Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 1

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH :
AMIR MAHMUD
AZISAH FADHILAH
MUH. AINUL YAQIN
MUH. KHUSNUL MUBARAK
SITI REZIYAH KAMELIA PERTIWI

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Makassar, 28 September 2022

Penyusun

2|MAKALAH KELOMPOK 1
3

DAFTAR ISI

SAMPUL..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
I. PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................6
C. TUJUAN...............................................................................................................7
II. PEMBAHASAN...................................................................................................8
A. Definisi Akuntansi Sektor Publik...........................................................................8
B. Akuntansi Sektor Publik versus Akuntansi Pemerintahan..................................8
C. Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik.............................................................9
D. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik............................................................10
E. Profesi sebagai Akuntan Sektor Publik...............................................................11
F.Perkembangan Terakhir Akuntansi Sektor Publik di Negara Lain...................13
G.Titik Kritis dalam Praktik Akuntansi Sektor Publik..........................................14
III. PENUTUP...........................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

3|MAKALAH KELOMPOK 1
4

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akuntansi sektor publik di Negara Indonesia semakin pesat

perkembangannya karena adanya pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu

otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada Pemerintah

Daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang menuntut daya saing di setiap

negara juga menuntut daya saing di setiap pemerintah daerahnya. Yang perlu

dikembangkan di Negara Indonesia adalah mewujudkan suatu iklim ke-

pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya tiga

pilar elemen dasar yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas

Transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas dapat dilihat dari kualitas

laporan keuangan yang telah disajikan. Laporan keuangan pemerintah di

Indonesia merupakan hal yang menarik untuk dikaji, karena semakin menguatnya

tuntutan akuntabilitas di lembaga publik baik di pusat maupun di daerah yang

dapat menimbulkan implikasi bagi pemerintahan sektor publik untuk memberikan

informasi yang lebih baik lagi. Tujuan penyusunan laporan keuangan

sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna

untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas

pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (Satrio, Yuhertiana, &

Hamzah, 2016). Adapun fenomena yang terjadi dalam kasus akuntansi sektor

publik adalah reformasi tata kelola pemerintah dan organsasi sektor publik lain.

4|MAKALAH KELOMPOK 1
5

Tuntutan reformasi ini menyebabkan demokratisasi pengelolaan organisasi

melalui aspek transparansi dan akuntabilitas. Di Indonesia, adanya desentralisasi

pengelolaan pemerintahan didaerah dan tuntutan masyarakat akan transparansi

serta akuntabilitas memaksa pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk

menciptakan system pengelolaan keuangan yang lebih baik, transparan dan

akuntabel. Sistem ini diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan keuangan secara

tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,

transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan,

serta manfaat bagi masyarakat.

Akuntansi sektor publik dalam evolusinya, yang dideskripsikan sebagai

sebuah akuntansi dana publik, yang merupakan sebuah cara dari akuntansi dan

mekanisme pengkajian yang ditentukan pada penyelenggaraan dana publik. Dana

masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat, bukan oleh

perorangan. Dana ini biasanya datur atau dilaksanakan oleh sebuah organisasi

sektor publik ataupun hubungan sektor public swasta. Di Indonesia, akuntansi

sektor publik bisa diartikan sebagai suatu cara akuntansi dan mekanisme analisis

untuk penyelenggaraan dana publik di organisasi dpemerintah pusat, di lembaga

tinggi negara dan departemen, di lembaga pelayanan publik, di organisasi

pemerintah daerah, badan layanan publik yang berada di daerah, dan juga selain

itu masyarakat. organisasi sosial dan lembaga sosial. lembaga, serta dalam proyek

perencanaan kolaboratif antara organisasi sektor publik dan swasta. Di dalam

suatu akuntansi sektor publik, data yang digunakan adalah data akuntansi dan

bertujuan untuk memberikan informasi tentang keadaan ekonomi dan keadaan

5|MAKALAH KELOMPOK 1
6

keuangan di dalam suatu sektor publik tersebut kepada eksekutif, kepada

legislatif, dan yudikatif serta selain itu juga kepada masyarakat umum.

Selanjutnya, akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang

digunakan oleh organisasi publik sebagai sarana pelaporan kepada publik.

Semakin banyak perhatian sekarang diberikan pada praktik akuntansi lembaga

publik, baik akuntan sektor publik atau LSM publik. Badan akreditasi dituntut

oleh masyarakat untuk dapat dilaksanakan secara transparan dan juga akuntabel.

Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik pada akhirnya akan memberikan

kerangka kerja untuk berfungsinya tahapan siklus akuntansi Sektor Publik. Siklus

mana yang meliputi semua urutan cara mulai dari sebuah persiapan, perkiraan,

penerapan anggaran, penyediaan barang dan jasa, pelaporan, audit, dan

akuntabilitas publik. Standar akuntansi yang dipakai di Indonesia adalah Standar

Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP), Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

(SPKN). Semua standar ini adalah referensi yang disetujui dan ditentukan oleh

badan yang berhak di bidang yang sesuai. (GUNAWAN, 2015)

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa definisi akuntansi sektor publik?

2. Apa konsep, peran, isu, dan praktik akuntansi sektor publik di Indonesia

dalam membantu terciptanya proses pertanggung jawaban publik?

6|MAKALAH KELOMPOK 1
7

3. Apa penerapan proses perencanaan dan pengendalian akuntansi dalam

pertanggung jawaban publik dan eksesnya di unit organisasi sektor publik?

C. TUJUAN

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui definisi akuntansi sektor public

2. Untuk mengetahui konsep, peran, isu dan praktikk akuntansi sektor

public di Indonesia dalam membantu terciptanya proses pertanggung

jawaban public

3. Untuk mengatuhi penerapan proses perencanaan dan pengendalian

akuntansi dalam pertanggung jawaban public dan eksesnya di unit

organisasi sektor publik

7|MAKALAH KELOMPOK 1
8

II. PEMBAHASAN

A. Definisi Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat,

yang selanjutnya dapat diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi

yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat dilembaga-lembaga tinggi

negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN,

BUMD, LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor

publik swasta. Pemahaman diatas akan mempengaruhi berbagai analisis yang

akan disampaikan dalam buku ini. Namun kondisi saat ini akan diulas dari

berbagai persepsi yang ada di masyarakat akademisi.

B. Akuntansi Sektor Publik versus Akuntansi Pemerintahan

 Persepsi yang disebarkan dalam pengajaran akuntansi pemerintahan

Indonesia adalah akuntansi pemerintahan pengganti akuntansi sektor publik.

Alasan lain yang dikembangkan oleh pendukung akuntansi pemerintahan adalah

karakter akuntansi sebagai penyedia jasa yang relevan untuk berbagai jenis

individu dan organisasi. Karakter ini memisahkan akuntansi dari perspektif

makro. Namun dilain pihak, perspektif ini membuka peluang untuk mengadopsi

teknik ekonomi dan statistik. Akibatnya, akuntansi pemerintahan cenderung

didefinisikan sebagai sistem pengukuran kinerja pemerintah. Dengan kata lain,

akuntansi mendukung pemerintah dalam mempertanggungjawabkan terhadap

keputusan sumber daya apa serta kebutuhan kelompok sipil, diperlukan sumber

8|MAKALAH KELOMPOK 1
9

daya dan pengetahuan yang rasional. Jadi praktik akuntansi pemerintahan yang

benar mendapatkan dukungan yang luas dalam orde reformasi.

C. Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

 Pemahaman akan pentingnya akuntansi sektor publik baru muncul akhir - akhir

ini. Keluasan pembahasan bidang akuntansi sebagai satu sisi lain dari akuntansi

mulai dirasa penting dalam pengajaran akuntansi di perguruan tinggi. Peranan

sektor publik dalam bentuk pemerintahan dan usaha-usaha yang dilakukan telah

terbukti menjadi tulang punggung perekonomian negara selama lebih dari lima

puluh tahun ini. Sehingga pembatasan pembahasan akuntansi sektor publik pada

pemerintahan akan berdampak kosongnya pengaturan praktik praktik akuntansi di

sektor publik itu sendiri. Sebagai langkah awal, penataan kembali akuntansi sektor

publik entunya perlu dilakukan. Salah satu hal yang amat substansial adalah

konsesus akan ruang lingkup akuntansi sektor publik. Akuntansi sektor publik

merupakan bidang akuntansi yang mempunyai ruang lingkup lembaga-lembaga

tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintahan daerah,

yayasan, partai politik, perguruan tinggi, dan organisasi-organisasi, nonprofit

lainnya. Dari beberapa diskusi mengenai ruang lingkup akuntansi sektor publik

didapat :

1) Organisasi sektor publik dibatasi dengan organisasi-organisasi yang

menggunakan dana masyarakat, sehingga perlu melakukan

pertanggungjawaban ke masyarakat. Di Indonesia, Akuntansi Sektor

Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni :

9|MAKALAH KELOMPOK 1
10

a) Akuntansi Pemerintah Pusat.

b) Akuntansi Pemerintah Daerah.

c) Akuntansi Parpol dan LSM.

d) Akuntansi Yayasan.

e) Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan puskesmas, rumah sakit, dan sekolah.

f) Akuntansi Tempat peribadatan.

2). Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk

memindahkan organisasi sektor publik ke sektor swasta.

D. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik

Beberapa tahun terakhir ini, masayarakat Indonesia mengalami perubahan yang

cukup mendasar dan besar, yang ditandai dengan meningkatnya keinginan akan

akuntabilitas dan transparansi kinerja terhadap pengelolaan sektor publik. Istilah

reformasi merupakan cetusan untuk mendudukan kembali keseimbangan antara

pembangunan fisik dan pembangunan nilai. Sehingga reformasi menjadi lebih

menekankan pembangunan nilai yang diungkap dalam goog governance.

Ungkapan pemerintahan yang bersih dapat diinterpretasikan sebagai perwujudan

indikator kejujuran pemerintah. Dimasa yang lalu, kejujuran pemerintah lebih

diartikan sebagai stabilitas pemerintah. Sedangkan di masa reformasi, kejujuran

diartikan sebagai pemerintah yang bersih. Sehingga, mekanisme manipulasi yang

dipraktekkan dimasa lalu harus di ganti dengan mekanisme transparansi.

10 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
11

Perubahan politik dan krisis ekonomi telah menyebabkan munculnya kesadaran

baru dikalangan masyarakat Indonesia. Fungsi akuntansi saat ini, diharapkan

menjadi turunan dari perkembangan tuntutan masyarakat terhadap bidang

akuntansi untuk memajukan sektor publik. Penegakan etika pemeriksa saat ini

menjadi suatu hal yang mendesak. Tuntutan dibatasi hanya oleh profesi, dalam

artian sepanjang aturan profesi dipenuhi maka akuntan dianggap sudah memenuhi

kewajiban dengan baik secara profesi maupun kemasyarakatan. Hal ini dinilai

tidak wajar, sebab masyarakat menuntut agar akuntan bisa dituntut dijalur hukum.

Profesionalisme profesi, hal ini terkait dengan kejujuran keahlian dan pribadi,

telah dituntut untuk dapat dibawa sebagai kredibilitas profesi dimata prosedur

hukum masyarakat. Akuntan sebagai suatu profesi diminta untuk terlibat secara

aktif, terkait dengan pelaksanaan transparansi ekonomi. Akuntansi sektor publik

diharapkan lebih ditekankan pada sistem dan pemeriksaan akuntansi. Sistem

akuntansi sektor publik yang selama ini dikembangkan lebih melayani

karakteristik persaingan swasta. Ini tentunya merupakan kesalahan besar karena

karakter dan evaluasi kinerja publik amat berbeda dengan yang ada di swasta.

Pengukuran prestasi dan kinerja sektor publik merupakan titik berat

pengembangan akuntansi sektor publik. Penekanan terhadap efisiensi keuangan

dan efektivitas manajemen akan menjadi dua titik awal fokus pengembangan

bidang akuntansi manajemen sektor publik ini.

E. Profesi sebagai Akuntan Sektor Publik

Profesi akuntan dengan disiplin akuntansinya dianggap oleh Anglo-Amerika

sangat mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Beberapa negara,

11 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
12

seperti Rusai dan negara-negara Eropa timur, yang dulunya tidak terpengaruh,

mulai mengalami perubahan yang signifikan dalam bidang akuntansi.

Perkembangan ini tentunya bukan tanpa kritik terhadap kondisi yang selalu

berkembang. Kontroversi dalam industri dan perdagangan telah timbul akibat

penerapan teknik akuntansi. Walaupun demikian, pengembangan pendekatan

sosiologi telah menjadi penawar dengan kritik-kritik yang radikal. Selayaknya

suatu bidang ilmu, kekuatan terbesar akuntansi adalah kelemahan utamanya. Uang

merupakan alat tukar penengah dan sumber kekayaan, sehingga akuntan dibayar

untuk mengembangkan kekayaan orang lain. Bagi sebagian kelompok sosial

dimana uang berperan penting, maka akan menentukan nilai disiplin akuntansi,

sedangkan bagi sebagian kelompok sosial dimana uang tidak berperan penting,

akuntansi tidak akan dianggap penting. Dengan demikian, kritik-kritik terhadap

peran disiplin akuntansi akan lebih mudah dijawab. Perkembangan profesi

menunjukkan bahwa di dunia praktis, akuntansi sukses berkompetisi dengan

konsultan manajemen. Ini memunculkan perluasan batas-batas disiplin akuntansi.

Pada awalnya, profesi akuntansi dimunculkan dalam organisasi seperti Institute of

Chartered Accountants (di Inggris dan Wales) yang didirikan pada tahun 1880.

Perkembangan ini diperkuat oleh Lembaga The Corporate Treasurers and

Accounting Institute pada tahun 1885. Dua lembaga ini merupakan lembaga

bentukan pemerintah daerah. Namun demikian, tujuan sebenarnya dari

pembentukan dua lembaga tersebut adalah mempresentasikan akuntansi di

perusahaan kota praja. Selanjutnya muncullah organisasi Chartered Institute of

Publik Finance and Accounting (Sowerby, 1985) yang mensertifikasi para

12 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
13

pekerja di sektor publik. Jadi legitimasi subdisiplin akuntansi sektor publik resmi

ada. Perkembangan profesi akuntan sektor publik di Indonesia belumlah semaju

perkembangan profesi akuntan di Inggris. Hal ini berkaitan dengan sistem

sentralisasi pemerintahan yang berdampak pada penggunaan sistem dan prosedur

pelaporan keuangan yang seragam dan terpusat. Perubahan orientasi politik dan

ekonomi di era reformasi mendorong organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan

Indonesia) mulai memunculkan Kompartemen Akuntan Sektor Publik, yang

mewadahi para pekerja bidang akuntansi dan akuntan yang bekerja di organisasi

sektor publik. Dan tentunya, permasalahan standarisasi praktik-praktik akuntansi

sektor publik di Indonesia harus dipecahkan, selain itu mitra kerja Kompartemen

Akuntan Sektor Publik juga telah di bangun dalam Kompartemen Akuntansi

Pendidik yang di sebut Kajian Pendidik Akuntansi Sektor Publik. Informasi

tentang aktivitas pengembangan ilmu dan dialog akuntansi sektor publik telah

disebarluaskan di Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

F.Perkembangan Terakhir Akuntansi Sektor Publik di Negara Lain

Pengalaman Inggris dapat dijadikan acuan dalam mempelajari perkembangan

administrasi publik di era tahun 1980-an sampai dengan tahun 1998, yang

berkembang seiring dengan tuntutan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang

akuntabel. Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga melakukan beberapa

upaya dalam mendorong tercapainya administrasi publik yang lebih baik seperti

yang diilhami oleh pemikiran Gaebler dan Ted dalam bukunya yang disebut

dengan Reinventing Government (1992).

13 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
14

G.Titik Kritis dalam Praktik Akuntansi Sektor Publik

Melihat pentingnya reformasi akuntansi, penerapan perspektif organisasi atau

yang dikenal dengan menemukan kembali pemerintahan, harus dilandasi dengan

menemukan kembali peranan akuntansi. Praktik akuntansi sektor publik

(Penlebury, 1992) di Indonesia mempunyai empat titik kritis sebagai berikut :

1.Praktik Pertanggungjawaban Akuntansi yang Layak

Prosedur penghasilan dan pembayaran dari pusat pertanggungjawaban organisasi

sektor publik dapat dilakukan dengan pemenuhan otorisasi, baik dari DPR /

DPRD atau komisaris. Kadangkala proses otorisasi ini dihasilkan dari proses

demokrasi melalui pengambilan suara / voting.

2. Prinsip Bruto

Seluruh penghasilan dibayarkan bruto, dan biaya yang terjadi dibebankan sebagai

pengurang penghasilan dan harus dilaporkan secara lengkap ke setiap pusat

pertanggungjawaban yang terkait.

3. Periodikal

Semua pengeluaran harus dipertanggungjawabkan per periode, sehingga otorisasi

pengeluaran akan dinilai berdasarkan prestasi periode terkait. Kelebihan dana di

atas pengeluaran dapat diketahui dan dikembalikan ke manajemen pusat

pertanggungjawaban.

14 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
15

4. Spesifikasi

Pengeluaran untuk tujuan khusus harus dilandasi oleh persetujuan DPR / DPRD

atau komisaris. Konsep by exception / pengecualian ini harus diatur dalam

peraturan tersendiri tanpa mengabaikan tingkat pencapaian prestasi manajemen

organisasi sektor publik yang terkait. Akuntabilitas amat penting dalam

pengelolaan dana masyarakat. Praktik pemilihan program dengan dana

masyarakat perlu dikembangkan dalam konteks visi kesejahteraan masyarakat. Ini

berarti akuntabilitas manajemen kesejahteraan masyarakat sangat menentukan

perkembangan Akuntansi Sektor Publik (ASP). Peran Pemerintah semakin

Berkurang Tugas pemerintah adalah mengendalikan, bukannya seperti

mendayung sebuah perahu (E.S. Savas) Diberbagai negara, filosofi ini benar-

benar diterapkan. Di St. Paul, Minnesota, George Latimer (1975) yang terpilih

sebagai walikota berusaha memulihkan ekonomi kota tersebut dengan mengubah

sumber daya kota yang ada dengan cara mengkombinasikannya dengan berbagai

sumber daya dari sektor privat, meminta bantuan dana, dan membawa

pengembang masuk. Selain itu, dia juga melakukan usaha lain yang diserahkan

kepada swasta seperti mendirikan sarana perumahan yang terjangkau dan

menggunakan jasa tenaga kerja sosial bernilai jutaan dollar. Hasilnya Latimer

mampu meningkatkan wibawa pemerintahannya walaupun ada pengurangan

karyawan sebanyak 12%, menjaga anggaran, mempertahankan tingkat

15 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
16

pertumbuhan pajak propertinya dibawah inflasi, serta mengurangi hutang kota.

Keadaan tersebut sangat berbeda dengan di Indonesia. Pemerintah kota sangat

bergantung pada pajak, iklan dan pungutan lain. Para pengembang kurang

berminat karena kondisi sosial politik yang tidak stabil dan tingkat inflasi yang

tinggi. Selain itu, pemerintah kota sangat bergantung pada pemerintah pusat.

Tingginya Pengaruh Politik terhadap Sistem Organisasi

Sterling (1973) berpendapat bahwa hampir semua masalah praktis yang dihadapi

dalam praktik akuntansi bisa dipecahkan dengan teori. Ketika sebuah masalah

muncul, isu sebenarnya adalah bahwa manajemen tidak sependapat dengan

pandangan akuntansi. Dengan demikian, masalahnya bukan teknis tetapi

merupakan masalah politis. Penelitian yang dilakukan oleh professors Ronen d an

Schiff (1978) yang telah menyebarkan kuisioner sebanyak 1.329 kepada

responden seperti beberap eksekutif perusahaan besar, akuntan sektor publik,

akademisi akuntansi, analis keuangan, pengacara, dan bankir menyimpulkan

bahwa 91,9% responden menyatakan bahwa standar seharusnya dibuat sesuai

dengan format untuk sektor privat. Hal ini berarti standar yang dibuat untuk sektor

publik seharusnya harmonis dengan praktik yang ada untuk sektor swasta.

16 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
17

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Akuntansi sektor publik dalam evolusinya, yang dideskripsikan sebagai

sebuah akuntansi dana publik, yang merupakan sebuah cara dari akuntansi dan

mekanisme pengkajian yang ditentukan pada penyelenggaraan dana publik. Dana

masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat, bukan oleh

perorangan. Dana ini biasanya datur atau dilaksanakan oleh sebuah organisasi

sektor publik ataupun hubungan sektor public swasta.

Akuntansi sektor publik dalam evolusinya, yang dideskripsikan sebagai

sebuah akuntansi dana publik, yang merupakan sebuah cara dari akuntansi dan

mekanisme pengkajian yang ditentukan pada penyelenggaraan dana publik. Dana

masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat, bukan oleh

perorangan. Dana ini biasanya datur atau dilaksanakan oleh sebuah organisasi

sektor publik ataupun hubungan sektor public swasta.

17 | M A K A L A H K E L O M P O K 1
18

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, W. (2007). Akuntansi Sektor Publik. Malang: Bayumedia Publishing.


Bastian, I. (2019). Lingkup Akuntansi Sektor Publik. Lingkup Akuntansi Sektor
Publik.
Biduri, S. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Umsida Press, 1-197.
Mardiasmo, M. B. A. (2021). Akuntansi Sektor Publik-Edisi Terbaru. Penerbit
Andi.
Yuesti, A., Dewi, N. L. P. S., & Pramesti, I. G. A. A. (2020). Akuntansi Sektor
Publik. CV Noah Alethia: Bali

18 | M A K A L A H K E L O M P O K 1

Anda mungkin juga menyukai