Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DIMENSI INTERNASIONAL PADA AKUNTANSI DAN

PENGENDALIAN

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu : Solikhul Hidayat, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Febri Dwi Astuti 191120002263

2. Danang Harjunanto S.U 191120002269

3. Royhan Faradis 191120002298

4. Wahyu Guntoro 191120002308

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah internal audit dan audit atas proses
right issue ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Bapak Solikhul Hidayat, S.E., M.Si. selaku Dosen mata
kuliah Akuntansi Internasioal yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami harap makalah yang kami susun ini dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman bagi pembacanya tentang Dimensi Internasional Pada
Akuntansi dan Pengendalian. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah yang telah kami buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran dan usulan yang membangun.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan. Terima kasih.

Jepara, 18 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1. Pengembangan Internasional pada Disiplin Akuntansi ................................. 3

2.2 Evolusi dan Peran Bisnis Internasional.......................................................... 9

2.3 Aspek Akuntansi pada Bisnis Internasional ................................................ 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 15

3.1. Kesimpulan .................................................................................................. 15

3.2. Saran ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam


masyarakat. Sebagai cabang dari ilmu ekonomi dan akuntansi
menyediakan informasi mengenai perusahaan, transaksinya untuk
memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna
informasi tersebut.Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan atau
bermanfaat , maka sumber daya yang terbatas itu dapat di alokasikan
secara optimal , dan sebaliknya alokasi sumber daya menjadi kurang
optimal jika informasi kurang handal dan tidak bermanfaat.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan ( termasuk pula
hukum dan anggaran dasar ) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan.Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi.Standar akuntansi merupakan hasil penetapan
standar.Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh
standar. Harmonisasi menyatakan prosed dalam peningkatan
kompatibilitas atau kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan
batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam. Adanya upaya
harmonisasi tersebut diharapkan nantinya akan mampu menyelaraskan
perbedaan dan memperlancar jalannya bisnis global.(Budiono,2009)
Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen. Ini merupakan berarti bahwa akuntansi
internasioal bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri. Bahasa
berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat ,
demikian juga akuntansi. Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan ,
semakin kompleks pula informasi keuangannnya. Sejumlah aturan yag
berlaku sekarang, mungkin pada manusia pada masa mendatang akan
dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan
organisasi dan konstituennya , yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi
dengan aturan yang berlaku sekarang.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan kali ini merumuskan beberapa hal yang menjadi


pembahasan kami kedepannya nanti , berupa :
1. Bagaimana pengembangan internasional pada akuntansi ?
2. Bagaimana kreteria evolusi akuntansi dan peran bisnis
internasional ?
3. Apa aspek akuntansi pada bisnis internasional internasional ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini tidak lain untuk memenuhi kepuasan


diri kita yang selalu haus akan ilmu pengetahuan dan demi memenuhi
tugas wajib dari mata kuliah akuntansi internasional. Serta sangat
diharapkan dengan terselesaikannya penulisan makalah ini dapat menjadi
sebuah referensi bagi riset yang akan dilakukan para penulis lain
kedepannya , sehingga pengembangan dan literasi ilmu dapat selalu
berkembang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengembangan Internasional pada Disiplin Akuntansi

Ahli sejarah mengakui bahwa sistem pencatatan telah ada pada


peradaban kurang lebih 3000 M. Bentuk pembukuan pada peradaban itu
berkaitan dengan faktor-faktor, antara lain sistem penulisan, pengenalan angka
arab dan desimal, aljabar, bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya
literasi, dan adanya medium pertukaran yang baku. Orang pertama yang
dikenal mengkodifikasikan akuntansi dengan mengulas tata buku berpasangan
yang disebut Particularis de Computis et Scripturis adalah Luca Pacioli karena
inilah tulisan pertama kali yang diterbitkan dan dipublikasikan dan masih
relevan sampai sekarang. Kendatipun demikian peran para pedagang
khususnya dari bangsa Arabia dan Mesir dalam penemuan akuntansi pertama
kali tidak dapat diabaikan dengan bukti adanya praktik sistem buku
berpasangan oleh pemerintahan islam pada abad ke-10.(Putri, 2010)
Pembukuan berpasangan berkembang. Pada awalnya, pencatatan
transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada
batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan
sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600
sebelum masehi.
Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani kuno.
Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.
Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal
angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada
waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya
sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang-
pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada
masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada
tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan
berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika
bernama Luca Pacioli dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica,

