Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
publik”
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk dapat
makalah ini.
b. Rumusan Masalah......................................................................... 5
a. Kesimpulan ................................................................................... 34
b. Saran ............................................................................................. 34
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didasari oleh sifat demokratis yang diemban oleh sebuah negara, maka dirasa
menjadi salah satu poin penting dalam pembangunan sebuah negara, karena
dengan adanya pengelolaan organisasi publik maka akan ada pula proses
atas seluruh aktivitas yang telah dilakukan, bukan hanya aktivitas keuangan
saja akan tetapi menekankan bahwa laporan keuangan pemerintah harus dapat
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan, maka masalah yang
publik?
publik?
C. Tujuan Pembahasan
akuntabilitas publik
PEMBAHASAN
menganalisis dan membuat laporan transaksi keuangan untuk suatu lembaga atau
terkait dalam hal pencapaian hasil pada pelayanan publik dan menyampaikannya
Pemerintah Kota Denpasar merupakan salah satu instansi pemerintahan yang telah
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak yang
cara penggunaan sumber daya secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata
Menurut (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan Gordon, 1996 dalam
Ikhsan dan Ane, 2007) anggaran adalah alat perencanaan yang berupa elemen
Akuntabilitas yaitu :
kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan
Stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan
Dari kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi sektor
tanggung jawab atas segala aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas keuangan
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu yang selanjutnya akan digunakan untuk
Jadi akuntabilitas publik menjadi nilai yang sangat penting dalam administrasi
negara karena akuntabilitas publik merupakan salah satu bentuk kewajiban yang
harus dilakukan oleh organisasi publik atau pemerintah atau pejabat pemerintah
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical
Akuntabilitas publik yang dilakukan organisasi sektor publik terdiri atas empat
1993). yaitu :
nepotisme.
tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan apakah ada alternatif program
2. Neraca
aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Dalam nerac
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas
dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam Catatan
lainnya.
Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan
hukum. Otonomi daerah tersebut berdampak pada berbagai aspek, baik aspek
keuangan daerah.
Reformasi akuntansi keuangan daerah dan manajemen keuangan daerah
Dalam pasal 1 PP. No. 105/ 2000 pengertian keuangan negara adalah semua
dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang
negara adalah semua hak &kewajiban negara serta segala sesuatu yang
tersebut diatas, maka pengertian keuangan daerah pada dasarnya sama dengan
No.32 dan 33 Tahun 2004, PP No. 24 Tahun 2005, dan PP No. 58 Tahun
Selain itu publik adalah merupakan pemegang kekuasaan atau jika dalam
perencanaan yang telah di susun dapat berjalan secara efisien, efektif dan
berlaku”.
membedakanya menjadi dua, yaitu: (1). Pengawasan internal yang terdiri dari
atasan langsung dan aparat pengawas fungsional yang berasal dari lingkungan
internal organisasi pemerintah, atau juga yang dikenal sebagai APIP (Aparat
yang dilakukan oleh aparat fungsional baik yang berasal dari lingkungan
Pengawasan diperlukan pada setiap tahap bukan hanya pada tahap evaluasi
Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegaitan dan
pemerintah secara terbuka, cepat, dan tepat kepada masyarakat, (2) Mampu
setiap kebijakan publik secara proporsional, dan (5) Adanya sarana bagi
dewan dan masyarakat berjalan secara efektif. Hal ini juga di dukung oleh
Otonomi Daerah Tahun 1999. Pada dasarnya ada tiga elemen penting yang
DPRD.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan peran dari
berbeda dan kreatif dalam debat anggaran, (c) Melalui informasi, legislatif
(agent) yang didalamnya agen bertindak atas nama dan untuk kepentingan
lakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan keuangan
kas suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai (wide range
daya yang dipakai oleh suatu entitas dalam aktivitasnya guna mencapai tujuan
Daerah (SIKD) adalah data terbuka yang dapat diketahui, diakses dan
diperoleh oleh masyarakat. Hal ini berarti bahwa pemerintah daerah harus
luas atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah, misalnya
internet, televisi dan cara lainya sesuai dengan media informasi yang dimiliki
transparansi.
daerah terbukti dan diterima. Oleh sebab itu peneliti menduga bahwa terdapat
pengaruh antara aksesibilitas laporan keuangan terhadap transparansi.
dan transparan. Hal ini tidak terpisahkan oleh adanya sistem pengendalian
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang meneliti tentang pengaruh
jujur berupa laporan keuangan yang dapat di akses dengan mudah oleh
laporan keuangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah ini yaitu, bahwa terdapat pengaruh positif dan
Akuntabilitas publik masih pelu adanya transparansi yang lebih jelas kepada
daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, A., Muslim, M. dkk, 2002, Good governance dan Penguatan Institusi
Andriani, Rini, 2002, Pengaruh Pengetahuan dan RPPs terhadap peranan DPRD
Jogjakarta.
Halim, Abdul, 2003, Bunga Rampai Keuangan Daerah, UPP AMP YKPN,
Jogjakarta.
Brawijaya Malang.
Luthfi, JK., 2003, Diskusi Anggaran Publik, 2 Agustus 2003, Malang Coruption
Watch, Malang
Layanan Publik, Majalah Swara MEP, Vol. 3 No. 8 Maret, MEP UGM,
Jogjakarta.
Nunnaly, 1967, Psycometric Theory, McGraw-Hill, New York.