Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven sebagai usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan.
. Menurut Newman, ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik
keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta
menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang
di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring
dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang
dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan
diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah
ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi
sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori
keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
TEORI NIGHTINGALE
Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan
dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya
teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktek keperawatan mandiri tanpa
tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah pemberian
obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat
Torres mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi
dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif yang
menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.Berdasarkan teori ini klein adalah individu
dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam proses interpersonal dan terapeutik.Oleh
sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana
perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali.
TEORI HENDERSON
Teori keperawatan Virginia Henderson mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia.
Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki
kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,
memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan :
3. Eliminasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal
2.3.4 TEORI ABDELLAH
Teori keperawatan yang meliputi pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia
untuk memenuhi kebutuhan fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien maupun
keluarga. Dalam teori Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik,yang sering
dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah:
7. Mempertahankan eliminasi
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dan negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan
penyakit organik
18. Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan
fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik
dan emosional
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhui
dalam munculnya suatu penyakit
TEORI ORLANDO
Bagi Ida Orlando,klien adalah individu dengan suatu kebutuhan,dimana bila kebutuhan
tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong
pencapaian kesehatan optimal. Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka kerja untuk
perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan
keperawatan , mengubah situasi perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien ,
perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secara
spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.
TEORI LEVINA
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai, dimana
perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam menguasai
organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia
sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Teori Levine berfokus pada satu orang
klien, teori ini mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana
intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik
TEORI JOHNSON
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan berfokus pada bagaimana klien beradaptasi
terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien dapat bergerak
lebih mudah melewati masa penyembuhannya. Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar
yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:
3. Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi
4. Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan kultural
5. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan kultural
TEORI ROGERS
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi
penderita sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup
manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers
tentang manusia, Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal
didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang
sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
TEORI OREM
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang
diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang
bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada
mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu
manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan
untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk
pelayanan yang berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.
Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal
dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi,
lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka.
Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi dan
psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial,
pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan
sepanjang siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan
memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh
karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Perawat memberi
keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat
ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling
berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri
sendiri dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).
TEORI KING
Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King berfokus pad interaksi tiga sistem: sistem
personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membektuk hubungan personal
antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam pemberian
asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan
klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan
kesehatan yang berlaku . Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu
klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.
TEORI NEUMAN
Betty Neuman Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh
factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra,
inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam
melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling
baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary.
Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan
meningkatkan system pertahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan
untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. penyakit yang terdiri
dari pencegahanØPeran ini disebut pencegahan primer, sekunder dan tertier. Primer =
meliputi tindakan keperawatan stressor, mencegah terjadinya reaksiØuntuk mengidentifikasi
adanya tubuh karena adanya stressor. Sekunder = tindakan keperawatan untuk gejala
penyakit atau reaksi tubuh lainnyaØmengurangi atau menghilangkan karena adanya stressor.
Tersier = meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau
komplikasi dari suatu penyakit.
TEORI ROY
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang
berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu
pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge
dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat
kesehatan. Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah
makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika
mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu
harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut:
TEORI WATSON
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial, (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.