SEC
juga mewajibkan perusahaan public agar laporan keuangan eksternalnya diaudit oleh
akuntan independen.
SEC sangat fokus terhadap pelaporan keuangan perusahaan publik dan
pengembangan standar akuntansi. SEC juga secara seksama memonitor proses
pembentukan standar akuntansi di Amerika. SEC membantu mengembangkan dan
menstandarisasi informasi keuangan yang disajikan kepada para pemegang saham. SEC
memiliki mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi.
2) American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)

9
AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan public di Amerika. Organisasi
ini didirikan pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan dengan nama Journal of
Accountancy. AICPA memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembentukan
standar akuntansi, termasuk penyiapan (penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan
pendidikan berkelanjutan bagi para akuntan publik.
Atas desakan SEC, pada tahun 1939 AICPA membentuk Committee on
Accounting Procedure (CAP). CAP yang beranggotakan akuntan praktisi, menerbitkan
51 AccountingResearch Bulletins yang menangani berbagai masalah akuntansi
sepanjang tahun 1939 sampai dengan tahun 1959. Namun, pendekatan masalah per
masalah ini gagal memberikan kerangka prinsip akuntasni yang terstruktur
sebagaimana yang dibutuhkan dan yang diinginkan. Untuk itu, pada tahun 1959 AICPA
mendirikan Accounting Principles Boards (APB).
Tugas utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis
mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktik akuntansi yang tepat, dan
mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidakkonsistennan yang
terjadi dalam praktik akuntansi saat itu. Seiring berjalannya waktu, APB dianggap
kurang produktif dan gagal bertindak cepat dalam menangani kasus-kasus
penyimpangan akuntansi yang terjadi pada saat itu. Pada tahun 1971, ketua profesi
akuntansi di Amerika, dalam upaya mencegah intervensi lebih lanjut dari pemerintah,
membentuk Study Group on Establishment of Accounting Principles. Komite ini
diketuai oleh Francis Wheat, dan secara luas dikenal dengan nama Wheat Committee.
Komite ini bertugas untuk mengkaji ulang struktur organisasi dan operasi APB serta
menentukan perubahan apa yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik
dalam penyelesaian masalah akuntansi. Hasil studi ini juga pada akhirnya
mengakibatkan dibubarkannya APB. Wheat Committee lalu merekomendasikan
pembentukan FAF (Financial Accounting Foundation), FASB dan FASAC (Financial
Accounting Standasds Advisory Council),di samping itu juga merekomendasikan agar
standar yang ditetapkan adalah standar yang mudah digunakan atau dengan kata lain
memiliki kepraktisan di dalam penerapannya.
Ketika APB dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA
membentuk Accounting Standars Executive Committee (AcSEC) sebagai komite yang
berwenang berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan.
Berbagai ketetapan yang dihasilkan oleh komite ini adalah Pedoman Audit dan
Akuntansi Industri, Statement of Position (SOP), dan Buletin Praktik. Pedoman Audit

10
dan Akuntansi Industri mengikhtisarkan praktik-praktik akuntansi dari industri tertentu
dan menyediakan pedoman (arahan) khusus menyangkut masalah-masalah yang tidak
ditangani FASB seperti akuntansi untuk kasino, maskapai penerbangan dan banyak
lainnya. Statement of Position (SOP) menyediakan pedoman atas topik-topik pelaporan
keuangan sampai FASB menetapkan standar untuk topik-topik tersebut. SOP bisa
memperbaharui, merevisi, atau mengklarifikasi pedoman-pedoman audit dan
akuntansi, atau bahkan menyediakan pedoman independen. Sedangkan Buletin Praktik
berisi pandangan AcSEC menyangkut masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit,
yang tidak menyangkut masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak
ditangani oleh FASB.
Akhir-akhir ini, peran AICPA dalam penetapan standar akuntansi telah
dikurangi. FASB dan AICPA telah sepakat bahwa AICPA dan AcSEC tidak lagi
mengeluarkan pedoman akuntansi untuk perusahaan public. Namun demikian, AICPA
tetap merupakan pemimpin dalam pengembangan standar audit melalui Auditing
Standards Board.
3) Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai latar belakang (audit,
akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi). Penunjukan anggota FASB yang
baru, dilakukan oleh Financial Accounting Foundation (FAF). FAF adalah sebuah
badan independen, sama seperti FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi
akuntansi, komunitas bisnis, pemerintah, dan akademisi.
Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan sebagai Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS). FASB juga menerbitkan Statement of
Financial Accounting Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual
yang memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC
diterbitkan pada tahun 1978 sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB
dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan.
Tidak seperti SFAS, SFAC bukan merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