3
Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun,
di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan
untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaran pembukuan itu berjudul
Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di
Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya.
Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang
dengan sistem yang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda,
sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku
disebut juga sistem continental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut
sistem anglo- saxon. Perkembangan akuntansi dari sistem continental ke
anglo- saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia
ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan
pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang
dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan
berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan
dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20
telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga
praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan
efisien. Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (anglo- saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (continental)
ke sistem Amerika (anglo- saxon).
Pada abad ke-20, seiring bertumbuh kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia
II, pengaruh akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara,
akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktek nasional
yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

4
Perkembangan Akuntansi ( Yayah Pudin Satu , 2016 ) yaitu :
1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukaan
baik single entry maupun double entry.
2. Tahun 1880 : masyarakat menjadikan necara sebagai laporan
yang utama digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksa keuangan ( financial
auditing ).
4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca
sebagai laporan yang dianggap penting.
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi
yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya,
akuntansi untuk perpajakan , akuntansi pemerintahan , serta pengawasan
dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP
dengan mulai dikenalkannya “ punch card record “.
7. Tahun 1950 sd 1975 : pada periode ini akuntansi sudah
menggunakan komputer untuk pengelolaan data. Lalu, sudah dilakukan
perumusan prinsip akuntansi ( GAAP ). Hingga perencanaan manajemen
serta manajemen auditing mulai diperkenalkan.
8. Tahun 1975 : total system review yang merupakan metode
pemeriksaan efektif mulai dikenal dan social accounting menjadi isu yang
membahasa pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi
lingkungan masyarakat.
Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional. Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah social, dan atau
kelembagaan dan merupaka faktor yang sering disebutkan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut
ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.(Dianna, 2016)
a. Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika
Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan

5
dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public
yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan
sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan
kreditor melalui pengukurang akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena
lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang
diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya
adalah Jepang dan Swiss.
b. Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum
(sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari
hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut
sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok
lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar
danprosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan
demikian, di Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan
akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap
dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak
terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi
umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada
kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh
organisasi professional sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi
menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas,
kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam
hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada
muatan (isi) ekonominya.

6
c. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan
standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban
dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan
kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus
ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di
Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba
kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang
disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu
saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan
pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian
persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out-
LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
d. Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan
(double-entry) yangberawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-
lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor
akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis
menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur
akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya perang dunia II.
Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa Timur
sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
e. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan
berlebihan terhadap nilai- nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di
sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-
negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan- perusahaan
melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan
mereka. Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan

7
akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi.
Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak
biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan
pengaruh perubahan harga.
f. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan
dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang
dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis
saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam
perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini,
banyak perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa.
Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi
yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang
penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian asset
tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin berkembang.
g. Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated)
akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleksmengenai varian perilaku
biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu
Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh
Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi
lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim
warganya ke Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal
terakhir inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan
negara-negara Eropa Kontinental dan Jepang memiliki sistem kodifikasi
hukum dan bergantung pada perbankan atau pemerintah untuk
memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak. Sangatlah sulit untuk menentukan

8
mana yang penyebab dan mana yang akibat. Jenis sistem hukum mungkin
terlebih dahulu mempengaruhi sistem keuangan di suatu Negara. Sistem
hukum umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan
perlindungan investor yang lebih baik dibandingkan kodifikasi hukum.
Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat berkembang di Negaranegara
hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di Negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi akuntansi yang
penting di setiap Negara yang mengenakan pajak penghasilan perusahaan.
Apakah pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah
akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada
pemegang saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini).
dengan demikian, jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas yang
kuat, perpajakan tidak akan mendominasi.
h. Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh
suatu masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di
suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi
budaya nasional (nilai social): (1) individualise, (2) jarak kekuasaan, (3)
penghindaran ketidakpastian, dan (4) maskulinitas.

2.2 Evolusi dan Peran Bisnis Internasional


Aktivitas international meningkat secara dramatis, seiring ekspor
dan impor barang dan jasa secara tradisional sebaik investasi langsung luar
negeri. Pasar modal menjadi semakin terbuka dan menjadi lebih transparan
dan perdagangan bebas di dunia menjadi lebih cepat. Untuk itulah kita
menjadi semakin membutuhkan perangkat yang seragam dari standar
akuntansi internasional yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
sarana tukar menukar saham di seluruh dunia. Secara gamblang, akuntansi
adalah fungsi dari lingkungan bisnis dimana ia dioperasikan dan ini berawal
dari tawaran untuk mencatat transaksi bisnis.
Bisnis internasional berbeda dari bisnis domestik dalam hal bahwa
sebuah perusahaan yang beroperasi melewati batas-batas negara harus
berurusan dengan kekuatan-kekuatan dari tiga jenis lingkungan domestik,
9
asing, dan internasional. Sebaliknya, perusahaan yang kegiatan-kegiatan
bisnisnya dilaksanakan di dalam batas-bata sebuah negara perlu
memperhatikan terutama hanya lingkungan domestik. Namun demikian,
tidak ada perusahaan domestik yang seluruhnya bebas dari kekuatan-
kekuatan lingkungan asing atau internasional karena selalu ada kemungkinan
harus berhadapan denganpersaingan dari barang-barang impor atau dari
pesaing-pesaing luar negeri yang mendirikan operasi-operasi di pasarnya
sendiri.(Budiono, 2009)
Evolusi dan peran bisnis internasional dapat dijabarkan menjadi
empat tahap yaitu :
a) Zaman Pra Industrialisasi
Zaman pra industri ditandai dengan terjadinya sistem
merkantilisme yang disertai dengan alasan dominasi politik serta
penjajahan yang terjadi pada abad ke 16 sampai abad 17.
b) Zaman Industrialisasi
Pada akhir abad 18 sampai dengan abad 20 perkembangan
teknologi industri dan transportasi meningkatkan arus barang dan
jasa. Pada masa ini perkembangan bisnis sangatlah berkembang
pesat.
c) Zaman Setelah Perang Dunia II
Pada masa ini stabilitas politik dunia mulai tertata rapi.
Pertumbuhan bisnis internasional bertumbuh pesat. Permintaan
barang dan jasa diimbangi dengan kemampuan produksi.
d) Era Multinasional
Pada masa ini aspek internasioanl fungsi-fungsi semakin
penting.Volume transaksi perusahaan internasional menjadi
penyangga utama bagi suatu ekonomi suatu negara.

