Anda di halaman 1dari 4

1.

Diantara 6 sistem penganggaran,manakah yang paling baik untuk digunakan?


(Ratna)
Jawaban :
Planning Progamming Budgeting System
Karena sistem ini ditujukan menganalisi planning  manajemen untuk melaksanakan tanggung
jawabnya dalam berbagai aspek. Diantaranya dalam aspek perencanaan (planning), koordinasi
(coordination) dan pengawasan (control). Dan juga analisis ini begitu penting, karena tanpa
adanya analisis terlebih dahulu maka perencanaan dan pelaksanaan akan dirasa akan sia-sia.
Sebab yang terjadi nantinya akan bertolak belakang dengan yang diharapkan.

2. Jelaskan apa itu PESC,PAR,CPRS?


(Pauline)
Jawaban :

PESC, PAR, dan CPRS adalah tiga pertalian sistem pembuatan keputusan penganggaran
publik di berbagai negara maju dan berkembang, dan itu merupakan implementasi
pembaharuan yg terdapat di inggris. 

Sistem komite survei pengeluaran publik (PESC)

Analisis program dan review (PAR)

Staff review kebijakan pusat (CPRS)

3. Di fungsi penganggaran publik, ada sebagai cetak biru. Apa itu cetak biru?
Mengapa menggunakan istilah tersebut?
(lis Indriyah)
Jawaban :
Karena dalam sebuah organisasi, cetak biru sangat diperlukan untuk menentukan
arah kedepan organisasi tersebut. Akan kemana organisasi terdebut akan dibawa.
Digunakan istilah cetak biru, diibaratkan bangunan yang akan dibangun, segala bentuk
perencanaan pembuatan bangunan itu tercantum dalam cetak biru.

4.  Di teknik penganggaran , ada pendekatan fungsional , mengapa adanya


pembatasan karakter yang direkomendasikan system of national accounts?
(Laila Fitria)
Jawaban :
Adanya kecenderungan untuk memilih sistem nasional yaitu karena dalam praktek
penyatuan tiga fungsi (kepentingan formal, kepentingan hukum, dan alokasi anggaran) secara
simultan yg sangat jarang di laksanakan, jadi adanya sistem nasional yaitu agar dapat mencapai
distribusi yg ideal dan kesuksesan pelaksanaan anggaran yg telah di tentukan. Yaitu:
1. Kebijakan keuangan secara menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian atau
lembaga tertinggi, 

2. Kesuksesan anggaran sangat si tentukan oleh dukungan politis sebagai lembaga. 

3. Akurasi perencanaan terutama penganggaran, dipengaruhi oleh tekhnik review


prakiraan anggaran. 

5. Di dalam MTEF, mempunyai kelemahan yaitu dibutuhkannya kombinasi antara


top-down dan botton-up decision yang harmonis.

Apa yang dimaksud top-down dan botton-up decision dalam hal tersebut? Tolong
jelaskan!

(Dwi Indarti)

Jawaban :

pendekatan top-down, proses penyusunan anggaran dimulai dari manajer puncak.


Anggaran diturunkan dari manajer puncak kepada bawahannya dan bawahan tersebut
dituntut untuk melaksanakan anggaran tanpa ada keterlibatan dalam proses
penyusunannya.

pendekatan bottom-up, anggaran disusun sepenuhnya oleh bawahan dan disahkan oleh
manajer puncak sebagai anggaran perusahaan.

6. Mengapa perlu diadakan Penganggaran Sektor Publik ?

(Citra )

Jawaban :

Karena membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan


koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan. Membantu menciptakan efisiensi
dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.

7. Akuntansi legislative dikaitkan dengan asp. Apa itu akuntansi legislative?

(Aditya)

Jawaban :

Akuntansi Legislatife adalah pihak yang meminta daftar tahunan tentang pengeluaran
dan pendapatan sekaligus dengan tujuan aktivitasnya.
8. Di prinsip penganggaran, ada 6 prinsip. Apakah Indonesia sudah menerapkan 6
prinsip tersebut?

(Puput)

Jawaban : sudah, hanya saja ada beberapa prinsip yang belum terlaksana dengan baik.

9. Dalam anggaran publik,masalah apa yang sering terjadi didalam sistemnya dan apa


solusinya?

(Nurul)

Jawaban :

Beberapa masalah yg sering muncul antara lain:

1. APBN atau APBD selalu di desain defisit baik dari dinas atau instansi terkait sehingga
memberi kesempatan adanya inefisiensi dan praktik koruptif.

2. Desain APBN atau APBD hanya dipahami sebagai proses teknokratis untuk
mengalokasikan sumber daya ekonomi (anggaran), tetapi APBN tidak dimengerti juga
sebagai instrumen ideologis untuk mendekatkan tujuan bernegara sebagai amanat
konstitusi.

3. Asumsi ekonomi makro yang disusun hanya mendasaarkan kepada tujuan sempit tetapi
mengabaikan semangat keadilan sosial, seperti aspek ketimpangan pendapatan.

4. Amanah UU tidak semuanya dijalankan dengan baik. Sebagai contoh, alokasi anggaran
kesehatan diharuskan minimal 5 persen dari APBN, namun selama ini dilakukan
pemotongan anggaran sehingga mendapatkan porsi kurang dadari 2%

solusinya:

Pemerintah seharusnya mengatur regulasi untuk menindaklanjuti pihak yang


menyusun anggaran baik di pusat maupun daerah, dan perlu adanya pihak yang
membenahi agar fungsi dan tujuan anggaran kembali secara jelas sesuai dengan awal
yang telah direncanakan. Peran DPR/DPRD perlu terus diawasi oleh lembaga terkait
seperti KPK supaya penyusunan dan penetapan anggaran belanja sesuai dengan yang
telah direncanakan dan tidak salah sasaran sesuai aturan pokok yang telah ditetapkan
Undang-Undang Dasar 1945. Selaras dengan tujuan yang telah diamanatkan undang-
undang keuangan negara dilampirkan bahwa belanja negara/daerah dirinci sampai unit
terkecil seperti ; organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. Dimana unit
kegiatan hingga jenis belanja perlu selaras denga satu sama lain agar mendapat
persetujuan DPR/DPRD yang nantinya akan dikaji oleh dinas keuangan.
10. Dri sistem penganggaran publik salah satunya adalah line item budgeting atau
disebut dengan tradisional budgeting nah disitu terdapat beberapa keunggulan dari
line item budgeting, sebutkan sisi negatif dari line item budgeting!

(Khazinatul Mardiyah)

Jawaban :

1. Anggaran tradisional bersifat tahunan.

2. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.

3. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti


secara menyeluruh efektivitasnya.

4. Perhatian terhadap laporan pelaksanaan anggaran penerimaan dan pengeluaran sangat


sedikit.

5. Diabaikannya pencapaian prestasi realisasi penerimaan dan pengeluaran yang


dianggarkan.

11. Di teknik penganggaran, ada pendekatan pengambilan keputusan, yang mana


keputusan dianggap sebagai seni. Mengapa?

(Eni Priana)

Jawaban :

Karena aktivitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode atau pendekatan tertentu yang
bersifat sistematis, teratur dan terarah.

Anda mungkin juga menyukai