(BETTY NEUMAN)
Disusun oleh :
DEPARTEMEN S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADA MALANG
TAHUN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktikkeperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professionalyang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan
adalah suatuilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari
biologis, psikologis , social dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam
pemberianasuhan keperawatan dalam praktik keperawatan professional .
Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan
yang disebut proses keperawatandan dokumentasi keperawatan sebagai data tertulis yang
menjelaskan tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai standart praktik, dan
pelaksanaan proseskeperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori
keperawatan yangdigunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model konsep dan
teori keperawatanyang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiridan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia
yang mencakup 4komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit dan proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan
ilmuterapan yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan
dalammengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan
untukmemberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian
dankurikulum, serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan.
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan
yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam
menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-
model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009).
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu
keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan
masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional.
B. Tujuan
1. Mahasiswa memahami Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman?
2. Mahasiswa memahami Teori Betty Neuman?
3. Mahasiswa memahami Konsep Inti Model dan Variabel Betty Neuman?
4. Mahasiswa memahami Asumsi dasar Teori Betty Neuman?
5. Mahasiswa memahami Penerapan Teori pada Praktek Keperawatan?
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi
keperawatanmenurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model betty neuman dalam
praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih
yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
b. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal
dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran
utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau
kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari
keadaan wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat.
Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakkan adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan
tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis
pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka
tingkat proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan
satabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam
waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi,
psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi
terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam resepon
stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy
berkurang dan bisa timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri
dari:
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder
tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada
perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan
utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk
mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi klien
dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami
pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi
terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sustem memberikan
arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya,
komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
klien merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett, 2005).
Dimana secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-
bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut
membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing
dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien
berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan
sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara
bagian-bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel-
variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-
bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat reaksi terhadap
stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.
Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal
dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line of defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi
adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan
yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual. Model sistem Neuman ini sangat sesuai untuk
diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang
dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
2. Variabel dan kesehatan
a. Analisa data
b. Menegakkan diagnosa keperawatan
c. Prioritas tujuan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsepHealth
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatanyang
ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayananadalah komunitas.
Empat komponen sentral dalam paradigma keperawatan menurutteori Betty Neuman
yaitu Manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan.
B. Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang menekankan pada
penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan yang akan diberikan jika
menghadapi pasien yang memberikan respon karena adanya stressor terhadap pasien dan
akibat yang kemungkinan apa saja yang bisa terjadi terhadap pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Potter PA & Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan
Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Fawcett, J. 2005. Middle-range nursing theories are necessary for the advancement of the
Tomey, A.M & Alligood, M.R. (2006). Nursing Theorists and Their Work. Six Edition.
St.Louis, Mosby.