Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampun : Ferri Saputra Tanjung, S.E.,M.Ak.

Oleh :

Kelompok 2

1. Agung Saputra (503200043)


2. Rd. Rizky Faturrahman (503200045)
3. Muslimatunnisa Safitri (503200051)
4. Najmi Laili (503200041)
5. Yulia Rahmadhani (503200021)

Kelas : AKS 6B

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah managemen
keuangan ini. Adapun maksud dan tujuan kami disini untuk manyajikan beberapa hal
yang menjadi materi dari makalah kami.

Makalah ini membahas mengenai “Komparasi Akuntansi sektor Publik


dan Akuntansi bisnis “. Makalah ini juga menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti untuk para pembacanya. Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini
masih banyak kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran demi
menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan dapat berguna semakimal
mungkin.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proes penyusunan dan penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 29 Maret 2023

Pemateri
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................
.............................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................

1. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI........................


2. TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VS
SEKTOR BISNIS......................................................................
3. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VS SEKTOR BISNIS............
3.1 Perbedaan Sektor Publik & sektor Bisnis..........................
3.2 Pengambilan Keputusan sektor Publik & Sektor Bisnis.....
3.3 Perencanaan Sektor Publik & Sektor Bisnis......................
3.4 Penganggaran Sektor Publik & Sektor Bisnis....................

4. ASUMSI SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS.....................


5. PELAPORAN SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS.............
6. AUDIT SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS........................

BAB III PENUTUP..............................................................................

Kesimpulan..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh
lembagalembaga publik sebagai salah satu pertanggungjawaban kepada publik.
Sekarang terdapat perhatian yang semakin besar terhadap praktek akuntansi yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, baik akuntansi sektor pemerintahan maupun
lembaga publik nonpemerintah. Lembaga publik mendapat tuntutan dari masyarakat
untuk dikelola secara akuntabilitas, transparan dan bertanggungjawab.
Akuntansi Sekotr Publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
akuntansi bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor public sangat berbeda dengan
sektor swasta sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga
berdeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme
pengelolaan masing-masing orgnaisasi sangat perlu diperdalam agar kinerja masing-
masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja
organisasi sektor public inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor
public dan organisasi bisnis (swasta).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan pemikiran akuntansi ?
2. Apa tujuan komprasi akuntansi sektor public & sektor bisnis ?
3. Apa saja asumsi-asumsi akuntansi sektor public & sektor bisnis ?
4. Bagaimana Pelaporan dan audit akuntansi sektor public & sektor bisnis ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui lebih luas tentang akuntansi sektor public & sektor bisnis
2. Untuk mengetahui mengenai Komparasi akuntansi sektor public & sektor
bisnis profesi apa saja yang ada di Akuntan Sektor Publik
3. Untuk mengetahui tentang pelaporan dan audit akuntansi sektor public &
sektor bisnis
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI

Akuntansi dikenal juga dengan istilah bahasa perusahaan yang perkembangannya


sangat terkait dengan semakin meningkatnya keperluan akan pembuatan laporan serta
adanya transaksi perusahaan yang semakin meningkat (Kusnadi, 2001). Akuntasni
mempunyai sejarah yang panjang. Badan yang berwenang dan beberapa ahli memberi
pengertian yang bervariasi bergantung pada sudut pandang dan penekanan yang mereka
anut. Tidak ada defmisi autoritatif yang cukup umum untuk dapat menjelaskan apa
sebenarnya akuntansi itu. Oleh karena itu, banyak defmisi yang diajukan oleh para ahli
atau buku teks tentang pengertian akuntansi (Suwardjono, 2005).

Kusnadi (2001) mencoba untuk menguraikan, bahwa sejarah perkembangan


akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut: Beberapa sarjana mengemukakan bahwa tulis
menulis timbul dengan tujuan untuk mencatat informasi keuangan (akuntansi). Tulis-
menulis (pencatatan) berpangkal dari kira-kira tahun 3.600 sebelum masehi dan beberapa
konsep akuntansi dapat ditelusuri kembali ke periode Yunani dan Romawi. Misalnya,
sebuah arsitektur Romawi pada permulaan era Kristen dicatat sebagai yang menetapkan
bahwa penilaian atas sebuah tembok ditentukan tidak atas dasar biaya (cost)-nya saja
melainkan setelah dikurangi dengan seperdelapan belasnya setiap tahun sejak tembok
tersebut didirikan. Namun, catatan dan konsep itu saja tidak cukup untuk mempelajari
perkembangan dari pemikiran dan konsep-konsep akuntansi. Oleh karena itu, sumber dari
“double entry book keeping” pada kira-kira abad ke 14 merupakan titik tolak yang pantas
untuk itu. Catatan pertama mengenai sistem pembukuan berpasangan (double entry book
keeping) dijumpai dalam catatan-catatan dari pedagang-pedagang Genoa, Italia abad
pertengahan, kira-kira tahun 1340. Lebih lanjut bukti-bukti telah dijumpai bahwa "double
entry" lebih awal dari tanggal ini dan mungkin secara simultan bersumber pada
pusatpusat perdagangan di Italia. Tidak mengherankan jika risalah tertua ditulis oleh
seorang cendikia Italia yaitu Luca Paciolo (1494), seorang ahli matematika yang
menerapkan keahlian analisisnya untuk menjelaskan sistem akuntansi berpasangan.
Revolusi industri yang telah lahir di Inggris menyebabkan kebutuhan yang semakin
meningkat terhadap penyusunan akuntansi. Tahun 1845, Company act yang pertama
dikeluarkan untuk sebuah perusahaan dengan suatu status hukum sebagai suatu kesatuan
(entity). Perusahaan-perusahaan ini dapat meminjam uang, mengeluarkan saham,
membayar utang dan melakukan aktivitasnya sebagai individu.
2. TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS SEKTOR
BISNIS (SWASTA)
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
akuntansi bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan
sektor swasta sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga
berbeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme
pengelolaan masing-masing organisasi sangat perlu diperdalam agar kinerja masing-
masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja
organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor
publik dan organisasi bisnis (swasta).
3. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VS SEKTOR BISNIS
Di masa setelah primitif, masyarakat nomaden menjadi masyarakat penetap
dengan perkembangan tatanan kemasyarakatan. Kerjasama antar kelompok nonpenguasa
dan penguasa mulai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di suatudaerah. Disinilah
peristilahan kelompok swasta dan publik mulai dikenal.
BUMN dan sektor publik
BUMN semenjak berdirinya selalu berfungsi memenuhi kebutuhan pokok
masyarakat. Pertumbuhan industri utilitas dimulai dari unit pemerintahan sebagai wujud
intervensi pemerintah. Pendirian unit sektor publik dibangun dengan modal kerja
pemerintah. Dalam kaitan ini, kepemilikan menjadi simbol kekuasaan mengatur dan
menentukan komposisi manajemen. Inilah awal pembentukan budaya dan politik sektor
publik.
Saat ini, perusahaan negara (BUMN) didrikan bukan hanya disektor utilitas, tetapi
juga di industri distribusi, produksi, dan jasa. Lebih seratus BUMN saat ini telah
beroperasi dan ribuan BUMD telah dikembangkan. Akibatnya, pengaruh bisnis publik
sangat kuat di pasar, dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi.

3.1 Perbedaan akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis (swasta)
Secara konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan yang
akan dicapai. Tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan
keuntungan usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sektor publiklebih
mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Perbedaan Akuntansi sektor publik akuntansi sektor swasta


Tujuan Kesejahteraan masyarakat Keuntungan
Organisasi Sektor publik Swasta
Keuangan Negara,daerah, Individual, perkumpulan
masyarakat,konsituen

3.2 Pengambilan Keputusan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)
Di dalam sektor publik, pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme
secara formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi, misalnya pada
organisasi pemerintah, mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan
(musrenbang) menjadi proses utama diputuskannya sebuah perencanaan pemerintah. Di
dalam musrenbang, masyarakat sebagai ”konsumen” bahkan dapat ikut terlibat di
dalamnya. Selain itu, berbagai keputusan diambil dan ditetapkan oleh lembaga legislatif
maupun eksekutif di tingkat pusat maupun daerah. Contoh lain, misalnya pada organisasi
partai politik, yayasan atau LSM, segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat
antara pengurus dan perwakilan anggotanya.
Pengambilan Keputusan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)

Sektor Publik Sektor Bisnis


Mekanisme secara formal dan telah Mekanisme secara formal dan telah
ditetapkan dengan keputusan organisasi ditetapkan dengan keputusan organisasi
atau tidak forma
Segala keputusan diambil melalui Mengambil keputusan secara
musyawarah mufakat antara pimpinan/ musyawarah mufakat, atau dapat juga
pengurus dan anggota/ perwakilan keputusan diputuskan secara individual
anggotanya (pemilik usaha)

3.3 Perencanaan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)


Setiap organisasi yang bergerak baik di sektor publik maupun sektor swasta,
mempunyai keinginan untuk mencapai tujuannya melalui sumber daya yang tersedia
(manusia, modal, bahan baku, dan sebagainya).
Perencanaan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)