2.3 Aspek Akuntansi pada Bisnis Internasional


Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan
luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan terus
berlanjut. Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan ekspor dan impor
adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing. Bisnis internasional saat
ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi
10
pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negeri dengan
membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi
strategis.
Dalam hal ekspor, perusahaan domestik dapat menerima sebuah
penyelidikan yang tidak diminta atau pesanan pembelian dari pembeli asing.
Dengan asumsi perusahaan domestik keinginan untuk melakukan penjualan,
perlu untuk menyelidiki pembeli eforeign th, terutama bila pembeli meminta
perpanjangan kredit. Prosedur ini sering tidak semudah seperti yang muncul.
Pertama, pembeli mungkin tidak tercantum dalam salah satu direktori
peringkat kredit internasional, seperti Ztandard & Voor”s.Jika tidak, penjual
mungkin perlu menanyakannya bank untuk memiliki afiliasi asing
memeriksa kredibilitas pembeli. Atau, mungkin meminta pembeli untuk
memberikan informasi keuangan.Pembeli mungkin bersedia untuk
menyediakan laporan keuangan, namun laporan ini mungkin sulit bagi
perusahaan domestik untuk menafsirkan. Laporan mungkin dalam bahasa
asing dan dapat didasarkan pada asumsi dan prosedur akuntansi asing kepada
akuntan perusahaan. Kebanyakan perusahaan baru untuk bisnis internasional
kemudian harus mendapatkan bantuan, baik dari bank atau dari kantor
akuntan dengan keahlian internasional. Jika pembeli asing membayar dalam
mata uang sendiri, perusahaan menjual harus menjadi Mengenal dengan
potensi keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai tukar yang mungkin
terjadi antara waktu pesanan dipesan dan waktu paymnent diterima.
Perusahaan menjual juga harus berhadapan dengan sejumlah rincian
internasional lainnya, dokumen pelayaran internasional khusus dan asuransi,
formulir bea cukai, dokumen hukum internasional, dan sebagainya. Sekali
lagi, jasa pengacara, pengirim, bankir, dan Akuntan dengan keahlian
internasional diperlukan.
Dalam kasus impor potensial, aspek akuntansi internasional tidak
terlibat karena sebagian besar rincian tanggung jawab penjual asing. Namun,
jika penjual asing membutuhkan pembayaran dalam mata uang nya atau jika
pembeli domestik menginginkan informasi tentang keandalan dari pemasok
luar negeri, pembeli mungkin perlu berkonsultasi dengan bank internasional,
pengacara, atau perusahaan akuntansi. Mendirikan Kemampuan Akuntansi

11
Internal Internasional Sebagai perusahaan menjadi semakin terlibat dalam
perdagangan, meningkat akuntansi internasional aktivitas, dan begitu juga
biaya menggunakan keahlian luar. Pada titik tertentu menjadi layak bagi
perusahaan untuk mengembangkan kemampuan staf internasional sendiri,
termasuk akuntan sendiri.
Perkembangan utama berikutnya yang mungkin memerlukan
peningkatan keterampilan akuntansi internasional adalah terciptanya sebuah
organisasi yang terpisah dalam perusahaan untuk menangani perdagangan
internasional. Dalam bentuk yang paling rumit, ini mungkin merupakan
departemen ekspor. Dalam bentuk yang lebih rumit, mungkin menjadi
perusahaan ekspor khusus seperti Asing demi International Corporation
(FISC), yang menerima perlakuan pajak khusus di bawah hukum pajak
AS.Khusus sistem akuntansi dan prosedur harus ditetapkan untuk bentuk-
bentuk organisasi baru dalam pengendalian, pelaporan, dan area perpajakan.
Langkah evolusi berikutnya adalah pembentukan kegiatan usaha luar
negeri dari beberapa jenis. Dalam kasus minimal, perusahaan dapat
memutuskan untuk lisensi produsen asing untuk memproduksi produk atau
beberapa bagian dari produknya. Ini melibatkan memilih lisensi potensial,
menganalisis kehandalan dan kemampuan, dan menyusun sebuah kontrak.
Hal ini juga melibatkan mengembangkan sistem akuntansi untuk memantau
kinerja kontrak dan royalti dan pembayaran teknis dan untuk menangani
aliran uang asing ke pajak perusahaan dan laporan keuangan.
Pada ujung lain dari perusahaan spectrumthe dapat membentuk anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di negara asing.Akuntansi untuk anak
perusahaan asing akan meliputi (1) memenuhi persyaratan pemerintah asing,
yang akan didasarkan pada prosedur dan praktek berbeda dengan di negara
perusahaan induk, (2) membangun sistem informasi manajemen untuk
memantau, mengendalikan, dan mengevaluasi anak perusahaan asing, dan (3)
mengembangkan sistem untuk mengkonsolidasikan hasil anak perusahaan
asing beroperasi dengan orang-orang tua untuk tujuan pelaporan keuangan
dan pajak.
Antara ekstrem ini adalah berbagai alternatif: mendirikan kantor
penjualan, pengaturan gudang, membentuk usaha patungan dengan

