Anda di halaman 1dari 13

Akuntansi Pajak

PPN dan PPnBM

Akuntansi Perpajakan
Kami adalah . . .

Dian Hartatiningsih Bisri Munawarah Husain Munawarah Husain Zulfadli Yusuf


000104292020 (000904292020) (000904292020) 000504292020
Pengertian

1. Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dipungut/dipotong oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
yang berkaitan dengan transaksi penyerahan (penjualan atau pembelian atau transaksi lainnya)
barang/jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh wajib pajak badan maupun
orang pribadi.
2. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang
tergolong mewah yang dilakukan oleh produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor
barang tersebut dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.
Penyerahan Barang/Jasa Kena Pajak

Berdasarkan UU No 18 tahun 2000 pasal 1A menyebutkan beberapa jenis transaksi yang termasuk dalam jenis
penyerahan barang kena pajak. Jenis penyerahan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian
2. Pengalihan Barang Kena pajak oleh karena suatu perjanjian sewa beli dan perjanjian leasing;
3. Penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;
4. Pemakaian sendiri dan atau pemberian cuma-cuma atas Barang Kena Pajak;
5. Persediaan Barang Kena Pajak dan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih
tersisa pada saat pembubaran perusahaan, sepanjang Pajak Pertambahan Nilai atas perolehan aktiva tersebut
menurut ketentuan dapat dikreditkan;
6. Penyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan penyerahan Barang Kena Pajak antar
Cabang;
7. Penyerahan Barang Kena Pajak secara konsinyasi
Objek Pajak PPn
Menurut Bab 3 tentang Objek Pajak pasal 4 menyebutkan bahwa Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:
1. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusahan
2. Impor Barang Kena Pajak
3. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
4. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
6. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

Pada umumnya semua barang/jasa dikenakan pajak, namun ada pula beberapa barang/jasa yang tidak dikenakan pajak.
Berikut ini adalah beberapa jenis barang yang tidak dikenakan pajak pertambahan nilai diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya
2. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak
3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya
4. Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.
Objek Pajak PPnBM
Selain dikenakan pajak pertambahan nilai, barang yang tergolong mewah juga akan dikenakan Pajak Penjualan Barang
Mewah. Berikut ini adalah Barang yang tergolong sangat mewah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Keuangan No 253 Tahun 2008 adalah sebagai berikut ini:
1. Pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah)
2. Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
3. Rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihanya lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah) dan luas bangunan lebih dari 500m2 (lima ratus meter pcrsegi)
4. Apartemen, kondominium, dll sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) dan/atau luas bangunan lebih dari 400 m2 (empat ratus meter Persegi)
5. Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport utility
Vehicles (suv), multi purpose vahicls (mvp), minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari
Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dan dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.
Objek Pajak PPnBM
Dasar pencatatan di dalam akuntansi adalah bukti transaksi. Bukti pemungutan pajak pertambahan nilai dan pajak
penjualan barang mewah adalah faktur pajak. Faktur Pajak adalah bukti pungutan Pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena
Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak. Ada 4 jenis Faktur Pajak, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Faktur Pajak Standar
2. Faktur Pajak Gabungan
3. Faktur Pajak Sederhana
4. Faktur Pajak Khusus
Dasar Pengenaan Pajak
Untuk menghitung besarnya PPN maupun PPnBM yang terutang atau yang harus dibayar, harus diketahui dulu mengenai
dasar pengenaan pajak (DPP). Ada 5 dasar pengenaan pajak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Harga Jual Harga jual adalah semua nilai yang berupa uang termasuk semua biaya yang dikeluarkan oleh pembeli
barang kena pajak dan telah dikurangi dengan potongan penjualan yang diberikan. Harga jual yang menjadi dasar
pengenaan pajak biasanya harga jual netto (artinya setelah dikurangi potongan/diskon)
2. Nilai Penggantian Nilai semua nilai yang berupa uang termasuk semua biaya yang dikeluarkan oleh pembeli jasa
kena pajak. Nilai ini untuk menggantikan jasa yang telah diberikan oleh pengusaha kena pajak.
3. Nilai Impor Nilai impor adalah semua nilai yang berupa uang termasuk semua biaya yang dikeluarkan oleh pembeli
barang kena pajak dan pungutan lain berdasarkan ketentuan perundang-undangan kepabean. Nilai impor ini
dihitung dengan menjumlahkan antara Cost/Harga Barang (C), Insurance/Jaminan (I), Freight/Biaya pengiriman (F)
dan biaya-biaya kepabean lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabean. Nilai Impor = C + I + F
+ biaya lain
4. Nilai Ekspor Nilai ekspor adalah semua nilai yang berupa uang mengenai harga produk yang diekspor tersebut atau
sering disebut sebagai Harga Pokok Ekspor (HPE). Ada beberapa produk tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah
seperti industri kelapa sawit.
5. Nilai lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Nilai lain ini ditetapkan ketika terdapat kesulitan dalam
penentuan harga jual atau nilai penggantian atas produk. Dalam hal ini menteri keuangan dapat menetapkan dasar
pengenaan pajaknya.
1 2
Tarif Tarif PPN 0% berlaku untuk ekspor Tarif PPN 10% berlaku untuk semua produk

