Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pembimbing : Herda Nengsy, SE., M.Ak

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

M. AGUS AFANDI 102161010012


MARIA ULFA DILA 102161010014
MARTA DEWI 102161010015
SARIMAULIANA 102161010030

AKUNTANSI V/A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
T.A 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi Manajemen
Sektor Publik”
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini
Dalam penyusunan, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga kami
mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah
selanjutnya
Terima kasih.

Tembilahan, 17 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 5
C. TUJUAN MAKALAH.................................................................................................. 5
BAB II....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK ........................... 6
B. AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN ORGANISASI.......................... 7
C. AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN ORGANISASI ........................ 8
D. PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK ....................................................................................................... 9
E. PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK ..................................... 10
F. ISU-ISU AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK .............................................................. 15
BAB III ................................................................................................................................... 18
PENUTUP .............................................................................................................................. 18
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lembaga-lembaga nonprofit seperti yayasan pendidikan, dinas-dinas


pemerintahan, rumah sakit umum dan sebagainya merupakan bagian dari salah satu
sektor yaitu sektor publik. Sektor publik merupakan sebuah organisasi pelayanan
untuk masyarakata yang dinaungi oleh pemerintahan. Biasanya sektor publik sangat
erat pengaruhnya dengan politik. Hal ini dikarenakan sektor publik memiliki atuan-
aturan sebagai alat pengendalian organisasinya yang bisa berubah seiring dengan
bergantinya sistem kepemerintahan

Sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam beberapa hal terutama
sistem penentuan biaya produk/pelayanan dan penilaian investasi yang lebih rumit
dibandingkan dengan sektor swasta. Sektor publik yang baik mempengaruhi
seberapa maju dan berkembangnya suatu negara. namun, di era modern ini apakah
sektor publik di Indonesia telah berkembang atau belum? Sudahkah sektor publik di
Indonesia memberikan kualitas pelayanan terbaik mereka kepada masyarakat? Lalu
bagaimana sistem pengendalian dan manajerial dalam organisasi sektor publik?

Oleh karena itu, penyusun tertarik untuk meneliti dan membahas lebih lanjut
tentang bagaimana sistem perencanaan dan pengendalian serta peran akuntansi
manajemen pada sektor pulbik dalam makalah yang berjudul “Akuntansi
Manajemen Sektor Publik”

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik?


2. Bagaimana proses perencanaan dan pengendalian manajerial dalam organsiasi
sektor publik ?
3. Apa bedanya?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Menjelaskan peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik


2. Menjelaskan proses perencanaan dan pengendalian manajerial dalam
organsiasi sektor publik
3. Menjelaskan bagaimana perbedaan akuntansi manajemen sektor publik
dengan akuntansi manajeman sektor swasta

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Pengertian akuntansi manajemen dalam sektor publik menggabungkan
pengertian akuntansi manajemen dan pengertian sektor publik. Akuntansi
manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang
integral. Menurut Chartered Institute of Management Accountants (1981),
akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan
pengkomunikasian informasi unsur-unsur laporan keuangan yang digunakan
untuk:
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3. Pengambilan keputusan
4. Pengoptimalan penggunakan sumber daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada pemegang saham dan pihak luar
organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
7. Perlindungan aktiva

Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan


informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Peran akuntansi
manajemen publik sangat penting atau sakral karena memberikan informasi
akuntansi yang kredibel, relevan, handal dan dapat dipercaya kepada pihak
manajer. Sehingga dengan pencapaian tujuan organisasi, para manajer dapat
melaksanakan fungsi pengendalian dan perencanaan organisasi dengan baik

6
B. AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN ORGANISASI

Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi


keadaan di masa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem
perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan ke stabilan
lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan
ketidakstabilan maka diperlukan sistem perencanaan yang canggih dan semakin
kompleks. Dalam organisasin sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi
sangat heterogen. Faktor ekonomi dan politik sangat dominan dalam
mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan
untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang
akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik untuk saat ini.

Sementara itu, tingkat ketidakpastian (turbulansi) yang dihadapi sektor publik


dimasa yang akan datang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari
pengaruh pesatnya teknologi informasi yang merambah keseluruh sektor
termasuk sektor publik. Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin
tinggi tingkat ketidak pastian. Dalam era-globalisasi yang mana negara satu dan
negara lainnya seolah-olah tanpa batas, maka peristiwa yang terjadi disuatu
negara akan dengan cepat mempengaruhi negara lain.

Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan terbagi 3 kelompok :

1. Informasi rutin atau ad-hoc


2. Informasi kuantitatif atau kualitatif
3. Informasi formal atau informal

7
C. AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN ORGANISASI

Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi


dijalankan secara, ekonomis, efisien dan efektif maka diperlukan suatu
sistem pengendalian yang efektif. Pola pengendalian tiap organisasi
berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.

Organisasi bisnis yang bersifat pada orientasi perolehan laba, maka alat
pengendaliannya bertumpu pada mekanisme negoisasi. Sementara itu,
organisasi sektor publik bersifat nonprofit serta adanya pengaruh politik,
maka pengendaliannya berupa peraturan birokrasi.

Fungsi utama informasi akuntansi adalah sebagai pengendalian yang


bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi umumnya dinyatakan dalam bentuk
ukuran finansial sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian
informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk
gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.

Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan


penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan
dengan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi.
Pengendalian keuangan terkait dengan aturan atau sistem aliran uang dalam
organisasi, khususnya organisasi memiliki kemampuan likuditas dan
solvabilitas yang cukup baik. Pengendalian organisasi terkait
pengintegrasian aktivitas fungsional kedalam sistem organisasi secara
keseluruhan untuk menjamin organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan
strategi organisasi yang telah ditetapkan.

8
D. PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Perencanaan dan pengendalian sebaiknya dipertimbangkan secara bersama-


sama. Tanpa pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak adanya
tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Dan
tanpa adanya perencanaan, pengendalian tidak berarti karena tidak adanya target
atau rencana. Perencanaan dan pengendalian merupaka suatu proses yang
membentuk suatu siklus.
Jones dan Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian
sektor publik menjadi 5 tahap :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis dan umpan balik

Gambar 1.1 (proses perencanaan dan pengendalian manajerial sektor publik)

9
E. PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah


memberikan informasi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Peran akuntansi
manajemen dalam sektor publik meliputi :
1. Perancanaan strategik
Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat
alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi.
Program tersebut di seleksi dan dipilih program yang sesai dengan skala
prioritas dan sumberdaya yang di miliki. Peran akuntansi manejemen
adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program dan
berapa biaya suatu aktifitas sehingga manajer dapat mementukan berapa
anggaran yang di butuhkan.
Untuk memberikan jaminan di alokasikannya sumber daya imput
secara ekonomis, efesien dan efektif. Maka di perlukan informasi akuntansi
manajemen yang akurat, dan handal untuk menghitung besarnya biaya
program, aktivitas, atau proyek. Sistem informasi akuntansi manajemen
yang baik dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan, kebocoran
dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomis.
Akuntansi manajemen pada sektor publik di hadapkan pada tiga
permasalahan utama yaitu efesiensi biaya, kualitas produk dan pelayanan.
Untuk dapat menghasilkan kuliatas pelayanan publik yang tinggi dengan
biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi
akuntansi manajemen moderen. Terdapat sedikit perbedaan antara sektor
swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya produk atau
pelayanan. Hal tersebut di sebabkan sebagian besar biaya pada sektor
swasta cenderung merupakan engineered costs yang memiliki hubunagan
secara langsung output yang di hasilkan, semntara biaya pada sektor publik

10
sebagian besasr merupakan discretionary costs yang di tetapkan di awal
priode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara
aktivitas yang di lakukan dengan output yang di hasilkan, kebanyakan otput
yang di hasilkan di sektor publik merupakan intangible output yang sangat
di ukur.
Karena sebagian besar biaya yang terjadi di sektor publik merupakan
discretionary cost, maka peran manajemen sektor publik erat dengan
proses pemilihan program, penentuan biaya dan manfaat program serta
penganggaran. Akuntansi manajemen sektor publik juga berfungsi untuk
memfasilitasi di hasilkannya anggaran sektor publik yang efektif, efesien,
dan ekonomis.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik apat dikatagorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Biaya input, Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan
biaya bahan baku.
b. Biaya output, Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mengantarkan produk hingga sampai ketangan pelanggan. Pada
organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai cara tergantung
pada pelayanan yang dihasilkan. Sebagai misal untuk perusahaan
transportasi massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya per
penumpang.
c. Biaya proses, Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi
organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi,
misalnya biaya depertemen produksi, departemen personalia, biaya
dinas-dinas, dan sebagainya.

11
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis
dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang
terjadi. Proses penentuan biaya meliputi aktivitas, yaitu: cost finding, cost
recording, cost analyzing, strategic cost reduction, dan cost reporting.

