PSIKOSOSIAL : KECEMASAN
Ns.KARLINAH, S.Kep
1. PENGERTIAN KECEMASAN
1. Faktor biologis.
• Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine.
Reseptor ini membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga
berperan utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan
ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin. Ansietas mungkin
disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan
kapasitas seseorang untuk mengatasi stresor.
2. Faktor psikologis
• a. Pandangan psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara antara dua
elemen kepribadian—id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif,
sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma
budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan
dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
• b. Pandangan interpersonal. Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan
dan penolakan interpersonal. Ansietas berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti
perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang yang mengalami harga
diri rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.
• c. Pandangan perilaku. Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku menganggap
sebagai dorongan belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan.
Individu yang terbiasa dengan kehidupan dini dihadapkan pada ketakutan berlebihan lebih sering
menunjukkan ansietas dalam kehidupan selanjutnya.
3. Sosial budaya
• Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada
tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan
ansietas dengan depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang
pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
FAKTOR PRESIPITASI
Sumber Koping
• Individu mengatasi ansietas dengan menggerakkan sumber koping
di lingkungan.
MEKANISME KOPING
• Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping
yaitu sebagai berikut.
• 1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi
stres, misalnya perilaku menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan. Menarik diri untuk memindahkan dari sumber stres.
Kompromi untuk mengganti tujuan atau mengorbankan kebutuhan personal.
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri.
1) Pengalihan situasi.
2) Latihan relaksasi dengan tarik napas dalam, mengerutkan, dan mengendurkan otot-otot.
3) Hipnotis diri sendiri (latihan lima jari).
1. Tujuan:
a. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya.
b. b. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas.
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas.
d. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas.
e. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas.
2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala.
c. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas.
d. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara
mengajarkan teknik relaksasi.
1) Mengalihkan situasi.
2) Latihan relaksasi dengan napas dalam, mengerutkan, dan mengendurkan otot.
3) Menghipnotis diri sendiri (latihan lima jari).
e. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk
dan bagaimana merujuk pasien.
EVALUASI