Pajak
Barang Kena Pajak Berwujud, yang beredar di dalam negeri, termasuk di
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud daerah Zona Ekonomi Eksklusif dan landas
dan ekspor Jasa Kena Pajak. kontinen yang di dalamnya berlaku undang-
Pertambahan undang yang mengatur tentang kepabeanan.

Nilai
3 4
Tarif PPN atas barang mewah Khusus untuk barang dan jasa yang terkena
ditetapkan paling rendah 10% dan tarif PPN 10%, besaran tarif tersebut masih
paling tinggi 200%. dapat diubah menjadi paling rendah 5%
hingga paling tinggi 20% mengikuti
peraturan pemerintah yang berlaku.
1 2
Tarif Tarif 10% untuk kendaraan Tarif 20% untuk kendaraan bermotor kategori
bermotor kategori tertentu, alat
Pajak Penjualan
tertentu, peralatan olahraga impor, berbagai
rumah tangga, hunian mewah, jenis permadani, alat fotografi dan barang
alat pendingin, televisi, minuman sanitary.
Atas Barang non-alkohol.

Mewah
3 4
Tarif 25% untuk kendaraan Tarif 35% untuk minuman bebas alkohol,
bermotor berat dan berbahan batu kristal, barang berbahan kulit impor,
bakar solar, misalnya minibus, barang pecah belah, bus.
combi, pick up.
Contoh
Setelah mengetahui tarif PPN dan PPnBm di atas, selanjutnya mari kita mempelajari cara perhitungan PPnBM. Salah
satu rumus mudah untuk menghitung PPN adalah:

PPN = Tarif PPN x (Harga Barang – PPnBM)

Untuk memudahkan pemahaman wajib pajak mengenai jenis pajak satu ini, mari kita lihat beberapa contoh soal di
bawah ini:

Bapak Ahmad merupakan seorang pengusaha di bidang produksi film,


pada suatu saat beliau membeli sebuah mobil sport mewah dengan
harga Rp900.000.000. Berdasarkan DPP, mobil tersebut terkena tarif
PPnBM sebesar 40%. Lalu, berapakah nilai uang yang harus dibayarkan
Bapak Ahmad untuk membawa masuk mobilnya ke Indonesia?
Contoh
Jawaban

PPN = Tarif PPN x (Harga Barang – PPnBM)


PPN = 10% x (Rp900.000.000 – (Rp900.000.000 x 40%))
PPN = 10% x (Rp900.000.000 – 360.000.000)
PPN = 10% x Rp540.000.000 =Rp54.000.0000
Berarti total harga mobil yang harus dibayarkan Bapak Ahmad adalah:
Harga Mobil + PPN + PPnBM = Rp1.314.000.000
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai