Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN

Mata Kuliah :

FALSAFAH

Dosen Pengampu :

Ns. Yufitriana Amir.S.Kep.MSc.PhD

Disusun Oleh :

Ghina Luthfia (1911124449) Masita Aqla Dzakia (1911112379)

Gita Permata Mulya (1911113979) Miftahul Ilmi (1911111849)

Hasballah (1911110658) Muhammad Rayhan Maulana

Husni Fauziah (1911112151) Muslim (1911111768)

Ikke Gustianti (1911110436) Mutiara Sepjuita Audia(1911111768)

Jihan Masyhurah (1911111744) Melda Lestari (1911110664)

Jusar Muhammad Rusdi (1911112028) Melvanriz Fahlevi (1911111798)

Khansa Afifah Indri Amelia (1911110625) Melius

Kinanti Resti Fany (1911112232) Nada Intaniza (1911110695)

Laila Rahmadani (1911110522) Nida Rahmatul Adhani(1911111752)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
limpahannya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Teori


Keperawatan Review Neuman, Levine dan Nightingale" yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari pengetahuan tentang teori
keperawatan.

Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada" Bu. Ns.Yufitriana


Amir.S.Kep.MSc.PhD"

Sebagai dosen pembimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.Dan keduanya
kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang turut serta mengerjakan tugas ini.

Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan mohon pemakluman
bilamana isi makalah ini kurang lengkap dan ada tulisan-tulisan yang kurang tepat.Oleh
karena itu kami meminta kritik dan saran kepada para pembaca.

Dengan ini kami mengucapkan banyak terimakasih dan semoga Allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga memberikan manfaat kepada kita sakalian.

Pekanbaru , 27 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

2.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


2.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
2.3 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

2.1 Teori Neuman ................................................................................................ 2


2.2 Teori Levine .................................................................................................. 5
2.3 Teori Nightgale .............................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 14


3.2 Saran .............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam memperbaiki praktek
keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik keperawatan memberikan fenomenana
yang perlu dilakukan riset untuk dapat memperkokoh teori keperawatan. Teori-teori
keperawatan yang disusun secara jelas meningkatkan pemahaman terhadap fenomena
keperawatan yang ada dan mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktik
keperawatan itu sendiri.
Teori keperawatan berkembang sabagai bagian yang tidak terpisahkan dari
perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan ahli keperawatan berdasarkan filisofi,
faradigma serta latar belakang pendidikan dan kehidupan para ahli tersebut, sehingga
masing-masing teori mempunyai perbedaan asumsi terhadap praktik keperawatan. Akan
tetapi pada dasarnya semua teori keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama
yaitu terhadap proses pemberian asuhan keperawatan, dimana klien diberikan kesempatan
dan ruang untuk dapat berkembang secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatan
selama rentang kehidupan.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan memberikan dasar
kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Teori
keperawatan sekarang ini sedang berkembang pesat untuk menjadi sebuah sains
keperawatan, dalam makalh ini akan dibahas tentang teori-teori orem, levine, dan nightngale.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu teori Neuman?
2. Apa itu teori Levine?
3. Apa itu teori Nightingale?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mahasiswa dapat mengetahui teori dari Neuman.
2. Mahasiswa dapat mengetahui teori dari Levine.
3. Mahasiswa dapat mengetahui teori dari Nightingale.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Neuman
A. Biografi Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Lowell, Ohio, pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit
Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah
kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio.
Adanya program militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke
sekolah keperawatan. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People
Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio, pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk
tinggal dengan keluarganya di California. Pada tahun 1957, beliau menyelesaikan
pendidikan sarjananya di University of California dengan jurusan psikologi dan
kesehatan masyarakat.
Pada tahun 1966, beliau mendapat gelar Master di bidang kesehatan mental,
konsultan kesehatan masyarakat di University of California, dan menyelesaikan
program doktoralnya di jurusan psikologi di Pacific Western University (Tomey dan
Alligood, 2006). Pada tahun yang sama, Neuman juga bekerja sebagai konsultan
kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga.
B. Konsep Utama
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditunjukkan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas
klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman
menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan
(interdependensi).
C. Asumsi-Asumsi
Dikutip dari Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Vol 1, Betty
Neuman merupakan seorang perawat kesehatan komunitas dan psikologis klinis,
mengembangkan suatu model yang berdasarkan pada hubungan individu terhadap
stress, reaksi terhadap stress tersebut, dan faktor rekonstruksi yang bersifat dinamis,
rekontruksi adalah kondisi adaptasi terhadap stressor.
Intervensi keperawatan berfokus memeprtahankan dan memelihara stabilitas
sistem. Intervensi terbagi menjadi tiga tingkat pencegahan, yaitu:
a. Pencegahan primer, berfokus pada melindungi lapisan lawanan normal dan
memperkuat lapisan perlawanan fleksibel.

2
b. Pencegahan sekunder, berfokus pada memperkuat lapisan pertahanan lapisan
internal, mengurangi reaksi, dan meningkatkan factor pertahanan.
c. Pencegahan tersier, berfokus pada redabtasi dan stabilitas serta melindungi
rekonstitusi atau mengembalikan ke kondisi sehat setelah terapi.
Asumsi Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap tekanan yaitu:
a. Manusia
Merupakan suatu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spirituakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari sistem
keseimbangan yang harmoni.
b. Lingkungan
Yaitu meliputi faktor eksternal dan internal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar klien atau sistem klien.
c. Kesehatan
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stressor. Model keperawatan Betty Neuman dapat
diterabkan diberbagai tatanan praktik keperawatan yang melibatkan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
D. Paradigma Keperawatan
Dikutip dari Tomey and Alligood, 2006; Jarosova, 2014, berikut ini adalah
paradigma keperawatan menurut teori Neuman :
a. Manusia
Manusia dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri dari faktor-faktor
fisiologis, psikologis, sosial budaya, spiritual dan perkembangan. Setiap
manusia memiliki konstitusi pribadi dan individual atau stuktur dasar yang
membuatnya unik. Neuman menyebut struktur dasar ini sebagai "inti sentral".
b. Lingkungan
Lingkungan mendapat peran utama dalam model Neuman bersama-sama
komponen internal dan eksternal yang secara kontinu mempengaruhi orang
tersebut. Pada saat yang sama lingkungan dipengaruhi oleh orang tersebut yang
menghasilkan interaksi yang berperan penting dalam model keperawatan
Neuman.
c. Sehat dan sakit
Sehat adalah keadaan ketika seluruh variabel individu selaras dengan individu
tersebut secara total, sementara sehat mencerminkan tingkat kesejahteraan.
Tingkat kesejahteraan yang maksimal dicapai jika seseorang dapat memuaskan
kebutuhannya. Sakit adalah tingkat hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
d. Keperawatan
Keperawatan sebagai profesi merupakan variabel dan reaksi individu terhadap
stres. Keperawatan berfokus pada individu sebagai satu kesatuan, pertujuan
untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan pasien. Aktivitas keperawatan
dapat dibagi menjadi intervensi primer, sekunder, dan tersier.

3
E. Aplikasi Model dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
Dikutip dari Tomey dan Alligood, (2014). Nursing theorists and their work.
(8th ed.). Mosby : Philadelphia, penggunaan Model Sistem Neuman untuk praktik
keperawatan memfasilitasi tujuan yang terarah, terpadu dengan pendekatan holistik
untuk perawatan klien, namun model ini juga sesuai untuk penggunaan multidisiplin
dalam mencegah fragmentasi pada perawatan klien.
Format Proses Keperawatan Neuman terdiri dari tiga langkah: (1) diagnosis
keperawatan, (2) tujuan keperawatan, dan (3) hasil keperawatan. Diagnosis berarti
mendapatkan basis data yang luas dan komprehensif dari varian kesehatan yang
dapat ditentukan. Tujuan ditetapkan oleh negosiasi antara klien dan perawat untuk
perubahan preskriptif yang diinginkan untuk memperbaiki kesehatan. Hasil
ditetapkan oleh intervensi keperawatan yang diberikan.
F. Kekuatan
Diambil dari Teori keperawatan dan Praktik keperawatan. 2005, bahwa teori
Neuman memiliki kekuatan, yaitu :
a. Dapat beradaptasi dengan baik untuk mempelajari bidang yang diminati
diseluruh hambatan budaya.
b. Digunakan secara luas untuk menyediakan kerangka kerja konseptual untuk
proyek penelitian.
c. Memiliki 3 model untuk pengetahuan dan penelitian keperawatan.
G. Kelemahan
Dikutip dari Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar : Fundamental Keperawatan,
bahwa teori Neuman memiliki kelemahan, yaitu :
a. Model Neuman dapat digunakan oleh semua profesi, sehingga untuk profesi
keperawatan kurang spesifik.
b. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasa belum ada perbedaan yang jelas.
c. Model neuman tidak membahas secara detail tentang perawat-klien, padahal
hubungan perawat-klien merupakan domain penting dalam Asuhan
keperawatan.

