Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN MASALAH KEPERAWATAN

PSIKOLOGIS : ANSIETAS

Disusun untuk memenuhi tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Kesehatan Jiwa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Oleh
Erwindyah Nur Widiyanti, S.Kep.
NIM 212311101039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
A. Pengertian
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
(SDKI, 2018). Ansietas adalah perasaan khawatir terhadap sesuatu yang
disebabkan oleh hal-hal yang tidak jelas dan ditunjukkan dengan perasaan
yang tidak menentu dan tidak berdaya terhadap suatu objek. Ansietas adalah
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak
berdaya dan respons emosional terhadap penilaian sesuatu. Gangguan ansietas
adalah masalah psikiatri yang paling sering terjadi di Amerika Serikat (Stuart,
2013). Gangguan ansietas dapat membuat individu mengalami gangguan
pikiran atau konsentrasi. Mereka menjauhi situasi yang dapat membuat
individu tersebut khawatir (American Psychological Assosiation, 2017).
Definisi lain mengenai ansietas adalah suatu perasaan tidak santai karena
ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons. Seringkali
sumber perasaan tidak santai tersebut tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu.Ansietas dapat pula diterjemahkan sebagai suatu perasaan takut
akan terjadi sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. Ansietas
merupakan sinyal yang menyadarkan/memperingatkan akan adanya bahaya
yang akan datang dan membantu individu untuk bersiap mengambil tindakan
untuk menghadapi ancaman (Nurhalimah, 2016).

B. Penyebab Ansietas
Menurut Stuart (2013) terdapat tiga faktor penyebab terjadinya ansietas, yaitu
:
a) Faktor biologis/ fisiologis, berupa ancaman yang mengancam akan
kebutuhan sehari-hari seperti kekurangan makanan, minuman,
perlindungan dan keamanan. Otak mengandung reseptor khusus untuk
benzodiazepine, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi
asam gamaaminobutirat (GABA), yang berperan penting dalam
mekanisme terjadinya ansietas. Selain itu riwayat keluarga mengalami
ansietas memiliki efek sebagai faktor predisposisi ansietas.
b) Faktor psikososial, yaitu ancaman terhadap konsep diri, kehilangan
benda/ orang berharga, dan perubahan status sosial/ ekonomi.
c) Faktor perkembangan, ancaman yang menghadapi sesuai usia
perkembangan, yaitu masa bayi, masa remaja dan masa dewasa.
C. Klasifikasi Ansietas
Berdasarkan teori ansietas dikalasifikasikan menjadi 4 tingkatan (Stuart
dan Sundeen, 2013) yaitu :

1. Kecemasan ringan terjadi dengan ketegangan hidup sehari-hari.


Selama tahap ini orang tersebut dalam keadaan siaga dan bidang
persepsi meningkat. Orang tersebut melihat, mendengar, dan
menangkap lebih dari sebelumnya. Kecemasan semacam ini dapat
memotivasi pembelajaran dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreativitas.
2. Kecemasan sedang, di mana orang tersebut hanya berfokus pada
masalah langsung, melibatkan penyempitan bidang persepsi. Orang
tersebut melihat, mendengar, dan lebih sedikit menangkap. Orang
tersebut memblokir area yang dipilih tetapi dapat menangani lebih
banyak jika diarahkan untuk melakukannya.
3. Kecemasan parah ditandai dengan berkurangnya bidang persepsi
secara signifikan. Orang tersebut cenderung fokus pada detail tertentu
dan tidak memikirkan hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
menghilangkan kecemasan, dan diperlukan banyak arahan untuk fokus
pada bidang lain.
4. Panik dikaitkan dengan ketakutan dan teror, karena orang yang
mengalami panik tidak dapat melakukan hal-hal bahkan dengan
arahan. Peningkatan aktivitas motorik, penurunan kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain, persepsi yang terdistorsi, dan
hilangnya pemikiran rasional adalah semua gejala panik. Orang yang
panik tidak dapat berkomunikasi atau berfungsi secara efektif. Tingkat
kecemasan ini tidak dapat bertahan tanpa batas waktu, karena tidak
sesuai dengan kehidupan. Kepanikan yang berkepanjangan akan
menyebabkan kelelahan dan kematian. Tetapi kepanikan dapat diobati
dengan aman dan efektif.
D. Tanda dan Gejala
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia tanda gejala
ansietas dibagi berdasarkan gejala mayor dan minor yang meliputi:

1. Subjektif
a) Merasa bingung
b) Merasa khawatir
c) Sulit berkonsentrasi
2. Objektif
a) Tampak gelisah
b) Tampak tegang
c) Sulit tidur (SDKI, 2016)
E. Etiologi
1. Faktor Presdisposisi
a. Faktor biologis.
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini
membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama
dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas sebagaimana
halnya dengan endorfin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan
fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi
stresor.
b. Faktor Psikologis
1) Pandangan psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara dua elemen kepribadian--id dan superego. Id mewakili
dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-
norma budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan
dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah
mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
2) Pandangan interpersonal. Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap
tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas
berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang yang
mengalami harga diri rendah terutama mudah mengalami
perkembangan ansietas yang berat.
3) Pandangan perilaku. Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala
sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku menganggap sebagai dorongan
belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan.
Individu yang terbiasa dengan kehidupan dini dihadapkan pada
ketakutan berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas dalam
kehidupan selanjutnya.
c. Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada
tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas
dengan depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang pendidikan
berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
2. Faktor Presipitasi
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan
fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.

F. Rentang Respon Kecemasan


1. Respons adaptif
Hasil yang positif akan didapatkan jika individu dapat menerima dan
mengatur kecemasan. Kecemasan dapat menjadi suatu tantangan,
motivasi yang kuat untuk menyelesaikan masalah dan merupakan
sarana untuk mendapatkan penghargaan yang tinggi. Strategi adaptif
biasanya digunakan seseorang untuk mengatur kecemasan antara lain
dengan berbicara kepada orang lain, menangis, tidur, latihan, dan
menggunakan teknik relaksasi.
2. Respons maladaptif
Ketika kecemasan tidak dapat diatur, individu menggunakan
mekanisme koping yang disfungsi dan tidak berkesinambungan
dengan yang lainnya. Koping maladaptif mempunyai banyak jenis
termasuk perilaku agresif, bicara tidak jelas isolasi diri, banyak
makan, konsumsi alkohol, berjudi, dan penyalahgunaan obat
terlarang.
G. Pengkajian
1. Faktor presdisposisi
Mengkaji apa yang dirasakan, penyebab ansietas, yang dirasakan saat
ansietas, situasi pencetus ansietas.
2. Faktor presipitasi
Mengkaji akibat dari perilaku ansietas
3. Sumber Koping
Individu mengatasi ansietas dengan menggerakkan sumber koping di
lingkungan.
4. Mekanisme Koping
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme
koping yaitu sebagai berikut:
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan
situasi stres, misalnya perilaku menyerang untuk mengubah atau
mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan. Menarik diri untuk
memindahkan dari sumber stres. Kompromi untuk mengganti tujuan
atau mengorbankan kebutuhan personal.
b. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan
sedang, tetapi berlangsung tidak sadar, melibatkan penipuan diri,
distorsi realitas, dan bersifat maladaptif.
5. Intervensi

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil
Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan Reduksi Ansietas (I.09314)
DO: asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam, 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
1. Tampak gelisah diharapkan tingkat berubah
2. Sulit tidur ansietas dapat menurun 2. Identifikasi kemampuan
3. Tremor dengan kriteria hasil: mengambil keputusan
4. Sering berkemih (L.09093) Terapeutik
5. Frekuensi napas 1. Perilaku gelisah 3. Motivasi mengidentifikasi situasi
meningkat menurun (skor 5) yang memicu kecemasan
2. Konsentrasi membaik 4. Diskusikan perencanaan yang
DS: (skor 5) realistis tentang peristiwa yang
3. Pola berkemih akan datang
1. Merasa bingung membaik (skor 5) Edukasi
2. Merasa khawatir 5. Anjurkan keluarga bersama
dari kondisi yang pasien jika perlu
dihadapi 6. Latih kegiatan pengalihan untuk
3. Mengeluh pusing mengurangi ketegangan
4. Merasa tidak 7. Latih teknik relaksasi
berdaya
Teknik distraksi (I.08247)
Observasi
1. Identifikasi pilihan distraksi yang
diinginkan
Terapeutik
2. Gunakan teknik distraksi
(membaca, menonton tv,
bernyanyi)
Edukasi
3. Jelaskan manfaat dan jenis
distraksi bagi panca indra
4. Anjurkan menggunakan teknik
distraksi sesuai energi
5. Anjurkan membuat daftar
aktivitas yang menyenangkan
DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association Annual Convention. August 3, 2017 

Nurhalimah. 2016. Keperawatan Jiwa. Jakarta: Pusdiknakes.

SDKI, PPNI, dan DPP. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
tim pokja SDKI DPP PPNI.

Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Stuart, G. . 2013. Principles And Practice Of Psychiatric Nursing (10 th edition).


St.Louis :Elsevier Mosby.

Suhron, M. 2017. Terapi Dan Asuhan Keperawatan Konsep Diri. Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Anda mungkin juga menyukai