Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI KONSEP UNTUK PRAKTIK DARI BETTY NEUMAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. Leni Agustin, M.kep

Oleh :

Dina melyani pus vita sari ( 23.14401.0015 )

Nuri Hilmiah Sari ( 23.14401.0036 )

TINGKAT 1 B

DII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO

2023 – 2024
KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif.
Keperawatan professional diterapkan dengan mengaplikasikan ilmu dan teori
keperawatan dalam praktek, pendidikan dan riset keperawatan. Dalam
memberikan asuhan diperlukan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan
manusia sebagai individu yang unik dan holistik (Potter and Perry, 2009)

Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan


ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai
berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah
adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa
berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu


mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori
keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada
kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model
yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty
Neuman. Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor
aktual maupun potensial.

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,


kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
(Potter and Perry, 2009).
Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga
memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Neuman
mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui
kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu
dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon
mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti
statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.

Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas. Sesuai dengan hasil penelitian A Community
Nursing Center For the health Promotion of Senior Citizens based on the neuman
System Model (Diana M.L. Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem
Neuman pada pusat keperawatan komunitas, di mana dalam memandang klien
sebagai sistem dalam interaksi dengan stressor lingkungan. Intervensi
keperawatan berfokus pada pelayanan promosi kesehatan kesehatan bagi

penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem model Neuman untuk


perawatan pasien, pendidikan, dan penelitian.

1.2 Review Teori Keperawatan

1. Tujuan Teori Keperawatan

Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang


nyata atau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian
yang didasari fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti
secara langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan . Teori
keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan sehingga model keperawatan mangandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri, yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat.

Stevens (1984), mendefinisikan keperawatan sebagai usaha untuk


menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip
dari Taylor, C., dkk, 1989). Teori keperawatan berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk mnggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Menurut Neuman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan


pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu: meminjam teori-teori dari disiplin
ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam
ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka
mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan
suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembanagan teori keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan
pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan mengembangkan praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan.

Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik
dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori
keperawatan, yaitu:

a.Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefnisikan sebagai hubungan yang


spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.

b.Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan


dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan
cara berpikir yang logis.
c.Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan
dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang
kompleks sesuai dengan situasi praktik keperawatan.

d.Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge


keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.

e.Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki


kualitas praktik keperawatan.

Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang


berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan, yaitu konsep
manusia, keperawatan, konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan. Meskipun
keempat konsep digunakan pada setiap teori keperawatan, akan tetapi
pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda antara teori yang satu
dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa teori keperawatan.

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu


keperawatan dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang
ingin dicapai diantaranya :

a.Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi


dalam pelayanan keperawatan.

b.Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai


pengetahuan.

c.Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan


memberikan arah yang jelas.

d.Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan.


2.Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman

Gambar 1 : Betty M. Neuman, R.N., B.S.N., M.S., Ph.D., PLC., FAAN

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena
penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada
tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio.
Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa
kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan
sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya
program militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan (Fawcett, 2005)

Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of


Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron,
Ohio pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan
keluarganya di California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian
diantaranya perawat di sekolah, perawat industri, beliau juga memegang jabatan
penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai
instruktur klinik di University of California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University
of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun
1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, dan menyelesaikan program
doktoralnya di jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University (Tomey and
Alligood, 2006). Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan
kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak
sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole
Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan
di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.

Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi
dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada
kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California Los
Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari
Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam
McEwen & Willis, 2007).

Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya


dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental
komunitas pada perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan
suatu metode pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi
kesehatan mental pada akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model system”.
Neuman mengajarkan dan mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam
bentuk buku yang berjudul Consultation and Community Organization in
Community Mental Health Nursing. (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).

Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan


dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap
individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut
memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang
mendukung rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model
yang sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada
hubungannya dengan perawatan kesehatan.

Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas


kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali
diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah
pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific
Western University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini
salah satu dari Grand Valley State University, Allendale, Michigan.

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang


terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-respon
sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Tomey
and Alligod, 2006).

Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan (Fawcett, 2005).

Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem
terbuka maka klien akan selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun
diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebutkan
gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau
positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan
gejala yang dapat diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006)

Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih
dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan,
selanjutnya adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan
antara klien dan lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan
diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa
klarifikasi dari konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas
akhir dari satu rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia
juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang
sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis sebagai
bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and Alligood, 2006)

3. Teori Betty Neuman

a. Dasar Perkembangan Teori Neuman

Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan


pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang
digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress
serta faktor pemulihan (adaptasi).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan
dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang
stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat
menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari
lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.

b.Sumber – Sumber Teori

Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan
refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka
(Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari
beberapa disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian
klinis keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental
(Tomey and Alligood, 2006).

Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang
menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai
suatu proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.

Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana kepuasan


organisme (makhluk hidup) adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan
adanya gangguan keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu proses
penyesuaian bersifat dinamis dan terus menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya
suatu proses yang terus menerus saling mempengaruhi antara keseimbangan dan
ketidakseimbangan dalam organisme (makhluk hidup).

Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de


Chardin dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari
suatu bagian akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari
keseluruhan dalam system organism yang bersifat dinamis. Melalui pandangan
ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan mempengaruhi munculnya
bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan
kehidupan (Tomey and Alligood, 2006)

Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan


bahwa stress merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada
saat itu. Stress meningkatkan kebutuhan untuk menyesuaikan kembali.
Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan adaptasi terhadap masalah, tanpa
memandang asal dari masalah. Oleh karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan
yang tidak spesifik untuk aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang
menghasilkan ketegangan yang bisa bersifat negatif dan positif (Tomey And
Alligood, 2006).

c.Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman

Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan


untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga
turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara
tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan
evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan
dalam konsep ini.

* Pendekatan Holistik

Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga, kelompok,
masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari
interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yang secara
simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual.

* Open System :

Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi dalam


suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah
komponen dasar pada suatu system terbuka.

* Fungsi atau Proses :

Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan


lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak
kearah stabilitas yang utuh.

* Negentropy :

Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system


kearah stabilitas atau baik.
* Entropy :

Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem


kearah sakit atau kemungkinan kematian.

* Stability :

Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor


untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.

* Enviroment :

Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap saat
sebagai bagian dari lingkungan.

* Created Enviroment :

Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan


system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan
suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari
stressor.

* Client system :

Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual)


klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system.

* Basic Clien Structure :

Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran terpusat.
Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar atau sumber
energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar yang umum untuk
seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik.

* Lines of Resistance :

Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis
pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien
mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system
imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system
kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan
stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien.

* Normal line defence :

Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Tujuannya adalah
menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi
klien dari stressor.

d. Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori


Betty Neuman

* Manusia

Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan
konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok,
komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan
hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual.

* Kesehatan

Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Menurunnya


kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien
berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang
diberikan pada waktu itu.

* Keperawatan

Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua


aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi
yang unik yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon
individu terhadap stress.
e. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)

1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap
sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau
karakteristik normal.

2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing


memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan
normal klien.

3) Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya
terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal pertahanan atau
stabilitas kondisi sehatnya.

4) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.

5) Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi
dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual.

6) Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan.

7) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi,


identifikasi dalam berespon terhadap stressor.

8) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.

9) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.

10) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi
dengan lingkungan.

f. Variabel dan kesehatan

1) Analisa data

2) Menegakkan diagnosa keperawatan

3) Prioritas tujuan
g. Diagnosa Keperawatan

1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan interaksi


dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual.

a) Identifikasi persepsi klien :

* Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan sumber daya
klien.

* Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat pertahanan.

* Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :

* Identifikasi dan evaluasi stressor yang mengancam

* Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi sistem klien (kehilangan,


kelebihan, perubahan dan intoleransi).

b) Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial faktor yang


berhubungan dengan variabel

c) Kaji pengaruh lingkungan

* Persepsi klien terhadap stressor

* Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup

* Identifikasi dalam mengatasi masalah

* Identifikasi klien dalam mengatasi masalah

* Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang

* Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang mengancam.

2) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan

3) Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan


a) Persamaan dan perbedaan persepsi

b) Kesadaran akan fasilitas kesehatan

c) Mengatasi perbedaan

h. Tujuan Keperawatan

1) Negosiasi perubahan klien dan kelompok

2) Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan kelompok.

i. Outcome Keperawatan

1) Implementasi intervensi

a) Prinsip yang utama : Invasi stressor, dukung koping positif, dll

b) Preventif sekunder : perlindungan dasar, dukung faktor positif dalam


meningkatkan status diri

c) Preventif tersier : mencapai status kesehatan yang tinggi, dukung untuk


mencapai tujuan, koordinasi dan integrasikan sumber layanan kesehatan.

d) Evaluasi hasil : konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi tujuan


DAFTAR PUSTAKA
Amaro, (2011). Uric Acid levels are relevant in patients with stroke treated with

thrombolysis stroke (00392499), 2011 Jan; 42 (1 suppl): S28-32 (journal

article – research) ISSN: 0039-2499 PMID: 21164140 CINAHL AN:

2010906699.

Anonim.(2008) Tenaga kerja. www.data statistic-

indonesia.com/content/view/801/801 (Diakses tanggal 7 september 2009).

Anonim.(2009) Data Statistik Kecamatan Salem. Salem : Kantor Kecamatan

Salem

Anonim (2009) Data Terolah Puskesmas Kecamatan Salem. Salem : Puskesmas

Salem

Anonim. Tata Laksana Penyakit Asam Urat.

http://www.google.co.id/search?hl=id&cr=countryID&client=firefox-

a&rls=org.mozilla:id:official&channel=s&q=jurnal+faktor-

faktor+yang+mempengaruhi+asam+urat+pdf&start=40&sa=N (Diakses

tanggal 5 April 2010)

Arikunto,S.(1998) Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.Jakarta : Rineka

Cipta

Aziz, A. (2003). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Choi,H,K& Curhan G (2004).

http://bmj.com/cgi/content/full/336/7639/309#BIB.

Anda mungkin juga menyukai