H. Perbedaan teori Neuman dengan teori yang lainnya


1. Neuman menggunakan diagram yang jelas, diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik.
Diagram ini memperjelas dan menyediakan perawat dengan tantangan
tantangan untuk mempertimbangkan.
2. Model ini lebih fleksibel, bisa digunakan pada area keperawatan, pendidikan
dan pelatihan keperawatan.
3. Model ini dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan.

4
2.2 Teori Levine
A. Biografi Levine
Myra esterin levina (1920-1996) lahir di chichigo, illinois. Ia adalah anak tertua
dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam bidang keperawatan
karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan
perawatan (George, 2002).
Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh
gelar bachelor science of nursing (BSN) dari University of Chichago pada tahun
1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk tentara Amerika,
sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah
mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University
pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga, seperti University of
Illinois di Chichago dan Tel Aviv University di Israel.
Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An
Introduction to Clinical Nursing” yang dipubikasikan berulang kali pada tahun 1969,
1973, dan 1989. Ia juga menerima gelar dokter kehormatan dari Loyola University
pada tahun 1992 (Tomey dan Alligood, 2006).
Levine meninggal pada tanggal 20 maret 1996 diusianya yang ke 75 tahun.
Levine adalah seorang pemimpin aktif didalam asosiasi perawat Amerika dan asisiasi
perawat Illinois.
B. Konsep Utama
Dikutip dari Perawatan saat ini. (N.d.), Perawatan Teori: Empat Prinsip-Prinsip
Konservasi, selama bertahun-tahun perawat (seperti Myra Levine) telah
mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari
disiplin keperawatan. Seperti dia konversi model, semua berbagai teori empat
konsep pusat atau utama: orang, lingkungan bergabung atau menjadi kongruen dari
waktu ke waktu:
a. Orang
Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan
dan integritas. Keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup (Levine,
1973, hal 17). Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam
persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari
sistem.
b. Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkungan terbagi menjadi 2
bagian yaitu lingkungan internal dan eksternal :
1) Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi
dari individu dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal.
2) Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional,
dan konseptual.
• Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal
yang individu menanggapi dengan organ-organ indera mereka
5
dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu, kimia perubahan
yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan.
• Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal
yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak
memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor
dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan
polutan.
• Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal
yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, konsep, penemuan dan
mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berfikir dan
pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan
tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang berasal dari
pengalaman hidup.
c. Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti
persatuan dan kesatuan dan merupakan adaptasi keutuhan dan sukses. Tujuan
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan.
d. Perawatan
Perawatan melibatkan terlibat dalam “interaksi manusia” (Levine, 1973, hal.1).
“perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalam manusia dimana saat-saat
berbagi dalam waktu beberapa sepele, beberapa dramatis tandanya selamanya
pada setiap pasien”, (Levine, 1977, hal. 845). Tujuan keperawatan adalah untuk
mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan).
C. Asumsi-Asumsi
Dikutip dari Hidayat AA. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan dan
Ns. Asmadi, S.Kep. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, teori tentang model
konservasi ini dibagi dalam 4 (empat) asumsi utama yaitu:
a. Manusia
Manusia digambarkan sebagai individu yang holistik yang terus-menerus
berusaha untuk mempertahankan keutuhan dan integritas sebagai makhluk
yang berfikir, berorientasi pada masa depan, dan masa lalu. Manusia memliki
kepekaan identitas dan harga diri.
b. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia (Levine, 1973). Perawat masuk ke
dalam satu kemitraan dengan pasien dan berbagi pengalaman dengan setiap
pasien (Levine, 1977). Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan
adaptasi dan mempertahankan keutuhan baik individu maupun masyarakat.
c. Sehat sakit
Kesehatan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan
fungsi secara normal (Levine, 1969). Kesehatan bukan hanya tidak adanya

6
kondisi patologis. Kesehatan juga diartikan sebagai terjaganya keutuhan tubuh
dan keberhasilan adaptasi.
d. Lingkungan
Levine memandang bahwa setiap individu memiliki lingkungan sendiri, baik
secara internal maupun eksternal. Lingkungan internal meliputi fisiolosis dan
pathofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan
konseptual. Levine menggunakan definisi Bates (1967) dalam Tomy &
Alligood (2006) dalam mendefinisikan lingkungan eksternal yang terdiri dari
tiga level, yaitu:
• Perseptual
Lingkungan perseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal dimana
individu berespon terhadap sumber sensori seperti cahaya, suara,
sentuhan, suhu, perubahan kimia yang dibau atau yang dirasa.
• Operasional
Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang
berinteraksi dengan kehidupan yang mungkin secara fisik mempengaruhi
individu, tetapi tidak disadari oleh manusia karena merupakan bagian
dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan jaringan kehidupan
seperti semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan
• Konseptual
Lingkungan konseptual merupakan lingkungan eksternal yang terdiri dari
bahasa, ide, simbol, spiritual, keyakinan dan tradisi, budaya dan etnis,
pola psikologis individu yang diperoleh dari pengalaman hidup.
D. Paradigma Keperawatan
Dikutip dari Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan,
Konsep, Proses & Praktik, berikut ini adalah paradigma keperawatan menurut teori
Levine:
1. Manusia
Individu terus mempertahankan keutuhan mereka dalam interaksi konstan
dengan lingkungan mereka dan memilih, yang paling ekonomis hemat,
energi-sparing pilihan yang tersedia untuk menjaga integritas mereka.
Individu menjadi sentinent yang holistik, berpikir, berorientasi masa depan
dan masa lalu-sadar.
2. Kesehatan
Kesehatan bukan hanya bebas dari penyakit atau penyakit. Ditentukan oleh
kemampuan untuk berfungsi secara cukup normal. Hal ini secara kultural
ditentukan dan dipengaruhi oleh etos dan keyakinan. Kesehatan adalah
keutuhan dan keberhasilan adaptasi.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat orang tersebut terus-menerus dan secara aktif
terlibat. Lingkungan adalah di mana kita menjalani hidup kita.

7
Lingkungan terdiri dari semua pengalaman dari individu-individu. ini
berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis) dan eksternal (persepsi,
operasional, dan konseptual).
4. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia yang dirancang untuk
mempromosikan keutuhan melalui adaptasi. Asuhan keperawatan adalah
baik mendukung dan terapi (untuk mencapai tingkat maksimum
adaptasi). Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan empat
prinsip konservasi.
5. Aplikasi Model dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
Dikutip dari Deswita. 2012. Aplikasi Model Konservasi Levine dalam Asuhan
Keperawatan untuk Pemenuhan Oksigenasi di Rumah Sakit, Ners Jurnal
Keperawatan, Vol. 8 No 2, proses keperawatan Levine menggunakan
pemikiran yang kritis. Adapun proses asuhan keperawatan dimulai dari
pengkajian, trophicognosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi, yaitu:
a. Pengkajian
Pengkajian meliputi pengumpulan data yang didapatkan melalui observasi
dan wawancara kepada klien dan keluarga serta data sekunder yang berasal
dari catatan status klien di ruang rawat rumah sakit. Pengkajian
keperawatan dilalukan secara menyeluruh, namun difokuskan kepada
masalah utama klien dan masalah lain yang mungkin terkait dengan
masalah utama.
b. Trophicognosis
Trophicognosis adalah menetapkan diagnosis keperawatan, memberikan
makna terhadap data-data yang menyimpang. Penilaian yang dibuat
berdasarkan kebutuhan dasar klien yang memerlukan tindakan perawatan
berdasarkan manifestasi klinis yang ditemukan pada klien.
c. Hipotesis
Hipotesis meliputi perencanaan, intervensi, dan evaluasi. Perencanaan
adalah perawat mengusulkan hipotesis tentang masalah dan solusinya yang
menjadi rencana keperawatan. Tujuannya adalah untuk memelihara atau
mempertahankan keutuhan dan mengkatkan adaptasi.
d. Intervensi
Intervensi dilakukan untuk menguji hipotesis. Intervensi disusun
berdasarkan prinsip-prinsip konservasi, dapat diterima bersama. Tujuannya
adalah untuk memelihara atau mempertahankan keutuhan dan
meningkatkan adaptasi.
e. Evaluasi
Evaluasi berupa obsevasi respon organismik terhadap intervensi. Hal ini
menilai apakah hipotesis didukung atau tidak didukung. Jika hipotesis
yang sudah direncanakan tidak menunjang proses penyembuhan dan