11
Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan, FASB harus tanggap terhadap
kebutuhan dari seluruh komunitas dan menetapkannya secara transparan di depan
publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara
adil (tanpa memihak) kepada semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat
mereka sebelum standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan.

4) Governmental Accounting Standards Board (GASB)


GASB dibentuk pada tahun 1984 oleh FAF dengan tugas menetapkan standar akuntansi
keuangan pemerintah. Sturuktur organisasi GASB serupa dengan struktur FASB.
GASB memeiliki dewan penasehat yang bernama Governmental Accounting Standards
Advisory Council (GASAC).
GAAP bersumber dari beberapa ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh
berbagai organisasi pembentuk standar akuntansi di Amerika (FASB, EITF, AICPA
dan SEC). ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh masing-masing organisasi
tersebut memiliki tingkat kewenangan (otoritas) yang berbeda. Hierarki GAAP yang
diterbitkan oleh FASB menentukan sumber prinsip akuntansi dan kerangka kerja
pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
2.4 Standar Akuntansi Internasional
Sejalan dengan era globalisasi dan perkembangan dunia usaha serta semakin
terintegrasinya pergerakan dan pasar keuangan dunia, maka dirasakan sangat perlu adanya
suatu standar global. Standar tersebut memperoleh bentuknya setelah adanya dukungan dari
IASB (International Accounting Standards Board) terhadap standar akuntansi internasional.
Pengaruh standar akuntansi ini telah meningkat secara signifikan dan menjadikannya sebagai
norma global menuju terciptanva harmonisasi dalam standar akuntansi dunia.

Saat ini, ada dua standar akuntansi keuangan yang diterima untuk digunakan secara
internastonal, vaitu GAAP Amerika (seperti yang telah dibahas di atas) dan Standar Pelaporan
Keuangan Internasional international Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS ini
diterbitkan oleh IASB (yang berdiri tahun 1973). Perusahaan Amerika yang terdaftar di bursa
saham negara lain masih diperbolehkan menggunakan GAAP Amerika. Sebaliknya,
perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham Amerika diwaiibkan untuk menyesuaikan
laporan keuanggan nya dengan GAAP Amerika. Dewasa ini, Uni Eropa mewajibkan semua
perusahaan yang terdaftar di pasar modal Eropa untuk menggunakan IFRS.

12
FASB dan IASB bekerja bersama-sama untuk mengembangkan sebuah standar
akuntansi keuangan yang sama. Mereka telah mengidentifikasi ada beberapa standar akuntansi
yang dapat dipadukan secara bersama-sama tapa mengalami banyak Kesulitan, diantaranya
meliputi akuntansi untuk harga perolehan beberapa jenis persediaan, akuntansi untuk
pertukaran aktiva dan moneter, pelaporan perubahan akuntansi, dan penghitungan laba
persaham.

2.5 Standar Akuntansi di Beberapa Negara


Standar akuntansi yang disusun dan ditetapkan oleh badan profesi yang berwenang
tidak akan berguna tanpa penerimaan secara luas dan juga tanpa adanya kesediaan dari
para penggunanya untuk mengaplikasikannya dalam pelaporan keuangan. Proses
penetapan suatu standar akuntansi berbeda-beda dalam berbagai negara.

1. Perancis

Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin


melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de Commerce) dan
hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan pelaporan
keuangan di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983
dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General wajib digunakan
oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki manual akuntansi. Ciri
khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang dikonsolidasikan.

Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar


Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards –
IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang mencatat
sahamnya di luar negeri. Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan
standard di Perancis:

a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)


b. Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d. Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor
Kepatuhan Nasional)

13
Perusahaan Perancis melaporkan neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan
keuangan, laporan direktur, dan laporan auditor. Tidak terdapat ketentuan mengenai
laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas walaupun CNCC
merekomendasikan untuk membuatnya. Untuk memberikan gambaran yang
sebenarnya dan sewajarnya (image fidele), laporan keuangan harus disusun sesuai
dengan peraturan (regularite) dan dengan niat baik (sincerite). Dalam pengukuran
akuntansi, aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak umumnya menurut
garis lurus atau saldo berganda. Persediaan harus dinilai sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO atau
metode rata-rata tertimbang. Biaya penelitian yang diamortisasi tidak lebih dari 5
tahun. Kebanyakan resiko dan ketidakpastian dapat dicadangkan, seperti yang terkait
dengan litigasi, restrukturisasi, dan asuransi swadaya dan hal ini memungkinkan
timbulnya kesempatan melakukan perataan laba.

2. Jerman
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan
hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia I. Hukum komersial pada secara
khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara
independen hampir tidak tersisa setelah perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965
mengubah sistem pelaporan keunagan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris
Amerika tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar. Pada awal tahun 1970an, Uni
Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-
negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat,
ketujuh, dan kedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum Jerman melalui Undang-
Undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember
1985. Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998, yang pertama
menambah sebuah paragraf baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman
sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham/utang pada sebuah
pasar modal yang terorganisir untuk menggunakan prinsip akuntansi yang diterima
secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua,
memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standar
akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi.Hukum pajak secara garis besar
menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip)
menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan

14
keuangan perusahaan. Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi tahun
1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui
badan swasta yang menetapkan standard nasional untuk memenuhi tujuan berikut:

1) Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan


keuangan konsolidasi
2) Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi akuntansi yang
baru
3) Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB

Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan


akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran
perusahaan, bukan menurut bentuk orgasisasi. Undang-undang Akuntansi 1985
secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi neraca,
laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan manajemen, dan laporan
auditor. Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian/akuisisi adalah
metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat
diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua bentuk metode pembelian yang
diizinkan adalah metode nilai buku dan metode revaluasi. HGB tidak mengatur
translasi mata uang asing dan perusahaan di Jerman menggunakan sejumlah metode.
Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa cara, akibatnya perhatian khusus
harus diberikan terhadap catatan laporan keuangan di mana metode translasi mata
uang asing harus dijelaskan.

Prinsipnya Standar Akuntansi Indonesia dan Jerman sama dan sama-sama


menganut Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dibuat
oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) yang merupakan adalah
Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial
Accounting Standards), SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun
1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh
perusahaan kepada masyarakat, dan AICPA (American Institute of Certified Public
Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang
tersertifikasi. Seluruhnya mengatur tentang Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting), yaitu berfokus pada pengembangan dan komunikasi informasi

15
keuangan kepada pemakai eksternal (Laporan keuangan yang disajikan biasanya
lebih ringkas); Akuntansi Manajemen (Management Accounting), terutama
berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pemakai internal; Akuntansi
Pemerintahan (Gouvernmental Accounting); dan Akuntansi Perpajakan (Taxation
Accouting).

3. Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan
berbagai pengaruh domestic dan internasional. Untuk memahami akuntansi di
Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang.
Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang
kuat. Perusahaan-perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain,
dan seringkali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling
bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut
sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan
refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang
berawal pada tahun 1990an. Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga
undang-undang, yaitu hukum komersial, undang-undang pasar modal, dan undang-
undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial diatur oleh kementrian
kehakiman (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di
Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Perusahaan milik public harus
memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang-udang pasar modal (Securities and
Exchange Law – SEL) yang diatur oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL
adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyususn
laporan wajib yang harus mendapatkan persetujuan dalam rapat tahunan pemegang
saham yang berisi necara, laporan laba rugi, laporan usaha, proposal atas
penggunaan (apropriasi) laba ditahan, schedule pendukung. Perusahaan yang
mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan
undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan
dasar yang sama dengan hukum komersial ditamabha dengan laporan arus kas.
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahan besar untuk menyusun
laporan konsolidasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan
16
secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan
operasionalnya. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun. Persediaan dapat dinilai
berdasarkan biaya perolehan mana yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar,
namun biaya yang paling banyak digunakan.
4. Amerika Serikat dan Inggris
Untuk amerika serikat dan inggris, dimana ke dua negara ini memiliki kesamaan
dalam, (1) tradisi hukum, (2) paham kapitalisme, (3) berpendidikan tinggi, (4)
angkatan kerja profesional, (5) perusahaan-perusahaan besar yang mendapatkan
pendanaan dari pasar dasar, dan (6) adanya kepercayaan atas tanggung jawab
manajemen untuk melaporkan transparasi dan akuntabilitas mereka kepada pemilik.
Sebagian besar apa yang terjadi dalam akuntansi di inggris dimandatkan oleh
hukum. Ada 2 sumber utama standar akuntansi keuangan di inggris, yaitu hukum
perusahaan dan badan profesi akuntansi. Hukum perusahaan di inggris memuat
persoalan-persoalan akuntansi dimana hukum ini juga mewajibkan bahwa semua
perusahaan terbatas (perseroan) harus menjalani audit independen tahunan.
Bertentangan dengan Amerika serikat dan Inggris, negara-negara Eropa dan Jepang
walaupun mempunyai sistem ekonomi kapitalis, tetapi mereka secara historis tidak
mempunyai ketergantungan pada pasar saham.

2.7 Perkembangan Akuntansi di Indonesia


Standar akuntansi keuangan adalah metode dan format baku yang digunakan dalam
penyajian informasi laporan keuangan. Standar akuntansi di Indonesia mengalami perubahan
dan perkembangan sesuai dengan perkembangan dunia bisnis global, peraturan yang berlaku
dan lain – lain. Standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia antara lain PSAK-IFRS,
SAK-ETAP, PSAK Syariah, SAP, dan SAK EMKM.

Standar akuntansi keuangan di Indonesia telah dimulai pada saat zaman penjajahan, tahun 1602
– 1799 saat zaman kolonial telah dilakukan pencatatan sederhana, pada tahun 1800 – 1942 saat
zaman penjajahan Belanda telah dilakukan pencatatan debit dan kredit, tahun 1942 – 1945
pencatataan tetap menggunakan debit dan kredit dan belum terdapat banyak perubahan dalam
pencatatan akuntansi sedangkan pada tahun 1945 sampai dengan sekarang dilakukan
harmonisasi terhadap standar keuangan salah satunya harmonisasi pada standar IFRS. Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri sejak tahun 1957 merupakan wadah profesi akuntansi di

17
Indonesia yang terus melakukan pengembangan standar untuk menyesuaikan dengan dunia
usaha dan profesi akuntansi dan merupakan anggota dari International Federation of
Accountants (IFAC). Pada tahun 1973 dibentuknya panitia penghimpunan bahan – bahan dan
struktur GAAP dan GAAS yang Selanjutnya pada tahun 1974 dibentuk komite prinsip
akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Akuntansi
Keuangan. Pada tahun 1994 komite PAI diubah menjadi komite standar akuntansi keuangan
yang kemudian pada tahun 1998 berubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

IAI sebagai anggota dari IFAC memiliki komitmen untuk melaksanakan semua Standar
Internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia.
IAI memutuskan untuk melakukan harmonisasi terhadap Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) kepada International Financial Reporting Standard (IFRS) yang kemudian
dilanjutkan dengan konvergensi terhadap IFRS. PSAK adalah aturan baku yang mengatur
pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian laporan keuangan sedangkan IFRS
merupakan Standar Akuntansi Internasional. Tahun 2012 mencatatkan satu momen penting,
dimana pada tahun ini dilakukan pengimplementasian PSAK berbasis IFRS di Indonesia.
Sehubungan dengan pengimplementasian IFRS tersebut, maka terdapat beberapa perubahan
dalam PSAK yang kemudian disesuaikan dengan pengaturan dalam IFRS. PSAK-IFRS ini
biasanya digunakan pada bisnis dan organisasi yang berskala publik dan bersifat umum.

Semetara itu adanya perkembangan industri syariah di Indonesia yang sangat pesat
mengharuskan suatu keberadaan standar akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan syariah.
Adanya kebutuhan tersebut melahirkan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAK) yang
berada dibawah naungan IAI yang bertugas untuk menyusun Standarisasi

laporan keuangan syariah. PSAK Syariah disahkan pada tahun 2002. PSAK Syariah terdiri atas
kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan
keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah
dan istishna.

Selain standar akuntansi yang harus dijalankan oleh industri bisnis dan syariah di atas,
Instansi Pemerintahan juga memiliki kewajiban dalam menjalankan standar akuntansi dalam
menyusun laporan keuangannya. Laporan keuangan yang dibuat oleh instansi pemerintahan
harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi yang digunakan oleh
Instansi Pemerintahan dalam menyusun laporan keuangan menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP). SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 dan

18
digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah, baik Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah, dengan adanya SAP diharapkan dapat menjamin
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara sehingga
terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih.

Banyaknya unit bisnis yang tergolong masih kecil di Indonesia membutuhkan standar
akuntansi yang sesuai dengan bisnis tersebut, maka pada 17 Juli 2009 IAI menerbitkan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) dan telah disahkan oleh
DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. SAK-ETAP digunakan oleh entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik seperti usaha – usaha yang tergolong masih kecil. SAK-ETAP memiliki
bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi sehingga dapat
menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan dapat memberi kemudahan
dalam hal pendanaan dari perbankan.

SAK-ETAP memiliki beberapa persyaratan akuntansi yang tidak atau belum mampu
dipenuhi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), maka pada tanggal 18 Mei 2016
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah mengesahkan Ekposure Draft Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (“ED SAK EMKM). SAK EMKM
ini mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018. SAK EMKM adalah standar akuntansi
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan
menengah. Laporan Keuangan pada SAK EMKM hanya meliputi Laporan Laba Rugi, Laporan
Posisi Keuangan, dan Cataan Atas Laporan Keuangan.

Pada praktiknya standar akuntansi keuangan di Indonesia dari dulu sampai dengan sekarang
terus – menerus mengalami perubahan sesuai dengan kondisi dunia usaha, profesi akuntansi,
dan peraturan yang berlaku. Perkembangan tersebut mengharuskan para pelaku usaha dan
instansi/lembaga untuk mampu menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku, sehingga laporan keuangan yang disusun berfungsi sebagaimana wajarnya.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Teori akuntansi merupakan suatu bidang pembelajaran yang membahas mengenai
definisi-definisi berdasarkan berbagai sudut pandang, yang sampai saat ini belum ada
pengertian secara akurat yang dapat dijadikan acuan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
sudut pandang antara pakar satu dengan pakar yang lainnya. Perbedaan sudut pandang ini tidak
kemudian menjadi perdebatan yang mendalam, namun dijadikan sebagai acuan pembelajaran
untuk dapat membandingkan pandangan-pandangan mengenai pengertian teori akuntansi yang
berbed-beda.

Teori akuntansi terdiri dari dua kata yaitu teori dan akuntansi. Dalam merumuskan
pengertian secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulai dari menjabarkan
mengenai pengertian teori, pengertian akuntansi dan selanjutnya teori akuntansi. Kemudian
dijabarkan mengenai sudut pandang teori akuntansi yaitu teori akuntansi sebagai bahasa
(sintaktif, semantik dan pragmatik), teori akuntansi sebagai justifikasi (normatif), teori
akuntansi sebagai penjelasan dan predeksi (positif) dan perspektif lain yaitu teori akuntansi
sebagai penalaran (deduktif dan induktif) serta isu-isu dalam bidang teori akuntansi.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40010521/MAKALAH_TEORI_AKUNTANSI

https://www.coursehero.com/file/13972847/Teori-Akuntansi-Kel-1/

https://danielstephanus.wordpress.com/2020/01/09/standar-akuntansi-di-berbagai-negara/

Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA., CFRM. TEORI AKUNTANSI Pendekatan Konsep dan
Analisis

21

Anda mungkin juga menyukai