Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 4

Mikha Lamtiur
Meiman Berkat Zega Sihaloho Monica Nysia Purba
(183302040007) (183302040095) (183302040094)

02 04 06

01 03 05
Meilis Karina Anugrah Melati Hutagalung Mitasari Manalu
Bako
(183302040018) (183302040101) (183302040102)
KELOMPOK 4
Netti Vera
Muhammad Ayub Simanjuntak Nurmala Sari
(183302040119) (183302040025) (183302040082)

08 10 12

07 09 11
Muhammad Arman Natania Filiska Hulu Nirmala Putri
Azizi Ayuningsih Giawa
(183302040006) (183302040015) (183302040023)
KONSTIPASI & DIARE
KONSTIPASI

Konstipasi berarti pelannya


pergerakan tinja melalui usus
besar, disebabkan oleh sejumlah
besar tinja yang kering dan keras
pada kolon desenden yang
menumpuk karena absorbs cairan
yang berlebihan. Keadaan fases
yang keras.
Penyebab Fungsional Konstipasi
• Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur
• Akibat spasme segmen kecil dari kolon sigmoid
GEJALA KLINIS
•1 • Distensi abdomen berborigimus
(gemuruh usus) nyeri dan •6 • Sensasi penggosokan tidak
lengkap,
tekanan,

•2 • Penurunan nafsu makan, •7 • Mengejan saat defekasi,

•3 • Sakit kepala, •8 • Eliminasi volume fases sedikit,

•4 • Kelelahan, •9 • Keras dan Kering.

•5 • Tidak dapat makan,


PENATALAKSANAAN

Ditujukan pada penyebab dasar konstipasi


• Penatalaksanaan mencakup penghentian penyalahgunaan laktasif,
• Menganjurkan memasukkan serat dalam diet denganpeningkatan asupan
cairan dan pembuatan program latihan rutin untuk memperkuat otot
abdomen.
Umpan balik biologis adalah teknik yang dapat digunakan untuk membantu pasien
belajar merelaksasi mekanisme spinter untuk mengeluarkan fases.
Penambahan 6-12 sendok teh penuh sekam yang tidak diproses setiap hari ke
dalam diet sangat dianjurkan, khususnya untuk pengobatan unutk lansia.
Terapi obat-obatan khusus dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi motoric
intrinsic usus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan preparat
prokinetik seperti cisaprinde dapat meningkatkan frekuensi defekasi.
KOMPLIKASI

• Hipertensi
arterial

• Impaksi
• Megakolon fekal

• Hemoroid
dan fisura
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 2 3

• Kekurangan
• Diare b.d. Iritasi volume cairan • Nyeri b.d.
gastrointestinal b.d. Kehilangan Gelaja terkait
cairan aktif penyakit
DIARE

Diare adalah kondisi dimana


terjadi frekuensi defekasi
yang abnormal (lebih dari tiga
kali perhari, serta perubahan
dalam isi lebih dari 200g/hari)
dan konsistensi (fases cair).
PENYEBAB DIARE

1 2 3

• Diare • Kolitis
• Enteritis
psikogenik Ulserativa
MENURUT DEPARTEMEN KESEHATAN RI (2000), JENIS DIARE DIBAGI MENJADI
EMPAT

1. Diare Akut 2. Disentri


Diare yang berlangsung kurang dari 14 Diare yang disertai darah dalam
hari (umumnya kurang dari 7 hari). tinjanya.
Akibat diare akut adalah dehidrasi. Akibatnya disentri adalah anoreksia.
Lanjutan......

3. Diare Persisten 4. Diare dengan Masalah lain


Diare yang berlangsung lebih dari 14 Diare (diare akut dan diare persisten),
hari secara terus menerus. mungkin juga disertai dengan penyakit
Akibat diare persisten adalah lain, seperti demam.
penurunan berat badan dan gangguan
metabolisme.
GEJALA KLINIS

1 2 3

Frekuensi defekasi Feses berair adalah


meningkat bersamaan Diare dapat eksplosif karakteristik dari penyakit
dengan meningkatnya atau bertahan dalam usus halus, sedangkan
kandungan cairan dalam sifat dan awitan feses semi padat lebih
fases sering dihubungkan
dengan ganguan kolon
PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan


penyakit dasar obat - obatan tertentu misalnya prednisone dapat mengurangi
beratnya diare dan penyakit.
• Untuk diare ringan, cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral
serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi pasien.
• Untuk diare sedang akibat non-infeksius, obat – obatan tidak spesifik seperti
difenoksilat (Lomotil) dan loperamid (imodium) juga diberikan untuk
menurunkan motilitas.
• Preparat antimikrobial diberikan bila preparat infeksius telah terindetifikasi atau
bila diare sangat besar. Terapi cairan intervena mungkin diperlukan untuk
hidrasi cepat, khususnya untuk anak kecil atau lansia
KOMPLIKASI
•1 Potensial terhadap distritmia jantung akibat
hilangnya cairan dan elektrolit secara bermakna

•2 Hipotensi

•3 Anoreksia

•4 Mengantuk dengan kadar kalium dibawah 3.0 mEg/L

•5 Kematian
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium

• Pemeriksaan Tinja • Pemeriksaan Elektrolit


• Pemeriksaan kimiawi darah (ureum, keratin). • Beri cairan untuk mengganti cairan yang
• Pemeriksaan radiologis seperti hilang.
sigmoidoskopis, kolonoskopi. • Monitor dan koreksi input dan output
elektrolit.
Thank You! 
Any Questions?

MAY GOD BLESS YOU ALL

Anda mungkin juga menyukai