8
perbaikan kondisi klien, maka rencana dapat direvisi sehinggan hipotesis
baru disesuaikan dengan kondisi klien.
6. Kekuatan
Dikutip dari, bahwa teori Levine memiliki kekuatan, yaitu :
1. Teori Levine dapat digunakan dalam semua setting keperawatan, misalnya
emergency dan ruang operasi, pasien perawatan kritis, perawatan primer,
perawatan jangka panjang dan juga komunitas.
2. Bersifat pragmatis yang mana dapat diterapkan pada sebagian besar situasi
keperawatan
7. Kelemahan
Ada beberapa keterbatasan ketika ke-empat prinsip conservational model
diterapkan yaitu:
a. Pada konseversi energi levine tujuanya adalah untuk menghindari
pengunan energy yang berlebihan tidak berlaku pada pasien mania, ADHD
(Attention-Deficit Hyperactivy Disorder) pada anak anak atau mereka
dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh.
b. Pada konseversi integritas struktual fokusnya adalah untuk melestarikan
struktur anotomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan stuktur anotomi
tubuh serta untuk mencegah kerusakan anotomi memiliki keterbatasan.
c. Pada konseversi inegritas struktual keterbatasan di sini akan berpusat pada
klien yang secera psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak bisa
memahami dan menyerap pengetahuan pengetahuan pasien koma.
d. Pada konseversavi intergritas sosial keterbatasab khusus untuk ini,adalah
ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan
anak anak pasien psikritis yang tidak mampu berintraksi.
8. Perbedaan teori Levine dengan teori lainnya
1. Pada teori ini terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan pasien
mempunyai partner non perawat yang turut membantu.
2. Model teori levine merupakan keperawatan praktis dengan konservasi
model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien.
2.3 Teori Nightingale
A. Biografi Nightingale
Sosok Florence Nightingale sebagai perintis ilmu keperawatan modern.
Florence juga dikenal sebagai penggagas standardisasi dalam dunia keperawatan. Ia
pernah menulis buku Notes on Nursing yang berisi catatan lengkap ilmu
keperawatan. Bahkan buku tersebut menjadi buku panduan di sekolah keperawatan
dunia.
Lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820, Florence berasal dari
keluarga bangsawan yang kaya raya. Ayahnya, William Nightingale merupakan
saudagar tanah yang kaya di London. Meski memiliki harta yang berlimpah,
Florence tidak suka menghamburkan uang layaknya anak bangsawan lain. Ia tetap
rendah hati dan senang membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

