KELOMPOK 2
1. DEA RIZKA PRATIWI (01.2018.005)
2. DEWI INTAN ANGGRAENI (01.2018.006)
3. INTAN WARIS (01.2018.009)
4. ANDI MUHAMMAD FARID (01.2018.001)
5. MEIRISA (01.2018.010)
6. MUHAMMAD YUSRAN (01.2018.012)
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………\
B. Sumber-Sumber Teori
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas
Rahmatnya,kami dapat menyusun dan menyelesaikan sebuah Makalah yang berjudul TEORI
KEPERAWATAN BETTY NEUMAN
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kami mengalami hambatan dan kesulitan,
namun berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak serta kerja keras,
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Atas bantuan, bimbingan serta dukungan, Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang
telah membimbing, serta teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam segi
isi maupun penulisan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
perbaikan makalah kami kedepannya. Dan kami juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat
mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat
terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga
sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat
melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan
pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di
keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus
program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman
menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS
Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas
California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical
Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing
sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas
termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di
klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di
komunitas. Tahun 1967, enam bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala
fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen,
penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan
keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan
program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia
yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American
Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling.
Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan
Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan
tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan
manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang
terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah dua tahun dievaluasi model
tersebut.
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di
Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang
kesehatan yang senantiasa berkembang.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan.
PEMBAHASAN
A. Dasar Pengembangan Teori
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep HealthCare System
yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatanyang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garispertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resisten dengan sasaranpelayanan adalah komunitas.
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan respon
yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapatmerubah stabilitas individu
(fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangandan spiritual). Individu dalam memberikan
respon harus mempunyai koping yangstabil terhadap stressor, karena lingkungan internal
dan eksternal dapatmenyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor
darilingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
B. Sumber-Sumber Teori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan refleksi dari
organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka (Bertalanffy,1968). Dalam
modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa disiplin dan menyatukan dalam
kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan
kesehatan mental (Tomey and Alligood, 2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang menjelaskan
tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu proses dimana
organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan konsekuensinya adalah sehat dengan
berbagai kondisi.
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de Chardin dan Marx
(Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian akan ditentukan
secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system organism yang bersifat
dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan mempengaruhi
munculnya bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan
kehidupan (Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan bahwa stress
merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan
kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan adaptasi
terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh karena itu, inti dari stress adalah
kebutuhan yang tidak spesifik untuk aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang
menghasilkan ketegangan yang bisa bersifat negatif dan positif (Tomey And Alligood, 2006)
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model Caplan (1964) dan
menghubungkan tahapan pencegahan untuk keperawatan. Pencegahan primer digunakan
organisme (makhluk hidup) sebelum menghadapi suatu stressor yang berbahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau memperkuat garis
pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan
tersier digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang berbahaya. Pencegahan sekunder
tujuannya untuk mengurangi efek atau kemungkinan efek dari stressor melalui diagnosa awal
dan perawatan yang efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman menjelaskannya sebagai
kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan tersier menekankan pada pengurangan efek
dari stressor yang tersisa dan mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan
(Capres,1996; Neuman, 2002b) (Tomey and Alligood,2006).
System model Neuman mereflesikan perawat tertarik terhadap manusiasehat dan sakit
sebagai system yang holistik dan lingkungan mempengaruhikesehatan. Klien dan perawat
berpendapat stressor dan sumber-sumber adalahpenting, danklien bertindak sebagai partner
perawat untuk menentukan tujuan danmengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan.
Individu, keluarga,kelompok lain, masyarakat dan isu sosial semuanya merupakan system
klien,dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologis,
sosial,cultural, perkembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskanpada skema
Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pendekatan holistik,system terbuka (meliputi
fungsi, input dan out put, feed back, negentropy,egentropy dan stabilitas), lingkungan,
lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, systemklien (meluputi lima variable klien, struktur
dasar, garis pertahanan, garispertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor,
tingkat reaksi,pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-
konseputama tersebut adalah :
Pendekatan holistik
klien sebagai suatu sistem dapat didefenisikan sebagai seorang, keluarga, kelompok,
masyarakat atau sosial. klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari
interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semuavariabel yang secara
simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi,sosiokultural, perkembangan
dan spiritual.
Open System
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energidalam suatu
organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalahkomponen dasar pada
suatu system terbuka.
Fungsi atau Proses
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal denganlingkungannya dan
menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerakkearah stabilitas yang utuh.
Input dan Out put
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasiyang
saling bertukar antara klien dan lingkungan.
Feed Back
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan.
1. Tekanan Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu : Intar Personal : Secara individu atau perorangan. Inter Personal : Antara individu
yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu. Ekstra Personal : Di luar individu
4. Garis Normal Pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan
di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra
personal dan ekstra personal. Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial kultural
d. Perkembangan individu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor-faktor :
1. Tekanan
3. Struktur ketahanan
5. Gangguan ketahanan
6. Intervensi
7. Tingkat-tingkat pencegahan
Saran
Mengingat permasalahan kesehatan mental (stress) perlu kita ketahui beberapa konsep
yang membahas permasalahan kesehatan mental. Sebagai perawat ada baiknya kita harus tahu
tindakan apa yang harus kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang
memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan terhadap pasien dan akibat
yang mungkin bisa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company. Mubarak, Iqbal Wahit.
2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung Seto.Jakarta. Perry and Potter.
Fundamental Keperawatan. EGC. Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of
Community Health Nursing 3th Ed. Stamford: Appleton & Lange (p.391). Di unduh di situs
internet pada tanggal 25 desember 2010 di http://7afainfo.blogspot.com/2009/04/betty-
neuman.html Di unduh di situs internet pada tanggal 25 desember 2010 di
http://akperppni.ac.id/tag/betty-newman Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto