Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK LANJUTAN


(ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK)

DISUSUN OLEH:

THARIQ AZIS LATIF A062221007

GITA FITRI A062221015

NURUL AZINTHA ABBAS A062221041

RAHMANIAH A062221048

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Akuntansi Sektor Publik
Lanjutan yang dibimbing oleh dosen kami, Dr. Nirwana, SE.,Ak.,M.Si.,CA. Diharapkan semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, September 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah................................................................................................................2
3.1 Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Analisis, Laporan Keuangan dan Sektor Publik.................................................3
2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik...............................................................5
2.3 Tahapan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik............................................................5
2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik............................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR RUJUKAN..............................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sector
publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stakeholder sektor publik, mereka membutuhkan
informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilankeputusan. Tugas dan
tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baikuntuk memenuhi
kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai
salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung
pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang
bermanfaat untuk memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan danpembuatan keputusan
dan untuk menilai kinerja organisasi. Informasi akuntansi merupakan alatuntuk melaksanakan
akuntabilitas sektor publik secara efektif. Informasi keuangan bukanm erupakan tujuan akhir
akuntansi sektor publik.
Pembuatan laporan keuangan pada sektor publik merupakan wujud dan realisasi pengaturan
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang transparan untuk mencapai good
governance atau tata kelola pemerintahan yang baik. Tujuan pemerintah melakukan publikasi
terhadap laporan keuangannya yaitu sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bagi para
pengguna kebutuhan informasi laporan keuangan tersebut seperti masyarakat, pemerintah, para
wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa serta pihak yang memberi atau berperan
dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman. Bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor UU No. 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Undang-undang ini memberikan kewenangan bagi daerah untuk menggali
potensi lokal dan meningkatkan kinerja keuangannya dalam rangka mewujudkan kemandirian
daerah. Keberhasilan pemerintah sebagai organisasi sektor publik akan dinilai dari kemampuan
pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
Pemerintahan yang akuntabel merupakan pemerintahan yang dapat dipercaya dan
bertanggungjawab dalam mengelola sumber daya publik. Sumber daya publik yang digunakan untuk
membiayai pembangunan dan keberlangsungan roda pemerintah, harus dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat. Pertanggungjawaban didukung dengan laporan pertanggungjawaban tertulis
berupa penyajian laporan keuangan atas kinerja yang telah dicapai pada periode terkait.

1
Adapun salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui kinerja pemerintah adalah
dengan melakukan analisis laporan keuangan terhadap anggaran yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan. Dokumen yang dapat dijadikan sumber dalam menganalisis laporan keuangan adalah
laporan keuangan utama yang terdiri dari neraca, laporan arus kas, dan laporan realisasi anggaran.
Cara untuk melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik yaitu dengan
membandingkan kinerja keuangan satu periode dengan periode sebelumnya berdasarkan laporan
keuangan. Terdapat beberapa teknik dalam analisis laporan keuangan, yaitu antara lain: analisis
aset, analisis kewajiban dan ekuitas dana, analisis pendapatan, analisis belanja, analisis
pembiayaan, dan analisis laporan arus kas. Selain itu, terdapat berbagai jenis rasio yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi dan menggambarkan laporan keuangan. Hasil dari perhitungan
rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan organisasi sektor
publik dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang baik bagi
organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian analisis, laporan keuangan, dan Sektor Publik?
2. Apakah tujuan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik?
3. Bagaimana tahapan dalam melakukan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik?
4. Bagaimana metode dan teknik Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis, laporan keuangan dan Sektor Publik.
2. Untuk mengetahui tujuan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik.
3. Untuk mengetahui tahapan dalam Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik.
4. Untuk mengetahui metode dan teknik Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis, Laporan Keuangan dan Sektor Publik


1. Pengertian Analisis
Kata analisis diadaptasi dari bahasa Inggris “analysis” yang secara etimologis berasal dari
bahasa Yunani kuno (dibaca Analusis). Kata Analusis terdiri dari dua suku kata, yaitu “ana” yang
artinya kembali, dan “luein” yang artinya melepas atau mengurai. Bila digabungkan maka kata
tersebut memiliki arti menguraikan kembali. Menurut asal katanya tersebut, analisis adalah
proses memecah topik atau substansi yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Jadi secara umum, pengertian analisis adalah
aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti; mengurai, membedakan, dan memilah
sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya
lalu ditafsirkan maknanya.
Beberapa ahli pernah menjelaskan mengenai arti analisis, diantaranya Menurut
Komaruddin, pengertian analisis adalah aktivitas berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan
menjadi komponen-komponen kecil sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungan
masing-masing komponen, dan fungsi setiap komponen dalam satu keseluruhan yang terpadu.
Menurut Wiradi, arti analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah mengurai,
membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu
lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing. sedangkan menurut Pengertian analisis dalam
akuntansi menurut Syahrul adalah kegiatan melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos
atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang
perbedaan yang muncul.
2. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan atau laporan akuntansi berisi laporan-laporan kegiatan transaksi
keuangan pada suatu organisasi. Dimana laporan keuangan itu berfungsi untuk menjelaskan
secara detail dan rinci tentang terjadinya transaksi dan kegiatan keuangan tersebut. “Maka
diputuskanlah komponen dan bagian-bagian dari laporan keuangan itu yang dibuat oleh suatu
perusahaan, laporan keuangan biasanya terdiri atas lima jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan” menurut
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009) dalam (D. M. Situmorang, 2019).
Laporan keuangan merupakan suatu bentuk mekanisme pertanggung jawaban sekaligus
dasar untuk pengambilan keputusan bagi pihak eksternal. Oleh karena itu, pengungkapan

3
informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan sehingga menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat (Almilia dan Retrinasari,
2007). Laporan keuangan pemerintah harus mengikuti SAP yang berlaku, kemudian disampaikan
kepada DPR/DPRD dan masyarakat umum setelah diaudit oleh BPK. Laporan keuangan perlu
diaudit oleh BPK Untuk meningkatkan kualitas transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan
pemerintah (Rahayu dan Maharani, 2016). Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan BPK tersebut
berupa opini, temuan, kesimpulan atau dalam bentuk rekomendasi.
3. Pengertian Sektor Publik
Sektor publik adalah semua yang berhubungan dengan kepentingan publik dan tentang
penyediaan barang dan jasa yang ditujukan untuk publik, dibayarkan melalui pajak dan
pendapatan negara lainnya yang sudah diatur dalam hukum contohnya transportasi, pendidikan
dan kesehatan (Sujarweni, 2015:1). Sektor publik sering dipahami sebagai segala sesuatu yang
terkait dengan kepentingan publik dan penyediaan barang atau jasa bagi publik yang dibayar
melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum (Mahsun dkk, 2007:4).
Alasan perlunya sektor publik antara lain pertama adalah, sektor publik menyediakan
barang-barang publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak disediakan oleh sektor
privat maupun sektor sosial. Barang publik yang dibutuhkan masyarakat misalnya keamanan,
kepolisian dan pengadilan. Sektor bisnis tidak mau menyediakan karena tidak menguntungkan
dan sangat besar biayanya. Sementara itu sektor sosial juga tidak mau menanganinya karena
tidak mampu membiayai dan bukan menjadi otoritasnya. Keberadaan sektor publik diperlukan
untuk melaksanakan kewajiban negara dalam memenuhi kebutuhan dan menyejahterakan
masyarakatnya sebagai tanggung jawab konstitusi.
Kedua, sektor publik diperlukan sebagai regulator. Sektor bisnis perlu regulasi agar terjadi
kompetisi yang sehat dan terhindar dari kegagalan pasar (market failure). Masyarakat perlu
perlindungan dari prilaku merugikan para pelaku pasar. Pelaku pasar dan investor perlu
kepastian hukum dan jaminan usaha dari pemerintah. Oleh karena itu sektor publik diperlukan
sebagai regulator untuk membuat aturan main dalam kehidupan berbisnis, berbangsa dan
bermasyarakat. Bersamaan dengan fungsinya sebagai regulator, sektor publik juga
berwewenang untuk memberikan sanksi hukum bagi para pelanggar peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan.
Alasan yang ketiga adalah, sektor publik diperlukan sebagai pengelola negara dan
pengemban amanah konstitusi melalui fungsi birokrasi pemerintahan. Peran pemerintah untuk
melakukan alokasi sumber daya publik, distribusi sumber daya secara adil dan merata, serta
stabilitasi ekonomi dan politik tidak dapat digantikan oleh sektor bisnis (Mahmudi, 2016:2-3).

