PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan teori dan model konsep keperawatan,
serta apakah tujuan teori dan model konsep keperawatan tersebut?
2. Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep
keperawatan?
3. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor
yang mempengaruhi teori keperawatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan
tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan,
baik untuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga
berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah
keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
4
2.3.2 TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan
proses interaktif ( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat
dan klien (Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah
individu dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam proses interpersonal
dan terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan
wali.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi
perawat dan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber,
Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut
ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995)
5
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal
6
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif
17. Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik
18. Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki
kebutuhan fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan
fisik dan emosional
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam
mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhui dalam munculnya suatu penyakit
2.3.5 TEORI ORLANDO
Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu
kebutuhan,dimana bila kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan
berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal
(Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka kerja
untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien,
reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi perawat setelah perawat
memperkirakan kebutuhan klien , perawat mengetahui penyebab yang
mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau
berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.
7
membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut.
Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4
prinsip perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status
mempertahankan atau memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan
intake dan output energi untuk mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan
terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh (penyembuhan)
pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal. Mempertahankan atau
pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga (mengenali kualitas diri)
terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial
khususnya dengan orang lain. Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori
ini mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana
intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik
8
seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang
manusia, Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak
ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama
dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan
dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi.
Pada intinya Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan m,endukung
adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan
pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi,begitu juga dengan ilmu
keperawatan itu sendiri:
Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmia dan
analisis logis dan kemampuan menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti
pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru
keperawatan . . . keperawatan merupakan ilmu tentang humanispik.
9
hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu
kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan mandiri
dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien
dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan
keperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali
asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi
(system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam
tindakan keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri sendiri
dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).
10
terjadinya reaksiuntuk mengidentifikasi adanya tubuh karena adanya stressor.
Sekunder = tindakan keperawatan untuk gejala penyakit atau reaksi tubuh
lainnyamengurangi atau menghilangkan karena adanya stressor. Tersier =
meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau
komplikasi dari suatu penyakit.
2.3.13 TEORI WATSON
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial,
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan
organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
11
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa
manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2.3 Karakteristik Teori Keperawatan dan Faktor yang Mempengaruhi
Teori Keperawatan
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar
teori dan konsep keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan
yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep
manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek
keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki
kualitas praktek keperawatan
12
pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan
yang efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan
kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang
sehat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori
keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam
memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita
karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan
tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga
yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan
berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak
dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dan dokter bukan
di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar
dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan
teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem
dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan
telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang
dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan
ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu
keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus
berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan
datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau
subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-
teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau
lingkup bidang ilmu keperawatan.
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari
konsep keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum,
sebagai pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan
Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi
Florence Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan
ilmu keperawatan
Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale,
teori Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori
Johnson, teori Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori
Watson.
3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://elokfitri.blogspot.co.id/2013/01/makalah-teori-keperawatan.html
15