9
Sejak remaja, Florence telah memiliki keinginan untuk menjadi perawat Pada
tahun 1846, Ia berlibur ke Jerman dan bertemu dengan biarawati Lutheran yang
bertugas di sebuah rumah sakit milik Pendeta. Ia kagum kepada para biarawati yang
memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu banyak orang. Mulai saat itu,
keinginan untuk menjadi perawat mulai tumbuh di dalam dirinya.
Ia akhirnya diizinkan untuk belajar ilmu keperawatan di Jerman. Karier
Florence sebagai perawat dimulai di Prancis Setelah beberapa tahun menempuh
pendidikan keperawatan, Florence akhirnya memulai karier sebagai perawat di salah
satu rumah sakit di Prancis. Ia juga sempat mengabdi di Institute of the Care of Sick
Gentlewomen di London.
Pada tahun 1853, terjadi perang Krimea di Inggris. Florence melihat perang
tersebut menelan banyak korban jiwa, namun sedikit tenaga medis yang tersedia.
Saat menjadi relawan perang Krimea, ia dikenal sering mengecek keadaan pasiennya
saat malam hari dengan membawa lampu minyak sebagai penerangan. Ia pun
mendapat julukan “The Lady with Lamp”.
Pada tahun 1860, Ia akhirnya membuat Sekolah Keperawatan Nightingale di
London. Ia juga sempat menulis buku keperawatan yang berjudul Notes on Nursing.
Berkat jasanya di dunia keperawatan, Florence mendapat penghargaan The Order of
Merit sebelum ia meninggal dunia pada tahun 1910.
B. Konsep Utama
Dikutip dari Hidayat, A. Aziz Alimul (2009), Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan, model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah
sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit. Model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan
keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate.
C. Asumsi-Asumsi
Dikutip dari Triwibowo, C. 2012. Home Care Konsep Kesehatan Masa Kini,
konsep Home Care Berdasarkan Teori Keperawatan (Florence Nightingale Dan
Martha E. Rogers ), diambil dari Hidayat (2004), Model / teori keperawatan yang
mendukung home care antara lain:
a. Teori lingkungan
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan sehingga akhirnya dikembangan secara luas, paradigma perawat
dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersiham lingkungan adalah
kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses keperawatan
pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
a. Lingkungan fisik (Physical enviroment)
Lingkungan menurut Nightingale adalah merujuk pada lingkungan fisik
eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang

10
meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan
kesehatan individu yang meliputi:
1) Udara bersih
2) Air yang bersih
3) Pemeliharaan yang efisien
4) Kebersihan, serta
5) Penerangan atau pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik dari pada
lingkungansosial dan psikologis. Penekanannya terhadap lingkungan
sangat jelas melalui pernyataannya bahwa jika ingin meramalkan
masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji
keadaan rumah, kondisi, dan cara hidup seseorang daripada mengkaji
fisik atau tubuhnya.
b. Lingkungan psikologi (Physicology environment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan
fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan
aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk membantu
pasien dalam mempertahankan emosinya.
c. Lingkungan sosial (Social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik,
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian
setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-
data yang ditunjukan pasien pada umumnya.
D. Paradigma Keperawatan
a. Manusia
Manusia mencerminkan tiga komponen, yaitu body, mind, and spirit. Ketiga
komponen tersebut saling berpengaruh dan menjadi satu kesatuan. Manusia
memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut melipupi kebutuhan bio-psiko, sosio, spiritual, kultural
(Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Ners, 2012). Konsep manusia menurut
Nightingale, yaitu hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya
(Yetti, 2014).
b. Sehat-Sakit
Nightingale mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan baik dan
menggunakan semua kekuatan atau sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup
(Alligood dan Tomey, 2010). Nightingale juga mendefinisikan kesehatan
sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki
hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang

11
dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga
individu dapat kembali sehat (Asmadi, 2008).
c. Lingkungan
Pada Meleis (2006) menyebutkan bahwa konsep Nightingale tentang
lingkungan berfokus pada pelayanan keperawatan dan sarannya, bahwa
perawata tidak perlu mengatahui semua tentnag proses penyakit yang
merupakan awal usaha untuk membedakan antara keperawatan dengan
kedokteran, seperti penyediaan udara segar, pencahayaan, kehangatan, sanitasi,
ketenangan, dan nutrisi yang kuat (Nightingale, 1860)
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas
kepentingan sendiri, menggunakan pendekatan holistik, bentuk pelayanannya
bersifat humanistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
berpegang pada standar asuhan keperawatan serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntutan utama melaksanakan asuhan keperawatan.
2. Aplikasi Model dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
Dikutip dari Sartono (2011), Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan
Keperawatan dan Aplikasi Kasus yang Relevan, Florence Nightingale memfokuskan
beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat
ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan
pasien.
a. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus
merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat
harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar
tanpa harus membuatnya kedinginan.
b. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada
pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap
terjaga kebersihannya.
c. Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga
terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat
memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan.
Fokus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia
berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e. Cahaya

12
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar
bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-
jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat
kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).
3. Kekuatan
Dikutip dari Potter & Perry (2010), Fundamentals of Nursing Buku 1 Edisi 7,
bahwa teori Nightingale memiliki kekuatan, yaitu :
a. Observasi bukan untuk mengumpulkan barbagai data saja, melainkan untuk
membantu keamanan hidup.
b. Tidak melihat keperawatan sebagai batasan administrasi medikasi dan
pengobatan saja, tetapi lebih sebagai penyedia udara, pencahayaan dan lainnya.
c. Keperawatan lebih berpikir tentang klien dan lingkungannya.
4. Kelemahan
Dikutip dari Kozier, Barbara. Dkk (2011), Fundamental Keperawatan dan
Hidayat, A. Aziz Alimul(2019), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, bahwa teori
Nightingale memiliki kelemahan, yaitu :
a. Nightingale mengganggap bahwa kondisi sanitasi di rumah sakit pada
pertengahan tahun 1800-an sangat buruk dan wanita yang bekerja di sumah
sakit sering tidak dapat diandalkan, tidak berpendidikan, dan tidak kompeten
untuk merawat orang yang sakit.
b. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang.
c. Teori Florence sempat ditantang oleh keluarganya karena pada masa itu di
inggris, perawat adalah pekerjaan hina dan sebuah rumah sakit adalah tempat
yang kotor.
d. Florence hanya memfokuskan perhatikan pada lingkungan sekitar dan
kenyamanan pasien tidak terfokus ke penyakit utamanya.
5. Perbedaan teori Nightingale dengan teori lainnya
1. Model teori Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenaangan
dan nutrisi adekuat.
2. Pengkajian atau obeservasi yang dilakukan model teori Nightingale bukan
demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi
penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
3. Merupakan model teori yang modern.

13
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Empat komponen sentral dalam paradigma keperawatan menurut teori Betty Neuman yaitu
manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan.
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu pendiriyang
meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.Selain itu Florence
Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatanserta standar pelaksanaan asuhan
keperawatan yang efisien. Florence Nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkungan
yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial..
1.2 Saran
Perawat disarankan untuk lebih mengetahui perkembangan ilmu keperawatan,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan
perawatan terhadap pasien. Juga disarankan untuk memberikan masukan kepada makalah
kelompok kami agar lebih baik kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5565031/#!po=58.6538)

Kozier,Barbara.dkk. 2011. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran.

Hidayat, A. Aziz Alimul.2019. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika

Sartono. 2011. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan Aplikasi

Kasus yang Relevan.

Hidayat, A. Aziz Alimul.2009.pengantar konsep dasar keperawatan.Jakarta:salemba medika


Deswita. 2012. Aplikasi Model Konservasi Levine dalam Asuhan Keperawatan untuk

Pemenuhan Oksigenasi di Rumah Sakit, Ners Jurnal Keperawatan, Vol. 8 No 2, dalam

http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/74/69, diakses 21 September 19


2019.

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep Proses & Praktik.
Jakarta: EGC

Hidayat AA. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ns. Asmadi, S.Kep. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Perawatan saat ini. (N.d.). Perawatan teori: Empat Levine Prinsip-Prinsip Konservasi. Diperoleh
dari http://currentnursing.com/nursing_theory/Levin_four_conservation_principles.htm
Tomey dan Alligood, (2014). Nursing theorists and their work. (8th ed.). Mosby,
Philadelphia tomey and alligood,2006;jarosova,2014.

Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 7 Volume 1. Pengalih Bahasa:

Pamilih Eko Karyuni. Editor Bahasa Indonesia: Dwiwi Diarti. Jakarta: EGC, 2010

Barbara Kozier, Glenoraerb, Audrey Berman, Shirleej. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Potter & Perry.2005. Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

15

Anda mungkin juga menyukai