Anda di halaman 1dari 12

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK

PERTAMBAHAN NILAIATAS BARANG MEWAH


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Muh Fardhan Dinarto 005004332022
2. Muh Nuryamin Akbar K 004304332022
3. Muh Rifai Arsyad 004604332022
4. Muh Ainul Yaqin 002704332022
5. Azisah Fadhilah 002504332022
6. Siti Reziyah Kamelia P004804332022
7. Fadiah Al Wafi Ibrahim 000104332022
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI (PPN) DAN PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI
ATAS BARANG MEWAH
(PPNBM)!
Pajak Pertambahan Nilai atas
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Barang Mewah (PPNBM)
PPN merupakan pajak yang dikenakan
terhadap pertambahan nilai yang muncul PPnBM Merupakan pajak yang dikenakan
karena pemakaian factor-factor produksi oleh pada barang yang masuk golongan barang
pengusaha kena pajak (PKP) yang mewa. Pengenaan PPnBM dibebankan pada
menyiapkan, menghasilkan dan produsen atau PKP yang menghasilkan atau
memperdagangkan barang kena pajak atau mengimpor barang mewah.
Jasa Kena Pajak
UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR PPN
1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983
tentang Pajak pertambahan nilai
barang dan jasa dan pajak oenjualan
atas barang mewah
2. Undang-undang nomor 18 tahun 2000
3. Undang-undang nomor 42 tahun 2009
4. Undang-undang nomor 7 tahun 2021
tentang harmonisasi peraturan
perpajakan.
Penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak di dalam daerah pabean
yang dilakukan oleh pengusaha

Impor Barang Kena Pajak

Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean
Barang atau
Jasa yang Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean
dikenakan Ekspor Barang kena pajak berwujud atau tiddak berwujud dan ekspor jasa
Pajak kena pajak oleh pengusaha kena pajak (PKP)

Pertamabahan Kegiatan membangun sendiri bangunan dengan luas lebih dari 200m2 yang
dilakukan diluar lingkungan perusahaan dan atau pekerjaan oleh orang
Nilai (PPN) pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau pihak lain

Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk


diperjualbelikan, sepanjang pajak masukan yang dibayar pada saat
perolehan aktiva tersebut boleh dikreditkan
Barang atau Jasa yang Tidak Dikenakan
Pajak Pertamabahn Nilai (PPN)

Barang hasil pertambangan atau Makanan dan minuman yang


pengeboran (minyak mentah, disajikan dirumah makan atau
asbes, batu bara, gas bumi dan restoran
lain-lain)

Barang kebutuhan pokok Uang dan Emas Batangan


(beras,, jagung, susu, daging,
kedelai, sayuran, dan lainnya)

Jasa pelayanan medis, pelayanan social, jasa


keuangan, asuransi, Pendidikan dan sebagainya
Dasar Pengenaan Pajak PPN
1. Harga Jual
2.Penggantian
3. Nilai Impor
4.Nilai Ekspor
5.Nilai Lainnya
Tarif Pajak PPN dan PPnBM
1. Tarif Umum 11% untuk penyerahan dalam negeri
2. Tarif khusus 0% diterapkan atas ekspor BKP Berwujud
maupun tidak berwujud dan Ekspor JKP
3. Tarif pajak 11% dapat berubah menjadi lebih rendah yaitu
5% dan paling tinggi 15% sebagaimana diatur oleh
peraturan pemerintah
4. Tarif Pajak 10% untuk kendaraan umum kategori tertentu,
alat rumah tangga, alat pendingin, hunian mewah, televisi
dan minuman bebas alcohol.
5. Tarif pajak 20% untuk kendaraan bermotor kategori
tertentu, alat fotografi, permadani, dan peralatan
olahraga impor.
6. TarTarif pajak 25% untuk kendaraan bermotor berat dan
berbahan bakar solar.
7. tarif pajak 35% untuk minuman bebas alkohol, barang
berbahan kulit impor, batu kristal, bis, dan barang pecah
belah.
Rumus dan Cara Perhitungan PPN

PPN = Tarif PPN X Dasar Pengenaan Pajak (DPP)


Mekanisme Pelaporan PPN dan PPnBM

Dalam hal pelaporan, PPN dan PPnBM


menggunakan SPT Masa PPN atau bisa
disebut juga SPT Masa PPN1111, yang
merupakan form yang digunakan PKP untuk
melaporkan hitungan besaran pajak PPN dan
PPnBM yang terutang.
Tujuan Pengenaan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah
- Perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang
berpenghasilan rendah dan konsumen yang berpenghasilan
tinggi
- Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas BKP yang
tergolong mewah
- Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau
tradisional
- Perlu untuk mengamankan penerimaan negara.
Terima Kasih
“Menanam Selasih,
Pergi kesawah hendak membajak,
Kami ucapkan Terima Kasih,
Kepada diri kita yang telah membayar pajak.“

Anda mungkin juga menyukai