Sektor Publik Sektor Bisnis


Disusun oleh bagian perencanaan Disusun oleh para pegawai serta manajer
organisasi, staf atau pengelola organisasi yang ada di dalam organisasi tersebut
Disahkan dengan regulasi publik Disahkan dengan aturan perusahaan atau
keputusan pemilik/pengelola perusahaan
Hasil yang ingin dicapai adalah Hasil yang ingin dicapai adalah ingin
kesejahteraan publik mencapai profit/laba yang tinggi, serta
peningkatan kekayaan dan pertumbuhan
organisas

3.4 Penganggaran Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)


Penyusunan anggaran dalam organisasi sektor publik dilakukan bersama
masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik dalam anggaran
dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Akhirnya disahkan oleh
wakil masyarakat di DPR, DPD atau DPRD. Di dalam organisasi swasta, penyusunan
anggaran dilakukan oleh para pegawai dan manajer perusahaan yang berwenang dengan
persetujuan pemilik perusahaan.

Penganggaran Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)

Sektor Publik Sektor Bisnis


Penyusunan anggaran dilakukan bersama Penyusunan anggaran dilakukan bagian
masyarakat dalam perencanaan program keuangan, pengelola perusahaan atau
pemilik usaha
Dipublikasikan untuk dikritisi dan Tidak dipublikasikan
didiskusikan oleh masyarakat
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, Disahkan oleh pengelola perusahaan atau
legislatif, dewan pengurus pemilik usaha

4. ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS


(SWASTA)
Dalam realitas di masyarakat, akuntansi sektor publik maupun akuntansi bisnis
(swasta) ada untuk memenuhi kebutuhan publik atau masyarakat. Perbedaan menonjol
diantara keduanya adalah motif keuntungan yang hendak diperoleh. Akuntansi sektor
bisnis (swasta) sudah barang tentu akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari
layanan atau produk yang diberikannya kepada publik. Namun, berbeda dengan akuntansi
bisnis (swasta), akuntansi sektor publik semata-mata memenuhi kebutuhan publik tanpa
motif mencari keuntungan.
Pada tataran konsep, materi Akuntansi Sektor Publik secara tersendiri diharapkan akan
berdampak pada meningkatnya keinginan akan akuntabilitas dan transparansi kinerja
akan pengelolaan sektor publik. Selain itu munculnya perlawanan terhadap budaya
manipulasi juga mendorong pemerintahan untuk lebih mengutamakan stabilitas. Dampak
lainnya adalah mendudukkan kembali keseimbangan pembangunan fisik dan
pembangunan nilai (reformasi), serta keahlian penyusunan sistem keuangan akan menjadi
salah satu pilar transparansi ekonomi di Indonesia.
Pada awalnya, sektor publik muncul akibat kebutuhan masyarakat secara bersama
terhadap barang dan layanan tertentu. Oleh karena itu area sektor publik sangat luas.
Dalam penyelenggaraannya, pelayanan dalam sektor publik sering diserahkan kepada
pasar, namun regulasi dari pemerintah tetap ada. Pemerintah sebagai organisasi sektor
publik terbesar, wajib mengendalikan sektor publik lainnya yang dikelola oleh organisasi
non pemerintah. Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk membayar pajak.
Dengan begitu mereka semua mempunyai hak yang sama atas konsumsi barang dan juga
pelayanan jasa publik. Oleh karena itu, intervensi pemerintah dengan fungsi alokasinya
menjadi kewajiban pemerintah atas penerimaan pajak masyarakat.
Karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta, sehingga
akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai
keunikan sendiri-sendiri. Keunikan Akuntansi Sektor Publik, misalnya cenderung kurang
seragam dikarenakan setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu,
perumusan standar akuntansi mengadaptasi praktik regulasi yang sudah ada. Akuntansi
yang diterapkan dalam sektor publik umumnya berbasis kas serta laporan keuangan yang
dihasilkan akan dijadikan sebagai media akuntabilitas publik. Akuntansi Sektor Publik
dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat dan bukan semata-mata
kepada pemilik atau pemegang saham saja sebagaimana di sektor swasta.
5. Pelaporan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)
Pada organisasi pemerintahan di Indonesia, perubahan era Orde Baru ke era Orde
Reformasi menuntut pelaksanaan akuntabilitas publik dalam melaksanakan setiap
aktivitas kemasyarakatan dan pemerintahan. Asumsi UU No. 17/2003 membawa
akuntabilitas hasil sebagai catatan yang dipertanggungjawabkan. Indikator hasil seperti
ekonomi, efisiensi dan efektivitas harus dapat direfleksikan dalam laporan
pertanggungjawaban pemerintahan, baik di pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Oleh karena itu, model pelaporan keuangan sebagai bagian laporan pertanggungjawaban,
mulai dirancang dan diterapkan, sebagaimana penerapannya di Amerika Serikat, Kanada,
dan New Zealand. Perubahan ini menyebabkan munculnya kebutuhan baru dalam
pengembangan sistem informasi keuangan dan manajemen di pemerintahan. Reorientasi
pengembangan ilmu dan praktek ke praktek internasional dan International Public Sector
Accounting Standards (IPSAS) harus dilakukan. Bentuk dan penyusunan laporan
keuangan dapat dipengaruhi berbagai faktor, seperti sifat lembaga sektor publik, sistem
pemerintahan suatu negara, mekanisme pengelolaan keuangan dan sistem anggaran
negara. Keempat faktor ini amat mempengaruhi karakteristik akuntansi sektor publik.
Akibatnya laporan keuangan sektor publik dapat dibedakan dibandingkan laporan
keuangan swasta.
6. Audit Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)
Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit
sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti sektor
pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan
pengelolaan aset kekayaan Negara, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat,
dan organisasi sosial lainnya. Sedangkan, audit sektor bisnis dilakukan pada perusahaan
milik swasta yang bersifat mencari laba. Audit sektor publik dan audit sektor bisnis
(swasta) sama-sama terdiri dari Audit Keuangan (financial Audit), Audit Kinerja
(Performance Audit), dan Audit untuk Tujuan Khusus (Special Audit).

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta sehingga akuntansi
yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai keunikan sendiri.
Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi
akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta).

 Perbedaan akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis (swasta) Secara
konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan yang akan dicapai.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini : Perbedaan Akuntansi sektor
publikakuntansi sektor swasta Tujuan Kesejahteraan masyarakat Keuntungan
OrganisasiSektor public Swasta Keuangan Negara,daerah, masyarakat,konsituen
Individual, perkumpulan
 Pengambilan Keputusan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta) Di dalam sektor
publik, pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme secara formal dan telah
ditetapkan dengan keputusan organisasi, misalnya pada organisasi pemerintah,
mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) menjadi proses utama
diputuskannya sebuah perencanaan pemerintah.
Pengambilan Keputusan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta) Sektor
Publik Sektor Bisnis Mekanisme secara formal dan telah ditetapkan dengan keputusan
organisasiMekanisme secara formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi
atau tidak forma Segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat antara
pimpinan/ pengurus dan anggota/ perwakilan anggotanya Mengambil keputusan secara
musyawarah mufakat, atau dapat juga keputusan diputuskan secara individual (pemilik
usaha)
 Perencanaan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta) Setiap organisasi yang
bergerak baik di sektor publik maupun sektor swasta, mempunyai keinginan untuk
mencapai tujuannya melalui sumber daya yang tersedia (manusia, modal, bahan baku,
dan sebagainya). Sektor Publik Sektor Bisnis Disusun oleh bagian perencanaan
organisasi, staf atau pengelola organisasi . Disusun oleh para pegawai serta manajer yang
ada di dalam organisasi tersebut Disahkan dengan regulasi public. Disahkan dengan
aturan perusahaan atau keputusan pemilik/pengelola perusahaan Hasil yang ingin dicapai
adalah kesejahteraan public. Hasil yang ingin dicapai adalah ingin mencapai profit/laba
yang tinggi, serta peningkatan kekayaan dan pertumbuhan organisasI.
 Penganggaran Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta) Penyusunan anggaran
dalam organisasi sektor publik dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan
program. Penganggaran Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta) . Sektor Publik
Sektor Bisnis Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan
program Penyusunan anggaran dilakukan bagian keuangan, pengelola perusahaan atau
pemilik usaha Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Tidak
dipublikasikan Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislatif, dewan pengurus.
Disahkan oleh pengelola perusahaan atau pemilik usaha. Dalam realitas di masyarakat,
akuntansi sektor publik maupun akuntansi bisnis (swasta) ada untuk memenuhi
kebutuhan publik atau masyarakat.
Karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta, sehingga
akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai
keunikan sendiri-sendiri. Pelaporan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta) Pada
organisasi pemerintahan di Indonesia, perubahan era Orde Baru ke era Orde Reformasi
menuntut pelaksanaan akuntabilitas publik dalam melaksanakan setiap aktivitas
kemasyarakatan dan pemerintahan. Audit Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(swasta) Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit
sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti sektor
pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan
pengelolaan aset kekayaan Negara, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat,
dan organisasi sosial lainnya. Audit sektor publik dan audit sektor bisnis (swasta) sama-
sama terdiri dari Audit Keuangan (financial Audit), Audit Kinerja (Performance Audit),
dan Audit untuk Tujuan Khusus (Special Audit).
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Indra Bastian, lingkup Akuntansi Sektor Publik

Rini Setia Eva, Maret 2022, Perkembangan Pemikiran Akuntansim : Tinjauan dalam perspektif
Sosial Historis

Anda mungkin juga menyukai