4
2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik
Organisasi sektor publik menyusun laporan keuangan untuk memberikan informasi keuangan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan. Pada sektor publik,
pengambilan keputusan tidak hanya di bidang ekonomi saja, namun juga di bidang sosial, politik,
dan keamanan. Tidak semua pemangku kepentingan memahami akuntansi yang merupakan alat
untuk menghasilkan laporan keuangan sehingga menurut Mahmudi (2007) perlu dibantu analisis
laporan keuangan.
Tujuan analisis laporan keuangan bervariasi tergantung pada perspektif pemakai laporan
keuangan dan keinginan apa yang diharapkan oleh analisis data laporan keuangan (Fraser dan
Ormiston, 2008). Analisis laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan hubungan antar item
dalam laporan keuangan. Teknik analisis laporan keuangan yang paling sering digunakan adalah
analisis rasio keuangan. Pengukuran kinerja yang didasarkan atas penghitungan rasio-rasio
keuangan, misalnya rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio pasar (Mahsun, 2009).
2.3 Tahapan Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik
Pembaca laporan keuangan perlu memahami langkah-langkah yang efektif untuk
menganalisis dan mengevaluasi kinerja pemerintah daerah secara tepat dan komprehensif. Menurut
Mahmudi (2009: 85) langkah-langkah atau tahapan dalam menganalisis laporan keuangan
pemerintah daerah yaitu:
1. Menilai Kinerja Makro
Keberhasilan atau kegagalan kinerja makro sdapat dilihat dari laporan keuangan yang
merupakan gambaran kinerja mikro. Misalnya dibidang ekonomi menyangkut tingkat inflasi,
dibidang pemerintahan menyangkut indeks good governance, indeks korupsi, dan indeks
kepuasan pelayanan, dan lain-lain. Jika kinerja makro kurang baik, maka besar kemungkinan
kinerja mikro juga kurang baik.
2. Menilai Kinerja Program/Kegiatan
Penilaian kinerja program/kegiatan dapat dilihat dari LKPJ dan atau LAKIP. Keberhasilan
pelaksanaan program/kegiatan dinilai dari aspek 3E, yaitu: ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
Ekonomi terkait dengan penggunaan sumber daya input secara hemat sehingga tidak terjadi
pemborosan, efisiensi terkait dengan kesesuaian pelaksanaan dengan anggaran dan efektivitas
terkait dengan pencapaian target.
3. Menilai Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan tercermin dari laporan keuangan neraca, laporan kas. realisasi
anggaran, dan laporan arus kas.

5
2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik
1. Metode Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik
Menurut Falikhatun dan Nugrahaningsih (2007: 9), ada dua metode analisis yang
digunakan, yaitu:
a. Analisis Vertikal
Analisis Vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode
atau satu saat saja, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya
dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau
hasil operasi pada saat itu saja.
b. Analisis Horisontal
Analisis Horisontal yaitu analisis dengan melakukan perbandingan laporan keuangan untuk
beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembanganya.
Menurut Prastowo dan Juliati (2002), secara umum metode analisis laporan keuangan
dapat di klasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu:
a. Metode Analisis Horisontal (dinamis)
Metode analisis horisontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat
diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
b. Metode Analisis Vertikal (statis)
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan
antara pos satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode)
yang sama.
Kesimpulan dari beberapa metode analisis laporan keuangan diatas adalah:
a. Metode Analisis Horisontal (Dinamis)
Metode analisis horisontal merupakan analisis yang dilakukan dalam beberapa periode untuk
melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik atau organisasi sektor
swasta.
b. Metoda Analisis Vertikal (Statis)
Metoda analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan dalam satu periode untuk
melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik atau organisasi sektor
swasta.