1) Cost finding, Pada tahap cost finding pemerintah mengakumulasi data


mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa
pelayanan.
2) Cost recording, Setelah berhasil dilakukannya cost finding, tahap
berikutnya adalah melakukan cost recording yang meliputi kegiatan
pencatatan data kedalam sistem akuntasi organisasi.
3) Cost analyzing, Setelah dilakukannya pencatatan biaya, tahap
berikutnya adalah memlakukan analisis biaya, yaitu mengidentifikasi
jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
Manajemen organisasi harus dapat menentukan pemicu biaya (cost
driver) agar dapat dilakukan strategi efesiensi biaya.
4) Strategic cost management , Setelah dilakukannya analisis biaya, tahap
berikutnya adalah menentukan strategi penghematan biaya agar
tercapai value for money. Pendekatan strategik dan pengurangan biaya
(manajemen biaya strategik) memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Berjangka panjang. Manajemen biaya strategik merupakan usaha
jangka panjang yang membentuk kultur organisasi agar penurunan
biaya menjadi budaya yang mampu bertahan lama.
b) Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (contimous
improvement) dan berfokus pada pelayannan masyarakat.
Manajemen biaya strategik harus dilandasi oleh semangat untuk
melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas kinerja organisasi
sektor publik dalam melakukan pelayanan publik.

12
c) Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan
biaya.
d) Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan penentu
efektivitas program pengurangan biaya karena pada dasarnya
manajemen biaya strategik merupakan tone from the top.
5) Cost reporting , Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya
secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang
kemudian diagresasikan kedalam satu laporan yang akan disampaikan
kepada pihak eksternal. Akuntansi manajemen hendaknya dapat
mendukung dan memperkuat pelaksaan prinsip value for money dan
public accountability organisasi sektor publik.

3. Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik
hendak melakukan investasi untuk menilai kelayakan investasi secara
ekonomi dan finansial. Karena untuk mendapatkan nilai investasi
diperlukan analisis biaya, resiko dan manfaat dari suatu investasi. Penilaian
investasi disektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan
disektor swasta. Pada sektor swasta terdapat beberapa teknik penilaian
investasi seperti net present value, internal rate of return, accounting rate of
return dan payback periode. Penilaian investasi dalam organisasi publik
dilakukan dengan analisis biaya-manfaat, namun terdapat kesulitan dalam
menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang akan dilakukan.
Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya
dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial
dan manfaat yang diperoleh dari investasi yang diajukan. Kemudian
digunakan analisis efektifitas biaya menekankan seberapa besar dampak

13
(outcome) yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya
tertentu.

4. Penganggaran
Akutansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran yaitu sebagai alat
alokasi sumber daya publik, alat distribusi dan stabilisasi maka akuntansi
manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil
dan merata
5. Penentuan Biaya Pelayanan
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa atau pelayanan publik termasuk
menghitung subsidi yang diberikan . penentuan biaya pelayanan dan
penentuan tarif pelayanan merupakan suatu rangkaian yang keduanya
sama-sama membutuhkan informasi akuntansi.
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakuka untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan
indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas
yang dilakukam

14
F. ISU-ISU AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
1. Tantangan Profesi Akuntan Indonesia Menuju Tahun 2020
Akuntan Indonesia kini menghadapi berbagai tantangan baru, baik
tantangan yang datang dari dalam profesi maupun dari luar profesi. Dari
dalam profesi tantangannya berupa banyaknya standar-standar baru yang
harus diterapkan. Sejalan dengan konvergensi IFRS dan ISA, serta
pronouncement lainnya yang diterbitkan IFAC, maka organisasi akuntan
Indonesia terus menerus melakukan adopsi standar-standar tersebut,
melakukan pendidikan kepada akuntan, serta . melakukan sosialisasi
kepada masyarakat, perguruan tinggi, industri, dsb.
Tantangan dari luar profesi datang dari berbagai pihak, mencakup
tantangan meningkatnya tuntutan governance dari pihak pemakai jasa
akuntan, regulasi yang lebih ketat oleh pemerintah, serta tantangan
menjaga kepercayaan pemerintah ditengah-tengah masih sedikitnya
jumlah akuntan publik di Indonesia.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, semakin
banyak investasi ditempatkan di Indonesia, baik oleh investor dalam
negeri maupun luar negeri. Demikian juga kredit perbankan tumbuh
secara positif. Pada saat investasi dan kredit perbankan bergerak positif
maka semakin tinggi tuntutan kepada akuntan untuk menegakkan
governance. Akuntan dipadang sebagai salah satu pihak yang sangat
kompeten untuk menjaga risiko investasi dan perkreditan dari investor
atau kreditur. Kemudian, masih sejalan dengan tuntutan governance
tersebut, pemerintah Indonesia kini aktif membuat peraturan untuk
profesi akuntan publik. Pembatasan rangkap jabatan dan pemberian jasa,
aturan quality control dan independensi sengaja dibuat untuk memenuhi
tuntutan governance di satu sisi, namun disisi lain menjadikan profesi
akuntan penuh dengan aturan.

15
Di sisi lain, tantangan juga timbul dari kepercayaan pemerintah pada
akuntan publik yang merencanakan pada masa datang laporan audit
diakui sebagai dasar perhitungan pajak oleh dirjen pajak. Tentu saja jika
wacana ini dilaksanakan maka akan semakin besar peluang pasar jasa
akuntan publik di Indonesia. Tantangan dari wacana pemerintah ini
adalah jumlah akuntan publik masih sedikit. Saat ini jumlah akuntan
publik baru 1100 orang dan jumlah KAP baru 400 kantor. Tentu jumlah
ini sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah perusahaan sebanyak
16.000 dan penduduk Indonesia 240 Juta jiwa.
Per 31 Juli 2010, menurut data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), ada
8.832 anggota perorangan organisasi tersebut, 1.407 di antaranya adalah
akuntan publik sementara 3.680 adalah akuntan yang bekerja di sektor
publik. Saat ini Indonesia sedang mempersiapkan sistem laporan
keuangan perusahaan yang berkiblat pada standar internasional atau
International Financial Reporting Standards (IFRS) yang akan
diberlakukan mulai Januari 2012.
Pertama, pemerintah perlu memperhatikan dan mengusahakan
pendidikan bagi akuntan dan menambah jumlah akuntan secara
berkelanjutan demi menjaga sistem akuntansi yang ditetapkan.
“Pendidikan yang diberikan perlu disesuaikan dengan perkembangan
sistem akuntansi, termasuk bagaimana meningkatkan kemampuan para
akuntan yang sudah bekerja saat ini mengingat standar akuntasi dan
pemeriksaan keuangan terus berubah,” kata Samia.Kedua, menerapkan
aturan akuntansi, sesuai dengan Undang-undang yang disahkan,
khususnya bagi perusahaan publik dan perusahaan yang tercatat dalam
pasar modal. Rekomendasi ketiga adalah pengawasan implementasi
aturan, mengingat proses konvergensi sistem laporan keuangan lama
menjadi sistem IFRS perlu dipahami oleh manajemen perusahaan dan

16
badan pengawas laporan keuangan yaitu Bank Indonesia dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

2. Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mengatakan riset


mengenai akuntansi keuangan negara atau sektor publik masih jarang
dilakukan di Indonesia. Karena itu ia mendorong berbagai pihak untuk
menggalakkan riset mengenai sektor akuntansi publik sekaligus dana dan
remunerasi dari riset itu. Mardiasmo, yang juga menjabat sebagai Ketua
Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), berharap
peresmian Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan
Negara dapat menjawab urgensi pengembangan dan penelitian di bidang
akuntansi sektor publik dan mendorong literasi.

"Yang ahli akuntansi di bidang keuangan negara sangat sedikit.


Perpustakaan riset juga menjadi pintu masuk agar mahasiswa juga tertarik
pada keuangan negara," kata dia.

Perpustakaan riset BPK menyediakan data, informasi, dan pengetahuan


mengenai keuangan sektor publik yang terdiri atas 21.852 eksemplar
buku dengan 17.410 judul buku dan jurnal digital. Perpustakaan riset
tersebut juga mendukung pelayanan BPK untuk kebutuhan referensi.
Selama tiga tahun terakhir, BPK telah melayani 217 permintaan data yang
terdiri dari penulisan skripsi 161 permintaan, penulisan tesis 44
permintaan, dan penulisan disertasi 12 permintaan.

Mardiasmo juga mendorong peran IAI dalam mengembangkan akuntansi


sektor publik, salah satunya melalui penyelenggaraan ujian sertifikasi ahli
akuntansi pemerintahan.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki ikatan yang erat dengan
sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian
manajemen sektor publik memiliki dua komponen, yaitu proses pengendalian
dan struktur pengendalian manajemen.

Akuntansi sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk


pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik. Akuntansi manajemen
juga berfungsi membantu memberi informasi untuk perencanaan dan
pengendalian bagi manajer publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik berperan untuk merencanakan strategi, nemberikan informasi
biaya, penilaian investasi, penganggaran dan penentuan biaya pelayanan

18
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.kompasiana.com/dirgahayumaulina/555471036523bd
d91d4aef45/isu-isu-akuntansi-sektor-publik-di-indonesia
 Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:ANDI
 https://republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/18/06/28/pb0wrt383-
wamenkeu-riset-akuntansi-keuangan-negara-masih-jarang

19

Anda mungkin juga menyukai