Anda di halaman 1dari 10

PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN

“ PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA”

DISUSUN OLEH :

1. EKA ANIS APRILIANI NPM : 1680100031


2. DENNY SATRIA NPM : 1680100023
3. LIONI ARDYA PRAMESTI NPM : 1680100027

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Penganggaran Sektor Publik dan Swasta”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap makalah tentang “Penganggaran Sektor Publik
dan Swasta” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii


DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................................................. 1
B. RumusanMasalah ........................................................................ 2
C. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Penganggaran Sektor Publik .......................................................
B. Penganggaran Sektor Swasta ......................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas
perencanaan dan penganggaran. Namun hingga saat ini proses penyusunan
perencanaan dan penganggaran belum sepenuhnya dapat terlaksana sesuai
harapan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh para perencana setiap tahun
diantaranya adalah sulitnya sinkronisasi dan koordinasi antar unit serta waktu
perencanaan yang terkesan singkat atau tergesa-gesa. (Permnkes RI No. 7 Tahun
2014)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka para perencana diharapkan


dapat memahami siklus dan jadwal serta kegiatan umum perencanaan dan
penganggaran. Hal ini untuk memudahkan penyusunan Rencana Kerja (Renja) di
tingkat Pusat (Kementerian/Lembaga) dan Daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
yang bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik dari
rupiah murni, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan atau Pinjaman/Hibah
Luar Negeri (P/HLN). Perhatian ditekankan pada sinkronisasi antara Pusat dan
Daerah khususnya untuk Dana Dekonsentrasi (Dekon) dan Tugas Pembantuan
(TP). (Permnkes RI No. 7 Tahun 2014)

Dengan mengetahui dan memahami siklus dan jadwal penyusunan serta


kegiatan umum perencanaan APBN ini, diharapkan dapat menyusun perencanaan
dengan baik dan tepat waktu. (Permnkes RI No. 7 Tahun 2014)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimkasud dengan Penganggaran Kesehatan?
2. Bagaimana Peran Penganggaran Sektor Publik?
3. Bagaimana Peran Penganggaran Sektor Swasta?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimkasud dengan Penganggaran Kesehatan
2. Untuk mengetahui Bagaimana Peran Penganggaran Sektor Publik
3. Untuk mengetahui Bagaimana Peran Penganggaran Sektor Swasta

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penganggaran Kesehatan
1. Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi
seluruh kegiatan lembaga, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk
jangka waktu tertentu yang akan datang. Anggaran juga dimaksudkan sebagai
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu
tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran adalah suatu
pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab
manajemen didalam perencanaan koordinasi dan pengawasan. (Winarno, 2013)

Anggaran dapat diinterprestasikan sebagai paket pernyataan perkiraan


penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau
beberapa periode mendatang. Anggaran ini merupakan cerminan dari apa yang
akan dilakukan oleh pemerintah, termasuk didalamnya adalah kebijakan. Karena
didalam anggaran terdiri dari pos penerimaan dan pengeluaran yang berpengaruh
terhadap masyarakat. (Trisugiarto, 2016)

Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan


tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi
sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi
melalui proses penyusunan anggaran. (Widodo, 2012)

Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat
membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan
merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih
baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan diantaradiantara para manajer dan
bawahannya. (Widodo, 2012)

3
Menurut Mulyadi, anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu
satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa
anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan
pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali.

Munandar, mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :


“Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” (Widodo, 2012)

2. Fungsi Anggaran

Secara lebih detail anggaran mempunyai beberapa, antara lain : (Trisugiarto,


2016)

a. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.


b. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang.
c. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai
unit kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
d. Anggaran sebagai pengendali unit kerja.
e. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien
dalam pencapain visi organisasi.
f. Anggaran merupakan intrumen politik.
g. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

3. Tujuan Penganggaran

Tujuan penganggaran adalah penyusunan rencana keuangan untuk operasi


pemerintahan atau organisasi di masa depan. Selain itu, penganggaran merupakan
indikasi kebijakan fiskal organisasi untuk mencapai berbagai tujuan meliputi
ekonomi, sosial dan politik. Kita dapatmempertimbangkan berbagai empat
dimensi untuk setiap program anggaran, yaitu: (Nasab, 2016)

4
a. Prakiraan Laba dan sumber ekonomi lainnya.
b. Kumpulan kebijakan dan tujuan organisasi.
c. Rangkaian kegiatan dan tujuan pelaksanaan kebijakan untuk mencapai
tujuan.
d. Mengantisipasi biaya dari aktivitas di masa depan.

4. Pendekatan Sistem Penganggaran

Dalam sistem perencanaan dan penganggaran terdapat tiga (3) pendekatan


yaitu penganggaran terpadu, penganggaran berbasis kinerja, dan kerangka
pengeluaran jangka menengah (KPJM). (Permnkes RI No. 7 Tahun 2014)

a. Pendekatan Penganggaran Terpadu

Merupakan penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara


terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan
yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana. Penganggaran
terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan
penganggaran di lingkungan Kementerian/Lembaga (K/L) untuk menghasilkan
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dengan klasifikasi
anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Integrasi atau keterpaduan
proses perencanaan dan penganggaran dimaksudkan agar tidak terjadi duplikasi
dalam penyediaan dana untuk K/L baik yang bersifat investasi maupun untuk
keperluan biaya operasional. Perencanaan dan penganggaran disusun secara
terpadu dan menyeluruh dengan memperhatikan berbagai sumber dana yaitu
APBN, termasuk PNBP dan P/HLN, serta APBD.(Permnkes RI No. 7 Tahun
2014)

b. Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja

Merupakan suatu pendekatan dalam sistem perencanaan dan penganggaran


yang menunjukkan secara jelas keterkaitan antara alokasi anggaran dengan kinerja
yang dihasilkan, serta memperhatikan efisiensi dalam pencapaian kinerja. Kinerja
yang dimaksud adalah prestasi kerja yang berupa keluaran dari kegiatan atau hasil

5
dari program dengan kualitas dan kuantitas yang terukur. (Permnkes RI No. 7
Tahun 2014)

c. KPJM

KPJM adalah pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan kebijakan


dengan pengambilan keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam
kurun waktu lebih dari satu tahun anggaran. Pendekatan tersebut sangat
bermanfaat dalam mengelola keuangan negara dalam rangka pelaksanaan
pembangunan nasional. Adapun manfaat dari KPJM tersebut antara
lain: (Permnkes RI No. 7 Tahun 2014)

1) Memelihara kelanjutan fiskal dan meningkatkan disiplin fiskal.


2) Meningkatkan keterkaitan antara proses perencanaan dan penganggaran.
3) Mengarahkan alokasi sumber daya agar lebih rasional dan strategis.
4) Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dengan pemberian
pelayanan yang optimal.

B. Penganggaran Sektor Publik


C. Penganggaran Sektor Swasta

6
BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai