Anda di halaman 1dari 16

KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

(BETTY NEUMAN)

Dosen Pengampu : Yuyud Wahyudi, S. Kep. Ns., M.N.S.

Disusun oleh :

Khoirotul Ummah : 182102108


Dimas Aldi Ramadhani : 182102109
Diana Kurniawati : 182102110
Olga Marantika : 182102111
Gigih Adi Dharmana : 182102112

DEPARTEMEN S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADA MALANG
TAHUN
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktikkeperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professionalyang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan
adalah suatuilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari
biologis, psikologis , social dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam
pemberianasuhan keperawatan dalam praktik keperawatan professional .
Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan
yang disebut proses keperawatandan dokumentasi keperawatan sebagai data tertulis yang
menjelaskan tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai standart praktik, dan
pelaksanaan proseskeperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori
keperawatan yangdigunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model konsep dan
teori keperawatanyang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiridan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia
yang mencakup 4komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit dan proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan
ilmuterapan yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan
dalammengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan
untukmemberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian
dankurikulum, serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan.
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan
yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam
menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-
model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009).
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu
keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan
masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional.

B. Tujuan
1. Mahasiswa memahami Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman?
2. Mahasiswa memahami Teori Betty Neuman?
3. Mahasiswa memahami Konsep Inti Model dan Variabel Betty Neuman?
4. Mahasiswa memahami Asumsi dasar Teori Betty Neuman?
5. Mahasiswa memahami Penerapan Teori pada Praktek Keperawatan?

C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi
keperawatanmenurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model betty neuman dalam
praktik keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Dan Latar Belakang Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit Chronic
Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat
beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan
membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang
membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman
bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio
dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya
program militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan (Fawcett, 2005)
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing
yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun
1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California.
Di California Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah, perawat
industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit
di California, dan sebagai instruktur klinik di University of California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of
California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi
Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama
Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan
aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat
diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin
konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem
model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi
dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan
mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California Los
Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari Pacivic
western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam McEwen & Willis,
2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya dalam
kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental komunitas pada
perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode
pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada
akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan
mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul
Consultation and Community Organization in Community Mental Health Nursing.
(Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan dinamis.
Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu,
kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-
ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien
terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi ( mengembalikan
keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model yang berlaku untuk
semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas
kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali
diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah pasien'.
Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific Western
University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari
Grand Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal (Tomey and Alligod, 2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses output
dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan (Fawcett, 2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka
klien akan selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa
potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi (Tomey and
Alligod, 2006).
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih
dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya
adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan
lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk
perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep
kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu rangkaian
daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan bahwa
interaksi antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang
dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and
Alligood, 2006).

B. Teori Betty Neuman


1. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah
sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi
mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional.
Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.
Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan
mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi
faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi
jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan
setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu
mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah
komplikasi.

C. Konsep Inti Model dan Variabel Betty Neuman


1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis pertahanan
dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar,
intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan
tentang masing-masing variable :

a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih
yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
b. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal
dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran
utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau
kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari
keadaan wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat.
Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakkan adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan
tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis
pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka
tingkat proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan
satabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam
waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi,
psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi
terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam resepon
stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy
berkurang dan bisa timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri
dari:
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder
tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada
perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan
utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk
mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi klien
dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami
pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi
terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sustem memberikan
arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya,
komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
klien merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett, 2005).
Dimana secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-
bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut
membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing
dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien
berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan
sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara
bagian-bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel-
variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-
bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat reaksi terhadap
stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.
Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal
dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line of defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi
adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan
yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual. Model sistem Neuman ini sangat sesuai untuk
diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang
dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
2. Variabel dan kesehatan
a. Analisa data
b. Menegakkan diagnosa keperawatan
c. Prioritas tujuan

D. Asumsi dasar Teori Betty Neuman


1. Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap sistem
adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau karakteristik normal.
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing memiliki
potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya
terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal pertahanan atau
stabilitas kondisi sehatnya.
4. Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi dinamis
yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual.
6. Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan.
7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi
dalam berespon terhadap stressor.
8. Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9. Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10. Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi dengan
lingkungan.

E. Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan


Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.
Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan normal/mekanisme
koping (Neal, 1981). Perawat dapat mengkaji faktor resistensi internal individu, menurut
Neal (1981), kualitas keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri terhadap
stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan (Beitler,
Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang didapatkan adalah stressor dapat diatasi
pada tahap primer, sekunder dan tertier. Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer
dapat dilakukan dengan memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai
suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat
berusaha untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya.
Pada tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan
terhadap pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan
mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat
menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok
yang luas menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang
difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari Neuman
didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan menjelaskan
paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat ialah individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai target pelayanan. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua keadaan internal dan eksternal atau pengaruh yang
berdampak kepada masyarakat. Faktor negatif biasanya merujuk sebagai stressor.
Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan seperti pada
gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai-nilai yang
optimal atau tingkat yang stabil, bila system dalam masyarakat menyebabkan lebih
bersemangat (energi) dari biasanya, maka status kesehatan bergerak kedepan negentropy
(kesehatan yang ideal). Bila energi berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat
bergerak kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33).
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di
Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung dengan
penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah garis
pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan
normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara
umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat,
transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi
keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam
lingkungan akan optimal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsepHealth
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatanyang
ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayananadalah komunitas.
Empat komponen sentral dalam paradigma keperawatan menurutteori Betty Neuman
yaitu Manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan.

B. Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang menekankan pada
penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan yang akan diberikan jika
menghadapi pasien yang memberikan respon karena adanya stressor terhadap pasien dan
akibat yang kemungkinan apa saja yang bisa terjadi terhadap pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Potter PA & Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan

Praktik Edisi 4, Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Fawcett, J. 2005. Middle-range nursing theories are necessary for the advancement of the

. Retrieved from web September 20, 2008. http://www.redalyc.uaemex.mx

Tomey, A.M & Alligood, M.R. (2006). Nursing Theorists and Their Work. Six Edition.

St.Louis, Mosby.

Anda mungkin juga menyukai