Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH HEALTH CARE SYSTEM OLEH BETTY NEUMAN TENTANG TEORI

DAN MODEL DIDALAM PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

Defitrianti Tampilang 1901057

Faria Suparto Polapa 1901055

Sukma Manahapu 1901047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2020/2021

MANADO
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kelompok makalah tentang “HEALTH
CARE SYSTEM OLEH BETTY NEUMAN”

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah mendukung didalam penyusunan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga penyusunan tugas kelompok makalah tentang “Etika
Islam Dalam Penerapan Ilmu” ini bisa memberi manfaat maupun inspirasi pada pembaca.

Manado, November 2021

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Review Teori Keperawatan

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Betty Neuman

B. Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman

C. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)

D. Variabel dan kesehatan

E. Diagnosa Keperawatan

F. Tujuan Keperawatan

G. Konsep Inti Model Betty Neuman

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan professional
diterapkan dengan mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek,
pendidikan dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan holistik (Potter
and Perry, 2009)
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan
yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam
menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-
model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009)
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu keperawatan banyak
mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan
industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan harus mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu
mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori keperawatan
yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu
keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba
untuk membahas salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan
yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model tersebut berfokus pada respon sistem
klien terhadap stressor aktual maupun potensial.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan
konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil
yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan secara
relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap model
konseptual adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang dikatakan
kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan menginterpretasikan fenomena
dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009)
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,
situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori
yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus
pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).
Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh perawat adalah
model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan)
meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and Perry, 2009).
Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Neuman mengemukakan teori
berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi.
Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang
kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat
dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu
diutamakan dalam konsep ini.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta
Betty Neuman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Sesuai dengan hasil penelitian A Community Nursing Center For the health Promotion of
Senior Citizens based on the neuman System Model (Diana M.L. Newman) dalam jurnal
ini menggunakan model sistem Neuman pada pusat keperawatan komunitas, di mana
dalam memandang klien sebagai sistem dalam interaksi dengan stressor lingkungan.
Intervensi keperawatan berfokus pada pelayanan promosi kesehatan kesehatan bagi
penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem model Neuman untuk perawatan
pasien, pendidikan, dan penelitian.
B. Review Teori Keperawatan
1. Tujuan Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
atau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang
didasari fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara
langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan . Teori keperawatan
merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga
model keperawatan mangandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri,
yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen-komponen dasar seperti adanya keyakinan dan
nilai yang mendasari sebuah model keperawatan.
Stevens (1984), mendefinisikan keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor, C.,
dkk, 1989). Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan
disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk mnggambarkan, menjelaskan, memperkirakan
dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan.
Menurut Neuman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan
pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu: meminjam teori-teori dari disiplin ilmu
lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka
konsep yang memungkinkan pengembanagan teori keperawatan. Tujuan
pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang
diharapkan dapat membantu dan mengembangkan praktik keperawatan dan
pendidikan keperawatan.
Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik
dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori
keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefnisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan
dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan
cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan
dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang
kompleks sesuai dengan situasi praktik keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktik keperawatan.
Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan
menentukan kualitas praktik keperawatan, yaitu konsep manusia, keperawatan,
konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan. Meskipun keempat konsep digunakan
pada setiap teori keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini
berbeda antara teori yang satu dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa
teori keperawatan.
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai diantaranya :
a. Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi
dalam pelayanan keperawatan.
b. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan.
c. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan
arah yang jelas.
d. Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan.
2. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit
Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah
kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio. Latar belakang
kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang
terhadap orang-orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang
kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan
pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program militer di
keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan (Fawcett,
2005)
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing
yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada
tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di
California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di
sekolah, perawat industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebgai staf
keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of
California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of
California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966
beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan
masyarakat di University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di
jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006).
Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di
sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang
telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan
organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau telah
membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem
tersebut dalam masalah keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi
dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada
kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California Los
Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari
Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam
McEwen & Willis, 2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya dalam
kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental komunitas pada
perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode
pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental
pada akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan
dan mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul
Consultation and Community Organization in Community Mental Health Nursing.
(Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan dinamis.
Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu,
kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-
ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi
klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi
( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model
yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan
kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas
kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali
diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah
pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific
Western University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah
satu dari Grand Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan)
meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan
spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-respon system terhadap stressor
baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Tomey and Alligod, 2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses
output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh
berbagai disiplin keilmuan (Fawcett, 2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka
maka klien akan selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun
diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebutkan
gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau
positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala
yang dapat diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006)
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih
dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya
adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan
lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk
perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep
kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu rangkaian
daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan bahwa
interaksi antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang
dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and
Alligood, 2006)
BAB II
PEBAHASAN
A. Teori Betty Neuman
a. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah
sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi
mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional.
Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan
stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan
mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi
faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi
jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan
setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu
mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk
mencegah komplikasi.
b. Sumber – Sumber Teori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan
refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka
(Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa
disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental (Tomey and
Alligood, 2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang
menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu
proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.
Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana kepuasan
organisme (makhluk hidup) adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan
adanya gangguan keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu proses penyesuaian
bersifat dinamis dan terus menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya suatu proses
yang terus menerus saling mempengaruhi antara keseimbangan dan
ketidakseimbangan dalam organisme (makhluk hidup). Ketika proses stabilisasi
tidak dicapai pada beberapa tingkatan atau ketika organisme berada dalam kondisi
yang tidak harmonis dalam waktu yang lama konsekuensinya yaitu ketidakmampuan
memuaskan kebutuhan timbulnya suatu penyakit. Ketika sakit sebagai proses
kompensasi gagal, organisme akan mati (Neuman & Young, 1972). Teori Gestalt
menyatakan bahwa individu berada dalam interaksi antara organisme dan
lingkungan dan melihat tingkah laku sebagai refleksi daru hubungan dalam interaksi
tersebut (Perls, 1973). (Tomey and Alligood, 2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de Chardin dan
Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian
akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system
organism yang bersifat dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari
keseluruhan akan mempengaruhi munculnya bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan
dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan kehidupan (Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan bahwa
stress merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress
meningkatkan kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik,
memerlukan adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh
karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak spesifik untuk aktivitas
(Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang menghasilkan ketegangan yang bisa
bersifat negatif dan positif (Tomey And Alligood, 2006)
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model Caplan
(1964) dan menghubungkan tahapan pencegahan untuk keperawatan. Pencegahan
primer digunakan organisme (makhluk hidup) sebelum menghadapi suatu stressor
yang berbahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau
memperkuat garis pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap
stressor. Pencegahan sekunder dan tersier digunakan ketika klien mendapatkan
stressor yang berbahaya. Pencegahan sekunder tujuannya untuk mengurangi efek
atau kemungkinan efek dari stressor melalui diagnosa awal dan perawatan yang
efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman menjelaskannya sebagai kekuatan pada
garis pertahanan internal. Pencegahan tersier menekankan pada pengurangan efek
dari stressor yang tersisa dan mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah
perawatan (Capres,1996; Neuman, 2002b) (Tomey and Alligood,2006).
c. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman
Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk
mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut
membantu dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan
respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti
statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
System model Neuman mereflesikan perawat tertarik terhadap manusia sehat dan
sakit sebagai system yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien
dan perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan klien
bertindak sebagai partner perawat untuk menentukan tujuan dan mengidentifikasi
tindakan pencegahan yang relevan. Individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat
dan isu sosial semuanya merupakan system klien, dimana digambarkan sebagai
gabungan interaksi fisiologi, psikologis, sosial, cultural, perkembangan dan variable-
variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada
skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pendekatan holistik, system
terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan
stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system klien (meluputi
lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan
rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :
 Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh
bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel
yang secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
 Open System :
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi dalam
suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah
komponen dasar pada suatu system terbuka.
 Fungsi atau Proses :
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan
lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak
kearah stabilitas yang utuh.
 Input dan Out put :
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasi
yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.
 Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai feed
back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah,
meningkatkan, atau menstabilkan system.
 Negentropy :
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system
kearah stabilitas atau baik.
 Entropy :
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem
kearah sakit atau kemungkinan kematian.
 Stability :
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor
untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
 Enviroment :
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap
saat sebagai bagian dari lingkungan.
 Created Enviroment :
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan
system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan
suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari
stressor.
 Client system :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual)
klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system.
 Basic Clien Structure :
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran
terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar atau
sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar yang
umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan atau
genetik.
 Lines of Resistance :
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis
pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien
mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system
imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system
kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan
stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable system klien.
 Normal line defence :
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu dipelihara
dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji
penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system dan
perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap
perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu peningkatan
keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan.
 Garis Pertahanan Fleksibel :
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hal ini
dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini
dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari
pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikan
sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk
melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur. Neuman
menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan
pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor.
Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
 Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi.
 Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan
tidak seimbang dan penurunan energy.
 Stressor :
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan
pada system yang stabil. Stressor dapat berupa :
 Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
 Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti
harapan peran.
 Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan
finansial.
 Tingkat reaksi :
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien untuk
menyesuaikan terhadap stressor.
 Pencegahan sebagai intervensi :
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan,
mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi
sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada
fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau
faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman
mengidentifikasi tiga level intervensi :
 Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai
atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui.
Neuman menyatakan sebagai berikut :
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan
pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan garis
pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
 Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atau
treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal
dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal
resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
 Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau
pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah
kestabilan sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan
resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya kembali
reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke
pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang
telah diketahui akan membahayakan klien.
 Rekonstitusi :
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini menggambarkan
kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih
rendah dari sebelumnya untuk melawan stressor.
Hal ini menacakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan
lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien 9fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).
B. Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty
Neuman
 Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan
konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok,
komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan
yang dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang
hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan lingkungan.
 Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang
kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara
alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat
yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem.
Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang
diberikan pada waktu itu.
 Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek
manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang
memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap stress.
Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman
menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia
mengembangkan instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan
tugas tersebut.
 Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem
Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal
balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor
(intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep
lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan
dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut :
 Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi
pada klien
 Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi di luar klien.
 Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan
klien untuk membantu mekanisme pertahanan.
Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal. Lingkungan yang
diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur atau memobilisasi varibel-variabel
sistem untuk menciptakan efek yang ditentukan sehingga dapat membantu klien
mengatasi stressor lingkungan yang mengancam dengan melakukan perubahan pada
diri sendiri atau situasi. Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan semangat
untuk survife pada siklus kehidupan (variabel perkembangan). Lingkungan yang
diciptakan secara terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan oleh
keadaan sehat yang dipersepsikan klien.
C. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)
1. Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap sistem
adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau karakteristik normal.
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing memiliki
potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya
terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal pertahanan atau
stabilitas kondisi sehatnya.
4. Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi dinamis
yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual.
6. Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan.
7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi
dalam berespon terhadap stressor.
8. Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9. Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10. Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi dengan
lingkungan.
D. Variabel dan kesehatan
1. Analisa data
2. Menegakkan diagnosa keperawatan
3. Prioritas tujuan
E. Diagnosa Keperawatan
1. Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan interaksi
dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual.
a. Identifikasi persepsi klien :
 Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan sumber daya
klien.
 Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat pertahanan.
 Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :
 Identifikasi dan evaluasi stressor yang mengancam.
 Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi sistem klien
(kehilangan, kelebihan, perubahan dan intoleransi).
b. Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial faktor yang
berhubungan dengan variabel
c. Kaji pengaruh lingkungan
 Persepsi klien terhadap stressor
 Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
 Identifikasi dalam mengatasi masalah
 Identifikasi klien dalam mengatasi masalah
 Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang
 Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang mengancam.
2. dentifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
3. Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a. Persamaan dan perbedaan persepsi
b. Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c. Mengatasi perbedaan
F. Tujuan Keperawatan
1. Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2. Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan kelompok.

G. Konsep Inti Model Betty Neuman


1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis pertahanan
dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar,
intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan
tentang masing-masing variable :
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :
 Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
 Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
 Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
b. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal
dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran
utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi
yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal
dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat.
Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakkan adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis
pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada
garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka
tingkat proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan
satabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam
waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi,
psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap
stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam resepon
stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy
berkurang dan bisa timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari :
1. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi
terjadi. Strateginya mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga
dan perubahan gaya hidup.
2. Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah
ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada
penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar
melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara
energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak
terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-
intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3. Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada
perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor
untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali
pada pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi
klien dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka
mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress
dan reaksi terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial
issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sustem memberikan arti
bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya,
komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis,
sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh
Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara holistik dan
multidimensional (Fawcett,2005). Dimana secara holistik klien dipandang
sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi
dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan
memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi
suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari
klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan
diantara bagian-bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik..
variabel-variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat reaksi terhadap
stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor. Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam
lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line
of defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat
yang lebih rendah, dan mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit.
Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model sistem Neuman
ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena
pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
2. Asumsi dasar Betty Neuman
a. Manusia merupakan individu unik yang memiliki rentang respon normal
b. Ada beberapa tipe stressor yang dapat mengganggu keseimbangan individu
(normal line of defence). Sifat dasar stressor dapat memiliki efek yang luas
terhadap manusia yang mungkin dapat mengganggu garis luas terhadap manusia
yang mungkin dapat mengganggu garis keseimbangan fleksibel.
c. Manusia dapat berada pada rentang respon normal tergantung dari garis
pertahanan normal.Garis pertahanan fleksibel adalah sebuah system reaksi yang
dapat digunakan sebagai perlawanan seseorang terhadap stressor. Ketika garis
pertahanan fleksibel tidak dapat melindungi dari perlawanan stressor maka
stressor akan mengganggu keseimbangan seseorang.
d. Beberapa individu memiliki garis resisten yang dapat mempertahankan
keseimbangan dan dapat mengembalikan individu tersebut ke garis normal.
e. Sehat atau sakit adalah komposisi yang dinamis dan saling berhubungan antara
individu baik fisiologis, psikologis, sosiokultural dan status perkembangan.
f. Pencegahan primer adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan faktor yang berhubungan dangan stressor.
g. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan strategi intervensinya
h. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai proses rekonstitusi.
3. enerapan Teori Pada Praktek Keperawatan
Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.
Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan
normal/mekanisme koping (Neal, 1981). Perawat dapat mengkaji faktor resistensi
internal individu, menurut Neal (1981), kualitas keseimbangan individu tergantung
dari pertahanan diri terhadap stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada
praktek keperawatan (Beitler, Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang
didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer, sekunder dan tertier.
Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan dengan memberikan
promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk mencegah
terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk memberikan
bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya. Pada tahap tertier
perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan terhadap pasien
dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori
dan mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat
menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada
kelompok yang luas menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri
(solely) yang difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system
dari Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan
menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat
ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai target pelayanan.
Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaan internal dan eksternal atau
pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negatif biasanya merujuk
sebagai stressor. Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan
lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk masyarakat
adalah suatu nilai-nilai yang optimal atau tingkat yang stabil, bila system dalam
masyarakat menyebabkan lebih bersemangat (energi) dari biasanya, maka status
kesehatan bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi
berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada entropy atau
mati (Neuman, 1989 hal 33)
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di
Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung
dengan penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah
garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan
normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi
secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat,
transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien
dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.
4. Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi
yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa :
 Pendidikan kesehatan.
 Mendemostrasikan ketrampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
b. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu ;
 Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dan lain-lainnya.
 Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pranikah.
c. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu :
 Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien
untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan
dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stress
lingkungan.
 Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan
perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnosa perawat harus
mencerminkan seluruh kondisi klien
 Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien.
Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk
menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak
melampaui masa sakit.
 Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh
persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan.
 Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai