Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampun : Ferri Saputra Tanjung, S.E.,M.Ak.

Oleh :

Kelompok 2

1. Agung Saputra (503200043)


2. Rd. Rizky Faturrahman (503200045)
3. Muslimatunnisa Safitri (503200051)
4. Najmi Laili (503200041)
5. Yulia Rahmadhani (503200021)

Kelas : AKS 6B

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah managemen
keuangan ini. Adapun maksud dan tujuan kami disini untuk manyajikan beberapa hal
yang menjadi materi dari makalah kami.

Makalah ini membahas mengenai “PENGANGGARAN PUBLIK “. Makalah


ini juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk para pembacanya. Kami
menyadari bahwa di dalam makalah kami ini masih banyak kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar lebih baik
dan dapat berguna semakimal mungkin.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proes penyusunan dan penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 08 Mei 2023

Pemateri
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

1. TEORI PENGANGGARAN PUBLIK..............................................


A. PENGERTIAN............................................................................
B. FUNGSI ANGGARAN...............................................................
C. PENGARUH DAN TUJUAN......................................................
D. KARAKTERISTIK......................................................................
2. SISTEM PENGANGGARAN PUBLIK...........................................
3. SIKLUS PENGANGGARAN PUBLIK............................................
4. TEKNIK PENGANGGARAN PUBLIK...........................................

BAB III PENUTUP......................................................................................

Kesimpulan....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi
instrumen kebijakan yang multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi
dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan
pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan
kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta
pencatatan atas penerimaan dan pengaluaran harus dilakukan dengan cermat
dan sistematis. Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik
telah mengalami banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran
sektor publik berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika
perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang
muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan
dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis
besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.
Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran
konvensional dan pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan
New Public Management
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Penganggaran Publik ?
2. Apa saja Sistem-sistem Penganggaran Publik?
3. Bagaimana Sistem Penganggaran public ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui lebih luas tentang Penganggaran Publik
2. Untuk mengetahui apa saja Sistem Penganggaran Publik
3. Untuk mengetahui tentang pemberlakuan sistem penggaran publik
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI PENGGARAN PUBLIK


1. Pengertian Penganggaran Publik
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan
operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat
formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk
melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang.
Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu
perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh
manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan
dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan
konsekwensi yang ada. Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket
pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang
diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
Dalam anggaran selalu disertakan data penerimaan dan pengeluaran
yang terjadi di masa lalu.
Pengertian Anggaran sektor publik adalah perencanaan finansial
tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan
terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari
masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran. Anggaran sektor publik
harus dapat memenuhi kriteria, antara lain: merefleksikan perubahan
prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menentukan
penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah
atau pemerintah daerah.
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting.
Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan
dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah
proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas
organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa
mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau
ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi.
Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai
perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur
penganggaran organisasi.

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat


kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain agar terjamin secara layak. Maka dari itu
tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang
diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.Kebanyakan
organisasi sector publik membedakan antara tambahan modal dan
penerimaan, serta tambahan pendapatan dan pengeluaran. Hal itu akan
berdampak pada pemisahan penyusunan anggaran tahunan dan
anggaran modal tahunan

Contoh jenis anggaran publik antara lain :


A. Anggaran Negara dan Daerah/APBN/APBD (Budget of State)
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yaitu
anggaran usaha setiap BUMN/BUMD serta badan hukum publik
atau gabungan publik-privat.

2. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Anggaran berfungsi sebagai berikut :


 Anggaran merupakan hal akhir dari proses penyusunan rencana
kerja.
 Anggran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan
di masa mendatang.
 Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang
menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja
antaratasan serta bawahan.
 Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
 Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan yang
efektif serta efisien dalam pencapaian visi organisasi.
 Anggaran merupakan instrument politik.

 Anggaran merupakan instrument kebijakan fiscal

3. Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik


Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas
eksekutif organisasi. Konflik yang terjadi dalam penentuan anggaran
sangat berpengaruh terhadap kapabilitas eksekutif organisasi untuk
mengendalikan pengeluaran. Pada prakteknya, pihak eksekutif akan
menggunakan daftar tahunan tentang pengeluaran dan pendapatan
beserta tujuan aktivitasnya. Jadi, karakter agnggaran adalah
keseragaman, keseluruhan transaksi organisasi, keteraturan penyerahan
rancangan anggaran per tahunnya, akurasi prakiraan pendapatan sertaa
pengeluaran yang didasari oleh persetujuan/konsensus, dan
terpublikasi.
4. Karakteristik Anggaran Publik
Karakteristik anggaran publik terdiri dari:
a. Anggaran yang dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan
nonkeuangan.
b. Anggaran yang umumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu
satu atau beberapa tahun.
c. Anggaran yang berisi komitmen atau kesanggupan manajemen
untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
d. Usulan anggran yang telaah dan disetujui oleh pihak berwenang
yang lebih tinggi dari penyusun anggaran.
e. Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi
tertentu.

B. SISTEM PENGANGGARAN PUBLIK

Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dimasyarakat dapat dilaukan


paling tidak melalui dua mekanisme, yaitu melalui mekanisme pasar (market
mechanism) dan mekanisme birokrasi (bureaucratic mechanism). Dengan
sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai
mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya secara efisien
(musgrave dan musgrave, 1984) serta (Brown and Jackson, 1987). Namun,
kegagalan pasar (market failures) juga dapat terjadi dalam mengalokasikan
sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya ‘public
goods’, beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah, beserta
sejumlah ‘mixed goods’, yang kemudian didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi. Dalam perkembangannya, mekanisme birokrasi menjadikan
mekanisme yang sangat penting karena besarnya semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan melaui porsinya dibanding produk domestik bruto. Mekanisme
birokrasi itu sendiri mempunyai instrumen yang disebut sistem
penganggaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan sumber
daya dalam bentuk barang dan jasa yang ada dimsyarakat sesuai
perkembangan sistem administrasi publik itu sendiri dan tuntutan
masyarakat dalam konteks sistem sosial seta politik tertentu, sistem
penganggaran dapat berkembang. Dalam sejarah perkembangannya
beberapa jenis sistem penganggaran mulai dikenal.

1. Line Item Budgeting


Line item budgetting adalah penyusunan anggaran yang
didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan)
dan untuk apa dan tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran ).
Jenis anggaran ini dianggap paling tua dan banyak mengandung
kelemahan atau sering pula disebut “Traditional Budgeting”.

Karakteristik Kelebihan Kelemahan


1. Titik utama 1. Relatif mudah 1. Perhatian terhadap
perhatian tertuju menelusurinya laporan pelaksanaan
pada segi anggaran
pelaksanaan dan 2. Mengamankan penerimaan dan
pengawasan. komitmen diantara pengeluaran sangat
partisipan sehingga sedikit
2. Penekanan hanya dapat mengurangi
pada segi konflik 2. Diabaikannya
administrasi. pencapaian kinerja,
realisasi penerimaan
dan pengeluaran
yang dianggarkan.

3. Para penyusun
anggaran tidak
memiliki alasan
yang rasional dan
dalam menetapkan
target penerimaan
dan pengeluaran

2. Incremental Budgeting
Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan
pendapatan yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan,
sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran periode tahun
yang akan datang.

Keunggulan Kelemahan
1. Mengatasi rumitnya proses Sama seperti sistem line-item
penyusunan anggaran. budgeting
2. Tidak memerlukan
pengetahuan yang terlalu rumit
untuk memahami program-
program baru.
3. Dapat mengurangi konflik.

C. Siklus Penganggaran Publik


1. Penetapan Prosedur dan Tim Penganggaran Tahun Terkait
Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau
aturan dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim
penganggaran tahun terkait. Hal ini merupapkan bagian yang penting
dalam proses penganggaran, karena dibutuhkan prosedur untuk
memberikan arahan yang jelas dan sebagai pengendalian agar anggaran
yang disusun tidak mengandung kesalahan yang materia. Sedangkan tim
penganggaran nantinya akan bertugas menyusun anggaran tahun terkait.
2. Penetapan Dokumen Standar Harga
Dokumen standar harga di tujukan untuk mengendaliakan harga
berbagai kebutuhan organisasi (barang dan jasa).
3. Penyebaran Dan Pengisian Formulir Rencana Kerja Dan Anggaran
Pada tahapan ini akan di sebarkan formulir program kerja dan anggaran
tahun terkait. Pedoman pengisian formulir rencana kerja dan anggaran
adalah dokumen standar harga serta draft atau dokumen perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya.