6
2. Teknik Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik
Menurut Mahmudi (2009), teknik analisis laporan keuangan organisasi sektor publik
adalah sebagai berikut:
a. Analisis Varians (Selisih)
Analisis varians pada umumnya digunakan untuk menganalisis laporan realisasi anggaran,
yaitu dengan cara mengevaluasi selisih yang terjadi antara anggaran dengan realisasinya.
Aspek yang penting dalam analisis varians ini, yaitu:
1) Menentukan tingkat signifikansi selisih anggaran.
2) Menentukan tingkat varians anggaran yang bisa ditoleransi.
3) Mencari penyebab terjadinya selish varians.
b. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan perbandingan antara dua angka yang datanya diambil
dari elemen laporan keuangan. Analisis ini dapat digunakan untuk mengintepretasikan
perkembangan kinerja dari tahun ke tahun dan membandingkanya dengan kinerja organisasi
lain yang sejenis. Terdapat berbagai macam analisis rasio keuangan, antara lain:
1) Analisis Aset
2) Analalisis Likuiditas, meliputi: Rasio Lancar, Rasio Kas, Rasio Cepat, Rasio Modal Kerja
terhadap Total Aset
3) Analisis Solvabilitas
4) Analisis Kewajiban: Rasio Total Utang terhadap Equitas, Rasio Total Utang terhadap Aset
Modal, Rasio Total Utang terhadap Pendapatan
5) Analisis Ekuitas
6) Analisis Profitibilitas: Profit Margin, Return on Asset (ROA), Return on Invesment (ROI),
Return on Equity (ROE), Return on Capital Employed (ROCE), Net Income.
7) Analisis Aktivitas
c. Analisis Pertumbuhan (Trend)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan baik berupa kenaikan atau
penurunan kinerja selama kurun waktu tertentu. Analisis ini dapat diaplikasikan misalnya
untuk menilai pertumbuhan asset, pendapatan, utang, surplus/defisit, dan sebagainya.
d. Analisis Regresi
Analisis ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependent. Analisis ini sangat bermanfaat untuk riset kebijakan publik yang hasilnya dapat
diaplikasikan oleh pemerintah daerah. Contohnya:
1) Menguji pengaruh tingkat serapan APBD terhadap petumbuhan ekonomi daerah;

7
2) Menguji pengaruh belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,
3) Dan lain-lain.
e. Analisis Prediksi
Analisis ini digunakan untuk memprediksi pendapatan tahun depan dengan menggunakan
data tahun ini dan tahun sebelumnya sebagai dasar prediksi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Menurut Komaruddin, pengertian analisis adalah aktivitas berfikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen-komponen kecil sehingga dapat mengenal tanda-tanda
komponen, hubungan masing-masing komponen, dan fungsi setiap komponen dalam satu
keseluruhan yang terpadu.
2. Pemerintahan yang akuntabel merupakan pemerintahan yang dapat dipercaya dan
bertanggungjawab dalam mengelola sumber daya publik. Sumber daya publik yang digunakan
untuk membiayai pembangunan dan keberlangsungan roda pemerintah, harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Laporan keuangan merupakan suatu bentuk mekanisme pertanggung jawaban sekaligus dasar
untuk pengambilan keputusan bagi pihak eksternal. Oleh karena itu, pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan
sehingga menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat.

3.2 Saran
komponen keuangan sektor publik adalah kinerja keuangan yang meliputi surplus atau defisit,
perubahan aktiva atau ekuitas netto, arus kas yang memberikan informasi mengenai pemasukan
dan pengeluaran keuangan dalam suatu periode tertentu, kebijakan akuntansi serta catatan laporan
keuangan. Namun untuk lembaga sektor publik seperti pemerintahan, laba bukan merupakan ukuran
yang relevan karena organisasi pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Pemerintah
bertanggungjawab atas produksi dan distribusi barang dan jasa publik.

9
DAFTAR RUJUKAN

Almilia, Luciana S. dan Retrinasari, Ikka. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap
Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ.
Proceeding Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis. FE Universitas
Trisakti Jakarta, 9 Juni.
D. M. Situmorang, “Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar akuntansi di daerah 3t,” J.
Akuntansi, Ekon. dan Manaj. Bisnis Vol. 7 No. 1, July 2019, 77-84 E-ISSN 2548-9836, vol. 7, no. 1, pp.
77–84, 2019.
Falikhatun dan Putri Nugrahaningsih. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: FE UNS

Fraser, Lyn M., dan Aileen Ormiston. 2008. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: Indeks.

Mahmudi, 2009. Analisis Laporan Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Mahmudi. (2016). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta (Anggota IKAPI)
Mahsun, Mohamad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Mohammad Mahsun, S.E., M. Si., Ak. Firma Sulistyowati, S.E., M.Si. Heribertus Andre Purwanugraha,
S.E., M.B.A. (2007). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Prastowo, Dwi D dan Rifka Julianty, 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Revisi.
Yogyakarta: AMP YKPN
Rahayu, Ayu dan Mardiana, Ana. 2016. Pengaruh Karakteristik, Kompleksitas, Dan Temuan Audit
Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan 13 Pemerintah Daerah Dengan Sistem
Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderating Pada LKPD Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban.Vol. I No. 1
Sujarweni, V. W. (2015). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

10

Anda mungkin juga menyukai