12
perusahaan lain, dan membeli menjadi perusahaan yang ada. Masing-masing
membawa serta dimensi internasional baru dan persyaratan untuk manajemen
dan, lebih spesifically, untuk akuntan perusahaan. Hal ini juga harus
menunjukkan bahwa, sebelum semua ini terjadi, melalui studi kondisi pasar,
hukum, ekonomi, politik, dan sosial budaya harus dilakukan, termasuk studi
kelayakan rinci dan analisis risiko. Semua langkah-langkah ini memerlukan
pengumpulan dan analisis informasi yang sesuai baik secara keuangan
kuantitatif dan kualitatif.
Selama usaha pertama ke salah satu daerah yang lebih maju, keahlian
internasional dari kelompok di luar bisa sangat diperlukan karena uang dan
resiko yang terlibat dalam perdagangan internasional. Namun, dengan
menggunakan di luar pakar internasional sama sekali tidak mengurangi
kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan internasional di-rumah, tidak
hanya di akuntansi tetapi dalam bidang fungsional lain juga.
Akhirnya, beberapa pengetahuan tentang akuntansi internasional
mungkin diperlukan bahkan jika suatu perusahaan tidak terlibat dalam bisnis
internasional per se — misalnya, jika perusahaan ingin meminjam uang atau
untuk membeli atau menjual saham atau obligasi di luar negeri asalnya.
Dalam beberapa kasus, mungkin menjadi lebih murah untuk meminjam uang
atau menerbitkan saham atau obligasi di luar negeri karena suku bunga
rendah atau pergerakan nilai tukar yang menguntungkan. Dalam rangka
mengambil keuntungan dari situasi ini, perusahaan perlu mengetahui tidak
hanya hukum asing yang relevan, peraturan, dan adat istiadat tetapi juga
hukum dalam negeri, pajak, dan perlakuan akuntansi dari setiap transaksi ini.
Atau, mungkin ada peluang surat investasi luar negeri untuk dana cair jangka
pendek karena keuntungan yang lebih tinggi, diperkirakan pergerakan nilai
tukar, atau keduanya.
Dari sudut pandang investasi, perusahaan harus tahu persis apa yang
ia lakukan serta tahu semua risiko yang menyertainya. Hal ini memerlukan
pemahaman tentang laporan keuangan, persyaratan penawaran asing, dan
pergerakan mata uang asing. Dan seperti yang terjadi dengan meningkatkan
modal luar negeri, perusahaan investasi harus memahami kedua hukum asing

13
dan domestik dan perlakuan pajak dan akuntansi transaksi yang sedang
dipertimbangkan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Akuntansi saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal baik


domestik maupun internasional. Di samping itu pasar modal juga tumbuh
pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung
secara real time basis. Akuntansi internasioanl adalah akuntansi untuk
transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang
berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
IFRS (International Financial Report Standar) merupakan standar
akuntansi internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting
Standard Board (IASB). Tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa
penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode- periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi
berkualitas tinggi.

3.2. Saran

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala


saran-saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna
untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang
lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang yang semestinya kurang
memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan dan juga agar kami dapat
menyampaikan materi berikutnya dengan jelas dan mudah dipahami oleh
pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Budiono, G. L. (2009). Bisni Internasipnal.


Dianna, N. (2016). Akuntansi dan Bisnis Dimensi Internasional Dalam Akuntansi
dan Bisnis. 1— 15.
Putri, A. (2010). Perkembangan Akuntansi di Indonesia Anisa Putri dosen
Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA. Jurnal Perkembangan Akuntansi,
2(1998), 38—49.
Pujiyanti, F. 2015. Rahasia Cepat Menguasai Laporan Keuangan Khusus dengan
Akuntansi Dasar: Cara Tercepat dan Terbaik untuk Menguasai Laporan
Keuangan. Lembar Langit Indonesia.

Shatu, Yayan Pudin. 2016. Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. Lembar Langit

Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai