Anda di halaman 1dari 20

AsuhanKeperawatanpadaPasiende

nganMasalah Psikososial:
Kecemasan

PT 9

PRODI S-I KEPERAWATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

deddyspsagala@gmail.com 1
Sub Pokok Bahasan

1. Menjelaskan definisi kecemasan.


2. Menjelaskan rentang respons tingkat kecemasan.
3. Melakukan pengkajian pada pasien yang mengalami
kecemasan.
4. Merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien dengan
kecemasan.
5. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien
dengan kecemasan.
6. Menyusun evaluasi tindakan keperawatan pada pasien
dengan kecemasan.
2
PENGERTIAN KECEMASAN

 Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar


karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons
(penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu).

 Perasaan takut dan tidak menentu sebagai sinyal yang menyadarkan


bahwa peringatan tentang bahaya akan datang dan memperkuat
individu mengambil tindakan menghadapi ancaman.

 Kejadian dalam hidup seperti menghadapi tuntutan, persaingan,


serta bencana dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik
dan psikologis. Salah satu contoh dampak psikologis adalah
timbulnya kecemasan atau ansietas.

3
Tingkatan Ansietas
Stuart dan Laraia (2005), membagi
ansietas terbagi dalam beberapa
tingkatan. yaitu :
1. Ansietas Ringan
2. Ansietas Sedang
3. Ansietas Berat
4. Panik

4
Ansietas ringan berhubungan dengan
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada
dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas
ringan memiliki aspek positif yaitu
menumbuhkan motivasi belajar serta
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
Respon dari ansietas ringan adalah
1. Respon fisiologis meliputi sesekali nafas pendek,
mampu menerima rangsang yang pendek, muka
berkerut dan bibir bergetar. Pasien mengalami
ketegangan otot ringan
2. Respon kognitif meliputi koping persepsi luas,
mampu menerima rangsang yang kompleks,
konsentrasi pada masalah, dan menyelesaikan
masalah.
3. Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat
duduk tenang, tremor halus pada lengan, dan
suara kadang meninggi.
Thursday, April 22, 2021 5
Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan perhatian pada hal yang penting
dan mengesampingkan yang lain, sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif
tetapi dapat melakukan sesuatu yang lebih
terarah.
Manifestasi yang muncul pada ansietas sedang
antara lain:
1. Respon fisiologis
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut
kering, diare ataubkonstipasi, tidak nafsu makan, mual,
dan berkeringat setempat.
2. Respon kognitif
Respon pandang menyempit, rangsangan luas mampu
diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatian dan
bingung.
3. Respon perilaku dan emosi
Bicara banyak, lebih cepat, susah tidur dan tidak aman.

Thursday, April 22, 2021 6


Ansietas berat lahan persepsi pasien menyempit.
Cenderung untuk memusatkan pada sesuatu
yang terinci, spesifik dan tidak dapat berpikir
tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ketegangan. Memerlukan banyak
pengarahan untuk dapat memusatkan pada
suatu area lain.
Manifestasi yang muncul pada ansietas berat
antara lain:
1. Respon fisiologis
Napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat
dan sakit kepala, penglihatan kabur, dan ketegangan.
2. Respon kognitif
Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak mampu
menyelesaikan masalah.
3. Respon perilaku dan emosi
Perasaan terancam meningkat, verbalisasi cepat, dan
menarik diri dari hubungan interpersonal.

Thursday, April 22, 2021 7


Tingkat panik Tampak ketakutan dan merasa
diteror, tidak mampu melakukan apapun walau
diarahkan. Panik meningkatkan aktivitas motorik,
menurunkan kemampuan berhubungan dengan
orang lain, persepsi menyimpang, serta
kehilangan pemikiran rasional.
Manifestasi yang muncul terdiri dari:
1. Respon fisiologis
Napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada,
pucat, hipotensi, dan koordinasi motorik rendah.
2. Lapang kognitif
Lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat berfikir
logis.
3. Respon perilaku dan emosi
Mengamuk- amuk dan marah- marah, ketakutan,
berteriak- teriak, menarik diri dari hubungan interpersonal,
kehilangan kendali atau kontrol diri dan persepsi kacau.

Thursday, April 22, 2021 8


PENGKAJIAN
(Faktor pencetus, mekanisme koping)

Faktor Predisposisi
Menurut Stuart dan Laraia (1998) terdapat beberapa
teori yang dapat menjelaskan ansietas, di antaranya
sebagai berikut.
1. Faktor biologis.
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine.
Reseptor ini membantu mengatur ansietas. Penghambat
GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan
endorfin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik
dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk
mengatasi stresor.
2. Faktor psikologis
a. Pandangan psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara antara dua elemen kepribadian—id dan superego. Id
mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan
superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan
oleh norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi
menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi
ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Pandangan interpersonal. Ansietas timbul dari perasaan takut
terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.
Ansietas berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti
perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan
spesifik. Orang yang mengalami harga diri rendah terutama mudah
mengalami perkembangan ansietas yang berat.
c. Pandangan perilaku. Ansietas merupakan produk frustasi yaitu
segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku menganggap
sebagai dorongan belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk
menghindari kepedihan. Individu yang terbiasa dengan kehidupan
dini dihadapkan pada ketakutan berlebihan lebih sering
menunjukkan ansietas dalam kehidupan selanjutnya.
3. Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam
keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan
ansietas dan antara gangguan ansietas dengan
depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang
pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya
ansietas.

11
Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi dibedakan menjadi berikut.


1. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi
ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau
menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas
hidup sehari-hari.
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat
membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi
sosial yang terintegrasi seseorang.
12
Sumber Koping
• Individu mengatasi ansietas dengan menggerakkan sumber koping
di lingkungan.
Mekanisme Koping
• Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis
mekanisme koping yaitu sebagai berikut.
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari
dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara
realistik tuntutan situasi stres, misalnya perilaku menyerang
untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemenuhan
kebutuhan. Menarik diri untuk memindahkan dari sumber
stres. Kompromi untuk mengganti tujuan atau mengorbankan
kebutuhan personal.
2. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas
ringan dan sedang, tetapi berlangsung tidak sadar, melibatkan
penipuan diri, distorsi realitas, dan bersifat maladaptif.
DIAGNOSIS
Kecemasan.

RENCANA INTERVENSI
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan
a. Pasien mampu mengenal ansietas.
b. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui
teknik relaksasi.
c. Pasien mampu memperagakan dan
menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas.

14
2. Tindakan keperawatan

a.Bina hubungan saling percaya.


Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus
dilakukan dalam membina hubungan saling
percaya adalah sebagai berikut.
1)Mengucapkan salam terapeutik.
2)Berjabat tangan.
3)Menjelaskan tujuan interaksi.
4)Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat
setiap kali bertemu pasien.
b. Bantu pasien mengenal ansietas.
1)Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
2)Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan
ansietas.
3)Bantu pasien mengenal penyebab ansietas.
4)Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas.
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri.
1) Pengalihan situasi.
2) Latihan relaksasi dengan tarik napas dalam,
mengerutkan, dan mengendurkan otot-otot.
3) Hipnotis diri sendiri (latihan lima jari).
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali
ansietas muncul.
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
1. Tujuan:
a. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada
anggota keluarganya.
b. Keluarga mampu memahami proses terjadinya
masalah ansietas.
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami ansietas.
d. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat
pasien dengan ansietas.
e. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang
mengalami ansietas.
2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien.
b. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta
tanda dan gejala.
c. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari
ansietas.
d. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas
dengan cara mengajarkan teknik relaksasi.
1) Mengalihkan situasi.
2) Latihan relaksasi dengan napas dalam, mengerutkan, dan
mengendurkan otot.
3) Menghipnotis diri sendiri (latihan lima jari).
e. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang
perlu dirujuk dan bagaimana merujuk pasien.
18
EVALUASI
1. Menyebutkan penyebab ansietas.
2. Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas.
3. Menyebutkan perilaku terkait ansietas.
4. Melakukan teknik pengalihan situasi, yaitu tarik
napas dalam, relaksasi otot, dan teknik lima jari.
5. Keluarga menyebutkan pengertian ansietas.
6. Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ansietas.
7. Keluarga mengajarkan ke pasien teknik pengalihan
situasi, tarik napas dalam, relaksasi otot, dan teknik
lima jari.

19
TUGAS
TUGAS 1
Menyelesaikan kasus yang dari masing-masing
kelompok.
Kelompok :
Buatlah makalah tentang asuhan keperawatan dengan
masalah psikososial: kecemasan
TUGAS 2:
Membuat soal pilihan berganda dari masing-masing
kelompok sebanyak 5 soal dalam bentuk Vignet
tentang masalah psikososial: kecemasan

20

Anda mungkin juga menyukai