Disusun Oleh:
i|Page
Daftar Isi
Kata Penganatar.....................................................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................
Latarbelakang.........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
2.1 PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL.......................................................................
2.2 ARGUMEN TERHADAP PEMBEBANAN TARIF PELAYANAN...........................................
2.3 PRINSIP DAN PRAKTIK PEMBEBANAN.................................................................................
2.4 KEGUNAAN PEMBEBANAN DALAM PRAKTIK....................................................................
2.5 PENETAPAN HARGA PELAYANAN: Berapa Harga Yang Harus Dibebankan....................
2.6 KOMPLEKSITAS STRATEGI HARGA......................................................................................
2.7 TAKSIRAN BIAYA........................................................................................................................
BAB II PENUTUP..................................................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Salah satu pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dihayati melalui dua sumber, yaitu: pajak, dan
pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa publik. Jika pelayanan publik
dibiayai dengan pajak, maka setiap wajib pajak harus membayar tanpa memperdulikan apakah
dia menikmati secara langsung layanan publik tersebut atau tidak. Hal tersebut karena pajak
merupakan iuran masyarakat kepada Negara yang tidak memiliki jasa timbal individu yang
secara langsung dapat dinikmati oleh pembayar pajak. Jika pelayana publik dibiayai melalui
pembebanan langsung, maka yang membayar hanyalah meraka yang memanfaatkan jasa
pelayanan publik tersebut, sedangkan yang tidak menggunakan tidak diwajibkan untuk
membayar. Permasalahan yang kemudian muncul adalah apakah suatu pelayanan publik lebih
baik dibiayai melalui pajak atau dengan pembebanan langsung kepada konsumen?.
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
Tanpa adanya mekanisme harga, permintaan dan penawaran tidak
mungkin menuju titik keseimbangan sehingga alokasi sumber daya tidak efisein,
seperti: penyedian air, obat-obatan dan sebgainya.
Akan tetapi dalam kenyataanya pasar seringkali tidak sempurna. Dalam
banyak hal pemerintah mungkin menjadi supplier, namun tidak boleh
memanfaatkan situasi ini untuk memaksimalkan keuntungan, seperti penyediaan
air dan obat-obatan. Dalam kondisi tertentu, ketika barang atau jasa mendukung
sifat-sifat publik good pemerintah lebih baik menentapkan harga dibawah harga
normalnya atau bahkan tanpa dipungut biaya. Pemeritah juga dihadapkan pada
masalah distribusi pendapatan yang tidak seimbang, yang berarti golongan kaya
mampu mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Mekanisme pembebasan tarif pelayanan merupakan salah satu cara untuk
menciptakan keadilan dalam distribusi pelayanan publik mereka yang menfaatkan
pelayanan publik lebih banyak akan membayar lebih banyak pula. Pembebanan
tarif pelayanan akan mendorong efisiensi ekonomi karena setiap orang
dihadapkan pada masalah pilihan karena adanya kelanggkaan sumber daya. Jika
berlakukan tarif, makas setiap orang dipaksa berfikir ekonomis dan tidak boros.
4|Page
Dalam praktik, pembebanan langsung biasanya ditentukan karena alasan-alasan
sebagaiberikut:
1. Suatu jasa baik merupakan barang publik maupun privat, mungkin tidak dapat
diberikan kepada setiap orang, sehingga tidak adil bila biayanya dibebankan kepada
masyarakat melaui pajak, sementara mereka tidak menikmati jasa tersebut.
2. Suatu pelayanan mungkin membutuhkan sumber daya yang mahal atau langka
seingga konsumsi publik didisiplikan, misalnya pembebanan terhadap penggunaan
air dan obat-obatan medis.
3. Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan dengan pilihan
daripada kebutuhan, misalnya penggunan fasilitas rekreasi.
4. Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntungkan dan
untuk memenuhi kebutuhan domestic secara individual atau industrial, misalnya air,
listrik, jasa pos dan telepon.
5. Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan publik
atas suatu jasa apablia jenis dan standar pelayanan nya tidak dapat ditentukan secara
tegas.
Terlepas dari kasus yang merupakan barang publik murni, terdapat argument yang
menentang pembeban tarif pelayanan:
a. Terdapat kesulitan administrasi dalam menghitung biaya pelayanan
Penerapan tarif pelayanan masyarakat adanya sistem pencatatan dan pengukuran
yang handal. Hal tersebut dapat meningkatkan biaya penyediaan pelayanan. Akan
tetapi keterukuran membuat penaksiran tarif pelayanan lebih mudah dibandingkan
dengan perhitungan pajak.
b. Yang miskin tidak mampu untuk membayar
Kesenjangan ekonomi dan pendapatan yang lebar menyebabkan orang miskin tidak
mampu membayar pelayanan dasar yang mestinya meraka datapkan, seperti
pendidikan, kesahatan, air bersih, transfortasi umum dan bahkan makanan sehat.
Namum, yang menjadi masalah adalah dapatkan kita membuat daftar kebutuhan
dasar secara objektif. Yang penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang
lain, sehingga skala prioritas dan pilihan individual berbeda-beda pula, sehingga
pembebanan tarif pelayanan dipandang sesuai dengan pilihan kebutuhan seseorang.
Pelayanan publik dapat juga diberikan secara garis oleh pemerintah, akan tetapi
penyediaan gratis tersebut akan memepngaruhi mungkin ia lebih suka diberi uang
untuk membeli pakain. Keputusan untuk membebankan biaya pelayanan kepada
pelanggan harus dikompensasi dengan pemberian subsidi atau pemberian pelayanan
gratis.
Ahli ekonomi pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan marginal cost pricing,
yaitu tarif yang dipungut seharusnya sama dengan biaya untuk melayani konsumen tambahan.
Harga tersebut adalah harga yang juga berlaku dalam pasar yang paling efisien karena pada
tingkat harga tersebut akan memaksimalkan manfaat ekonomi dan penggunaan sumber daya
terbaik. Masyarakat akan memperoleh peningkatan output dari barang atau jasa samapi titik
dimana marginal cost sama dengan harga.
Namun ada beberapa permasalahan dalam penggunanya marginal cost antara lain:
a. Sulit untuk memperhitungkan secara tepat marginal cost untuk jasa tertentu
b. Apakah harga seharusnya didasarkan pada biaya marginal jangka pendek atau biaya
marginal jangka panjang.
c. Eksternalitas konsumsi
d. Permintaan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih
7|Page
b. Peak-load tariff: pelayanan publik dipungut berdasarkan terif tertinggi.
Permasalahnya adalah bebena tertinggi membutuhkan tambahan kapasitas yang
disediakan tarif tertinggi untuk periode puncak harus menggambarkan higher
marginal cost
c. Diskriminasi harga, hal ini adalah salah satu cara untuk mengekomodasikan
timbangan keadilan melalui kebijakan penetapan harga. Jika kelompok dengan
pendapatan berbeda, pelayanan yang diberikan kepada kelompok yang
berpendapatan rendah dapat disubsidi silang dengan kelompok dengan
pendapatan tinggi.
d. Full cost recovery, harga pelyanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya total
untuk menghasilkan pelayanan.
e. Harga diatas marginal cost, seperti tarif parkir mobil adanya biaya perizinan.
8|Page
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penyediaan pelayanan publik dapat dibiayai melalui dua sumber yaitu pajak dan
pembebanan lasngsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa publik.
Pembebanan tarif dilakukan karena alasan efisiensi ekonomi, untuk memperoleh
keuntungan dan karena adanya barang dan jasa privat publik yang perlu diatur
penggunaanya secara proporsional dan memenuhi strandar keadilan.
9|Page
Daftar Pustaka
10 | P a g e