4. Rekapitulasi Kertas Kerja


Tahapan selanjutnya setelah proses pembahasan kertas kerja adalah
rekapitulasi kertas kerja tersebut. Rekapitulasi adalah proses meringkas
atau mengumpulkan data dari kertas kerja.
5. Pembahasan Perubahan Dan Penyelesaian Draft Anggaran Pendapatan
Dan Belanja
Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan draft anggaran pendapatan
dan belanja. Pada tahapan ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft
anggaran yang dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran
telah sesuai dengan perencanaan dan tanpa kesalahan.
6. Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Draft anggaran yang telah selesai kemudian ditetapkan menjadi
anggaran. Proses penetapan anggaran ini adalah tahapan akhir dari
proses penetapan anggaran. Dalam penyusunan anggaran periode
berikutnya, kita bisa kembali ke tahapan pertama di atas.
D. Tehnik Penganggaran Publik
1. Pendekatan fungsional Karakter berpikir dari system of national accounts,
telah merekomendasi pandangan pembatasan karakter anggaran sebagai
berikut:
o Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik
o Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung
pengeluaran untuk kesejahteraan masyarakat. Apabila pengeliaran
yang ditanggung adalah seluruhnya, maka organisasi memegang
kendali secara penuh. Sedangkan jika yang ditanggung hanya
sebagian, maka organiasi bekerja dalam mekanisme kolaborasi.
Kondisi ini akan berpengaruh terhadap proses penyusunan aggaran
dari berbagai kepentingan formal, kepentingan hukum, dan
kepentingan legislatif.

Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari suatu


entitas mandiri. Ini berarti anggaran disusun melalui proses internal
organisasi. Kepentingan hukum merupakan pemberi makna yang solid bagi
anggaran suatu entitas tertentu. Sebagai produk hukum, kepatuhan dalam
melaksanakan anggaran dapat dijamin.

2. Pendekatan pengambilan keputusan


PERBEDAAN PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERBEDAAN RASIONAL Penyesuaian/ Bertahap


Keterkaitan Teori ekonomi tradisional Konsep pluralis organisasi
yang demokratis
Jenis pendekatan Pendekatan tujuan dan Proses penyesuaian antar
pengukuran alternative individu dan kelompok
tujuan yang mempunyai nilai
ekonomi serta tingkat
kepuasan yang berbeda.
kritik Survei alternative tidak Proses negosiasi akan
dimungkinkan. Keputusan menjadi dasar
akan mengurangi proses pengambilan keputusan
penyesuaian dan dan kompromi tujuan
ditentukan melalui proses menjadi dasar penilaiab
politik. kinerja.
3.Pendekatan psikologi/motivasi
Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik penganggaran
publik yang sangat baik untuk dilakukan. Dengan mempertimbangkan berbagai
asumsi, kenyataan, dan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan pendekatan
psikologi/motivasi dalam proses penganggaran akan membuat anggaran yang
tersusun benar-benar akan dilaksanakan dengan baik dan tujuan serta sasarannya
dapat dicapai secara efektifdan efisien

4. Pendekatan lingkungan berkesinambungan


Pengenggaran berdasarkan lingkungan berkesinambungan dimulai dengan
proses penyusunan anggaran bagi program yang berwawasan lingkungan.
Anggaran progran ini harus mempertimbangkan sisi pemeliharaan dan perbaikan
kondisi lingkungan sekitasnya. Dengan demikian, tujuan anggaran dan program
dapat tercapai tanpa menimbulkan dampak buruk terhadap kondisi lingkungan
secara berkesilambungan.

E. Contoh Penganggaran Di Organisasi Sektor Publik


1. Pemerintah pusat Anggaran negara selama satu tahun secara sederhana bisa
diibaratkan sebagai anggaran rumah tangga atau anggaran perusahaan yang
memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Ketidakpastian yang
dihadapi rumah tangga dan perusahaan dalam menyusun anggaran juga dihadapi
oleh para perencana anggaran negara, yang bertanggung jawab menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN). Setidaknya ada enem sumber
ketidak pastian yang berpengaruh besar dalam penentuan volume APBN, yakni :
- Harga minyak bumi di pasar internasional
- Kuota produksi minyak mentah yang ditentukan OPEC
- Pertumbuhan ekonomi
- Inflasi
- Suku bunga
- Nilai tukar rpiah terhadap dolar Amerika (USD)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu
perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan
mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-
kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekwensi yang ada.Pengertian Anggaran
sektor publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan
penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan melihat data
yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran.Maka dari itu
tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh
pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.Kebanyakan organisasi sector publik
membedakan antara tambahan modal dan penerimaan, serta tambahan pendapatan
dan pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai